BAHAN AJAR
KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agam yang dianutnya.
2. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif,
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, meganalisis, pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata
ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
4.2 Membuat peta pengelompokkan penggunaan lahan di wilayah
kabupaten/kota/provinsi berdasarkan data wilayah setempat.
C. Indikator :
1. Mengklasifikasikan jenis-jenis wilayah
2. Menjelaskan konsep wilayah dan pewilayahan
3. Menganalisis metode perwilayahan dan regionalisasi
4. Menganalisis dinamika dan tahapan perkembangan wilayah
5. Menganalisis strategi dalam pengembangan wilayah
6. Menjelaskan konsep ruang dan penataan ruang
7. Mengklasifikasikan penataan ruang
Wilayah
Formal Ukuran
Wilayah bertopik tunggal
(Size)
Fungsional Bentuk
Wilayah bertopik banyak
(Form)
Fungsi
Wilayah Total
(Function)
Wilayah Pengelolaan
Pembangunan
2. Combined topic Wilayah yang eksistensinya Wilayah iklim gabungan dari curah
region (Wilayah didasarkan pada gabungan (lebih hujan dan temperatur, tekanan udara
bertopik dari satu) macam kriteria (topik serta angina
gabungan) yang sama)
3. Multiple topic Wilayah yang eksistensinya Wilayah pertanian (gabungan dari
region (Wilayah mendasarkan pada beberapa topik topik fisik atau tanah, hidrologi dan
bertopik yang berbeda satu sama lain topik tanaman)
banyak)
4. Total Region Delineasi wilayah yang Wilayah administrasi desa, kecamatan,
(Wilayah total) menggunakan semua unsur kabupaten, provinsi
wilayah. Kesatuan politik
(administrasi) sebagai dasar
5. Compage Tidak mendasarkan pada banyak Semacam wilayah perencanaan.
region (Wilayah sedikitnya topik, tetapi aktivitas Misalnya wilayah miskin dan wilayah
Pengelolaan manusia yang menonjol bencana
Pembangunan)
Faktor geografis (Posisi dan letak geografi) Faktor historis (Sejarah, sosial, ekonomi dan budaya)
c) Strategi Agropolitan
Strategi ini pembangunan tidak hanya kemajuan ekonomi yang
sentralistik, tetapi memberikan kesempatan bagi individu-individu,
kelompok-kelompok sosial dan organisasi masyarakat untuk memobilisasi
kemampuan dan sumberdaya lokal bagi kemajuannya. Pendekatan ini menitik
beratkan pada upaya untuk menciptakan dorongan bagi pembangunan
dinamis di wilayah-wilayah pedesaan yang relatif terbelakang.
Alasan munculnya strategi agropolitan atau tipe-tipe pembangunan dari
bawah antara lain:
(1) Kegagalan strategi devolopment from above, yang berakibat pada
ketimpangan wilayah, karena konsentrasi pada program pembangunan
skala besar (large scale).
(2) Kondisi fisik dan sosial ekonomi internal merupakan kunci sukses
penerapan strategi pembangunan.
(3) Konsep pembangunan hendaknya berasal dari masyarakat itu sendiri
dengan mempertimbangkan sumberdaya lokal dan partisipasi.
(4) Sistem ekonomi lokal harus berperan dalam membentuk pola interaksi
ekonomi antar wilayah.
d) Strategi Integrasi Spasial (Functional Spatial Integration)
Strategi integrasi spasial merupakan jalan tengah antar pendekatan
sentralisasi yang menekankan pertumbuhan pada wilayah perkotaan
(metropolitan) dan desentralisasi yang menekankan penyebaran investasi dan
sumberdaya pembangunan pad kota-kota kecil dan pedesaan. Hali ini
dilakukan dengan menciptakan suatu jaringan produksi, distribusi, dan
pertukaran yang mantap mulai dari desa – kota kecil - kota menegah - kota
besar (metropolitan).
Pendekatan altrnatif ini didasari pemikiran bahwa dengan adanya
integrasi sistem pusat-pusat pertumbuhan yang berjenjang dan berbeda
karakteristik fungsionalnya, maka pusat-pusat tersebut akan memacu
penyebaran pembangunan wilayah. Pendekatannya adalah memacu
perkembangan sektor pertanian yang diintegrasikan dengan sektor industri
pendukungnya. Dengan begitu sasaran strategi ini adalah meningkatkan
produksi pertanian, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan
pendapatan bagi sebagian besar penduduk.
2. Pertumbuhan Wilayah
a. Pusat Pertumbuhan Wilayah di Indonesia
b) Zaman sekarang
Pendekatan perwilayahan fungsional di Indonesia zaman sekarang
tercantum dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia(MP3EI) tahun 2011-2025.
