Studi Kasus
Konsep Evaluasi
Kebijakan
Pengertian Evaluasi Kebijakan
James P. Lester dan Joseph Stewart menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan
ditujukan untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan atau untuk
mengetahui apakah kebijakan publik telah dijalankan meraih dampak yang
diinginkan.
Evaluasi kebijakan adalah kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian
kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak (Anderson: 1975).
Evaluasi kebijakan dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi
kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja melainkan kepada seluruh
proses kebijakan.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat
disintesakan bahwa evaluasi kebijakan Publik adalah suatu proses pengukuran,
penilaian, dan membandingkan yang dilaksanakan secara sistematis dengan pendekatan
strategi, manajemen maupun pragmatis atas rumusan, implementasi, kinerja dan
lingkungan kebijakan dengan tujuan untuk mengetahui kegagalan dan keberhasilan
untuk kepentingan mengambil keputusan berikutnya.
Karakteristik Evaluasi Kebijakan
Menurut William Dunn (1998: 608-609)
Fokus Nilai
Interdependensi Fakta Nilai
Evaluasi merupakan usaha untuk menentukan
manfaat/kegunaan sosial kebijakan, dan bukan sekedar usaha Tuntutan evaluasi tergantung fakta dan nilai. Untuk menyatakan
untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil aksi kebijakan bahwa kebijakan tertentu telah mencapai tingkat kinerja yang
yang terantisipasi dan tidak terantisipasi. Karena ketepatan tertinggi diperlukan tidak hanya bahwa hasil-hasil kebijakan
tujuan dan sasaran kebijakan dapat selalu dipertanyakan. berharga bagi setiap kalangan. Sehingga dibutuhkan bukti bahwa
hasil kebijakan secara aktual merupakan konsekuensi dari aksi-aksi
yang dilakukan untuk memecahkan masalah tertentu.
Preadoption Evaluation
Sebelum adopsi, evaluasi perencanaan merupakan alat untuk
merancang dan membuat keputusan. Perencana dapat
menggunakan evaluasi untuk membandingkan alternatif desain
dan menyarankan peningkatan (Kaiser, et al, 1995:434)
Outcome-Based Evaluation
Sebuah cara yang sistematis yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu
program/kebijakan telah mencapai
tujuannya.
Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)
Sebuah paradigma model evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam dan Shinkfield (1985)
context evaluation: evaluasi terhadap konteks; yaitu sebuah upaya untuk menggambarkan dan merinci
lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek
input evaluation: evaluasi terhadap masukan; untuk melayani keputusan- keputusan pada kegiatan
pengorganisasian. Menentukan sumberdaya yang tersedia, strategi alternatif yang perlu dipergunakan
dalam program, serta perencanaan yang terbaik bagi pemenuhan kebutuhan
process evaluation: evaluasi terhadap proses; untuk melayani keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
implementasi program.
product evaluation: evaluasi terhadap hasil; untuk melayani keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
pencapaian program dan kemungkinan perencanaan ulang
Keempat singkatan dari CIPP tersebut itulah yang menjadi komponen evaluasi. Model CIPP berorientasi pada
suatu keputusan (a decision oriented evaluation approach structured).
Studi Kasus
(Evaluasi Implementasi Kebijakan Zonasi
Pertanian di Kabupaten
Bekasi)
"Implementasi kebijakan zonasi pertanian di Kabupaten Bekasi, dimana
Evaluasi ini menggunakan model CIPP (context, input, process, product) guna
Pada Pasal 27 tentang Rencana pengembangan kawasan budidaya poin b bahwa 2. Evaluasi Komponen Masukan (Input)
Kabupaten Bekasi sudah sangat jelas merencanakan zonasi kawasan pertanian.
Selanjutnya diperjelas ruang lingkup wilayah peruntukan pertanian yakni pada
Komponen input mengevaluasi aspek yang meliputi perencanaan penerapan
Paragraf 3 tentang Kawasan Peruntukan Pertanian
kebijakan. Pada kebijakan zonasi pertanian di Kabupaten Bekasi dalam
kedudukan RTRW Kabupaten menunjukkan bahwa perencanaan dan tujuan
zonasi pertanian adalah bagian utama dari fungsi penyelarasan kebijakan
penataan ruang wilayah nasional, provinsi dan sebagai pedoman untuk
membangun daerahnya selain melihat aspek-aspek sosial ekonomi juga wajib
menyelaraskan kelestarian lingkungan sebagai upaya menjaga kapasitas daya
dukung lingkungan dan pemenuhan sumberdaya lahan khususnya produktivitas
hasil pertanian dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat pada umumnya dan
masyarakat Kabupaten Bekasi pada khususnya
(Evaluasi Implementasi Kebijakan Zonasi Pertanian di Kabupaten Bekasi)
DANKE !
Any Questions ?