Anda di halaman 1dari 21

Perencanaan Partisipatif dalam Wacana

Perencanaan Wilayah dan Kota

Pendekatan untuk Mempengaruhi


Publik dalam PWK:
1. Policy Driven Approach

Penggunaan instrumen kebijakan pemerintah (alokasi


dan regulasi) dalam mengarahkan perubahan publik
kebijakan diturunkan dari pengetahuan teknis rasional
yang tersedia secara top-down.

2. Criteria Driven Approach

medevolusikan sebanyak mungkin


pelayanan/penyelenggaraan urusan kolektif
Desain institusi dan kebijakan diturunkan dari kriteria
normatif dalam public choice theory

3. performance driven approach

Ukuran kinerja sebagai alat kontrol dan spesifikasinya


Memberikan fleksibilitas dalam menjalankan tugasnya
untuk mencapai ukuran/tujuan yang telah ditentukan

Pendekatan untuk Mempengaruhi


Publik dalam PWK:
4. Inclusionary Argumentation

fokus pada process dimana partisipan


berkumpul, membangun pengertian dan
kepercayaan diantaranya, menciptakan
kepemilikan strategi.
Untuk membantun menciptakan kapasitas
komunitas utk berinvensi melalui kolaborasi
dan menciptakan konsensus yang berguna
bagi masa depan masyarakat yang terlibat.

Perencanaan Partisipatif dan


Pembentukan Konsensus
Consensus building terbangun dalam
suasana keterbukaan dan kepercayaan
(openness dan trust). Jika jejaring
openness dan trust dikembangkan pada
sumber sosial dan modal intelektual dapat
terbentuk dimana sumber daya ekonomi
dapat berkembang baik.
Melalui modal sosial, masyarakat dan
bisnis dapat berkembang pengetahuannya
dan sensitifitas nilai dalam realisme
publik.

Tantangan untuk perencana


adalah menciptakan model proses
institusi praktek perencanaan
mendefisinikan problem /
agenda masyarakat
Menciptakan strategi dan
arahan, menurut Kuhn adalah
proses deliberative paradigm
change

Tantangan bagi penciptaan


strategi adalah:
penciptaan political will yang kolektif
setelah itu masuk ke dalam popular
consciousness.
penciptaan konsep consensus
building melalui argumentasi yang
inklusif.

Penciptaan Strategi :
1.

pendekatan proses rasional


-komponen pembuatan strategi (Davidoff dan Reiner
1962):

pencapaian tujuan
membuat pilihan pelaksanaan (means)
orientasi masa depan
orientasi tindakan, untuk menghasilkan yang diinginkan
komprehensiveness : agar setiap komponen dalam sistem
diperhitungkan;

2. pendekatan interaktif
.
asumsi:

strategi dan kebijakan bukan ditentukan dari keluaran


proses teknis, melainkan diproduksi dalam konteks
sosial

3. penciptaan strategi melalui inclusionary


argumentation
-realitas adalah terkonstruksi secara sosial
-agen bertindak secara inventif dalam
situasi yang dibatasi oleh gaya-gaya yang
terstrukturisasi.
-Pengetahuan dan pengertian terbentuk
proses sosial learning yang kolaboratif,
bukan melalui manipulasi teknik abstrasi
oleh individu.

Perencanaan Partisipatif:
Konsep dan Pengertian
Planning merupakan sesuatu yang teratur,
disengaja dan berkelanjutan yang ditujukan
untuk mencari alternatif terbaik untuk mencapai
suatu tujuan. (Albert Waterston)
Perencanaan merupakan bagian dari keseluruhan
proses baik dalam pengambilan keputusan dan
penerapannya (Conyer).
For de Roux menyebutkan bahwa focus dari
perencanaan partisipatori bukanlah dari produk
rencana, tetapi lebih ke tersedianya ruang
dialog antara berbagai macam aktor.

Perencanaan Partisipatif
Tujuan:
Untuk menemukan konteks sosial dari berbagai
agenda sosial, ekonomi dan lingkungan hidup,
untuk menemukan bentuk governance yang
memungkinkan terjadinya dialog antara
stakeholders dan jejaringnya.
Akibatnya stakeholders tertarik pada disain
dari proses kelembagaan yang memungkinkan
terjadinya fasilitasi, kolaborasi, mutual learning
dan consensus building.

Perencanaan Rasional Instrumental vs


Perencanaan Komunikatif
Prosedur Perencanaan Rasional Instrumental
Pengetahu
an Rasional
Instrument
al

Mengarahk
an pada

Tindakan
yang
berorienta
si ke masa
depan

Prosedur Perencanaan PARTISIPATIF


Masyarakat Kompleks
(Beragam & Saling Bergantung)

Pengetah
uan Lain

Pengetahua
Pengetahua
n Rasional
Instrumental

Proses
Komunika
si
(Dialog)

Mengarah
kan pada

Pengetahu
an dan
keputusan
Bersama

Mengarah
kan pada

Tindakan
Kolektif
yang
berorient
asi ke
masa
depan

Pengetah
uan Lain

Sumber: Diolah dari Friedman 1987; Healey 1981; Forester, 1989; T. Sager, 1994; Innes, 1995; Hailey,
2000; Woltjer 2000; Innes & Bohr 2010.

