OLEH:
DWI ANGGORO SPd
STANDAR KOMPETENSI
Menganalisis wilayah dan pewilayahan
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan
perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah
I. DEFINISI WILAYAH
A. Menurut R. E. Dickinson
A region is an art whose physycal conditions are homogeneous (Wilayah
adalah sesuatu yang kondisisi fisiknya homogen).
B. Menurut A. J. Hertson
A region is a complex of land, water, air, plant, animal and man regarded in
their special relations as together continuing a definite characteristic portion of
the earth surface (Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan,
hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang
kelangsungannya mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi).
C. Menurut Fannemar
A region is an area characterististized thouroughout by similiar surface
features and which is contrasted with neighbouring areas (Wilayah adalah
area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan
dikontraskan dengan area sekitarnya).
D. Menurut Taylor
A region may be defined as a unit are of the earth's surface distinguishable
from amor area by the exhibition of some unifying characteristic of property
(Wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang
berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh
sifat-sifat yang berbeda dari lainnya).
2. Perwilayahan Fungsional
Perwilayahan fungsional ditentukan dengan adanya hubungan dari titik-
titik pertumbuhan pada unit-unit wilayah dengan titik pusat pertumbuhan.
Jadi, perwilayahan fungsional lebih menitikberatkan adanya arus
hubungan dengan titik pusat.
Penentuan perwilayahan fungsional umumnya menggunakan dua
pendekatan analisis, yaitu
1. analisis aliran barang/orang dan
2. analisis gravitasi.
Tabel 7.3 Contoh Matriks Metode Jalur Bus Umum Antarwilayah Kota
Y
Coba kamu simak matriks di atas. Manakah wilayah yang paling banyak
dilayani oleh angkutan bus umum? Dengan mudah tentu kamu menyebut
wilayah W. Wilayah W dilayani angkutan bus umum dari berbagai wilayah dan
jumlah bus yang melayaninya paling banyak. Agar lebih jelas, kamu dapat
menyimak jaringan hubungan fungsional jalur angkutan bus umum yang
melayani wilayah T, U, V, W, X, Y, dan Z di kota Y pada gambar 7.3.
Dari gambar 7.3 menunjukkan bahwa titik W merupakan pusat jaringan jalur
angkutan bus umum dalam suatu perwilayahan fungsional kota Y.
Perwilayahan fungsional biasanya merupakan wilayah luas dengan unitunit
yang lebih kecil yang secara fungsional saling terkait. Wilayah ini dapat
diamati pada suatu kota, misalnya Jakarta. Wilayah Kota Jakarta dihubungkan
oleh jalan lingkar bagian dalam (inner ring road) dan jalan lingkar bagian luar
(outer ring road). Coba kamu simak gambar 7.4. Tampak daerah pinggiran
Kota Jakarta dihubungkan oleh jalan lingkar luar.
o Konsep teori
Asumsi : Diasumsikan pada suatu wilayah datar yang luas dihuni oleh
sejumlah penduduk dengan kondisi yang merata. Di dalam memenuhi
kebutuhannya, penduduk memerlukan berbagai jenis barang dan jasa,
seperti makanan, minuman, alat-alat rumah tangga, pelayanan
pendidikan, pelayanan kesehatan dan sebagainya.
Tempat yang sentral (Central Place Theory), yaitu suatu lokasi yang
senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada
Tempat yang sentral dalam kenyataannya dapat berupa kota-kota besar, pusat
perbelanjaan atau mall, super market, pasar, rumah sakit, sekolah, kampus-
kampus perguruan tinggi, ibukota provinsi, kota kabupaten dan sebagainya.
Masing-masing tempat yang sentral tersebut memiliki pengaruh atau kekuatan
menarik penduduk yang tinggal di sekitarnya dengan daya jangkau yang
berbeda. Misalnya, pusat kota provinsi akan menjadi daya tarik bagi penduduk
dari kota-kota kabupaten, sementara kota kabupaten menjadi daya tarik bagi
penduduk dari kota-kota kecamatan, dan kota kecamatan menjadi penarik bagi
penduduk dari desa-desa di sekitarnya.
a. Hierarki K=3,
Merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan bagi
daerah sekitarnya, sering disebut Kasus Pasar Optimal. Wilayah ini selain
mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi sepertiga bagian dari
masing-masing wilayah tetangganya.
b. Hierarki K=4,
Wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh memberikan
kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini disebut
pula situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalu lintas yang optimum ini
memiliki pengaruh setengah bagian di masing-masing wilayah tetangganya.
c. Hirarki K=7,
Wilayah ini selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi
seluruh bagian (satu bagian) masing-masing wilayah tetangganya. Wilayah ini
disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi administratif yang
dimaksud dapat berupa kota pusat pemerintahan.
Konsep agropolitan
Konsep pusat pertumbuhan lainnya adalah yang diperkenalkan oleh
Friedman (1975). Menurut konsep ini, perlunya mengusahakan pedesaan
untuk lebih terbuka dalam pembangunan sehingga diharapkan terjadi
beberapa “kota” di pedesaan atau di daerah pertanian (agropolis).
Dengan demikian desa mempunyai kesempatan yang sama pula dalam
meningkatkan kesejahteraannya sebagaimana yang dialami oleh
penduduk perkotaan, sehingga mencegah terjadinya migrasi atau
urbanisasi yang besar-besaran ke kota yang sering membawa dampak
negatif.
Perkembangan yang dialami setiap daerah tentunya sangat berbeda. Hal
ini bergantung pada potensi daerah, lokasi, dan sarana transportasi,
serta sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut.