Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK

Evaluasi merupakan salah satu tahapan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam

kebijakan publik, evaluasi menjadi tahapan akhir yang dilakukan untuk mengetahui apakah

kebijakan atau program yang telah diterapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Sehingga pemerintah dapat mengetahui bahwa kebijakan tersebut berhasil atau mengalami

kegagalan serta mengetahui dampaknya bagi masyarakat.

evaluasi kebijakan merupakan pandangan bahwa suatu program atau kegiatan yang

dilaksanakan perlu dilakukan penilaian atau pengujian secara kualitas. Penilaian dan pengujian

tersebut dilaksanakan untuk mengidentifikasi kondisi dari obyek program, perencanaan dan

teknik pengukuran dan metode analisis yang digukanan serta menekankan pada aspek

penilaian terhadap pencapaian tujuan dari suatu program dan kriteria-kriteria penting di

dalamnya.

Evaluasi kebijakan memiliki beberapa jenis. Lester dan Steward Jr mengelompokkan jenis-jenis

evaluasi sebagai berikut ini:

a. Evaluasi proses, yakni evaluasi yang terkait dengan proses implementasi kebijakan

b. Evaluasi dampak, yakni evaluasi yang terkait dengan hasil atau pengaruh dari implementasi

kebijakan

c. Evaluasi kebijakan, yakni evaluasi yang terkait dengan pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya
d. Evaluasi meta evaluasi, yakni evaluasi yang terkait dengan kegiatan menilai berbagai

implementasi kebijakan yang ada untuk menemukan kesamaan-kesamaan tertentu.

Wlilliam Dunn menjelaskan bahwa kriteria evaluasi sebagai berikut ini.

a. Efektivitas

Efektivitas merupakan aspek dimana suatu kebijakan yang telah dilaksanakan menunjukkan

pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan ketika kebijakan dirumuskan. Menurut Dunn,

efektivitas berkenaan dengan apakah suatu kebijakan mencapai hasil (dampak) yang

diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan.

b. Efisiensi

Menurut Dunn efisiensi yakni terkait dengan julah usaha yang diperlukan untuk

menghasilkan efektifitas tertentu. Efisien lebih menekankan pada sisi sumber daya anggaran

biaya yang dibutuhkan dari suatu implementasi kebijakan.

c. Adequacy atau kecukupan.

Dunn menjabarkan bahwa kecukupukan menyangkut pada seberapa jauh kebijakan yang

diterapkan dapat memenuhi kebutuhan yang dipermasalahkan. Dengan kata lain, kebijakan

yang telah dilaksanakan dapat memenuhi aspek kriteria kecukupan apabila mampu mengatasi

permasalahan publik yang menjadi fokus kebijakan.

d. Pemerataan atau equity.

Pemerataan dapat dimaknai bahwa sutau kebijakan yang telah diterapkan harus mampu

menghasilkan lebih banyak distribusi yang adil terhadap sumber yang ada dalam masyarakat.
e.Responsivitas Kriteria selanjutnya dalam evaluasi kebijakan

yakni aspek responsivitas. Responisivitas menunjukkan bahwa kebijakan yang dilaksanakan

oleh pemerintah merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan, preferensi, nilai kelompok

masyarakat tertentu. Sehingga responsivitas menjadi pertanda apakah pemerintah

mampu merespon permintaan dan kebutuhan publik akan suatu permasalahan yang sesuai

dengan realitas.

f.Ketepatan Kriteria selanjutnya dalam evaluasi kebijakan yakni menyankut aspek ketepatan

atau appropriateness. Aspek ini menilai apakah kebijakan yang diterapkan merupakan pilihan

yang tepat. Aspek ketetapan merupakan gabungan dari beberapa kriteria evaluasi kebijakan

yang sebelum-sebelumnya. Sehingga aspek ini menjadi kesatuan dari beberapa kriteria

sebelumnya.

Fungsi Evaluasi K.P

a.Eksplanasi, melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat

dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realitas

yang diamatinya. Dari evaluasi ini evaluator dapat mengindentifikasi masalah, kondisi dan

aktor yang mendukung keberhasilan atau kegagalan kebijakan.

b.Kepatuhan, melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan oleh

para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku lainnya sesuai dengan standar dan prosedur

yang ditetapkan oleh kebijakan.

c.Audit, melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar sampai ke

tangan kelompok sasaran kebijakan, atau justru ada kebocoran atau penyimpangan.
d.Akunting, dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial ekonomi dari kebijakan tersebut.

Menurut Dun, 2003:608-609, karakteristik evaluasi kebijakan sebagai berikut;

1. Fokus Nilai

Evaluasi dipusatkan pada penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari suatu kebijakan

dan program. Evaluasi terutama merupakan usaha untuk menentukan manfaat atau kegunaan

sosial kebijakan atau program, dan bukan sekedar usaha mengumpulkan informasi mengenai

hasil aksi kebijakan yang terantisipasi dan tidak terantisipasi. Kerena ketepatan tujuan dan

sasaran kebijakan dapat selalu dipertanyakan, evaluasi mencakup prosedur untuk mengevaluasi

tujuan-tujuan dan sasaran itu sendiri.

