Anda di halaman 1dari 3

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGAAN BANGSA INDONESIA

“Walaupun lahir dan tinggal di desa setidaknya bisa bersaing dengan orang kota” kalimat
yang selalu saya simpan dan saya jadikan motivasi untuk terus berusaha menjadi generasi
penerus bangsa yang berdaya saing tinggi walaupun saya berasal dari desa. Saya lahir dan
besar disebuah desa terpelosok di Sulawesi Tengah dengan kondisi keluarga yang tidak
harmonis. Sejak kecil kedua orang tua saya sudah berpisah dan memutuskan untuk merantau
didaerah yang berbeda, meninggalkan saya dan saudara saya bersama nenek. Saya sangat
merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua tetapi hal itu tidak membuat saya
menjadi anak yang nakal seperti kebanyakan orang bilang bahwa anak yang lahir dalam
keluarga broken home tidak akan sukses dan memiliki masa depan yang suram. Karena nya
saya ingin mengubah mindset masyarakat yang beranggapan seperti itu dengan menunjukan
pada mereka bahwa saya adalah anak yang memiliki segudang bakat dan prestasi serta mimpi
yang besar untuk mengubah nasib keluarga saya dengan menempuh pendidikan setinggi-
tinggi nya dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Kembali membahas keadaan keluarga saya yang broken home dan minim kasih sayang dari
kedua orang tua saya, hal itu tidak membuat saya menyerah pada keadaan dan berhenti untuk
menggapai mimpi saya justru saya semakin ingin membuktikan bahwa saya layak dan
mampu untuk membanggakan kedua orang tua saya dan bisa mengangkat derajat keluarga
walaupun pada saat itu keadaan ekonomi keluarga saya terbilang kurang mampu. Demi
membantu perekonomian keluarga pada saat SD setiap pulang sekolah saya berjalan kaki
untuk mengumpulkan gelas minuman bekas dan akan dijual, saya juga berjualan tempat
pensil yang saya buat dari kardus bekas dan dilapis kertas kado untuk menambah uang jajan.
Saya juga pernah berjualan online shop ketika SMA untuk membantu membayar biaya
pendaftaran kuliah saya nanti. Semua saya lakukan untuk meringankan beban kedua orang
tua yang sudah banyak berkorban untuk menghidupi ke empat orang anakanya dan juga
untuk mengurangi biaya pendidikan saya agar nantinya saya bisa melanjutkan studi saya ke
perguruan tinggi negeri.
Saya masuk di perguruan tinggi negeri melalui jalur mandiri,mengapa demikian? Karena saya
tidak berkesempatan untuk lolos SNMPTN dan SBMPTN di kampus dan jurusan pilihan
saya. Namun hal itu tidak membuat saya menyerah untuk melanjutkan studi saya dan
akhirnya saya menjadi mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat di Universitas Tadulako.
Itulah mengapa saya sangat ingin mendapatkan Beasiswa Unggulan, dengan harapan agar
saya tetap bisa melanjutkan studi saya hingga tuntas dan membuat kedua orang tua serta
keluarga saya bangga dan alasan lainnya adalah dengan basic saya sebagai mahasiswa
kesehatan masyarakat saya sangat ingin untuk mengubah stigma masyarakat dalam ranah
preventif atau pencegahan. Karena masih banyak sekali masyarakat yang mengabaikan
perilaku kesehatan sehingga mudah untuk terserang berbagai penyakit. Apalagi saat ini
indonesia masih bertarung melawan COVID-19 dan salah satu peran yang bisa saya lakukan
sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat adalah memberikan informasi-informasi kesehatan
yang real dan terbukti kebenaran nya melalui akun media social saya untuk mencegah
informasi hoax yang sering tersebar. Dan satu keinginan terbesar saya adalah ingin
masyarakat kembali percaya bahwa “mencegah lebih baik dari pada mengobati”.

Selanjutnya saya ingin membahas beberapa potensi yang saya miliki pada bidang akademik
dan non-akademik. Sejak saya SD kelas 1 sampai kelas 6 saya hanya sekali mendapatkan
juara 2 dan selebihnya adalah juara 1 begitupun ketika SMP saya selalu mendapat juara 1
sampai lulus dan ketika SMA saya pernah mendapatkan juara 3 sekali dan selebihnya adalah
juara 1 hingga saya masuk menjadi siswa yang eligible untuk mengikuti SNMPTN dan
menempati posisi nilai tertinggi ke 3 pada saat pemeringkatan. Walaupun saya tidak lulus
SNMPTN saya tidak menyerah untuk menggapai mimpi saya. saya aktif mengikuti kegiatan
akademik seperti debat bahasa inggris dan olimpiade matematika, saya lolos menjadi peserta
OSN matematika di provinsi mewakili sekolah dan kabupaten saya walaupun pada saat itu
saya tidak berkesempatan untuk lolos tetapi untuk sampai di titik itu saya harus
mengorbankan waktu,temaga serta pikiran. Saya juga pernah mengikuti FLS2N tingkat sub-
rayon bidang story telling dan mendapatkan juara 2. Tentu saja semua itu tidak akan saya
dapatkan tanpa dukungan dari keluarga,guru disekolah dan tentunya teman-teman yang selalu
membantu saya dan menemani serta memberikan kritik dan saran agar saya bisa menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
Sejak SD saya aktif mengikuti berbagai perlombaan baik di bidang olahraga,seni dan lainnya.
Saya sering mengikuti lomba vokal grup dan meraih juara 2, berpartisipasi pada kegiatan
kemerdekaan dengan mengikuti lomba pidato bahasa inggris dan meraih juara 2, hal itu saya
lakukan sebagai wujud cinta tanah air. Mengikuti pertandingan catur dan berhasil
mendapatkan juara 2. Dan saya terpilih sebagai Putri Bahari Teluk Tomini 2018 dimana saya
harus melewati proses yang panjang, dari karantina, penilaian sikap, pengetahuan dan
akhirnya saya mendapatkan gelar itu. Hal itu tidak menjadikan saya lupa diri atas apa yang
saya lakukan, saya kerap melakukan kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan sumber
daya wisata seperti mengajak dan melakukan kegiatan bersih-bersih pantai untuk mengurangi
sampah plastik yang akan merusak ekosistem laut, melakukan penanaman pohon bakau untuk
mencegah abrasi pantai, berpartisipasi dalam kegiatan transplantasi terumbu karang yang
sangat bermanfaat untuk keseimbangan ekosistem laut dalam jangka panjang.

Kemudian

Anda mungkin juga menyukai