KELOMPOK 2
RT 03 RW 05 KELURAHAN TULUSREJO
Silmi Nur Afina 195060600111059
Muhammad Fadhlan Assidqi 195060600111063
Afrah Muthia Tsabitha 195060600111064
Syaiful Haq Akbar 195060601111004
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI
i
4.2 Saran .............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... v
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR PETA
DAFTAR PERSAMAAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 264.371.500 jiwa (Statistika, 2018).
Setiap wilayah di Indonesia memiliki karakteristik penduduknya masing-masing.
Karakteristik penduduk yang berbeda-beda pada setiap wilayahnya menimbulkan
permasalahan yang berbeda-beda pula. Permasalahan kependudukan didasari atas perspektif
tentang pentingnya jumlah penduduk yang tetap dipertahankan maupun ditingkatkan
(Samadi, 2007).
Definisi dari penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap (Statistika, 2016). Pertumbuhan penduduk di
Indonesia dipengaruhi oleh beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah fertilitas (tingkat
kelahiran), mortalitas (tingkat kematian), dan migrasi penduduk.
Meningkatnya jumlah penduduk di suatu daerah dapat menjadi faktor penghambat
atau pendorong dalam proses pembangunan ekonomi, bertambahnya jumlah penduduk
menjadi faktor penghambat seperti banyaknya penduduk tetapi tidak dibarengi dengan
keterampilan atau skill yang menunjang karena pendidikan rendah atau karena faktor-faktor
penghambat lainnya, akibatnya akan berpengaruh pada penurunan tingkat produktifitas dan
banyaknya jumlah pengangguran dalam suatu daerah (Sukirno, 2010).
Setiap kota di Indonesia pasti memiliki permasalahan penduduk yang menghambat tingkat
produktifitas, salah satu contoh adalah kota Malang. Kota Malang pada tahun 2014 memiliki
jumlah penduduk sebanyak 845.973 jiwa, sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 866.118
jiwa (Kota Malang Dalam Angka, 2018). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah
penduduk dibanding lima tahun sebelumnya. Namun, untuk mengetahui apakah peningkatan
penduduk dapat menimbulkan permasalahan perlu dilakukan proyeksi penduduk, Proyeksi
penduduk adalah metode perkiraan jumlah penduduk dengan memperhatikan karakteristik
penduduk berupa umur dan jenis kelamin. Metode ini dapat dilakukan dengan metode
langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung menggunakan data penduduk secara
langsung, sedangkan metode tidak langsung menggunakan asumsi kecenderungan parameter
kependudukan pada waktu lampau dan
1
asumsi persentase jumlah anak yang tidak diketahui ibunya sebesar 0.01 % sesuai dengan
asumsi yang diterapkan oleh Badan Pusat Statistik.
Kota Malang memiliki 5 kecamatan, yakni Kedungkandang, Sukun, Blimbing,
Lowokwaru, dan Klojen. Diantara 5 kecamatan tersebut, Lowokwaru memiliki jumlah
penduduk terbanyak, yakni 196.793 jiwa pada tahun 2018 (Kecamatan Lowokwaru Dalam
Angka, 2018). Dengan predikat sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di
Malang, membuat tim penulis tertarik untuk melakukan proyeksi penduduk di kecamatan
Lowokwaru, terutama pada RT tempat tinggal dari salah satu anggota tim penulis, yaitu RT
03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Malang.
2
2. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam hal perhitungan terkait
kependudukan
1.4.2 Manfaat bagi Pemerintah
Berikut merupakan beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh pemerintah, yakni:
1. Membantu pemerintah mengetahui jumlah terkait kepadatan dan tren pertumbuhan
penduduk di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo.
2. Membantu pemerintah mengetahui kondisi terkait kependudukan di RT 03 RW 15
Kelurahan Tulusrejo.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
Manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui
bagaimana kondisi terkait kependudukan di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo.
3
Peta 1. 1 Dasar RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo
4
1.5.2 Ruang Lingkup Materi
Materi yang dibahas mengenai pertumbuhan penduduk pada RT 03 RW 05 Kelurahan
Tulusrejo meliputi jumlah persebaran penduduk, kepadatan penduduk, jumlah kelahiran dan
kematian, jumlah migrasi, karakteristik penduduk menurut usia, agama, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan proyeksi penduduk 5 tahun ke depan.
