2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) harus bersifat visioner; untuk itu,
partisipasi segmen masyarakat yang bagaimana yang diperlukan? (Dapat dijelaskan
melalui derajat keterlibatan masyarakat melalui ormas yang representatif; asosiasi
profesi, dan lain-lain)
Perencanaan jangka panjang lebih condong pada kegiatan olah pikir yang bersifat
visioner, sehingga penyusunannya akan lebih menitikberatkan partisipasi segmen
masyarakat yang memiliki olah pikir visioner seperti perguruan tinggi, lembaga-
lembaga strategis, individu pemikir-pemikir visioner dari berbagai lapisan seperti
masyarakat, pemerintah, lembaga-lembaga negara, organisasi kemasyarakatan dan
organisasi politik.
3. Dalam penyusunan RTRW Kabupaten, bagaimana cara menghadirkan
partisipasi masyarakat?
Masyarakat dapat berperan sebagai salah satu sumber data primer dengan
membrikan aspirasi. Masyarakat juga dapat diberikan kesempatan dalam
dalam dialog terbuka dengan pemangku kebijakan melalui hal-hal seperti ,
workshop, FGD, seminar, dan sebagainya. Selain itu, saat penyusunan
raperda, masyarakat dapat mengajukan, keberatan, dan sanggahan terhadap
raperda tentang RTRW kota kepada pemangku kepentingan dengan berbagai
media penyampaian.
Kelompok ketiga teori yang akan saya rujuk dalam bab ini adalah teori yang,
berdasarkan tradisi analisis kebijakan yang bersumber dari penggabungan dua
model sebelumnya.
5. Pada suatu proyek perencanaan, anda melakukan wawancara dengan
menggunakan kuesioner. Jelaskan tingkat partisipasi yang melibatkan
masyarakat tersebut! (Rujuk pada tangga partispasi!)