dan
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
disampaikan pada:
FGD Identifikasi Konflik Penataan Ruang dan Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan
Ruang dalam Rangka Percepatan Pembangunan Sektor Riil dan Infrastruktur di Indonesia
Solo, 19 Juni 2014
2
Pengertian Konflik
KONFLIK
Secara sosiologis konflik suatu proses sosial antara 2 orang tau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengn menghancukannya atau membuatnya tidak berdaya
3
BHK-DJPR/Presentasi/DR
Pengertian Konflik Menurut Beberapa Ahli
1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku
dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di
antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat
pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan
sendiri sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika
mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada.
Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah
menjadi kenyataan.
4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal,
kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat
dekat hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain
berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon
terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara
negatif (Robbins, 1993).
7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena
beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang
diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber sumber
yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237; Kreps,
1986:185; Stewart, 1993:341).
10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan
menimbulkan konflik dalam level yang berbeda beda (Devito, 1995:381) 4
BHK-DJPR/Presentasi/DR
Pemanfaatan Ruang
Dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
5
BHK-DJPR/Presentasi/DR
Potensi Konflik Dalam Pemanfaatan Penataan Ruang
PEMBINAAN
PENGATURAN PENGAWASAN
Pemanfaatan
Perencanaan Pengendalian
PELAKSANAAN
6
BHK-DJPR/Presentasi/DR
Potensi Konflik Antara Stakeholdres
Dalam Pemanfaatan Ruang
PEMERINTAH
PUSAT
PEMERINTAH
SWASTA PROVINSI
PEMERINTAH
MASYARAKAT
KABUPATEN
PEMERINTAH
KOTA
7
BHK-DJPR/Presentasi/DR
BAGIAN II
8
CONTOH KASUS Sumber Potensi Konflik Pemanfaatan Ruang
9
CONTOH KASUS Sumber Potensi Konflik Pemanfaatan Ruang
2. Jakstra dan rencana di dlm RTR disusun berdasarkan data yang kurang
akurat dan analisis yang kurang memadai
usulan
kawasan kawasan kawasan
hutan produksi pertambangan hutan produksi
1
0
CONTOH KASUS Sumber Potensi Konflik Pemanfaatan Ruang
2. Jakstra dan rencana di dlm RTR disusun berdasarkan data yang kurang
akurat dan analisis yang kurang memadai
sawah perluasan
sawah
sawah 1
1
CONTOH KASUS Sumber Potensi Konflik Pemanfaatan Ruang
3. Perubahan peruntukan ruang dalam RTR yang baru misal di RTR lama
kawasan hutan sedangkan di RTR baru kawasan pertambangan, industri,
dsb
Kawasan Kawasan Peruntukan Kawasan Hutan Ternyata minat investasi sektor industri
Peruntukan Hutan Produksi Tetap/ Produksi sangat besar di lokasi tsb (investor
Industri Hutan Produksi mendapatkan info berdasarkan perda
Terbatas RTRW lama). Permohonan izin pun banyak
diajukan. Melihat banyaknya permintaan,
Kepala daerah pun ingin mengeluarkan
izin untuk kawasan industri. Namun izin
tidak bisa diproses karena Perda RTRW
baru telah menetapkan lokasi tsb sbg
kawasan hutan produksi.
12
CONTOH KASUS Sumber Potensi Konflik Pemanfaatan Ruang
13
BAGIAN III
14
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Dinamika pembangunan di daerah tidak terakomodasi di dalam RTRW. Apakah
apakah boleh PK RTRW sblm 5 tahun?
SOLUSI:
Tidak dibenarkan PK RTRW sebelum 5 tahun, kecuali atas alasan dalam Pasal 82
ayat (2) PP 15 Tahun 2010 yaitu bencana alam skala besar, perubahan batas
teritorial negara, dan perubahan batas wilayah daerah.
15
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Bagaimana jika ada perbedaan peruntukan ruang dalam RTRW dengan
pelaksanaan pembangunan?