1.5.3 Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu merupakan suatu batasan waktu yang membatasi suatu survei.
Pelaksanaan survei kependudukan di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo yang termasuk
dalam tugas mata kuliah Kependudukan ini adalah selama semester ganjil tahun akademik
2019/2020. Pelaksanaannya dimulai pada bulan September sampai dengan 16 Desember
2019.
5
karakteristik penduduk menurut usia, agama, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan mata
pencaharian.
IV. PENUTUP
Pada bab IV yaitu penutup akan dibahas mengenai kesimpulan serta saran berdasarkan
survey yang dilakukan. Kesimpulan yang dimaksud adalah ringkasan dari seluruh
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dan saran merupakan pendapat penulis tentang
pertumbuhan penduduk pada RT 03 RW 05 Kelurahan Tulusrejo sebagai wilayah
pelaksanaan survei Diharapkan melalui kesimpulan dan saran penulis, pihak-pihak terkait
dapat mengambil manfaat dari laporan hasil survei serta dapat dimanfaatkan sebagaimana
mestinya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kependudukan
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal
daribahasa Yunani yang berarti: “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah
menulis. Demos berarti penduduk dan graphien berarti catatan atau bahasan tentang sesuatu.
Maka secara etimologi makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Pengertian demografi secara umum adalah suatu
cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk.
Perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan
penduduk, dan mobilitas sosial.
Adapun pengertian demografi menurut para ahli:
a. Johan Suszmilch (1762): Demografi adalah ilmu yang mempelajari hokum Illahi
dalam perubahan-perubahan pada umat mausia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.
b. Achille Guillard: Demografi adalah ilmu yang mempelajari seala sesuatu darikeadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur.
c. George W. Barclay: Demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran yang
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistik. Demografi mempelajari tingkah
laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
d. Philip M. Hauser & Dudley Duncan: Demografi mempelajari tentang jumlah,
persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannyadan sebab-
sebab perubahan tersebut.
Struktur penduduk selalu berubah-ubah, perubahan tersebut disebabkan karena prores
demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk. Struktur
penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus
penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang didapat pada hari sensus dijadikan sebagai
basis perhitungan penduduk.
Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akanberubah
dari basis penduduk sebelumnya. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran,
kematian, dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis
(Nurqolby, 2016).
7
2.2 Teori Kependudukan
Penduduk adalah orang atau individual yang tinggal atau menetap pada suatu daerah
tertentu dalam jangka waktu yang lama. Sementara itu, penduduk Indonesia adalah semua
orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan
atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap
(Martono, 2016).
2.2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu
setiap tahunnya. Kegunaannya adalah memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa
yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persentase. Jumlah
penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu:
A. Fertilitas
Kelahiran atau fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi
yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Maksudnya lahir hidup (live birth) menurut
UN & WHO adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam
kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal bernafas, ada denyut
jantungnya atau denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot. Apabila pada waktu lahir tidak
ada tanda kehidupan disebut lahir mati (still birth). Menurut Ida Bagus Mantra (1985),
terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas faktor-
faktor demografi dan faktor-faktor nondemografi. Factor-faktor demografi antara lain:
struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau
fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Factor-faktor non demografi antaranya
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan
industrialisasi. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak
langsung terhadap fertilitas (Komar, 2014).
B. Mortalitas
Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang
berpengaruh terhadap stuktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas
penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhanpenduduktetapi juga
merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)
pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus
8
mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-
rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun
(Komar, 2014).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
1) Faktor langsung (faktor dari dalam)
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
2) Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a. Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b. Kedudukan dalam perkawinan
c. Kedudukan sosial-ekonomi,
d. Tingkat pendidikan,
e. Pekerjaan,
f. Beban anak yang dilahirkan,
g. Tempat tinggal dan lingkungan,
h. Tingkat pencemaran lingkungan,
i. Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j. Politik dan bencana alam.
3) Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus
mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya
faktor – faktor pendorong dan penarik bagi orang – orang untuk melakukan migrasi, di pihak
lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatutempat ke tempat lain melampaui batas
politik/negara atau pun batas administratif/batasbagian dalam suatu negara. Jadi migrasi
sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Pada dasarnya faktor-faktor orang yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua, yaitu faktor
pendorong dan faktor penarik (Komar, 2014).
