Anda di halaman 1dari 15

ANALISA LOKASI DAN POLA RUANG

DOSEN :
Ir. Janthy Trilusianthy Hidajat, M.Si
Tujuan
Memberikan pengenalan dasar tentang :
• Permasalahan (issue) lokasi kegiatan yang
menjadi dasar terbentuknya pola dan struktur
ruang suatu wilayah
• Teknik-teknik penentuan lokasi terbaik (alokasi
lokasi) bagi kegiatan manusia.
Lingkup
• Pengertian dasar mengenai teori lokasi
• Teori Lokasi Von Thunen (Pertanian)
• Teori-teori Lokasi Spasial
• Organisasi Spasial Sistem Produksi Industri
• Central Place Theory
• Land Rent dan Organisasi Spasial
• Contoh Kasus
Penilaian
Nilai Akhir diberikan berdasarkan :
• Tugas individu : 2 kali tugas
• Ujian Tengah Semester
• Ujian Akhir Semeter
• Kehadiran
• Keaktifan
I. Pengertian Dasar Mengenai Teori Lokasi
Pengertian dasar :
• Lokasi : Suatu ruang yang secara umum dapat dikenali atau
dibatasi dimana terjadi suatu kegiatan atau suatu obyek lokasi
seperti industri, pasar, perumahan, sawah dll.
• Suatu wilayah merupakan sekumpulan lokasi dari berbagai
kegiatan manusia yang satu sama lainnya saling berkaitan.
• Ruang yang menampung kegiatan manusia pada kenyataannya
berbeda dalam kualitas dengan demikian diperlukan
penggunaan yang efisien dimana hal ini berarti perlu dilakukan
pemilihan atau penentuan kegiatan yang mana yang paling
mengntungkan dan sesuai untuk suatu lokasi tertentu.
• Pemilihan dan penentuan kegiatan tersebut akan menghasilkan
suatu organisasi ruang (pola tata ruang)
Pengertian lokasi
• lokasi diartikan sebagai tempat, posisi, site, tapak, ruang
• lokasi absolut: posisi yg dikaitkan dengan sistem grid
konvensional, contoh: Washington D.C. posisinya 38°50’
LU dan 77°00’ BB
• lokasi relatif: posisi yg dikaitan dengan lokasi lainnya,
contoh: malang terletak 90 km di sebelah Selatan
Surabaya
• lokasi dapat dinyatakan dalam bentuk node (simpul),
network (jejaring), area
• KONTEKS LOKASI RELATIF
– social space: jumlah kontak sosial yg terjadi dalam
waktu tertentu (jumlah kontak per minggu)
– cost space: biaya yg dikeluarkan untuk interaksi
antar simpul (rupiah)
– time space: waktu yg dibutuhkan untuk interaksi
antar simpul (jam, menit)
– absolute space: jarak fisik antar dua simpul
(kilometer)
• Teori Lokasi merupakan usaha-usaha untuk memperoleh pedoman
dalam penentuan lokasi kegiatan atau dalam usaha untuk mengisi ruang
dengan efisien (dalam hal ini erat hubungannya dengan kaidah ekonomi)

• Sehingga dalam hal ini manusia akan menghadapi pilihan-pilihan dimana


kegiatan tersebut ditempatkan dan keputusan ini akan menghasilkan
pola tata ruang tertentu.

• Diperlukan analisis lokasi dan keruangan dengan tujuan melakukan


analisis penggunaan ruang secara efisien karena persediaan ruang untuk
kegiatan manusia terbatas.

• Hasil analisis lokasi dan keruang yaitu menghasilkan tindakan kolektif


untuk meminimalkan konflik sosial (-) yang terjadi dan memaksimalkan
keadaan sosial (+) yang diinginkan sehingga didapatkan penggunaan
ruang yang efisien.
• Lokasi memperngaruhi suatu perencanaan wilayah dan
kota  karena pemilihan lokasi merupakan perilaku
individu yang khas
• Teori lokasi menekankan pada hubungan lokasi dan ruang
dimana peranan ruang terhadap lokasi akan
mempengaruhi penempatan kegiatan-kegiatan dan
interaksinya.
• Pada kenyataanya terdapat ketidakcocokan antara hasil
pertimbangan dengan lokasi yang sebenarnya 
Permasalahan lokasi
• Pola Lokasi dapat merupakan suatu indikasi tinggkat
perkembangan dan teknologi dalam suatu sistem ekonomi
Titik tolak menyusun kerangka/keputusan lokasi
• Maksimasi profit
• Minimalisasi ongkos
• Aglomerasi (pengelompokkan)
• Input-output (Keterkaitan/linkages)
Persoalan Lokasional dan Spasial

