Wilayah (regional) adalah bagian dari permukaan bumi yang ruang wilayahnya dibedakan dengan
wilayah lain berdasarkan karakteristik atau ciri tertentu.
Keseragaman suatu wilayah didasarkan atas kriteria fisik (kesamaan topografi,jenis batuan,
iklim, vegetasi) dan kriteria sosial budaya seperti, wilayah suku Asmat dan wilayah
kesultanan Yogyakarta.
Dinamis (berubah-ubah)
Dicirikan dengan adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan
secara fungsional. Misalnya Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dll.
Perwilayahan adalah proses membagi wilayah menjadi beberapa bagian. Proses membagi ruang
tersebut kepada satu jenis atau karakteristik yang utama pada wilayah tersebut.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dalam pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak.
Landasan penataan ruang wilayah Indonesia adalah UU Penataan Ruang no 24 tahun 1992
tentang : penataan ruang, penataan ruang wilayah yang dilakukan pada tingkat nasional,provinsi
dan kabupaten/kota.
Setiap rencana tata ruang harus mengemukakan kebijakan makro. Pemanfaatan ruang tersebut
berupa:
a). Tujuan pemanfaatan ruang, menciptakan hubungan yang harmonis diantara berbagai sub-
wilayah, untuk mempercepat pencapaian kemakmuran.
b). Struktur dan pola ruang wilayah, menggambarkan pola pemanfaatan ruang dan kaitan antara
berbagai ruang, berdasarkan pemanfaatan dari pusat pelayanan dan pusat pemukiman
c). Pola pengendalian pemanfaatan ruang, kebijakan dan strategi untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang demi menuju sasaran yang diinginkan
Tujuan pembangunan wilayah adalah menyerasikan berbagai kegiatan pembangunan sektor dan
wilayah, sehingga dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
=> Menggunakan pendekatan spasial (ruang) yaitu desa pusat pertumbuhan (DPP), kawasan terpilih
pusat pengembangan desa (KTP2D) dan Agropolitan.
=> Adanya program pembangunan prasarana kota terpadu (P3KT), sebagai upaya mewujudkan fungsi
dan peran kota dan juga program perbaikan kampung (KIP)
Aspek topografi.
Pertumbuhan wilayah
Pusat pertumbuhan (grwoth pole) adalah suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhan
pembangunan nya sangat pesat, sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan wilayah lain
disekitarnya.
Menurut Muta'ali beberapa hal yang digunakan dalam pusat-pusat pertumbuhan dapat
dilakukan dengan potensi wilayah, teori tempat sentral, teori sektor, dan teori kutub
pertumbuhan.
--> Potensi wilayah dilihat dari berbagai sektor kehidupan baik fisik/sosial budaya.
--> Suatu wilayah agar menjadi pusat pertumbuhan dapat dilakukan dengan cara
menginventarisir potensi utamayang ada di daerah tersebut.
--> menurutnya, tempat sentral (kota) merupakan pusat bagi daerah sekitarnya yang menjadi
penghubung perdagangan dengan wilayah lain, oleh karenanya ia menaruh perhatian pada letak
perdagangan dan pelayanan dalam kota.
C). Teori
sektor
--> dikemukakan oleh August Losch
--> adanya perhitungan berdasarkan pengangkuta, biaya dan permintaan akan barang karenanya
dapat dilakukan pembagian wilayah homogen menjadi daerah-daerah yang lebih spesifik.
Pembagian wilayah itu disebut Heksagon.
1). K-3 --> daerah pusat yang dikelilingi oleh enam wilayah yang terletak diserap sudut dalam
bangun heksagon.
2). K-4 --> daerah pusat dikelilingi oleh enam wilayah pusat yang tidak terletak disudut-sudut
bangun heksagon. Serangan wilayah itu masuk
kedalam wilayah heksagon dan setengah nya lagi
masuk wilayah daerah lain.
--> Menurut nya, pembangunan sebuah kota atau wilayah merupakan hasil proses dan tidak
terjadi secara serentak, melainkan muncul ditempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan
intensitas yang berbeda.
Ada berbagai cara untuk menentukan daya dukung pertumbuhan wilayah, diantaranya sebagai berikut.
"Gaya gravitasi antara dua benda berbanding lurus dengan massa masing-masing benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya
Memperkirakan lokasi garis perbatasan yang memisahkan wilayah perdagangan disekitar dua
kota yang berbeda.
Teori ini berdasarkan pada perhitungan konektivitas jaringan transportasi dengan menggunakan
indeks B,
Rumusnya adalah :
---. Perencanaan pengembangan wilayah (PPW) adalah kegiatan perencanaan yang bersifat integratif dan
komprehensif. Integratif berkaitan dengan tipe-
tipe perencanaan sedangkan komprehensif
meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi, fisik dan
teknik perencanaan wilayah.
Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi struktur ruang dan pola ruang
1. Kawasan lindung
2. Kawasan budidaya
2). Rencana tata ruang wilayah Provinsi, adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah
provinsi. Dalam penyusunannya, harus mengacu pada RTRWN, pedoman bidang penataan ruang, arahan
perwujudan rencana pembangunan jangka panjang. Tujuannya, arahan perwujudan rumah wilayah
provinsi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
3). Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,
adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari
wilayah kabupaten, yang berisi : tujuan, kebijakan,
strategi penataan ruang wilayah kabupaten,
rencana struktur ruang wilayah kabupaten,
penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten.
4). Rencana tata ruang wilayah Kecamatan, disebut dengan rencana umum tata ruang ibu kota
kecamatan (RTUR-IKK). Pelaksana penyusunan tata ruang ini adalah instansi kabupaten, sedangkan
aparat kecamatan hanya memberi masukan dalam rencana tata ruang.
=> Ketidakselarasan yang dimaksudkan adalah antara kepentingan manusia dalam pembangunan dan
daya dukung lingkungan alam pada suatu wilayah.
=> Disebabkan oleh kebutuhan ruang yang tinggi dan rendahnya penegakan hukum.
- kerusakan lingkungan.
- ketimpangan wilayah.
- konversi lahan.
D. Contoh soal tentang teori gravitasi,teori titik henti, potensi penduduk, dan teori Grafik beserta
pembahasannya
(1) Jumlah penduduk wilayah A = 20.000 jiwa, B = 20.000 jiwa, dan C = 30.000 jiwa.
Pembahasan :
Perbandingan kekuatan interaksi wilayah A dan B dengan wilayah B dan C adalah 160.000 : 60.000 atau 8
: 3. Berdasarkan perbandingan tersebut, potensi penduduk untuk mengadakan interaksi terjadi lebih
kuat antara wilayah A dan B jika dibandingkan antara wilayah B dan C.
2). Contoh soal teori titik henti
Diketahui penduduk kota A = 20.000 jiwa dan kota B = 10.000 jiwa. Jarak antara kota A dan B adalah 50
km. Dimanakah lokasi titik henti?
Jawab:
D AB = 50 km