2. Interdependensi Fakta-Nilai

Tuntutan evaluasi tergantung baik “fakta” maupun “nilai”. Untuk menyatakan bahwa

kebijakan atau program tertentu telah mencapai tingkat kinerja yang tertinggi (atau rendah)

diperlukan tidak hanya bahwa hasil-hasil kebijakan berharga bagi sejumlah individu, kelompok

atau seluruh masyarakat; untuk menyatakan demikian, harus didukung oleh bukti bahwa hasil-

hasil kebijakan secara actual merupakan konsekuensi dari aksi-aksi yang dilakukan untuk

memecahkan masalah tertentu. Oleh karena itu, pemantauan merupakan prasyarat bagi

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau

Tuntutan evaluatif, berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang

dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan. Evaluasi bersifat retrospektif dan setelah aksi- aksi

dilakukan (ex post). Rekomendasi yang juga mencakup premis-premis nilai, bersifat prospektif

dan dibuat sebelum aksi-aksi dilakukan (ex ante).


4. Dualitas Nilai.

Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena

mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara. Evaluasi sama dengan rekomendasi

sejauh berkenaan dengan nilai yang ada (misalnya, kesehatan) dapat dianggap

sebagai intristik (diperlukan bagi dirinya) ataupun ekstrinsik (diperlukan karena hal itu

mempengaruhi pencapaian tujuan-tujuan lain). Nilai-nilai sering ditata di dalam

suatu hirarki yang merefleksiakan kepentingan relative dan saling ketergantungan antar tujuan

dan sasaran.

Ada beberapa pendekatan evaluasi seperti yang diungkapkan oleh William Dunn (2003), antara

lain evaluasi semu, evaluasi formal dan evaluasi teoritis keputusan

1. Evaluasi Semu

(Psuedu Evaluation) adalah pendekatan yang menggunakan metode-

metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil

kebijakan, tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil

tersebut terhadap individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.

2. Evaluasi Formal

(Formal evaluation) merupakan pendekatan yang menggunakan metode deskriptif

untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil kebijakan

tetapi mengevaluasi hasil tersebut atas dasar tujuan program kebijaksanaan yang

telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan administrator program.

3. Evaluasi Keputusan Teoritis


(Decision-Theoritic Evaluation) adalah pendekatan dengan menggunakan metode-

metode dekriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan

valid mengenai hasil-hasil kebijakan secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku

kebijakan.

MONITORING & EVALUASI


Monitoring adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk melakukan pengawasan melalui

pengambilan data dan analisis informasi berkala yang sistematis dan dilakukan secara terus-

menerus terhadap suatu program, kegiatan, atau pekerjaan lainnya untuk memastikan bahwa

semua telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Tujuan Monitoring;

1. Untuk menilai bersama secara umum.

2. Untuk menjamin keterlaksanaan konsep dasar, kecenderungan, dan efek kumulatifnya.

3. Untuk memposisikan beban, sumber daya dan perubahan.

4. Untuk mencapai metode yang digunakan.

5. Untuk menyodorkan informasi bagi pengambilan bagi pengambil keputusan.

Karakteristik atau ciri dari monitoring yang dilakukan dengan baik di antaranya adalah sebagai

berikut.

1. Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan instansi terkait dan fokus pada

perkembangan pencapaian tujuan.

2. Melihat perkembangan program dan kerjasama tim dalam memiliki fungsi yang sangat penting

dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi.

3. Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.

4. Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berskala didukung dengan analisis

perkembangan dan laporan.


Tipe monitoring (Prihatin dalam Azis, 2016, hlm. 149).

Metode monitoring di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penyampaian laporan dokumentasikan dan koordinasi rutin

2. Pengamatan kerja sehari-hari melalui kunjungan mendadak

3. Assement eksternal

4. Wawancara

5. Diskusi kelompok

6. Kunjungan laporan berkala

7. Survey pengumpulan data dan perbincangan kondisi sebelum dan sesudah intervensi

8. Pengamatan kerja

Prosedur monitoring;

1. Pastikan pelaksanaan monitoring telah membaca, mengerti dan memahami rencana strategi dan

rencana kerja tahunan organisasi.


2. Pastikan bahwa pelaksanaan monitoring pembinaan telah membaca mengerti, memahami

panduan pembinaan.

3. Susunlah kerangka acuan pelaksanaan monitoring terapkan dengan hasil yang diharapkan.

4. Lakukan kunjungan berkala (Prihatin dalam Azis, 2016, hlm. 150).

Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu pengumpulan data dan menganalisis informasi tentang efektivitas dan

dapat dari suatu tahap atau keseluruhan program (Azis, 2016, hlm. 150). Ruang lingkup evaluasi

juga termasuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah dan

merencanakan kegiatan yang akan datang.