1) Faktor pendorong:
a. Berkurangnya lapangan pekerjaaan di tempat asal.
b. Bencan alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dll.
9
c. Adanya wabah penyakit berbahaya.
d. Makin berkurangnya sumber-sumber alam ditempat asal.
e. Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama atau suku di daerah asal.
f. Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah asal.
2) Faktor penarik:
a. Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
b. Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
c. Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
d. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianaggap menyenangkan. misalnya
iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.
e. Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik. bagi
penduduk-penduduk pedesaan atau kota kecil.
2.2.2 Susunan Penduduk
Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk dan survey
semuanya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca apalagi diinterpretasikan untuk
keperluan data tersebut perlu disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan disebut menganalisa data. Dalam proses ini sering
kali digunakan statistik untuk menyederhanakan data tersebut. Membagi penduduk atas
kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu
merupakan salah satu dari bentukan alisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan
susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk berdasarkan
karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan
berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan,
bahasa, agama, dan lainnya (Bintarto, 1987).
2.2.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah suatu keadaan yang dikatakan semakin padat bila
manusia pada suatu batas ruang ruang tertentu semakin banyak dibandingkan luas
ruangannya (Sarwono, 1992). Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah
penduduk dengan luas wilayah yang dihuni (Mantra, 2007). Kepadatan penduduk
merupakan indikator dari tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan penduduk disuatu
daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya
penduduk per kilometer persegi (Martono, 2016). Kepadatan penduduk dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
10
Persamaan 2. 1 Rumus Kepadatan Penduduk
2.3 Proyeksi
11
𝑃𝑡 = 𝑃𝑜. 𝑒𝑟𝑡
dimana:
12
BAB III
KARAKTERISTIK PENDUDUK WILAYAH PERENCANAAN
3.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk
Setelah melakukan survei primer dengan survei wawancara kepada Ketua RT 03 RW
15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang didapatkan beberapa data
terkait jumlah dan sebaran penduduk. Data yang didapatkan berupa jumlah penduduk secara
keseluruhan, jumlah penduduk warga asli, jumlah penduduk warga pendatang, jumlah kartu
keluarga, jumlah rumah, dan jumlah kartu keluarga dalam satu rumah. Berikut data hasil
survei yang telah diperoleh.
Tabel 3. 1 Jumlah dan Sebaran Penduduk
No Rincian Jumlah
13
3.2.1 Kepadatan Penduduk
Data luas wilayah dan jumlah penduduk di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dibutuhkan untuk mengetahui kepadatan penduduk
di wilayah tersebut. Berikut adalah data hasil survei yang telah diperoleh.
Tabel 3. 2 Data Kepadatan Penduduk RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo
No Tahun Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan Penduduk
(jiwa) (m2) ( jiwa/km² )
1 2014 118 63.330,86 1864
2 2015 139 63.330,86 2196
3 2016 147 63.330,86 2322
4 2017 154 63.330,86 2433
5 2018 162 63.330,86 2559
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.2 menunjukkan jumlah penduduk dan luas wilayah dari RT 03 RW 15
Kelurahan Tulusrejo. Jumlah penduduk tertinggi terdapat pada tahun 2018 yakni 162 jiwa
dan terendah pada tahun 2014 dengan jumlah 118. Sedangkan untuk kepadatan penduduk
tertinggi pada tahun 2018 yakni 2559 jiwa/km2 dan terendah pada tahun 2014 yakni 1864
jiwa/km2.
3.2.2 Kepadatan Bangunan
Untuk mengetahui jumlah kepadatan bangunan dibutuhkan data jumlah rumah di RT
03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Berikut data hasil
survei yang telah diperoleh.
Tabel 3. 3 Data Kepadatan Bangunan RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo
No Tahun Jumlah Rumah Luas Wilayah Kepadatan Bangunan
(unit) (m2) ( unit/m² )
1 2014 118 63.330,86 0,001121
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.3 menunjukkan jumlah rumah dan luas wilayah dari RT 03 RW 15 Kelurahan
Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pada tahun 2018 jumlah rumah terbangun
ada 118 unit. Luas wilayah RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo mencapai 63.330,86 m2.
