Anda di halaman 1dari 29

Kata Pengantar

  Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas
limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
    Banyak kesulitan dan hambatan yang penyusun hadapi dalam membuat makalah ini tetapi
dengan semangat, kegigihan, arahan, serta bimbingan  dari berbagai pihak akhirnya penyusun
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini,
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing Geografi yang telah
memberikan arahan, pengajaran, dan motivasi sehinnga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
    penyusun menyimpulkan bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
penyusun menerima saran dan kritik guna kesempurnaan makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi penyusun dan pembaca pada umumnya. Penyusun berharap
makalah ini bisa meningkatkan pengetahuan kita mengenai negara maju dan negara
berkembang. Terimakasih
                                                                                                            Penyusun         
BAB I
WILAYAH DAN PEWILAYAHAN
A.   Pengertian Wilayah
wilayah adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu. areal bisa berukuran
besar dan kecil. karakteristik terdiri dari iklim, relief,tipe batuan, pola pertanian,vegetasi
alami, kegiatan ekonomi contoh: gurun sahara (gurun) & jakarta (kota ekonomi dan
kependudukan)

B.   Konsep Wilayah
Ø  konsep wilayah sbg suatu metode pengklasifikasian perkembangan melalui 2 fase:
formal : statis, seragam, tidak aktif, pinggiran desa
didasarkan kriteria : fisik (topografi,iklim) , ekonomi (industri,pertanian) , politik     
Ø  hal yg terpenting dalam konsep formal adalah wilayah inti
wilayah inti : bagian dari suatu wilayah yg mempunyai derajat diferensiasi paling besar
dibandingkan dengan wilayah lain dan umumnya terletak di bagian tengah
Ø  fungsional : dinamis , aktif, terus menerus yg mengubah, kawasan geografis di
fungsikan menurut jenis dan kekhususan saling berhubungan antara bagian 1 dengan bagian
lain.
Ø  batas wilayah nodal : sejauh wilayah tersebut mampu memengaruhidaerah di
sekitarnya sehingga tercipta interaksi yang maksimal

Menurut prof HR Bintarto konsep wilayah secara umum terdiri dari 3 aspek:
         ide heterogenitas
         ide homogenitas
untuk  hierarki : dr segi ukuran, bentuk, fungsi atau gabungan dari beberapa unsur
            Siegfried Passarge mengemukakan wilayah urutan :
         landschaftstell : mencerminkan orde suatu wilayah
         landschaft : gabungan dari landschaftteil
         landsteil : gabungan dari landschaft
         land : gabungan dari landschaftsteil yg membentuk
untuk  kategori :
         bertopik tunggal : yg keberadaannya hanya satu topik saja.
         bertopik banyak : beberapa topik yg berbeda untuk tujuan yg lbh luas
         bertopik gabungan : gabungan dari beberapa topik (cth: pembatasan wil
berdasarkan curah hujan)
         total : wil yg pembatasannya di dasarkan atas smua unsur
         compage : konsep wilayah yg didasarkan atas dominannya aktivitas manusia
sbg dasar pembatas

C.     Pewilayahan
Pewilayahan adalah usaha untuk membagi - bagi permukaan bumi dalam lingkup
tertentu dan untuk tujuan tertentu. Hal ini disebabkan karna lokasi di permukaan bumi
jumlahnya sangat banyak sehingga perlu disederhanakan .
   Pewilayahan dapat bermanfaat untuk        Tujuan pewilayahan
berbagai kepentingan antara lain :
1. Menyebarkan & meratakan
1. Memisahkan sesuatu yg berguna dari pembangunan sehingga dapat
yang kurang berguna menghindari adanya pemusatan
kegiatan
2. Mengurutkan keanekaragaman kondisi
permukaan bumi 2. Menjamin keserasian & koordinasi
terhadap berbagai kegiatan
3. Menyederhanakan informasi dari pembangunan yang ada di tiap - tiap
berbagai gejala di permukaan bumi daerah
yang sangat beragam
3. Memberikan pengarahan kegiatan
4. Memantau perubahan - perubahan yg pembangunan, tidak saja kepada para
terjadi aparatur pemerintah di pusat / daerah,
tapi juga kepada masyarakat & para
pengusaha

1. PENYAMARATAAN WILAYAH
                Penyamarataan(generalisasi) wilayah adalah usaha membagi permukaan bumi
menjadi beberapa bagian. Generalisasi dilakukan dengan cara mengubah/menghilangkan
faktor - faktor tertentu yang dianggap kurang penting / tidak relevan.
            Skala peta merupakan komponen yang paling penting dalam peta dan sangat
mempengaruhi derajat generalisasi wilayah tertentu. Akibat dari penggunaan peta dengan
skala berbeda
1) Makin besar skala peta yang digunakan, makin kecil derajat generalisasi wilayah yang
dilakukan
2) Makin kecil skala peta yang digunakan , makin besar derajat generalisasi wilayah yang
dilakukan.
2. DELIMITASI DALAM PENYAMARATAAN WILAYAH
            Delimitasi  adalah cara - cara penentuan batas terluar suatu wilayah untuk tujuan
tertentu. Didalam generalisasi wilayah, delimitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
delimitasi secara kualitatif dan delimitasi secara kuantitatif.
            Delimitasi kualitatif merupakan cara penentuan batas terluar suatu wilayah
berdasarkan kenampakan - kenampakan yang dominan pada suatu tempat. Dalam konsep ini,
yang ditekankan bukan batas wilayah, melainkan inti wilayah tersebut.
            Delimitasi kuantitatif adalah cara penentuan batas wilayah berdasarkan ukuran -
ukuran yang bersifat kuantitatif. Ukuran tersebut diambil dari data yang terkumpul kemudian
digambarkan ke dalam peta sehingga memberikan gambaran persebaran data tersebut secara
keruangan.

