3
Jurnal Ilmiah Wawasan Insan Akademik 1 (3), 13-26, 2018
4
Sejatinya, kebijakan publik lahir mempunyai tujuan untuk
menyelesaikan permasalahan,namun seringkali terjadi kebijakan
tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu
kebijakan dan sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan dilakukan
evaluasi. Dalam bahasa yang lebih singkat evaluasi adalah
kegiatan yang bertujuan untuk menilai “manfaat” suatu kebijakan.
4
ESENSI: Jurnal Manajemen Bisnis 21 (2), 46-65, 2018
5
Jurnal Agribis 4 (1), 39-47, 2018
6
Jurnal Kelola 1 (2), 2018
7
Jurnal Administrasi Publik 4 (62), 2018
diamati. Dari evaluasi, elevator dapat mengidentifikasi masalah,
kondisi dan aktor yang mendukung keberhasilan atau
kegagalan kebijakan
b. Kepatuhan, melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan
yang dilakukan para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku
lainnya, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan
kebijakan
c. Audit, melalui evaluasi dapat diketahui apakah output benar-
benar sampai ke tangan kelompok sasaran kebijakan, atau
justru ada kebocoran atau peyimpangan
d. Akunting, evaluasi dapat diketahui apa akibat ekonomi
kebijakan tersebut
7. Evaluasi kebijakan sistematis, Melihat secara obyektif program–
program kebijakan yang dijalankan untuk mengukur dampaknya bagi
masyarakat dan melihat sejauh mana tujuan-tujuan yang telah
dinyatakan tersebut dicapai. Menjawab kontribusi dampak dalam
menjawab kebutuhan masyarakat [3].8
8
Erick Hidayatullah Armanto, Salahudin Salahudin, Heru MulyonoLOGOS (Journal of Local Government
Issues), 2018
9
Tengku Maya Magdina, M Arif Nasution, Husni Thamrin Universitas Sumatera Utara, 2018
10
Jurnal Manajemen Bisnis 21 (3), 2018
didasarkan pada pemahaman para evaluator terhadap evaluasi,
sebagai berikut:
Menurut beberapa ahli ada tiga tipe evaluasi yang Berkaitan dengan
tingkatan-tingkatan program, yaitu:
1. Evaluasi Pra-program (ex-ante evaluation) dilaksanakan sebelum
program diimplementasikan, hal ini dilaksanakan untuk menaksir
kebutuhan atau pernyataan kebutuhan pembangunan yang
bersangkutan, atau untuk menentukan sasaran potensial dari suatu
program pembangunan per-kelompok atau per- region.
2. Evaluasi Tengah Berlangsung (on going/concurrent evaluation)
Dilakukan pada saat program itu diimplementasikan, jadi pada tahap
tenggang waktu program itu berjalan dievaluasi.
3. Evaluasi setelah berlangsung (ex-post evaluation)dilakukan setelah
program itu diimplementasikan untuk menilai dampak dan pengaruh
program itu dengan menghitung seberapa jauh program itu dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh program itu. Terdapat
beberapa pendapat mengenai siapa yang sebenarnya paling baik
melakukan evaluasi terkait dengan independensi laporan hasil
evaluasi. Menurut DePoy, E., & Gilson, G. F. Dalam American Jurnal
of Evaluation, menyatakan bahwa:
Meski terdapat perbedaan pendapat, dalam hal ini demi alasan ilmu
pengetahuan, tetap dilakukan evaluasi untuk mengetahui kinerja
pemerintah dalam melaksanakan peraturan dan melayani
masyarakat. Evaluasi mencakup beberapa hal penting, yaitu:
a. Tipe pertama
b. Tipe kedua
c. Tipe ketiga
12
James Anderson Dalam Winanrno Membagi evaluasi kebijakan dalam tiga tipe (2008:229)
13
Egi Suharto “Tujuan Kebijakan Publik Sosial dalam Konteks Pembangunan Sosial (2012:61)
senantiasa berorientasi kepada pencapaian tujuan sosial. Tujuan
sosial ini mengandung dua pengertian yang saling terkait,yakni
memecahkan masalah sosial dan memenuhi kebutuhan sosial. 14
14
Joko Pramono S Sos,Unisri Press, 2020
a) Efektivitas
b) Efisiensi
c) Kecukupan
d) Perataan
e) Responsivitas
f) Ketepatan
16
Julio A Rarung, Novi Pioh, Welly Waworundeng Jurnal Eksekutif 3 (3), 2019
adanya karakteristik tersebut, barang-barang tersebut tidak bersifat
khusus atau ekslusif, dan semua orang dapat menikmati barang
tersebut tanpa terkecuali. Tetapi karena dapat diakses oleh siapapun,
penggunaan barang pun menjadi berlebihan sehingga cepat rusak.17
a. Pernyataan Kebijakan
Adalah pernyataan pemerintah atas suatu kebijakan yang diambil
Untuk menyelesaikan atau terkait dengan masalah publik
tertentu. Setiap pernyataan kebijakan tersebut harus sudah
mendapatkan Pernyataan legitimasi dari pihak hukum. Pernyataan
kebijakan Harus diketahui oleh publik dengan sebaik-baiknya,
sehingga Dibutuhkan proses sosialisasi secara detail.18
b. Implementasi Kebijakan
Menunjuk kepada apakah kebijakan yang disusun tersebut
Dilaksanakan seperti yang telah direncanakan, apakah benar-
benar teraplikasi di lapangan dan apakah benar-benar mampu
mengatasi masalah publik.
c. Evaluasi Kebijakan
Yaitu menilai keberhasilan/kegagalan kebijakan berdasarkan
indikator yang telah ditentukan. Dan apabila kebijakan tersebut
dinyatakan gagal mengatasi permasalahan publik, maka nantinya
akan dibuat kebijakan yang baru lagi dan belajar dari pengalaman
sebelumnya. Inilah yang disebut dengan analisis kebijakan yang
dinamis.
a. Penyusunan Agenda
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis
Dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki Ruang
untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik Dan
prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu
Berhasil mendapatkan status sebagai masalah publik, dan
Mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut
Berhak mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih
Daripada isu lain.19
b. Formulasi kebijakan
20
Amanda Permatasari, I. (2020). KEBIJAKAN PUBLIK (TEORI, ANALISIS, IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI KEBIJAKAN). TheJournalish: Social and Government, 1(1), 33-37. Retrieved from