Anda di halaman 1dari 17

Standar Kompetensi :

3. Menganalisis wilayah dan pewilayahan

Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan
dengan perencanaan pembangunan wilayah

Indikator :
 Merumuskan pengertian konsep wilayah dan pewilayahan
 Mengidentifikasi kota-kota atau wilayah yang termasuk ke dalam wilayah
formal atau fungsional
 Membedakan generalisasi wilayah (region generalization ) dan klasifikasi
wilayah (region classification)
 Menghitung delimitasi wilayah secara kuantitatif
 Menentukan batas – batas wilayah
Sebagian permukaan bumi yang
dapat dibedakan dalam hal-hal
tertentu dari daerah-daerah lain
disekitarnya
Contoh : wilayah pertanian, wilayah
iklim tropis, wilayah pegunungan,
dsb
Pada awalnya wilayah hanya terdiri atas dua, yaitu wilayah
alamiah (natural region) dan wilayah yang didasarkan pada
kenampakan tunggal (single feature region) seperti kenampakan
iklim, vegetasi, dll.
Perkembangan selanjutnya adalah wilayah dapat dibedakan
menjadi wilayah seragam (uniform region) atau wilayah formal
(formal region) dan wilayah nodus (nodal region) atau wilayah
fungsional (functional region)
Wilayah formal adalah suatu wilayah geografis yang memiliki
keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria
fisik (iklim, topografi, dan vegetasi), maupun kriteria sosial (tipe
permukiman, kepadatan penduduk, dan pertumbuhan ekonomi).

Wilayah fungsional adalah suatu wlayah geografis di permukaan


bumi yang heterogen, yang dalam berbagai kegiatannya diatur
oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan secara
fungsional dengan garis melingkar dan jalur-jalur perhubungan.
Contohnya adalah Jakarta dengan daerah sekitarnya
(JABODETABEK)
WILAYAH
FUNGSIONAL

WILAYAH
FORMAL
Suatu upaya membagi daerah-daerah
dipermukaan bumi berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu (membuat wilayah).

Perwilayahan dapat dilakukan baik


berdasarkan keadaan fisik (iklim, vegetasi,
dll) suatu daerah maupun keadaan
sosialnya (penduduk, industri, budaya,
dll).
METODE METODE
GENERALISASI KLASIFIKASI
 Metode generalisasi adalah usaha penggolongan
wilayah ke dalam bagian-bagian tertentu, dengan cara
menonjolkan karakter-karakter tertentu.

 Dalam metode generalisasi unsur yang kurang penting


atau tidak relevan dapat dihilangkan

 Metode ini dapat dilakukan dengan cara delimitasi


kuantitatif dan delimitasi kualitatif
 Delimitasi adalah usaha penentuan atau pembuatan batas terluar
dari suatu wilayah.
 Delimitasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
kualitatif dan kuanitiatif.
 Delimitasi kualitatif adalah usaha penentuan batas-batas terluar
dari suatu wilayah dengan cara pengamatan secara visual atau
dengan pengamatan persebaran unsur-unsur dalam suatu
wilayah. Sedangkan delimitasi kuantitatif dilakukan dengan cara
menggunakan data-data numerik dari unsur-unsur suatu wilayah
yang dituangkan ke dalam suatu peta.
 Metode klasifikasi adalah usaha menggolongkan
wilayah secara sistematis ke dalam bagian-bagian
tertentu (klasifikasi) berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu

 Dalam metode klasifikasi, semua unsur, kriteria, dan


individu diperhitungkan dalam proses klasifikasi

 Metode ini bertujuan untuk mencari differensiasi


(perbedaan) berbagai wilayah.

Anda mungkin juga menyukai