Sementara itu menurut Prihatin (dalam Azis, 2016, hlm. 151) evaluasi dilakukan dalam rangka

pengendalian mutu sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program kepada pihak-pihak

yang berkepentingan, di antaranya terhadap peserta , lembaga , dan

program/kegiatan/pekerjaan yang dievaluasi.

Tujuan evaluasi

Tujuan penilaian hendaknya diarahkan pada empat tujuan dibawah ini.

1. Penelusuran (keeping track)

Untuk menelusuri agar proses program atau kegiatan tetap sesuai dengan rencana awal.
2. Pengecekan (checkin-up)

Apakah terdapat kelemahankelemahan dalam pembelajaran yang dialami dalam suatu program.

3. Pencarian (finding- out)

Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan

kesalahan proses pembelajaran.

4. Penyimpulan (summing–up)

Untuk menyimpulkan apakah program telah sesuai dengan berbagai rencana dan aturan yang telah

ditetapkan atau belum.

Fungsi Evaluasi

1. Fungsi Motivasi

Segala bentuk aktivitas program, kegiatan, maupun pekerjaan harus dipastikan berjalan sesuai

rencana, dan saat evaluasi menyimpulkan hal tersebut, maka hal ini akan memberikan motivasi

tersendiri kepada semua pihak yang terkait pada program.

2. Fungsi Ketuntasan Program

Ketuntasan program merupakan faktor terbesar dari suatu program, dan evaluasi berfungsi untuk

memastikannya.

3. Fungsi Indikator Efektivitas Program

Evalusi dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh efisiensi dan efektivitas program telah

berhasil dilakukan.

4. Fungsi Umpan Balik

Umpan balik terhadap suatu program dapat membantu mengetahui kelemahannya masing-masing
dalam mencapai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan pada program atau kegiatan tujuan

evaluasi.

Tujuan penilaian hendaknya diarahkan pada empat tujuan dibawah ini.

1. Penelusuran (keeping track)

Untuk menelusuri agar proses program atau kegiatan tetap sesuai dengan rencana awal.

2. Pengecekan (checkin-up)

Apakah terdapat kelemahankelemahan dalam pembelajaran yang dialami dalam suatu program.

3. Pencarian (finding- out)

Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan

kesalahan proses pembelajaran.

4. Penyimpulan (summing–up)

Untuk menyimpulkan apakah program telah sesuai dengan berbagai rencana dan aturan yang telah

ditetapkan atau belum.

Fungsi Evaluasi

Evaluasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1. Fungsi Motivasi

Segala bentuk aktivitas program, kegiatan, maupun pekerjaan harus dipastikan berjalan sesuai

rencana, dan saat evaluasi menyimpulkan hal tersebut, maka hal ini akan memberikan motivasi

tersendiri kepada semua pihak yang terkait pada program.


2. Fungsi Ketuntasan Program

Ketuntasan program merupakan faktor terbesar dari suatu program, dan evaluasi berfungsi untuk

memastikannya.

3. Fungsi Indikator Efektivitas Program

Evalusi dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh efisiensi dan efektivitas program telah

berhasil dilakukan.

4. Fungsi Umpan Balik

Umpan balik terhadap suatu program dapat membantu mengetahui kelemahannya masing-masing

dalam mencapai rencana dan tujuan yang telah ditetapkan pada program atau kegiatan.

Prinsip-Prinsip Evaluasi

1. Keterpaduan

Evaluasi harus dilakukan dengan prinsif keterpaduan antara tujuan dan metode pelaksanaan.

2. Keterlibatan pelaksana program

Prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena pelaksana jugalah yang akan dievalusi dalam

suatu program atau kegiatan.


3. Koherensi

Evaluasi harus berkaitan dan sesuai dengan ranah program, kegiatan, ata pekerjaan yang akan

diukur.

4. Akuntabel

Evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi semua pihak

yang berkepentingan.

Persamaan Monitoring dan Evaluasi

1. Adanya sasaran-sasaran yang jelas, tarhget dan indicator serta basis data yang mengandung data

mutakhir.

2. Sasaran diantaranya output, outcome, impact perlu ditetapkan sejak awal yaitu pada saat

perencanaan begitu pula dengan indikator dan sasaran utama.

3. Monitoring dapat memudahkan kita dalam mengamati terus menerus tren dan masalah, serta

perlu melakukan penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat

waktu.

4. Monitoring dan evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam temuan, inovasi, hasil dan

praktik yang baik.

Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Perbedaan utama dari Monitoring dan evaluasi adalah bahwa


Monitoring merupakan suatu tindakan pengawasan secara berkala untuk memastikan

program atau kegiatan berjalan sebagaimana mestinya,

sementara evaluasi adalah penilaian dari suatu program atau kegiatan yang berjalan tersebut

untuk mengetahui kualitas, efektivitas, dan efisiensi dari program yang sedang di monitoring

dan evaluasi (monev).

TUGAS KLPK : SISTEM EVALUASI KEBIJAKAN DI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai