Anda di halaman 1dari 6

Pembaca pertama slide 3

Materi komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan


perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.Tujuan komunikasi
efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan
antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan
umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
       Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat
menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial
yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran
komunikasi, metode komunikasisi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi,
usecara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
Ø  Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut
juga pembawaan berita/pengirim berita/sumber berita.
Ø  Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing dan
gerak.
Ø  Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambing yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus
atau rangsangan.
Ø  Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan
sarana dalam kegiatan komunikasi
Pembaca kedua slide 4

KOMUNIKASI EFEKTIF Burnard (1992) menyatakan setidaknya ada empat jenis


kemampuan berkomunikasi secara efektif pada profesional atau tenaga kesehatan,
yaitu: 1. Education & training skills, yang meliputi keterampilan mengajar
(teaching skills), presentasi (presentation skills), dan komputer (computing skills);
2. Therapeutics skills, yang meliputi keterampilan mendengar (listening skills),
konseling (Couseling skills), dan fasilitasi kelompok (group facilitation skills); 3.
Organizational skills, yang meliputi keterampilan manajerial (managerial skills),
pertemuan (meeting skills), dan wawancara (interview skills); dan 4. Personal
skills, yang meliputi ketempilan menulis (writing skills), asertif (assertiveness
skills), dan pengendalian diri (self-awareness skills) 1. Education skills Education
and training skills atau keterampilan di bidang pendidikan dan pelatihan
merupakan keterampilan yang harus dimiliki tenaga kesehatan terutama mereka
yang berkecimpung dalam mengelola pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan
kesehatan berbasis masyarakat. Keterampilan ini membantu tenaga kesehatan
dalam pemberian informasi dan peningkatan kemampuan kepada masyarakat, yang
terdiri dari tiga jenis, yaitu mengajar (teaching sklills), presentasi (presentation
skills), dan komputer (computer skills).

a. Teaching skills Teaching skills atau keterampilan mengajar adalah kemampuan


seorang tenaga kesehatan dalam memberikan pengajaran kepada audiens atau
masyarakat sasaran
b. b. Presentation skills Presentation skills merupakan kemampuan yang harus
dimiliki seorang tenaga kesehatan dalam menyampaikan data dan informasi
kepada audiens atau masyarakat secara efektif.
c. Computer skills adalah kemampuan komunikasi seorang pengelola PKBM
dalam menguasai aplikasi atau software komputer terutama yang berhubungan
dengan penyampaian informasi dan komunikasi.

2. Therapeutic Skills Therapeutic skills merupakan sekumpulan keterampilan yang


berhubungan dengan komunikasi interpersonal (antara petugas kesehatan dengan
pasien) dalam rangka penyembuhan atau pencegahan penyakit. Tujuan
keterampilan ini selain dalam rangka perawatan dan penyembuhan, juga
mengedukasi serta membujuk pasien/masyarakat agar mau berperilaku hidup sehat

3. Organizational Skills

a. Managerial skills Managerial skills atau keterampilan mengelola merupakan


kemampuan tenaga kesehatan untuk mengatur dan mengendalikan sumberdaya
organisasi yang meliputi sumderdaya manusia, dana, dan peralatan agar dapat
tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

b. Meeting skills Meeting skills merupakan keterampilan yang harus dimiliki


seorang tenaga kesehatan dalam merencanakan, mengatur, dan mengarahkan
pertemuan yang dilakukan secara kelompok baik formal maupun informal agar
sesuai dengan tujuan pertemuan tersebut

c. Interview skills Interview skills merupakan keterampilan tenaga kesehatan


dalam melakukan wawancara dengan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan
tertentu atau untuk tujuan menggali informasi sedalam-dalamnya dengan pihak
lain.

a. Writing skills

Writing skills atau kemampuan menulis adalah kemampuan dalam membuat karya
tulis atau tulisan baik yang bersifat fiksi maupun non-fiksi dengan kaidah-kaidah
penulisan yang baik

b. Assertiveness skills

Assertiveness skills merupakan kemampuan dalam menyelesaikan konflik yang


terjadi dalam organisasi dengan pendekatan yang rasional dan terukur.

d. Self-awareness skills
Self-awareness skills merupakan kemampuan untuk mencatat dan menggali
secara bertahap dan terus menerus aspek-aspek yang ada dalam diri seseorang
yang meliputi perilaku, psikis dan fisik dalam rangka mengembangkan
kepribadian dan hubungan antar personal.
Pembaca slide 5
Relasi komunikasi antar manusia

Manusia merupakan makhluk sosial, yang kehidupannya tidak bisa


melepaskan
diri dari bantuan dari yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
yang paling mendasar hingga sekunder membangun relasi dengan yang
lainnya, sehingga kehidupan manusia merupakan bangunan relasi antar
personal satu dengan yang lainnya. Relasi manusia satu dengan yang
lainnya lebih dikenal dengan relasi interpersonal. Semakin seseorang
membangun relasi dengan sesamanya maka akan terbangun suatu jaringan
interpersonal yang luas.
Relasi interpersonal merupakan relasi antar pribadi yang terjadi diantara
dua atau lebih individu. Relasi interpersonal bisa terbangun melalui
proses sosial yang melibatkan dua atau lebih individu.

tahapankomunikasi interpersonal sebagai proses psikologi komunikasi


yang melibatkan aspek emosi dalam pembentukannya. Tahapan –tahapan
tersebut meliputi;
1. Kontak: merupakan tahapan awal dalam relasi interpersonal
dengan memanfaatkan alat indera mempersepsi orang lain dan membuat
keputusan melanjutkan hubungan atau tidak.
2. Keterlibatan: merupakan tahapan pengenalan lebih jauh pada orang
yang telah terbangun kontak.
3. Keakraban: merupakan tahapan yang membentuk hubungan yang
mengikat antar pribadi.
4. Perusakan: tahapan ini terjadi ketika adanya penurunan hubungan
antar seseorang ditandai dengan melemahnya ikatan hubungan, menjauh dan
merasa hubungan tersebut tidaklah sepenting seperti saat hubungan terbentuk
dan berlangsung sebelumnya.
5. Pemutusan: merupakan kondisi yang menunjukkan terputusnya tali
pengikat hubungan. Prosesnya berawal dari peredaan, ketegangan,
keresahan, saling tuduh, permusuhan, dan marah –marah, kemudian
memutuskan hubungan
Pembaca slide 6
Komunikasi empatik pasien-pelayanan kesehatan

Empati didefinisikan sebagai kemampuan atau kecakapan untuk


mengidentifikasi atau memahami–dengan cara seolah mengalami sendiri–
perasaan, pikiran, atau sikap orang lain. Empati adalah kemampuan untuk
mengerti dan membagi perasaan orang lain. Kemampuan untuk berempati
adalah sebuah bagian penting dari perkembangan sosial dan emosional, yang
berdampak pada sikap individu terhadap orang lain dan pada kualitas dari
hubungan sosial.

Empati akan membantu dalam mempercepat hubungan antara keluarga pasien


dengan tenaga kesehatan sehingga menjadikan pasien merasa diperhatikan dan
pada akhirnya akan meningkatkan kepuasaan pasien terhadap pelayanan tenaga
kesehatan
Empati adalah pengalaman emosional antara pengamat dan subjek, dimana
pengamat mengidentifikasi dan menunjukkan emosional subjek berdasarkan
penglihatan dan pendengaran.Empati secara umum merupakan kemampuan
atau kapasitas mental untuk merasakan atau memahami keadaan emosional
orang lain.

Komunikasi empatik atau komunikasi dengan empati berarti komunikasi yang


dilandasi kesadaran untuk memahami dengan perasaan, kepedulian dan
perhatian terhadap komunikan. Karena itu, dalam komunikasi empatik yang
perlu diperhatikan adalah cara memahami orang lain. Jangan lakukan
sebaliknya, yakni mengharapkan orang lain yang harus lebih dahulu
memahami. Sikap ini tentu saja harus timbal balik, barulah kemudian akan
muncul saling pemahaman. Dengan dasar
berpikir ini, pihak-pihak yang saling berhubungan akan menerapkan
komunikasi empatik sehingga tidak terlalu sulit untuk menumbuhkan sikap
saling memahami dan saling menghormati dalam tindakan komunikasi.

Kemampuan manusia dalam berkomunikasi secara empatik, sudah mulai


terkikis dari individu-individu dalam masyarakat kontemporer. Kemampuan
komunikasi empatik perlu dibangkitkan kembali untuk memperbaiki berbagai
kegagalan komunikasi, baik antarpribadi, kelompok, organisasi, sosial maupun
komunikasi antarbudaya yang tak jarang telah menyulut kesalahpahaman, sikap
saling menghakimi, saling menyalahkan, Jika hal ini dibiarkan, maka akan
memunculkan konflik, bahkan kekerasan yang dapat mengancam hubungan
sesama warga bangsa yang heterogen. Kegagalan dalam berkomunikasi salah
satunya diakibatkan oleh kurangnya kemampuan dalam mendengarkan dengan
empati. Oleh karenanya, Floyd (1985), yakin bahwa empati adalah ”the key to
effective listening and therefore to communication.” Empati merupakan kunci
untuk mendengarkan secara efektif sehingga menghasilkan komunikasi yang
efektif. Adapun dalam membangun komunikasi empatik, komunikator harus
mampu memahami, memiliki kepedulian dan penghargaan sertaperhatian
terhadap orang lain.

Pembaca slide 7
Cara membangun relasi yang positif

*Saling menghargai dan saling menghormati. Di dalam hubungan ini, setiap


orang berhak untuk memberi dan menerima penghargaan dan penghormatan
yang sama besarnya, baik secara kualitas maupun kuantitas.
*Komunikasi yang positif, yang berarti setiap pihak bisa berkomunikasi untuk
mengungkapkan ide, perasaan, pendapatnya secara terbuka kepada pihak lain
tanpa menyakiti mereka.
*Menjaga kepercayaan dimana semua pihak bisa saling menjaga satu sama
lain, tidak akan saling menyakiti, dan ingin mencapai hal terbaik di dalam
hubungan.

Anda mungkin juga menyukai