3. KLASIFIKASI WILAYAH
                Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk menggolongkan wilayah secara sistematis
ke dalam bagian - bagian tertentu. Klasifikasi wilayah mempunyai 2 tujuan utama, yaitu
untuk mengetahui perbedaan jenis dan perbedaan tingkat.
a. Perbedaan jenis dalam klasifikasi wilayah
sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik suatu wilayah.
b. Perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah
guna membuat perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah, dapat dilakukan dengan 2
metode, yaitu:
1) Metode interval
Harus memperhatikan parameter kelas yang dgunakan sebagai dasar penggolongan.
Makin banyak kelas yang digunakan, makin kecil interval kelas sehingga makin banyak
informasi yang dapat diperoleh dari data yang bersangkutan.
2)  Metode hierarkis
       Dalam metode ini tiap kelas mempunyai hubungan dengan kelas -kelas di
bawahnya/diatasnya. Hal itu karena orde yang lebih tinggi merupakangabungan dari kelas -
kelas dibawahnya.
Fenomena Geografis
 Ciri-ciri kota
1.        Cukup tersedianya fasilitas 4.      Individualistis
2.      Adanya perlapisan sosial ekonomi 5.      Menghargai waktu
3.      Adanya jarak sosial 6.      Bersifat ekonomis
Dua ahli geografi mencoba menganalisis pola keruangan di wilayah perkotaan
1.  Pola keruangan wilayah kota menurut Ernest Burgess
1. Kota berada di daerah yang datar
2.  Sistem transportasi di tiap lokasi bagus dan murah
3. Harga tanah tertinggi ada di pusat kota dan semakin menurun ke arah luar kota
4. Bangunan tua ada di pusat atau dekat kota
5. Latar belakang kota terdiri dari variasi etnis dan kelas sosial ekonomi
2.       Pola keruangan wilayah kota menurut Homer Hoyt
1) Adanya kelompok “wealthy people”
2) Adanya lahan yang memiliki daya tarik yang sama

 Pola pemekaran kota bias dikategorikan menjadi tiga sebagai berikut


a.       Pola konsentris c.       Pola pusat kegiatan ganda (multiple
nuclei
b.       Pola sektoral

Perwilayahan Region

1.      Pengertian Perwilayahan Region

Wilayah  (region) adalah suatu areal yang memiliki  karakteristik  tertentu  berbeda
dengan wilayah  yang  lain. Wilayah  dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

Wilayah Formal  (uniform  region/homogeneous)  adalah suatu wilayah yang


memiliki keseragaman atau  kesamaan dalam kriteria  tertentu, baik  fisik maupun  sosialnya.
Contoh:  suatu wilayah mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan  disebut wilayah
pegunungan  atau suatu wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok
tanam  disebut wilayah pertanian.

Wilayah Fungsional  (nodal region) merupakan  wilayah yang dalam banyak  hal
diatur  oleh  beberapa  pusat  kegiatan  yang saling  berkaitan dan ditandai  dengan adanya
hubungan  atau  interaksi  dengan wilayah di  sekitarnya.  Contoh:  Suatu industri didirikan
pada suatu wilayah.  Setiap pagi karyawan  bekerja menuju pabrik dan sore hari mereka
pulang ke rumah masing-masing.

Regionalisasi  (Perwilayahan)

Regionalisasi berarti membagi wilayah-wilayah  tertentu di permukaan bumi  untuk keadaan


tujuan  tertentu. Untuk menentukan  regionalisasi  wilayah harus diperhatikan  fisik yang
meliputi  iklim, morfologi, sumber  daya alam, dan  keadaan  sosial budaya yang meliputi
penduduk dan  budayanya.
2.      konsep wilayah

Kaitan konsep wilayah  dan perwilayahan  dengan perencanaan  pembangunan


(Pusat      Pertumbuhan) Pusat pertumbuhan  (growth  center) erat kaitanya  dengan
Pertumbuhan  wilayah di permukaan Bumi tidak  tumbuh  bersama-sama  secara terarur,tetapi
sengaja  atau  tidak sengaja,  ada bagian yang tumbuh  dan maju berkembang  lebih cepat
dibanding  dengan bagian lain. Berikut ini beberapa  teori  pusat pertumbuhan.

a.  Teori Tempat Sentral

Dikemukakan oleh ahli Geografi  Jerman  yang bernama Walter Chisstaller  tahun
1993 dan Agust Losch ahli ekonomi  Jerman tahsn 1945, menyatakan  tempat  yang lokasinya
sentral  adalah tempat yang memungkinkan  aktivitas manusia menjadi. maksimum,  baik
dalam aktivitas  pelayanan maupun  yang menjadi  konsumen dari barang dan pelayanan
yang  dihasilkan.

b.  Teori Kutub  Pertumbuhan

Kutub  pertumbuhan  (growth pole)  adalah suatu srraregi pembangunan  yang dilakukan
dengan  cara menularkan  perkembangan  wilayah dari pusat  te pinggiran (center down
deuelopment).  Teori ini dikemukakan  oleh Francois Perroux seorang  ekonom  Perancis
tahun  1950. pada  tahun  1972 Bou Deville memperkenaikan konsep pertumbuhan
sebagaimana  dikemukakan  oleh Perroux yang disebut  derrgan teori Engine of Economic
Growth.

