Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS LOKASI DAN POLA

RUANG
Pertemuan 1

Hasti Widyasamratri, S. Si, M. Eng, Ph. D


Capaian Pembelajaran
Mahasiswa akan dapat memahami tentang pengertian teori lokasi
dan kedudukannya dalam perencanaan wilayah dan kota.

Materi Kajian:
1. Pengantar Teori Lokasi
2. Pengertian Lokasi dan Implikasinya
3. Ruang lingkup analisis lokasi dan keruangan
4. Faktor-faktor dasar lokasi
5. Masalah Lokasi
1. Definisi
Teori Lokasi
 lokasi diartikan sebagai tempat, posisi, site, tapak, ruang
 lokasi absolut: posisi yg dikaitkan dengan sistem grid konvensional,
contoh: Indonesia posisinya 6°LU - 11° LS dan 95° BT - 104° BB
 lokasi relatif: posisi yg dikaitan dengan lokasi lainnya, contoh: Semarang
terletak 100 km di sebelah utara Provinsi DIY.
 lokasi dapat dinyatakan dalam bentuk node (simpul), network (jejaring),
area

Konteks lokasi relatif

 social space: jumlah kontak sosial yg terjadi dalam waktu tertentu


(jumlah kontak per minggu)
 cost space: biaya yg dikeluarkan untuk interaksi antar simpul (rupiah)
 time space: waktu yg dibutuhkan untuk interaksi antar simpul (jam,
menit)
 absolute space: jarak fisik antar dua simpul (kilometer)
2. Persoalan Lokasional dan Spasial

Distribusi spasial:

karakteristik ruang/lokasi
frekuensi kegiatan (harian, mingguan, bulanan)
pola lokasional (terpusat, tersebar)
keterkaitan antar kegiatan

Struktur spasial dan proses spasial menentukan distribusi


spasial
 struktur spasial bersifat static phenomena
 proses spasial bersifat dynamic phenomena
 struktur spasial dan proses spasial merupakan circularly causal
(hubungan sebab akibat)
Sifat Distribusi

 Discrete distribution terdiri dari kumpulan kejadian yang berbeda


- rumah, pabrik, pompa bensin ketika dinyatakan secara terpisah
dalam suatu area.
 Continuous distribution bila ada kejadian yang terkait
- temperatur udara dan air bersifat kontinyu dalam suatu area
tergantung pada sirkulasi udara.
 Contingent distribution bila besaran distribusi dinyatakan dalam
bentuk area atau waktu.
- produksi dinyatakan dalam ton, rupiah per hektar, atau jarak
tempuh per jam.
Pola Distribusi
 Pola Statis: pola distribusi yg menggambarkan waktu tertentu
dengan mengukur lokasi, susunan, dan besaran yg dapat diuraikan
untuk kurun waktu tertentu.
 distribusi pusat perbelanjaan atau rumah sakit di area
metropolitan.
 Pola Dinamis: pola distribusi menggambarkan perubahan yang
terjadi pada periode waktu yg berbeda.
 persebaran permukiman dapat dilihat untuk waktu yg berbeda dan
diperbandingkan.
 Pola Jejaring: pola didefinisikan oleh garis batas atau
penghubung (link) antar simpul dalam suatu sistem transportasi.
 sirkuler, heksagonal, linier digunakan untuk menggambarkan
jaringan transportasi.

 Pola Normatif: pola yang “seharusnya” dengan pemberian asumsi


tertentu.
 mengindikasikan suatu pola yg diuraikan dari prinsip teoritis yg
dapat diperbandingkan dengan pola dunia nyata.
Penentuan proses dan struktur dalam distribusi spasial
terkait:
 Perspektif waktu yang digunakan
 pergerakan manusia dengan kendaraan atau jalan kaki merupakan
hasil struktur spasial dari obyek seperti jalan, rel kereta, airport,
sidewalk.

 kecepatan proses perubahan


 pilihan manusia terhadap aktifitas pertanian, industri, komersial
menghasilkan economic spatial structure.
3. Implikasi Lokasi

 Biaya transportasi: aktivitas memilih lokasi yg dapat


meminimalkan ongkos angkut
 Jangkauan pelayanan: aktivitas memilih lokasi yg dapat
memaksimalkan pelayanan
 Aglomerasi: keuntungan/ keunggulan lokasional yg
diperoleh beberapa aktivitas bila mengelompok pada
suatu area tertentu
 Struktur Kota: tatanan berbagai aktivitas kota yg
dicirikan dari pola penggunaan lahannya
Distribusi Spasial Berdasarkan Aktivitas
 Aktivitas Primer, adalah aktivitas yang mengandalkan
hasil hutan, tambang, perikanan, pertanian yang
nonkomersial.
 Aktivitas Sekunder, adalah aktivitas yang melibatkan
produksi massal seperti mekanisasi pertanian, buruh
pabrik.
 Aktivitas Tertier, adalah aktivitas pemenuhan dan
distribusi kegiatan jasa.
 Aktivitas Kuarter, adalah aktivitas yang menggunakan
pemrosesan informasi untuk pekerjaan (Information &
Communication Technology)
TUGAS MAHASISWA DI KELAS :
1. Mahasiswa membuat kelompok-kelompok kecil.
2. Mahasiswa diberi tugas untuk membaca
perkembangan teori-teori lokasi :
 Teori ekonomi regional konvergen dan divergen.
 Teori lokasi struktural.
 Teori politik dan pengembangan ekonomi regional.
 Perkembangan teori lokasi neo-klasik.

3. Berdasarkan point ke-2, mahasiswa melakukan


presentasi pada tanggal 27 Februari 2019.

Referensi :
Casey J. Dawkins (2003). Regional Development Theory: Conceptual Foundations,
Classic Works, and Recent Developments. Journal of Planning Literature,Vol.
18,No.2 (November 2003).
1. Teori ekonomi regional konvergen dan divergen.
Ketua : M. Khotibul Umam

2. Teori lokasi struktural


Ketua : Ahmad Ainul Rofiq

3. Teori politik dan pengembangan


ekonomi regional
Ketua : Ilham Firmansyah

4. Perkembangan teori lokasi neo-klasik.


Ketua : Dhimas Pratika Yudha

Anda mungkin juga menyukai