Kepadatan bangunan dapat dihitung dengan rumus:
Jumlah bangunan
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 = Luas wilayah
71
= 63.330,86
= 0,001121 unit/m2
Sehingga, kepadatan bangunan di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan
Lowokwaru, Kota Malang adalah 0,001121 unit/m2.
14
3.3 Tren Pertumbuhan Penduduk
Data yang diperlukan untuk menentukan trend pertumbuhan penduduk yakni jumlah
penduduk selama 5 tahun terakhir. Mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2018. Berikut adalah
data hasil survei penduduk selama 5 tahun terakhir.
Tabel 3. 4 Data Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir
Jumlah Penduduk
No. Tahun
(jiwa)
1. 2014 118
2. 2015 139
3. 2016 147
4. 2017 154
5. 2018 162
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.4 merupakan data jumlah penduduk 5 tahun terakhir. Setiap tahunnya terjadi
pertambahan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk tersebut disebabkan karena pada
kawasan RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo terdapat beberapa rumah yang dijadikan kos
mahasiswa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada tahun 2018 yakni berjumlah 162 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada tahun 2014 yakni berjumlah 118 jiwa.
Setiap tahunnya terdapat kenaikan jumlah penduduk. Berikut grafik yang
menunjukkan kenaikan jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir.
200 162
147 154
139
150 118
100
50
0
2014 2015 2016 2017 2018
Grafik 3.1 menunjukkan adanya kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya. Namun,
pertambahan tersebut tidak selalu sama setiap tahunnya. Pertambahan penduduk tersebut
dikarenakan adanya kelahiran dan warga pendatang baru.
15
3.4 Kelahiran, Kematian dan Migrasi
Data hasil survei yang dibutuhkan untuk mendapat pertumbuhan alami dan
pertumbuhan migrasi adalah angka kelahiran dan kematian penduduk RT 03 RW 15
Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Selain itu dibutuhkan juga
angka imigrasi dan emigrasi penduduk dari wilayah tersebut. Berikut data hasil survei yang
telah diperoleh.
3.4.1 Pertumbuhan Alami
Data yang dibutuhkan untuk mengetahui pertumbuhan alami adalah jumlah angka
kelahiran dan jumlah angka kematian. Selisih dari jumlah angka kelahiran dengan jumlah
angka kematian ialah pertumbuhan alami. Berikut data hasil survei yang telah diperoleh.
Tabel 3. 5 Pertumbuhan Alami
Pertumbuhan
No Tahun Jumlah Kelahiran Jumlah Kematian
Alami
1 2014 3 1 2
2 2015 4 3 1
3 2016 1 2 -1
4 2017 2 0 2
5 2018 2 1 1
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.5 merupakan data pertumbuhan alami dari RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Angka pertumbuhan alami tertinggi terjadi pada
tahun 2014 dan 2017 yaitu 2. Sedangkan angka pertumbuhan alami terendah terjadi pada
tahun 2016 yakni -1.
3.4.2 Pertumbuhan Migrasi
Data yang dibutuhkan untuk mengetahui pertumbuhan migrasi adalah jumlah angka
imigrasi dan jumlah angka emigrasi. Selisih dari jumlah angka imigrasi dengan jumlah angka
emigrasi ialah pertumbuhan migrasi. Berikut data hasil survei yang telah diperoleh.
Tabel 3. 6 Pertumbuhan Migrasi
Pertumbuhan
No Tahun Jumlah Imigrasi Jumlah Emigrasi
Migrasi
1 2014 12 9 3
2 2015 13 10 3
3 2016 9 7 2
4 2017 15 7 8
5 2018 10 6 4
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.6 merupakan data pertumbuhan migrasi di RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pertumbuhan migrasi yang paling tinggi terjadi pada
tahun 2017 yakni 8. Sedangkan yang paling rendah adalah pada tahun 2016 yakni 2.
16
3.5 Karakteristik Penduduk Menurut Usia
Data yang diperlukan untuk mengetahui tingkat keproduktivitasan dari suatu wilayah
diperlukan data jumlah penduduk per-usia. Berikut merupakan data hasil survei yang telah
diperoleh.