SOLUSI:
Pemanfaatan ruang yang dilakukan di kawasan tersebut harus memperhatikan dan
memenuhi ketentuan untuk tidak mengubah fungsi utama kawasan dan tidak
mengubah bentang alam pada kawasan dimaksud.
Daerah bisa segera menyusun RDTR untuk merincikan RTRW kab/kota sehingga
kegiatan-kegiatan dimaksud dapat diakomodasi.
16
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Bagaimana jika ada kebijakan nasional yang tidak tercantum di dalam RTRW
kab/kota?
SOLUSI:
Dapat digunakan asas komplementaritas RTR (UU 26/2007 pasal 6 ayat 2):
Penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan
ruang wilayah kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang dan komplementer
(Contoh kasus: Waduk Pidekso di Kab. Wonogiri, jaringan SUTET di Kab. Demak,
dsb).
17
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Bagaimana jika ada masalah sengketa batas wilayah ? Misal:
a. terdapat area yang tidak diklaim oleh kedua daerah yang berbatasan
b. terdapat area yang diklaim oleh dua daerah yang berbatasan
c. terdapat dua daerah yang berbatasan namun ada ketidakselarasan masalah
peruntukan lahannya
SOLUSI:
Agar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2006
tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Selanjutnya hasil kesepakatan
mengenai batas daerah dimaksud, perlu segera disampaikan ke Kementerian
Dalam Negeri untuk mendapatkan penetapan.
Gubernur harus memfasilitasi kabupaten bersangkutan yang memiliki
permasalahan.
Pemerintah dapat memfasilitasi melalui rapat BKPRN agar terjadi kesepakatan
antara kedua belah pihak
18
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Bagaimana menyelesaikan masalah perbatasan yang disebabkan oleh pemekaran
wilayah?
SOLUSI:
Permasalahan perbatasan sebagai akibat dari pemekaran wilayah, dapat
diselesaikan dengan melihat UU pembentukan daerah, kemudian RTRW tersebut
disesuaikan melalui mekanisme peninjauan kembali RTRW.
MASALAH:
Bagaimana jika terdapat perbedaan luasan wilayah dan batas-batas daerah?
SOLUSI:
Agar melihat UU pembentukan daerah dan Permendagri No. 66 Tahun 2011
tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan .
19
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
CONTOH
PENYELESAIAN
MASALAH
MASALAH:
Bagaimana jika DPRD tidak menyetujui materi muatan Raperda yang telah
mendapatkan Surat Persetujuan Substansi dari Menteri PU?
SOLUSI:
Apabila muatan yang tidak disetujui oleh DPRD adalah muatan kewenangan
daerah, maka keinginan DPRD selama tidak bertentangan, dapat diakomodir.
Namun ada risiko hal tersebut tidak dapat diterima oleh segenap stakeholder di
daerah karena berbeda dengan yg telah dikonsultasikan ke publik.
Namun apabila muatan yang tidak disetujui oleh DPRD merupakan kewenangan
nasional, maka DPRD harus diberi penjelasan terkait hal tersebut, bahwa tidak
mungkin mengubah muatan tersebut karena telah disepakati dalam rapat
koordinasi BKPRN.
20
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
KESIMPULAN
21
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
KESIMPULAN
Apabila terdapat kepentingan pembangunan yang belum terakomodir dlm RTRW, maka
pemecahan masalah harus tetap mengacu kepada produk RTR (RDTR, RTRW kab/kota,
RTRW prov, RTR KSN, RTR Pulau, RTRWN) dan peraturan perundang-undangan bidang
penataan ruang serta peraturan perundang-undangan sektor terkait
Tidak dibenarkan melakukan peninjauan kembali RTR sebelum perda RTR berlaku
selama 5 tahun demi menampung dinamika pembangunan di daerah, KECUALI atas
dasar bencana alam skala besar, perubahan batas wilayah negara, dan perubahan batas
wilayah daerah.
22
Rekomendasi Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Ruang
23
RUANG TAK AKAN BERTAMBAH
24
Terima Kasih