1.      Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional Beserta Contohnya


Wilayah adalah suatu daerah yang memiliki ciri tertentu. Misalnya, kegiatan ekonomi,
pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli.
Wilayah juga didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi dengan satu atau banyak
karakteristik serupa yang membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi,
topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang berbeda.
Ø  Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
1.      Pengerian Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh
sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa
tertentu yang digunakan penduduk. Awalnya kriteria yang digunakan adalah kondisi fisik
contohnya iklim dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria ekonomi, misalnya industri-
industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial politik.
Jadi, yang dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen
(seragam), dan pasif, misalnya wilayah desa.
2.      Contoh Wilayah Formal
Berikut ini adalah beberapa contoh perwilayahan secara formal, yaitu:
Daerah Pertanian
Daerah pertanian adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini
di dasarkan pada ciri-ciri tanaman dan pengolahan lahan. Tanaman yang di kembangkan
umumnya tanaman pangan atau sayuran, dan pengolahan lahan dilakukan secara intensif.
a.      Daerah Pegunungan
Daerah pegunungan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena
penamaannya didasarkan pada ciri-ciri morfologi, yaitu suatu daerah yang memiliki
ketinggian di atas 600 meter diatas permukaan laut, dan memiliki kemiringan lerengnya lebih
dari 24%.
b.      Daerah Perkotaan
Daerah perkotaan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya
didasarkan pada ciri-ciri permukiman dan jaringan jalan. Permukiman pada umumnya padat 
dan tersebar secara merata. Jaringan jalan yang ada hampir tersebar di seluruh wilayah secara
merata dan dapat menjangkau atau menghubungkan semua daerah yang ada di perkotaan.
1.      Pengertian Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan
kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota,
kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
Jadi, wilayah fungsional adalah wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah,
biasanya wilayah seperti ini terdapat di kota atau wilayah sentral.
2.      Contoh Wilayah Fungsional
Ø  Berikut ini adalah beberapa contoh wilayah fungsional, antara lain:
a.      Daerah Konservasi
Daerah konservasi adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini
di dasarkan pada fungsi atau peruntukannya bahwa daerah tersebut sebagai daerah yang harus
dipertahankan fungsinya. Fungsi tersebut untuk mempertahankan tanah, air, flora, fauna, atau
biodiversity. Misalnya daerah konservasi hulu sungai cimanuk yang berfungsi sebagai
wilayah yang harus dipertahankan kondisi tanah dan airnya agar jika terjadi hujan aliran
permukaannya terkendali, serta tidak menimbulkan erosi atau banjir.
b.      Daerah Resapan
Daerah resapan adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di
dasarkan pada fungsi daerah yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan. Misalnya
daerah resapan bandung utara sebagai daerah resapan air hujan untuk pemenuhan air tanah di
kota bandung. Contoh lain adalah daerah resapan bogor, puncak, dan cianjur sebagai daerah
resapan air hujan untuk wilayah jakarta.
3.      Zona Penyangga
Zona penyangga adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di
dasarkan pada fungsi daerah tersebut sebagai penyangga bagi daerah lain. Zona ini akan
dijadikan tolak ukur  terhadap kerusakan daerah yang akan dilestarikan. Misalnya, hutan
mangrove sebagai zona penyangga wilayah pantai dari kerusakan yang diakibatkan oleh
gelombang laut. Contoh lain adalah zona Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai
zona penyangga wilayah hutan lindung dari kerusakan oleh masyaraka
Jadi wilayah adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu areal bisa
berukuran besar dan kecil.
Wilayah  (region) adalah suatu areal yang memiliki  karakteristik  tertentu  berbeda
dengan wilayah  yang  lain. Wilayah  dapat dibedakan menjadi dua
Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional Wilayah didefinisikan sebagai bagian
dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa yang membuatnya unik
dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan
seperti spesies flora dan fauna yang berbeda.
BAB II
INTERAKSI DESA KOTA

A.    Interaksi

1.      Definisi Interaksi

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling


membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses
interaksi sosial.

Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak
atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok
atau antar individu dan kelompok” (p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko
dan Handayani (2004),  “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan
suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p. 50).

Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi


sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan
kelompok.

B.     Desa

1.      Definisi Desa

Menurut Soetardjo Kartohadikoesoemo istilah desa dapat diartikan ke dalam tiga


istilah yaitu desa, dusun, dan desi yang semuanya berasal dari suku kata swa desi. Istilah ini
sama maknanya dengan negara, negeri, nagari yang berasal dari kata nagaram. Istilah ini
berasal dari kata sanskrit  yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Berikut ini
merupakan beberapa pengertian desa dari beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.

Jadi Desa yaitu suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat dan hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2.      Fungsi Desa

Sebuah desa memiliki fungsi penentu bagi kota yang berada di daerahnya, antara lain
sebagai berikut:
a.       Sebagai sumber bahan mentah bagi kota.

b.      Sebagai sumber tenaga kerja bagi kota.

c.       Desa sebagai mitra pembangunan wilayah kota

d.   Sebagai daerah penyokong atau penyuplai kebutuhan masyarakat kota. Desa sebagai
pendukung pemekaran daerah kota.

C.    Kota

1.      Pengertian Kota

Menurut Prof. Drs. R. Bintarto Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia
dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak
kehidupan yang materialistik.

Menurut Max Weeber kota adalah apabila penghuni setempat dapat memenuhi
sebagian kebutuhan ekonominya di pasar local. Ciri-ciri masyarakat kota:

a.       Kehidupan keagamaan berkurang bi;a dibandingkan dengan kehidupan keagamaan desa.


Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya berada di tampat-tempat peribadatan. Kehidupan kota
berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan.

b.      Masyarakat kota umumna dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang terpenting adalah manusia Indivdu.di kota kehisupan keluargasering sulit
disatukan, itu di karenakan memiliki kepentingan yang berbeda.

c.       Pembagian kerja di wilayah kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

d.      Kemungkinan untuk menndapatkan pekerjaan lebih banyak di proleh oleh masyarakat kot
daripada desa.

e.     Jalan pikiranbiasanya rasional, menyebabkan interaksi-interaksi yang lebih di dasarkan pada


factor kepentingan pribadi

f.       Waktu sangat di perhatik

g.     Perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka
dengan menerima pengaruh dari luar. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan tua
dengan golongan muda. Oleh karena itu golongan muda belum sepenuhny kepribadiannya
terbentuk.