Tabel 3. 7 Data Jumlah Peduduk Per-Kelompok Usia RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo
Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk
0-4 tahun 2 4 6
5-11 tahun 8 10 18
12-16 tahun 9 13 22
17-25 tahun 6 7 13
26-35 tahun 2 4 6
36-45 tahun 10 13 23
46-55 tahun 9 16 25
56-64 tahun 13 18 31
>65 tahun 6 13 19
Jumlah 65 97 162
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.7 merupakan data jumlah penduduk per-kelompok usia. Berdasarkan tabel
tersebut, jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 46-55 tahun yaitu 25
jiwa. Sedangkat jumlah penduduk terendah terdapat pada kelompok umur 0-4 tahun dan 26-
35 tahun yakni 6 jiwa. Berikut merupaka piramida penduduk RT 03 RW 15 Kelurahan
Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
>65
56 64
46 55
36 45
26 35
17 25
12 16
5 11
04
-15 -10 -5 0 5 10 15 20
Pria Wanita
17
Tabel 3. 8 Data Jumlah Penduduk Per-Jenis Kelamin RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo
No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
1. Laki-laki 65
2. Perempuan 97
Jumlah 162
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.8 merupakan data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin RT 03 RW 15
Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pada data tersebut jumlah
penduduk perempuan lebih banyak daripad jumlah penduduk laki-laki. Penduduk laki-laki
berjumlah 65 dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 97.
18
S2 19
S1 44
D3 22
SMA 33
SMP 18
SD 20
Belum Sekolah 8
0 10 20 30 40 50
Tabel 3.10 merupakan data jumlah penduduk menurut agama. Berdasarkan data
tersebut agama dengan jumlah penduduk terbanyak adalah agama islam dengan jumlah 145
jiwa. Sedangkan yang terendah ada di agama hindu dan konghucu yakni tidak ada.
19
Tabel 3. 11 Data Proyeksi Penduduk 10 Tahun Mendatang
Pertambahan Tahun
Tahun Jumlah Penduduk Proyeksi
Penduduk Proyeksi
2014 118 0 2019 173
2015 139 21 2020 184
2016 147 8 2021 195
2017 154 7 2022 206
2018 162 8 2023 217
Rata-rata Pertumbuhan 11
2024 263
penduduk (a)
2025 239
2026 250
2027 261
2028 272
Sumber: Hasil Survei Primer, 2019
Tabel 3.11 merupakan data proyeksi penduduk 10 tahun mendatang. Perhitungan
proyeksi ini menggunakan rumus aritmatika. Sehingga pada proyeksi tersebut terlihat bahwa
setiap tahunnya mengalami kenaikan jumlah penduduk hingga tahun 2028. Berikut
merupakan grafik yang memperlihatkan kenaikan jumlah penduduk.
272
217
154 162
139 147
118
Series 1
Gambar 3.4 merupakan grafik dari proyeksi penduduk 10 tahun mendatang. Dapat
dilihat pada grafik bahwa setiap tahunnya terjadi kenaikan jumlah penduduk. Pada tahun
2023 berjumlah 217 dan pada tahun 2028 berjumlah 272.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendudukan didefinisikan sebagai semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
tertentu. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, karakteristik kependudukan di
wilayah RT 3 RW 15 Kelurahan Tulusrejo ini cukup beragam. Dilihat dari penduduk
menurut jenis mata pencaharian, usia, dan tingkat pendidikan yang beragam. Dilihat dari
segi kepadatannya pun wilayah ini termasuk ke dalam tingkat sedang dikarenakan adanya
beberapa rumah yang dijadikan kos mahasiswa.
Selain karakteristiknya, RT 03 RW 15 Kelurahan Tulusrejo memiliki tren
pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat. Peningkatan jumlah penduduk ini yang
akhirnya mempengaruhi proyeksi penduduk untuk 10 tahun ke depan. Jumlah migrasi yang
cukup tinggi pun juga mempengaruhi proyeksi yang ada.
4.2 Saran
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, ada beberapa kendala yang hampir ditemui
oleh setiap kelompok, yakni kurangnya data yang didapatkan dari ketua RT setempat.
Penulis lebih menyarankan untuk melakukan survei tidak hanya kepada ketua RT yang saat
ini menjabat saja, tetapi diperlukan wawancara kepada ketua RT terdahulu. Dengan adanya
laporan ini, penulis berharap tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dapat tersalurkan dengan
baik kepada pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA