PENDAHULUAN
Dalam proses regionalisasi kawasan dunia, beberapa negara akan terlibat dalam pembentukan
suatu kawasan atau blok ekonomi yang memiliki karakteristik dan kepentingan yang sama,
seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) di Asia Tenggara, NAFTA (North
American Free Trade Agreement) di Amerika Utara, dan EU (European Union) di Eropa.
Pusat pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penting dalam regionalisasi kawasan dunia,
karena negara-negara yang memiliki ekonomi yang kuat dapat memainkan peran penting
dalam memimpin pembentukan kawasan ekonomi baru. Selain itu, pusat pertumbuhan
ekonomi juga dapat mempengaruhi arus perdagangan dan investasi di kawasan sekitarnya
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. Oleh karena itu, regionalisasi
kawasan dunia berdasarkan pusat pertumbuhan ekonomi menjadi penting bagi negara-negara
untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan meningkatkan daya saing mereka di tingkat
global.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Contoh kawasan ekonomi yang dibentuk berdasarkan pusat pertumbuhan ekonomi antara lain
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang dipimpin oleh Indonesia, NAFTA
(North American Free Trade Agreement) yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan EU
(European Union) yang dipimpin oleh Jerman dan Prancis.
Regionalisasi kawasan dunia berdasarkan pusat pertumbuhan ekonomi juga dapat membantu
negara-negara yang lebih kecil atau lemah secara ekonomi untuk memperkuat posisi mereka
di pasar global dengan berkolaborasi dan berkompetisi dengan negara-negara yang lebih
besar.
Region, regionalisasi, dan regionalisme adalah konsep-konsep yang sering digunakan dalam
kajian geografi, politik, dan ekonomi. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai ketiga
konsep tersebut:
1. Region
Region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang serupa atau
memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Region dapat dibentuk
berdasarkan berbagai faktor, seperti budaya, iklim, lingkungan, ekonomi, politik, atau
sejarah. Contohnya adalah kawasan Asia Tenggara, yang memiliki kesamaan budaya dan
sejarah, atau kawasan Amerika Latin, yang memiliki bahasa yang mirip dan sejarah
kolonial yang serupa.
2. Regionalisasi
Regionalisasi adalah proses terbentuknya suatu wilayah yang lebih besar melalui
penggabungan wilayah-wilayah yang lebih kecil. Regionalisasi dapat terjadi pada
berbagai tingkat, dari wilayah nasional hingga internasional. Proses ini dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti perdagangan, kebijakan politik, atau kepentingan ekonomi.
Contoh dari regionalisasi adalah pembentukan Uni Eropa atau ASEAN.
3. Regionalisme
Memperkuat kerja sama antara negara anggota: Regionalisasi ekonomi juga bertujuan
untuk memperkuat kerja sama antara negara anggota di bidang ekonomi, keuangan,
teknologi, dan inovasi. Hal ini dapat membantu negara anggota untuk memperkuat
posisi mereka di pasar global dan menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar.
Kawasan Perdagangan Bebas merupakan bentuk kerja sama ekonomi yang bertujuan
untuk mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, dan bea masuk antara
negara-negara anggota. Contohnya adalah European Free Trade Association (EFTA)
dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
2. Uni Ekonomi (Economic Union)
Uni Ekonomi merupakan bentuk kerja sama ekonomi yang lebih dalam daripada FTA,
di mana negara-negara anggota selain mengurangi hambatan perdagangan, juga
menetapkan kebijakan-kebijakan yang sama di bidang ekonomi dan keuangan.
Contohnya adalah Uni Eropa (EU) dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Bersama merupakan bentuk kerja sama ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tertentu, melalui
pengembangan infrastruktur, investasi, dan kerja sama dalam berbagai sektor.
Contohnya adalah Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Bersama di Pantai Timur Laut Asia
(Northeast Asia Economic Growth Area/NEAEGA).
Kawasan Khusus Ekonomi merupakan area yang dibentuk oleh pemerintah untuk
mempromosikan investasi dan perdagangan dengan memberikan insentif dan fasilitas
khusus bagi para investor. Contohnya adalah Kawasan Khusus Ekonomi Shenzhen di
China.
UE atau Uni Eropa (EU) adalah sebuah organisasi regional yang terdiri dari 27 negara di
Eropa, yang bertujuan untuk menciptakan integrasi ekonomi, politik, dan sosial antara
negara-negara anggota.
MEE atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) merupakan konsep ekonomi yang lebih luas
yang mencakup Uni Eropa dan negara-negara non-Eropa yang tergabung dalam European
Free Trade Association (EFTA), yaitu Norwegia, Islandia, Liechtenstein, dan Swiss. Konsep
MEE lebih menekankan pada terciptanya pasar tunggal yang bebas, tanpa hambatan
perdagangan dan investasi antar negara anggota.
Sejarah Uni Eropa (UE) dimulai pada awal abad ke-20, ketika terjadi keinginan untuk
menciptakan perdamaian dan stabilitas di Eropa setelah serangkaian konflik militer yang
terjadi di benua tersebut. Berikut adalah rangkaian peristiwa penting dalam sejarah Uni
Eropa:
Pada tahun 1951, enam negara Eropa, yaitu Belgia, Perancis, Italia, Luksemburg,
Belanda, dan Jerman Barat, menandatangani Persetujuan Paris yang membentuk
European Coal and Steel Community (ECSC), sebuah badan yang bertujuan untuk
mengintegrasikan produksi batu bara dan baja di Eropa.