2.      Fungsi Kota

a.       Kota sebagai pusat kebudayaan

Kota yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan mempunyai potensi  budaya yang lebih
dominan dibandingkan dengan potensi yang lain.

b.      Kota sebagai pusat perdagangan

c.       Kota sebagai pusat industri

d.      Kota sebagai pusat pemerintahan

e.       Kota sebagai pusat rekreasi dan kesehatan

D.    Interaksi Desa dan Kota

Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling


mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang  dapat melahirkan gejala, kenampakkan 
dan permasalahan baru,  secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota
dan desa.  Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki
tiga prinsip pokok sebagai berikut :

1.      Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih

2.      Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu :

a.       Pergerakan  manusia (Mobilitas Penduduk)

b.      Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah

c.       Pergerakan  materi / benda, misalnya distribusi  bahan pangan, pakaian, bahan bangunan
dan sebagainya

d.      Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang
bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :

·         kota menjadi sasaran urbanisasi

·          terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda

Interkasi desa – kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-
unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang
bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar atau surat kabar sehingga
melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non fisik.

1.      Faktor-faktor Inetrakasi Desa Dan Kota

Faktor Interaksi Desa - Kota 

Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu :


a.       Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi)

Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas
maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya
interaksi. Jadi ada kebutuhan saling melengkapi atau komplementaritas. I

 Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :

1)      Terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku industri.

2)      Terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan.

3)      Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi perkotaan.

4)      Tersedianya tempat pemasaran hasil industri.

 Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :

1)      Terpenuhinya barang-barang yang tidak ada di desa

2)      Masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kota ke pedesaan.

3)      Membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.

b.      Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)

Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat


memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening
opportunity, semakin kecil arus komoditas.

c.       Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)

Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun
informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau sebaliknya dipengaruhi antara lain :

1)      Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah

2)      Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain

3)      Kelancaran transportasi antarwilayah

Jadi, semakin mudah transfer abilitas, semakin besar arus komoditas.

2.      Bentuk interaksi desa – kota :

a.       Kerjasama antar penduduk

b.      Penyesuaian terhadap lingkungan


c.       Persaingan fasilitas hidup

d.      Asimilasi.

Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun
bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota,
dan adanya persamaan kepentingan.

3.      Timbal-Balik Interaksi Kota da Desa

Kota selalu mempunyai hubungan erat dengan wilayah sekitarnya. Penduduk kota
yang terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, tukang-tukang, seniman, guru
dan sebagainya, hidup dari hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani di pedesaan.
Penduduk kota sangat tergantung secara ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian
pula sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan terhadap perkotaan terutama
menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi. Timbulnya pasar bias menjadi ajang
pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.

Menurut Daldjoeni, majunya komunikasi dan transportasi menjadikan pengaruh kota 


terhadap wilayah sekitarnya semakin kuat. Paul Harrison menyatakan hubungana antara kota
dan desa di dunia ketiga mirip sekali dengan hubungan antara yang kay dan miskin. Pedesaan
menghasilkan bahan-bahan yang serba murah di banding dengan barang yang ada di kota.
Pedesaan tidak memiliki system organisasi dan koordinasi yyang mampu memaksa pihak
kota untuk membayaar hasinya dengan harga yang alebih tinggi. Selanjutnya kota merupakan
perpaduan antara pihak penguasa dan para pegawainya untuk memajukan kota.

4.      Dampak Interaksi Desa dengan Kota

Interaksi desa dan kota dapat menimbulkan dampak yang mengntungkan atau
merugikan:

a.       Di tinjau dari aspek ekonomi, dampak interaksi desa dan kota anatara lain sebagai berikut:

1)      Memmperlancar hubungan desa dan kota.

2)      Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota.

3)      Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa.

4)      Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual bali.

5)      Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.

b.      Di tinjau dari aspek social.

1)      Terjadi mobilitas antara ke duanya,terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota,
khususnya dalam bidang pasokan bahan mentah.
c.       Ditinjau dari aspek budaya,

1)      Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa.

2)      Terjadinya tingkah laku, khususnya masyarakat pedesaan.

3)      Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.

Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek
ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak  bersifat
menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula
halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota. Di bawah ini kalian akan melihat tabel
dampak interaksi desa – kota. 

Tabel Dampak Interaksi Desa - Kota  

Dampak
No Positif Negatif
wilayah

        Meningkatnya Cakrawala
        Terjadinya penetrasi kebudayaan
pengetahuan penduduk desa dari kota ke desa yang tidak sesuai
1 Desa dengan tradisi masyarakat pedesaan.

        Masuknya teknologi tepat guna ke


        Terjadinya perubahan tata guna
desa meningkatkan produksi lahan lahan yang dapat menimbulkan
dan berdampak meningkatnya kerusakkan lingkungan
pendapatan masyarakat

        Terjadi perubahan tata guna lahan         Terjadinya kekurangan tenaga


yang menguntungkan potensial di desa karena banyak yang
berurbanisasi

        Terjadi perkembangan sarana –         Kemungkinan banyaknya orang


prasarana transportasi penghubung yang kembali ke desa akan
desa dengan kota, sehingga desa tidak menyebabkan semakin padatnya desa
lagi terisolir

·    Terbentuknya lapangan kerja


alternatif di luar sektor pertanian

        Masuknya barang – barang


produksi industri yang terjadi tidak
ada
2 Kota         Kemajuan bidang transportasi yang        Munculnya daerah-daerah
menghubungkan desa  dengan kota kumuh (slums area) akibat dari makin
banyaknya pendatang.

        Menyebabkan terpenuhinya         Tata ruang kota menjadi tidak ideal


kebutuhan bahan baku bagi proses sebagai tata ruang kota yang dinamis
produksi dan tenaga kerja

        Tersalurnya hasil–hasil produksi di        Masuknya orang dari berbagai


wilayah pedesaan daerah dan budaya, sangat potensial
bagi munculnya konflik antar etnis

        Masuknya penduduk dari berbagai


daerah dan budaya melahirkan proses
kakulturasi antara berbagai
kebudayaan tersebut.