Communicative Planning:
Konsep Habermas : ( theory of
communicative action )
rasionalitas komunikatif :
peran bahasa dan upaya mencari
komunikasi yang tak terdistori sebagai
basis untuk menciptakan konsensus &
bertindak .

ideal speech situation :


kondisi komunikasi tak terdistorsi dengan
power, self interest dan
ketidakperdulian.

Nama Lain Perencanaan Partisipatif:

Communicative Planning
Argumentative Planning
Planning Throughdebate
Inclusionary Discourse
Collaborative Planning
Consensus Plannig
Community based Planning.

Di masa lalu dilabelkan


sebagai:
Incrementalism
Advocacy Planning
Transactive Planning

Karakteristik Communicative
Planning:
1. Dibentuk dalam sistem plural yang
ideal
2. Ditujukan u/ mendefinisikan
rasional dgn cara komunikasi yang
berbeda
3. Membangun teori perencanaan
baru
4. Menempatkan posisi perencanaan
di tengah

Komunikasi di mana komunikator


yang baik berperan :
1. Terbebas dari dominasi
2. Terbebas dari strategi pelaku di balik
layar
3. Terbebas dari menipu
4. Semua pelaku mampu membuat &
mempertanyakan argumen
5. Tidak ada batasan untuk
berpartisipasi
6. Otoritas yang diterima adalah
argumen yang baik

Klaim Perencanaan Komunikatif untuk Memperbaiki


Proses dan Produk Perencanaan
Masyarakat Kompleks
(Beragam & Saling Bergantung)
Pengetah
uan Lain
Pengetah
uan
Rasional
Instrume
ntal

Pengetah
uan Lain

Dialog Otentik
akan memperbaiki
relasi kekuasaan

Dialog Otentik
akan memperbaiki
relasi kekuasaan

Proses
Komunika
si (Dilaog)

Mengarah
kan pada

Keputusan
(Pengetah
uan
Bersama)

Komunikasi/Dialog adalah
proses penggabungan
pengetahuan

Mengarah
kan pada

Tindakan
Kolektif
yang
berorient
asi ke
masa
depan

Komunikasi/Dialog adalah
proses penggabungan
pengetahuan

Penggabungan pengetahuan
terjadi melalui proses
pembelajaran sosial

Ilustrasi Perbandingan Perencanaan Rasional


dengan Perencanaan Partisipatif

12/16/15

18

Ilustrasi Perbandingan Prosedur Perencanaan


Komunikatif Sebagai Proses Belajar Sosial dengan
Perencanaan yang Berorientasi Teknis
Perencanaan
Perencanaan Skenario
Skenario

Teknis
Teknis

Fakta/Isu
Fakta/Isu

Fakta/Isu
Fakta/Isu

Inisiatif
Inisiatif Aktor
Aktor

Keputusan
Keputusan

Dialog
Dialog
S1
S1

S2
S2

S3
S3

Rencana
Rencana

Rencana
Rencana

Implementasi
Implementasi

Implementasi
Implementasi

Dampak
Dampak

Dampak
Dampak

Berorientasi
Berorientasi Pada
Pada Substansi
Substansi

12/16/15

Perencanaan
Perencanaan Komunikatif
Komunikatif Sebagai
Sebagai
Proses
Proses Belajar
Belajar Sosial
Sosial

S4
S4

Kesepakatan
Kesepakatan

Evaluasi
Evaluasi

Implementasi
Implementasi

Evaluasi
Evaluasi

Implementasi
Implementasi

Berorientasi
Berorientasi Pada
Pada Aktor
Aktor

19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DINAMIKA


PARTISIPASI
Komitmen politik dari pemerintah/partai politik
pemenang pemilu
Akses terhadap informasi dan dokumen publik
Kerangka hukum untuk mendorong pelembagaan
partisipasi warga
Tradisi dan organisasi warga
Sumber daya keuangan di tingkat daerah
Kecakapan partisipatif

Tugas Kelompok
Anda telah mempelajari proses dan substansi
perencanaan wilayah dan kota selama 7 semester di
departemen ini,
Diskusikan dalam kelompok bagaimana
perencanaan partisipatif dapat menjadi bagian dari
proses perencanaan ini?
Apa posisi pengetahuan teknikal yang telah anda pelajari
dalam proses perencanaan partisipatif?
Apa saja dari proses/prosedural perencanaan yang
memerlukan masukan dari perencanaan partisipatif?
Apakah hanya orang berpendidikan seperti anda yang
dapat berpartisipasi dalam perencanaan wilayah dan kota

Anda mungkin juga menyukai