Pada tahun 1992, negara-negara anggota EEC menandatangani Traktat Maastricht yang
membentuk Uni Eropa, sebuah badan yang bertujuan untuk menciptakan integrasi politik
dan ekonomi di Eropa. Traktat Maastricht juga menciptakan Uni Moneter Eropa (UME),
yang kemudian melahirkan mata uang tunggal Eropa, euro.
2004-2007 - Enlargement
Sejak tahun 2004 hingga 2007, Uni Eropa mengalami perluasan anggota dengan
masuknya sepuluh negara bekas Blok Timur, yaitu Estonia, Latvia, Lituania, Polandia,
Ceko, Slovakia, Hungaria, Slovenia, Malta, dan Siprus. Dengan bergabungnya negara-
negara ini, Uni Eropa mencapai jumlah anggota 27 negara saat ini.
Sejak berdirinya, Uni Eropa telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, dari
penghapusan hambatan perdagangan hingga integrasi politik dan keamanan. Uni Eropa kini
berperan penting dalam politik, ekonomi, dan diplomasi global, serta menjadi contoh bagi
organisasi regional di seluruh dunia.
MEE atau Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic Community, EEC) didirikan
pada tahun 1957 dengan tujuan untuk menciptakan sebuah pasar tunggal di Eropa dan
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui integrasi ekonomi antara negara-negara
anggotanya. Berikut beberapa tujuan MEE yang utama:
1. Menciptakan pasar tunggal: Salah satu tujuan utama MEE adalah menciptakan pasar
tunggal di Eropa, dengan bebasnya aliran barang, jasa, dan modal antara negara-negara
anggotanya.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Integrasi ekonomi yang dicapai melalui MEE
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Eropa, melalui
peningkatan perdagangan, investasi, dan efisiensi.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: MEE juga bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Eropa dengan mengurangi hambatan perdagangan dan
menciptakan lebih banyak peluang kerja.
4. Meningkatkan daya saing: Integrasi ekonomi diharapkan dapat meningkatkan daya saing
Eropa di tingkat global, dengan menciptakan pasar tunggal yang lebih besar,
mempermudah perdagangan, dan meningkatkan inovasi.
5. Membentuk kebijakan bersama: MEE juga bertujuan untuk membentuk kebijakan
bersama di bidang ekonomi dan keuangan, seperti kebijakan perdagangan dan kebijakan
fiskal.
MEE kemudian berkembang menjadi Uni Eropa (UE), dengan tujuan yang lebih luas
termasuk pembentukan pasar tunggal yang lebih terintegrasi, pembentukan mata uang
tunggal, dan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan.
2.5 AFTA/MEA
AFTA dan MEA adalah dua perjanjian perdagangan bebas di Asia Tenggara.
1. AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah perjanjian perdagangan bebas yang didirikan
oleh negara-negara anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) pada
tahun 1992. Tujuan utama AFTA adalah menciptakan pasar tunggal di Asia Tenggara
dengan mengurangi tarif perdagangan dan hambatan teknis lainnya antara negara-negara
anggota.
2. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah bentuk integrasi ekonomi yang lebih luas
di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 2015, MEA bertujuan untuk meningkatkan
integrasi ekonomi, sosial, dan politik di seluruh kawasan ASEAN. Tujuan MEA adalah
untuk menciptakan sebuah pasar tunggal yang terintegrasi di ASEAN, meningkatkan
daya saing kawasan, dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan
berkelanjutan.
Perbedaan utama antara AFTA dan MEA adalah bahwa AFTA hanya fokus pada
perdagangan bebas, sementara MEA mencakup integrasi ekonomi yang lebih luas dan lebih
dalam, termasuk kerja sama di bidang investasi, keuangan, dan sumber daya manusia. Selain
itu, AFTA didirikan lebih awal dan memiliki cakupan yang lebih sempit, sementara MEA
adalah bentuk integrasi ekonomi yang lebih baru dan lebih luas.
Tujuan AFTA dan MEA adalah untuk meningkatkan integrasi ekonomi di Asia Tenggara dan
menciptakan sebuah pasar tunggal yang terintegrasi di kawasan. Berikut adalah tujuan-tujuan
utama dari AFTA dan MEA:
1. Menciptakan pasar tunggal: Salah satu tujuan utama dari AFTA dan MEA adalah
menciptakan sebuah pasar tunggal yang terintegrasi di Asia Tenggara, dengan
bebasnya aliran barang, jasa, dan modal antara negara-negara anggota.
5. Membentuk kebijakan bersama: AFTA dan MEA juga bertujuan untuk membentuk
kebijakan bersama di bidang ekonomi dan keuangan, seperti kebijakan perdagangan,
kebijakan investasi, dan kebijakan fiskal.
6. Meningkatkan kerja sama regional: Selain itu, AFTA dan MEA juga bertujuan untuk
meningkatkan kerja sama antara negara-negara di Asia Tenggara, sehingga
mendorong stabilitas dan perdamaian di kawasan.
2.6 APEC
APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) adalah sebuah forum kerja sama ekonomi antara
21 negara di kawasan Asia Pasifik, yang didirikan pada tahun 1989. Tujuan utama APEC
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di kawasan,
dengan cara meningkatkan kerja sama antara negara-negara anggota.
1. Meningkatkan kerja sama ekonomi: APEC bertujuan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi antara negara-negara anggota, dengan fokus pada perdagangan, investasi,
dan kebijakan ekonomi.