Jadi desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannya. Kota dapat diartikan sebagai suatu system jaringan kehidupan manusia yang
di tandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan di warnai dengan strata social-ekonomi
yang hiterogen dan coraknya materialistis, atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya
yang di timbulkan oleh unsure-unsur alami dan nonalami dengan gejala-gejala pemusatan
penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistic di
bandingkan dengan daerah belakannya. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya
timbal-balik dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan
melalui kontak langsung, melalui berita yang didengar atau melalui surat kabar.

KK

BAB III
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
1.     Pengertian Sistem Sistem Geografi

Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem komputer yang


memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, menganalisa, dan menampilkan
informasi dengan referensi geografis (Budianto. 2010.)

Menurut sumber Esri (1990), bahwa sistem informasi geografis adalah kumpulan
terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang
dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis
(Prahasta, Eddy. 2006).

2.  Komponen Utama Sistem Informasi Geografis (SIG)


1.  Daya Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia
maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen
yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

2. Software

Software merupakan sistem modul yang berfungsi untuk mengoperasikan sistem informasi
geografis. Sebuah software SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan
penyimpanan data analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen
yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah tools untuk melakukan input dan
transformasi data geografis, sistem manajemen basis data, tools yang mendukung query
geografis, analisis dan visualisasi, Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan
akses pada tools geografi.

3. Hardware

Sistem  informasi  geografis  memerlukan  spesifikasi  komponen  hardware yang sedikit


lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal ini disebabkan
karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang
besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang
cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam sistem informasi geografis adalah
personal komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner.

4. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam sistem informasi geografis adalah data. Secara
fundamental sistem informasi geografis bekerja dengan dua tipe data yaitu data vektor dan
data raster. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data
spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan
jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan sebagainya. Data SIG dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah
data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi, sedangkan
data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut (Pahlevy.
2010.)

3. Aplikasi sistem informasi geografis dalam proces perencanaan

Sistem informasi geografis sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti pertanian,
lingkungan manajemen sumber daya alam, parawisata, geologi, perencanaan, dan lain
sebagainya. keunggulan sistem informasi geografis sehingga digunakan pada bidang-bidang
tersebut adalah karena kemampuannya mengintegrasikan antara data spasial dan data atribut
sehingga dalam analisisnya mampu menghasilkan informasi yang kompleks.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan membentuk sistem yang terdiri
dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat
lunaknya saja, akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia
untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang
menentukan keberhasilan SIG.

 Sub-Sistem SIG
Suatu sistem  informasi  geografis  menyediakan  empat  perangkat kemampuan untuk
menangani data tereferensi secara geografi dan dijelaskan dengan gambar seperti pada
gambar 2.1 di bawah ini (Prahasta. 2006):

3.        Spatial Analyst

Secara umum, analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan
sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari
atau menemukan potensi hubungan atau pola‐pola yang (mungkin) terdapat di antara unsur-
unsur geografis (yang terkandung dalam data digital dengan batas-batas wilayah studi
tertentu. Detail, tipe, implementasi atau jenis aktual fungsi analisis spasial dapat dijumpai di
banyak teori dan  perangkat lunak SIG, pengolahan citra digital, remote sensing,
fotogrametri, model permukaan digital dan CAD (Adam, 2012).

Karakteristik utama Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis


sistem seperti analisa statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa
spasial, tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang
(space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan atribut - atribut pada bermacam
fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan
informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi suatu jalan. Analisa Spasial dilakukan
dengan mengoverlay dua peta yang kemudian menghasilkan peta baru hasil analisis
(Handayani,dkk, 2005).

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial, data
yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar
referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang berbeda dari data yang lain, yaitu
informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut) yang dijelaskan sebagai berikut :

1.      Infromasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi
(lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk di antaranya informasi datum dan proyeksi.

2.      Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki
beberapa keterangan yang berkaitan dengannya. Contoh : jenis vegetasi, populasi, luasan,
kode pos dan sebagainya (Minartiningtyas, 2012).

4      Penerapan SIG (System Informasi Geografi)

Geografi saat ini bukan hanya subjek bagi kalangan akademis saja, melainkan sebuah
disiplin ilmu serius yang mempunyai implikasi jutaan bahkan miliaran rupiah jika diterapkan
pada sektor bisnis dan pemerintahan. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran,
perencanaan penyebaran jaringan, masalah batas-batas wilayah suatu negara, semuanya
adalah permasalahan yang dapat dipecahkan melalui geografi. SIG (Sistem Informasi
Geografis) atau GIS (Geographic Information System) adalah suatu bentuk sistem informasi
yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai
antarmuka. Aplikasi SIG saat ini banyak digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian yang berkaitan dengan pengembangan wilayah geografis.

penerapan SIG dalam kajian geografi banyak ragamnya, antara lain diuraikan sebagai
berikut.

1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menyajikan informasi geografi secara lengkap dan


akurat, sehingga memudahkan dalam pembuatan dan pengambilan keputusan dalam
perencanaan pembangunan (khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan). Contoh:
lahan permukiman di perkotaan dan pedesaan; batas wilayah pemekaran kota/kabupaten; dan
sebagainya.

2. SIG dapat menunjang perencanaan pembangunan di beberapa sektor, terutama pada sektor
berikut.

a. Transmigrasi (pemilihan lokasi dan waktu pemindahan transmigran).

b .Lingkungan hidup (perencanaan kota dan pemantauan terhadap     pencemaran lingkungan


hidup).

c. Perencanaan serta pemantauan daerah pantai dan laut (pencarian lokasi ikan di laut dan
pemantauan terhadap daerah pencemaran lingkungan hidup).

d. Pemantauan program Inpres Desa Tertinggal/IDT (potensi desa serta jumlah, kepadatan, dan
komposisi penduduk).

e.  Pertanian dan kehutanan (inventarisasi tanaman pangan, pemantauan penggunaan lahan,


inventarisasi tanaman perkebunan dan pertanian, serta inventarisasi lahan kritis).

f.     Pemetaan sumber daya (pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanahhijau/subur, pemetaan


daerah pasang surut, dan pemetaan geologi).

g.   Pemantauan bencana alam.