Distribusi spasial:

• karakteristik ruang/lokasi
• frekuensi kegiatan (harian, mingguan, bulanan)
• pola lokasional (terpusat, tersebar)
• keterkaitan antar kegiatan

Struktur spasial dan proses spasial menentukan distribusi spasial

• struktur spasial bersifat static phenomena


• proses spasial bersifat dynamic phenomena
• struktur spasial dan proses spasial merupakan circularly causal
(hubungan sebab akibat)
• Sifat Distribusi
•  Discrete distribution terdiri dari kumpulan kejadian yang
berbeda
- rumah, pabrik, pompa bensin ketika dinyatakan secara
terpisah dalam suatu area
•  Continuous distribution bila ada kejadian yang terkait 5
• - temperatur udara dan air bersifat kontinyu dalam suatu
area tergantung pada sirkulasi udara
•  Contingent distribution bila besaran distribusi dinyatakan
dalam bentuk area atau waktu - produksi dinyatakan dalam
ton, rupiah per hektar, atau jarak tempuh per jam
Pola Distribusi
• Pola Statis: pola distribusi yg menggambarkan waktu tertentu
dengan mengukur lokasi, susunan, dan besaran yg dapat
diuraikan untuk kurun waktu tertentu - distribusi pusat
perbelanjaan atau rumah sakit di area metropolitan
• Pola Dinamis: pola distribusi menggambarkan perubahan yang
terjadi pada periode waktu yg berbeda - persebaran permukiman
dapat dilihat untuk waktu yg berbeda dan diperbandingkan
• Pola Jejaring: pola didefinisikan oleh garis batas atau penghubung
(link) antar simpul dalam suatu sistem transportasi - sirkuler,
heksagonal, linier digunakan untuk menggambarkan jaringan
transportasi
• Pola Normatif: pola yang “seharusnya” dengan pemberian asumsi
tertentu, mengindikasikan suatu pola yg diuraikan dari prinsip
teoritis yg dapat diperbandingkan dengan pola dunia nyata
Penentuan proses dan struktur dalam distribusi spasial terkait:

• Perspektif waktu yang digunakan


- PERGERAKAN MANUSIA DENGAN KENDARAAN ATAU JALAN KAKI
MERUPAKAN hasil struktur spasial dari obyek seperti jalan, rel
kereta, airport, sidewalk

• Kecepatan proses perubahan - pilihan manusia terhadap aktifitas


pertanian, industri, komersial menghasilkan econimic spatial
structure

•  catatan: lebih mudah membuat peta distribusi phenomena fisik yg


statis dibanding pergerakan manusia, motif pergerakan, atau
membuat keputusan
Implikasi Lokasi

• Biaya transportasi: aktivitas memilih lokasi yg dapat meminimalkan ongkos angkut


• Jangkauan pelayanan: aktivitas memilih lokasi yg dapat memaksimalkan pelayanan
• Agglomerasi: keuntuntungan/ keunggulan lokasional yg diperoleh beberapa
aktivitas bila mengelompok pada suatu area tertentu
• Struktur Kota: tatanan berbagai aktivitas kota yg dicirikan dari pola penggunaan
lahannya

Distribusi Spasial Berdasarkan Aktivitas

• Aktivitas Primer, adalah aktivitas yang mengandalkan hasil hutan, tambang,


perikanan, pertanian yang nonkomersial.
• Aktivitas Sekunder, adalah aktivitas yang melibatkan produksi massal seperti
mekanisasi pertanian, buruh pabrik.
• Aktivitas Tertier, adalah aktivitas pemenuhan dan distribusi kegiatan jasa.
• Aktivitas Kuarter, adalah aktivitas yang menggunakan pemrosesan informasi untuk
pekerjaan (Information & Communication Technology)

Anda mungkin juga menyukai