MP3EI dilaksanakan untuk mempercepat dan memperkuat
pembangunan ekonomi sesuai dengan keunggulan dan potensi strategis
wilayah dalam enam koridor.Percepatan dan perluasan pembangunan
dilakukan melalui pengembangan delapan program utama yang terdiri atas 22
kegiatan ekonomi utama. Strategi pelaksanaan MP3EI adalah dengan
mengintregasikan tiga elemen utama, yaitu
(1) Mengembangkan potensi ekonomi wilayah di enam Koridor Ekonomi
(KE) Indonesia, yaitu :
(a) Koridor Ekonomi Sumatera
(b) Koridor Ekonomi Jawa
(c) Koridor Ekonomi Kalimantan
(d) Koridor Ekonomi Sulawesi
(e) Koridor Ekonomi Bali–Nusa Tenggara
(f) Koridor Ekonomi Papua–Kepulauan Maluku
(2) Memperkuat konektivitas nasional yang terintregasi secara lokal dan
terhubung secara global (locally integrated, globally connected)
(3) memperkuat kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan iptek
nasional
(4) Untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor
ekonomi
2) Pulau Jawa
Luas pulau Jawa 129,438 km2 atau 7% dari luas daratan Indonesia dan
jumlah penduduk 136.610.590 jiwa (statistik BPS tahun 2010). Jawa terkenal
memiliki sawah yang subur, memiliki banyak hutan dan sungai serta
kemampuan atau daya dukungnya untuk menghidupi penduduk yang cukup
banyak.sehingga ketimpangan lingkungan hidup terjadi terus menerus hingga
saat ini.
Pengembangan wilayah di Pulau Jawa perlu dioptimalkan dengan cara
intensifikasi pertanian, pengelolaan sumber daya seoptimal mungkin,
memperhatikan kelestarian lingkungan, mengurangi arus urbanisasi,
meningkatkan trasmigrasi ke luar jawa dll
Hutan di pulau jawa sudah semakin sedikit dikarenakan penebangan hutan
3) Pulau Kalimantan
Sebagian besar tutupan lahan di Pulau Kalimantan berupa hutan rimba
dengan luas daratan 544.150 km2 dengan jumlah penduduk 13,8 juta jiwa
pada tahun 2010. Di Pulau Kalimantan sungai merupakan transportasi utama
juga sebagai pusat aktifitas ekonomi
Pengembangan wilayah di Pulau Kalimantandengan ekstensifikasi
pertanian dan pengelolaan sumber daya alam seoptimal mungkin, misalnya
penolahan kayu (penebangan hutan harus mempertimbangkan kelestarian
lingkungan), peningkatan industri kecil,besar,peningkatan perekonomian
rakyat dll
4) Pulau Sulawesi
Jumlah penduduk 17,4 juta jiwa pada tahun 2010 dan tersebar tidak
merata pada daerah seluas 188.522 km2. Kondisi fisik pulau ini bergunung-
gunung dan berteluk-teluk. Usaha pengembangan wilayah dilaksanakan
dengan peningkatan pembangunan pertanian, peningkatan industri kecil dan
besar serta peningkatan perekonomian laut
5) Pulau Bali
Luas pulau Bali 5.780 km2 dan jumlah penduduk sekitar 3,8 juta jiwa,
dengan ciri khas yang menonjol adalah keindahan alam dan kekayaan budaya.
Usaha pengembangan wilayah yang utama meningkatkan sektor pariwisata,
intensifikasi pertanian, peningkatan industri kecil, peningkatan perikanan laut
dan lain-lain.
6) Pulau Papua
Pulau papua memiliki luas 416.060 km2 dengan jumlah penduduk 3,6
juta jiwa. Potensi utama pulau ini adalah emas, tembaga, minyak bumi, kayu,
pariwisata dan budaya suku asmat yang sangat terkenal. Usaha
pengembangan Papua adalah pembukaan jalur darat, pemekaran wilayah
provinsi dan kecamatan,pembangunan pertanian, perikanan, pertambangan,
pengolahan kayu,peningkatan industri kecil dan wisata alam.
Gmabar 13. Raja ampat
ya sama/seragam, lalu pusat- pusat pemukiman mennyediakan layanan yang sama, menunjukkan fungsi yang serupa, dan m
K=3
= 6 (1/3 + 1) = 3
Gambar 24. Tempat Sentral Berhierarki 3 dengan kekuatan pengaruh
sepertiga wilayah sekitarnya, yang disebut Kasus pasar optimum
Sumber : www.wikipedia.com
K=4
= 6 (1/2 + 1) = 4
K=7
= 6 (1) + 1 = 7
3. NAWACITA
Nawa Cita atau Nawacita adalah istilah umum yang diserap dari
bahasa Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita (harapan, agenda, keinginan).
Dalam konteks perpolitikan Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014,
istilah ini merujuk kepada visi-misi yang dipakai oleh pasangan calon
presiden/calon wakil presiden Joko Widodo/Jusuf Kalla berisi agenda
pemerintahan pasangan itu. Dalam visi-misi tersebut dipaparkan sembilan
agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan dan cita-cita Soekarno
yang dikenal dengan istilah Trisakti, yakni berdaulat secara politik, mandiri
dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Berikut inti dari sembilan program tersebut.
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar
negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan
pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi
kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan
memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada
institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi
melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan
kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar";
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia
Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan
program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung
deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk
rakyat di tahun 2019.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan
kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek
pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional
aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa,
nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan
budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
9) Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan
menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.