5   MANFAAT SIG (system informasi geografi)


Ø  Manajemen tata guna lahan

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu
dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk
menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya,
wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri,
perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan
perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan
untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan
dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak
melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya,
pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di
luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari
jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di
Kluar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan
irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di
daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor
pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan
alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses
pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya
dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-
masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil
pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen,
dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat
membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan
ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan
efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan
lainnya.

Ø  Inventarisasi sumber daya alam

Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai
berikut:

a. Untuk mengetahui persebaran 2. Kawasan hutan yang masih baik dan


berbagai sumber daya alam, misalnya hutan rusak;
minyak bumi, batubara, emas, besi dan
3. Kawasan lahan pertanian dan
barang tambang lainnya.
perkebunan; 
b. Untuk mengetahui persebaran
4. Pemanfaatan perubahan penggunaan
kawasan lahan, misalnya:
lahan;
1. Kawasan lahan potensial dan lahan
5. Rehabilitasi dan konservasi lahan.
kritis;kkk

Ø  Untuk pengawasan daerah bencana alam

Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:

1) Memantau luas wilayah bencana 3) Menyusun rencana-rencana


alam pembangunan kembali daerah bencana;

2) Pencegahan terjadinya bencana alam 4) Penentuan tingkat bahaya erosi;


pada masa datang;
5) Prediksi ketinggian banjir;
6) Prediksi tingkat kekeringan.

Ø  Bidang sosial

Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan,
SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidangsosial SIG dapat
dimanfaatkan pada hal-hal berikut:

 Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.


 Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
 Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
 Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
 Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
6. Keuntungan SIG
Untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat diperlukan alat bantu untuk
menganalisis data yang diperlukan. Alat bantu tersebut merupakan suatu sistem yang mampu
menangani data geografi secara cepat, tepat, dan akurat, yaitu sistem komputer. Selain
diperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat, keuntungan SIG dengan menggunakan
alat bantu komputer antara lain sebagai berikut.
1. Mudah dalam pengolahan data.
2. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa
disket, compact disk, dan flash disk).
3. Mudah diulang dan dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.
4. Mudah diubah dan direvisi apabila sewaktu-waktu ada perubahan.
5. Mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).
6. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
7. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survei lapangan.
8. Data yang sulit ditampilkan secara manual dapat diperbesar bahkan dapat
ditampilkan dengan gambar tiga dimensi dengan variasi warna yang
sesuai.Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat.

BAB IV
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Pengertian Negara maju dan Negara berkembang

Secara umum, pengertian negara maju adalah suatu negara yang dapat menikmati
standar hidup tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara
dengan GDP per kapita tinggi dianggap negara maju. Namun beberapa negara yang telah
mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui
pengambilan phosphorus) tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi
berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status ’maju’.

Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan


mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor
industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human
Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya
pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah
negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state).  
Pengertian Negara berkembang menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
 Pengelompokkan Negara Maju dan Berkembang berdasarkan Sektor
Perekonomiannya
Bank Dunia melakukan pembagian negara maju dan negara berkembang berdasarkan
sektor perekonomian yang dijadikan tumpuan. Maka, menurut Bank Dunia negara-negara di
dunia ini terbagi ke dalam empat kelompok. Empat kelompok tersebut ialah sebagai berikut.
1.      Negara maju yang berpendapatan tinggi dan mengandalkan perekonomiannya dari sektor
industri.
2.      Negara berkembang yang berpendapatan menengah dan sektor industri dalam bidang
perekonomiannya sedang dalam tahap perkembangan.
3.      Negara dunia ketiga yang berpendapatan rendah dan tidak memiliki sektor industri yang
dapat diandalkan dalam perekonomiannya
4.      Negara-negara pengekspor minyak yang dikelompokkan secara khusus, tidak dimasukkan
dalam tiga kelompok di atas. Ini disebabkan negara-negara pengekspor minyak memiliki
pertumbuhan ekonomi yang cepat karena mengandalkan sektor pertambangan minyak bumi
dan gas alam yang harganya terus meningkat sejak periode 1970-an.
  Pengelompokkan Negara Maju dan Negara Berkembang Oleh UNDP
UNDP (United Nations Development Program), yakni lembaga internasional untuk
pembangunan yang berada di bawah PBB, Mengelompokkan negara maju dan negara
berkembang berdasarkan keberhasilan negara-negaraa tersebut dalam membangun kualitas
kehidupan manusia yang menjadi penduduk di wilayahnya. Karena itu, kriteria yang dipakai
UNDP dalam mengelompokkan negara-negara maju dan berkembang ialah menggunakan 
berbagai faktor nonekonomi seperti tingkat harapan hidup, tingkat kematian bayi, dan tingkat
pendidikan.
 Pengelompokkan Negara Maju dan Berkembang berdasarkan Pendapatan Per-
kapita
Selain pada point A diatas,Bank Dunia juga mengelompokkan negara-negara di dunia ini
berdasarkan pendapatan perkapita yang diperoleh masing – masing negara. Berdasarkan
pendapatan perkapitanya, ada 4 macam negara, yaitu sebagai berikut:
1.      Negara berpendapatan rendah, yakni 33.    Negara berpendapatan menengah ke atas,
negara yang memiliki pendapatan per kapita yakni negara yang memiliki pendapatan
kurang dari US$ 675. perkapita antara US$ 2.696 – 8.335.
2.      Negara berpendapatan menengah bawah, 44.   Negara berpendapatan tinggi, yakni negara
yakni negara yang memiliki pendapatan yang memiliki pendapatan perkapita lebih
perkapita antara US$ 675 – 2.695. dari US$ 8.336.
Ciri-ciri Negara maju
 Negara – negara di Eropa umumnya merupakan negara maju.selain itu , negara maju juga
tersebar di kawasan Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Negara di Benua Asia
yang dapat dikatagorikan sebagi negara Maju adalah Jepang, Korea, dan Singapura.
Pembagian Negara Maju dan Berkembang tersebut di nilai dari berbagai sektor.
Umumnya
 Negara Maju memiliki ciri - ciri sebagai berikut:
1.  Angka pertumbuahn penduduknya 6. Tingkat pendidikan dan penguasaan
relatif kecil. teknologinya rata-rata sudah tinggi.
2.  Perbandingan lapangan kerja dengan 7. Pendapata nasional dan pendapatan
pencari kerja seimbang. rata-rata penduduknya tinggi.
3.  Produktivitas tenaga kerjanya sudah 8.  Daya beli masyarakat sudah tinggi.
tinggi.
9. Kualitas kerjanya rata-rata tinggi.
4.  Sebagian Besar Penduduk bekerja di
10. Angka pengangguran dan kriminalitas
sektor Industri dan Jasa.
dapat ditekan.
5. Tingkat kesehatan dan angka harapan
11.  Angka beban tanggungannya atau
hidupnya tinggi .
depency rationya rendah.

 Ciri-ciri Negara berkembang


1. Produksi barang-barang primer seperti 5. Tingkat kesejahteraan penduduknya
pertanian masih dominan. rendah.
2. Jumlah pertumbuhan penduduknya 6.  Angka beban Tanggungannya masih
tinggi. tinggi.
3. Jumlah lapangan kerja dengan tenaga 7.  Kualitas atau tingkat keahlian dan
kerja yang ada tidak seimbang. keterampilan tenaga kerjanya masih
rendah.
4. Tingkat Produktivitasnya masih rendah.
8.  Pendapatan nasional dan pendapatan 11. Tingkat kemiskinan penduduknya
per kapita penduduknya masih rendah. masih tinggi.
9.  Ketergantungan terhadap negara lain 12. Tingkat pengangguran yang tinggi
tinggi dan mudah terpengaruh. berdampak pada tingginya angka
kriminalitas.
10. Daya beli masyarakatnya rendah .

 Masalah Ekonomi di Negara Berkembang


1. Kemiskinan 4. Kekurangan Modal
2. Keterbelakangan 5. Hasil pembangunan
3. Pengangguran

 Masalah Ekonomi di Negara Maju   


Meskipun sudah terbiasa dengan budaya disiplin dan teratur, tetapi tetap saja negara-negara
maju menghadapi berbagai masalah ekonomi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tenaga kerja negara berkembang masuk ke negara maju
2. Produk negara berkembang masuk ke negara maju
3. Investasi negara maju masuk ke negara berkembang
4. Kerusakan lingkungan meningkat

 Perbedaan Antara Negara Maju dengan Negara Berkembang


Berikut adalah perbedaan negara maju dan negara berkembang.
NEGARA MAJU NEGARA BERKEMBANG
Pendapatan per Kapita yang Tinggi Pendapatan per Kapita yang Rendah
Negara maju merupakan negara dengan Ciri utama negara berkembang adalah
pendapatan per kapita yang tinggi. rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita yang tinggi penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara
menggambarkan standar hidup yang baik berkembang yang berpendapatan menengah ke
pula. Menurut Bank Dunia, kriteria bawah yaitu antara US$876-3,465. Negara
pendapatan per kapita untuk negara maju berkembang yang berpendapatan menengah
adalah di atas US$10,726 per tahun. tinggi, yaitu antara US$3,466-10,275.
Rendahnya Tingkat Pengangguran Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
Ciri di bidang ekonomi lainnya adalah Kondisi perekonomian yang belum
rendahnya tingkat pengangguran. Hal ini berkembang menyebabkan sempitnya lapangan
karena seluruh sumber ekonomi bisa kerja sehingga tingkat pengangguran di negara
dimanfaatkan dengan maksimal. berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran
Pengangguran yang umum terjadi di negara yang ditemui di negara berkembang adalah
maju adalah pengangguran friksional, yaitu setengah pengangguran dan pengangguran
pengangguran yang terjadi karena peralihan terselubung.
tenaga kerja dari pekerjaan satu ke
pekerjaan lain.

Kegiatan Ekonomi Utama di Sektor Perekonomian Mengandalkan Sektor


Industri dan Jasa Primer
Mata pencaharian utama masyarakat di Perekonomian di negara berkembang masih
negara maju adalah bidang industri dan jasa. mengandalkan sektor-sektor primer seperti
Contoh bidang industri adalah industri pertanian, kehutanan, pertambangan, dan
mobil, elektronik, alat-alat berat, pesawat perikanan. Sektor ini masih mengandalkan
terbang, dan makanan jadi. Contoh bidang kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri
jasa yaitu jasa keuangan, pendidikan, pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal
hiburan, dan konsultan. ini karena teknologi produksi yang dikuasai
masih rendah dan hanya mengandalkan
caracara tradisional untuk mengolah sumber
daya yang ada.
Rendahnya Laju Pertumbuhan Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Penduduk
Kondisi kependudukan di negara berkembang
Ciri kependudukan di negara maju adalah ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat
rendahnya laju pertumbuhan penduduk. Hal kematian bayi yang tinggi. Tingkat kelahiran
ini ditandai oleh rendahnya angka kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh kurangnya
dan rendahnya angka kematian bayi. kesadaran tentang perencanaan keluarga,
Keadaan ini ditunjang oleh tingginya pernikahan usia dini, terbatasnya peran wanita
kesadaran tentang perencanaan keluarga, dalam dunia kerja, dan kepercayaan bahwa
kemajuan fasilitas kesehatan, penundaan banyak anak banyak rezeki.
usia nikah, dan tingginya partisipasi wanita
dalam dunia kerja.
Tingginya Tingkat Pendidikan Rendahnya Tingkat Kesehatan dan
Pendidikan Tingkat kesehatan dan pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di negara
di negara berkembang masih sangat rendah.
maju sudah sangat tinggi. Hampir seluruh
Hal ini terlihat dari terbatasnya fasilitas
penduduk bisa membaca dan menulis
kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan
(melek huruf). Pemerintah mampu
sumber daya manusia. Pemerintah belum
memberikan jaKminan pendidikan dasar
mampu menyediakan fasilitas pendidikan dan
gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.
kesehatan secara merata bagi seluruh
Fasilitas pendidikan di negara maju juga
masyarakat.
tersedia lengkap.
 Daftar Negara-Negara Maju dan Berkembang Di Dunia 

1. Daftar Negara Maju di Dunia


a. Daftar Negara Maju Di Benua Eropa
1. KKAustria 9. Yunani 17. Swedia 24. Malta
2. Belgia 10. Irlandia 18. Britania Raya 25. Norwegia
3. Denmark 11. Italia (Inggris) 26. San Marino
4. Estonia 12. Luxemburg 19. Andorra 27. Slovenia
5. Finlandia 13. Belanda 20. Hongaria 28. Swiss
6. Perancis 14. Portugal 21. Islandia 29. Siprus
7. Jerman 15. Rusia 22. Liechtenstein 30. Vatikan
8. Republik Ceko 16. Spanyol 23. Monako

b.Daftar Negara Maju di Benua Afrika


Berdasarkan laporan terkini, tidak ada satupun negara maju di benua Afrika. Dahulu negara
Libya merupakan negara maju. Namun setelah ada gejolak politik maka negara Libya tidak
dimasukan lagi dalam daftar negara maju.

c. Daftar Negara Maju di Benua Amerika 


1) Kanada 2) Amerika Serikat

d. Daftar Negara Maju di Benua Asia 


1. Jepang 4. Korea Selatan
2. Singapura 5. Israel
3. Hong Kong 6. Taiwan
e. Daftar Negara Maju di Benua Australia dan Oceania 
1) Australia
2) Selandia Baru

2. Daftar Negara Berkembang di Dunia


a. Daftar Negara Berkembang di Benua Eropa
1. Albania 5. Belarus 10. Lithuania
2. Azerbaijan 6. Georgia 11. Makedonia
3. Bosnia dan 7. Kroasia 12. Montenegro
Herzegovina 8. Kosovo 13. Ukraina
4. Bulgaria 9. Latvia 14. Moldova
15. Polandia 17. Serbia
16. Romania 18. Turki

b. Daftar Negara Berkembang di Benua Afrika


1) Algeria 19) Chad 37) Mali
2) Djibouti 20) Komoro 38) Mauritus
3) Mesir 21) Republik Demokratik 39) Mazambik
4) Djibouti Kongo 40) Namibia
5) Libya 22) Republik Kongo 41) Niger
6) Mauritania 23) Ivory Coast 42) Nigeria
7) Maroko 24) Guinea Khatulistiwa 43) Rwanda
8) Sudan 25) Eritrea 44) Sao Tome and Principe
9) Sudan Selatan 26) Ethiopia 45) Senegal
10) Tunisia 27) Gabon 46) Seychelles
11) Angola 28) Gambia 47) Sierra Leone
12) Benin 29) Ghana 48) Afrika Selatan
13) Botswana 30) Guinea 49) Swaziland
14) Burkina Faso 31) Guinea-Bissau 50) Tanzania
15) Burundi 32) Kenya 51) Togo
16) Kamerun 33) Lesotho 52) Uganda
17) Cape Verde 34) Liberia 53) Zambia
18) Republika 35) Madagaskar 54) Zimbabwe
Afrika Tengah 36) Malawi

c. Daftar Negara Berkembang di Benua Amerika


1. Antigua dan Barbuda 12. Republik Dominika 23. Panama
2. Argentina 13. Ekuador 24. Paraguay
3. Bahama 14. El Salvador 25. Peru
4. Barbados 15. Grenada 26. St. Kitts and Nevis
5. Belize 16. Guatemala 27. St. Lucia
6. Bolivia 17. Guyana 28. St. Vincent and the
7. Brazil 18. Haiti Grenadines
8. Chili 19. Honduras 29. Suriname
9. Kolombia 20. Jamaika 30. Trinidad and Tobago
10. Kosta Rika 21. Meksiko 31. Uruguay
11. Dominika 22. Nikaragua 32. Venezuel
d. Daftar Negara Berkembang di Benua Asia
1) Kazakstan 17) Kribati 33) Tonga
2) Armenia 18) Korea Utara 34) Tuvalu
3) Kirgistan 19) Laos 35) Vanuatu
4) Mongolia 20) Malaysia 36) Vietnam
5) Tajikistan 21) Maldives 37) Bahrain
6) Turkmenistan 22) Myanmar 38) Iran
7) Uzbekistan 23) Nepal 39) Irak
8) Afghanistan 24) Pakistan 40) Yordania
9) Bangladesh 25) Palestina 41) Kuwait
10) Bhutan 26) Papua Nugini 42) Libanon
11) Brunei Darussalam 27) Filipina 43) Oman
12) Kamboja 28) Samoa 44) Qatar
13) Cina 29) Solomon 45) Arab Saudi
14) Fiji 30) Sri Lanka 46) Suriah
15) India 31) Thailand 47) Yaman
16) Indonesia 32) Timor Leste 48) Uni Emirat Arab

e. Daftar Negara Berkembang di Benua Australia dan Oceania


1. Fiji 4. Federasi Mikronesia 8. Solomon
2. Kribati 5. Nauru 9. Tonga
3. Kepulauan Marshall 6. Palau 10. Tuvalu
7. Samoa 11. Vanuatu

Anda mungkin juga menyukai