Anda di halaman 1dari 55

WILAYAH & PERWILAYAHAN

Kompetensi dasar
3.1 memahami konsep wilayah dan pewilayahan
dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota

4.1 membuat peta pengelompokan penggunaan


lahan di wilayah kabupaten/kota/provinsi
berdasarkan data wilayah setempat
Materi pelajaran

1. Wilayah dan perwilayahan


2. Kutub dan pusat pertumbuhan wilayah
3. Pertumbuhan wilayah berkelanjutan
4. Kajian daya dukung untuk pertumbuhan
wilayah
5. Sistem perencanaan wilayah nasional
PENGERTIAN WILAYAH
 Wilayah (region) merupakan bagian dari
permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu dan berbeda
dengan wilayah lain. sebagai akibat dari
adanya interaksi antara bentang lahan,
air, udara, tumbuhan, binatang, dan
manusia.misalnya, wilayah pedesaan,
wilayah perkotaan
Daerah adalah bagian dari permukaan bumi yang batasnya tidak memiliki
persyaratan atau kriteria tertentu, tetapi ditentukan oleh kewenangan pemerintah.
Contohnya provinsi, kabupaten, kecamatan,
PP 47 THN 1997

tentang rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Wilayah adalah ruang yang merupakan


kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan aspek fungsional.
UNSUR WILAYAH

 Daerah geografis yang memiliki ciri dan luas


tertentu
 Dapat dibedakan dengan daerah lain
 Mempunyai batas dan sistem tertentu
 Dapat ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan aspek fungsional
KONSEP WILAYAH

Secara umum pembagian wilayah


(perwilayahan) di permukaan bumi
didasarkan pada aspek alamiah (physic
region) dan keadaan kebudayaan (cultural
region).
CONTOH
Contoh wilayah berdasarkan aspek alamiah (physic region):
1. berdasarkan ketinggian dan relief di permukaan bumi:
wilayah pantai, wilayah dataran rendah, wilayah
pegunungan;
2. berdasarkan jenis tanah: wilayah kapur, wilayah aluvial.
3. berdasarkan keadaan iklim di dunia: wilayah tropis,
wilayah kutub.
4. berdasarkan persebaran vegetasi dan faunanya: bioma
hutan hujan tropis, sabana, stepa, gurun.

Contoh wilayah berdasarkan tingkat kebudayaannya: wilayah


pedesaan dan perkotaan; wilayah industri dan agraris.
Beberapa contoh wilayah

1. Wilayah hutan hujan tropis (region alamiah).


2. Amerika latin (region budaya).
3. Kepulauan Wallacea (region fauna).
4. Corn belt (region pertanian).
5. Zona dataran rendah Jakarta (region
fisiografi).
PERWILAYAHAN (regionalisasi)

 Proses pengelompokkan wilayah


berdasarkan ciri kesamaan atas dasar fisik
dan sosial dinamakan regionalisasi
(perwilayahan).

 Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria


dan kepentingan tertentu. Misalnya, iklim
matahari (garis lintang di Bumi)
Manfaat Regionalisasi / perwilayahan

1. Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang


kurang berguna.
2. Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.
3. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena
di permukaan yang sangat beragam.
4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala
alam maupun manusia.
5. Memudahkan menganalisis potensi fisik, sosial, budaya
ekonomi
6. Membantu perencanaan pembangunan / penyebaran
pembangunan
7. Delimitasi perwilayahan
Beberapa contoh pewilayahan
1. Pewilayahan muka bumi berdasarkan tipe iklim matahari,
iklim tropis , .
2.Pewilayahan Pulau Jawa berdasarkan kondisi fisiografisnya,
Wilayah dataran rendah Jakarta (zona Jakarta), . Wilayah
antiklinorium Bogor (zona Bogor). Wilayah dataran antar
pegunungan (zona Bandung)
3. Pewilayahan Indonesia berdasarkan wilayah waktu, meliputi
(WIB) (WITA) (WIT)
4.Pewilayahan Negara Indonesia berdasarkan kondisi geologis ,
Wilayah Paparan Sunda (landas kontinen Asia), Wilayah
Paparan Sahul (landas kontinen Australia),. Wilayah laut dalam
5. Pewilayahan daerah bencana, seperti daerah bencana Gunung
Batur.
Pewilayahan di Indonesia bertujuan untuk

 menyebar-ratakan pembangunan, untuk


menghindarkan pemusatan kegiatan
pembangunan di daerah tertentu.
 menjamin keserasian dan koordinasi antar
berbagai kegiatan pembangunan di tiap
daerah.
 memberikan pengarahan kegiatan
pembangunan untuk pemerintah, swasta
maupun masyarakat umum (Hairy Hadi,
1974).
Contoh perwilayahan
Cooperative Script Danserau, dkk, 1985
 Siswa berpasangan
 Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
 menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara
dan siapa yang berperan sebagai pendengar
 Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
 Sementara pendengar :
 Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap
 Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya
 Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
 Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
 Penutup
Pembagian Wilayah menurut
Bintarto & Surastopo
1. Wilayah seragam /uniform region
2. Wilayah nodal / nodal region
3. Wilayah generik / generic region
4. Wilayah khusus / specific region
5. Wilayah statistik / statistic region
wilayah seragam (uniform
region) / formal region
wilayah yang mempunyai keseragaman
(uniform) atau persamaan (homogen)
dalam kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan kriteria fisik
seperti topografi, iklim, dan tumbuh-
tumbuhan.
kriteria ekonomi, industri, dan pertanian
(pasca Rev. Industri)
Wilayah Fungsional (Nodal)

suatu bagian dari permukaan bumi yang


memperlihatkan suatu hubungan fungsional
tertentu dan interdependensi antar bagian
wilayah. (dalam banyak hal diatur oleh
beberapa pusat kegiatan)
Misal : pelabuhan, kawasan berikat, kawasan
industri
wilayah fungsional (functional
region atau nodal region)
Contoh yang sangat jelas dari suatu nodal
region adalah kawasan perkotaan
 Nodus atau inti / pusat kota (city).
 Internal area (hinterland) yaitu wilayah
sekitar kota yang fungsinya memasok
kebutuhan harian.
 Eksternal area yang merupakan jalur
penghubung antara kota wilayah pemasok
kebutuhan kota.
wilayah fungsional disebut wilayah nodal yang
berarti wilayah tombol atau wilayah menonjol
Wilayah generik

 Wilayah yang  Contoh :


didasarkan atas Wilayah iklim,
jenisnya bukan wilayah vegetasi,
fungsinya
Wilayah khusus

 Merupakan Wilayah asia tenggara


wilayah dengan ciri-ciri:
tunggal dan  dilewati atau dekat garis
mempunyai khatulistiwa
ciri-ciri  Beriklim tropis
geografi
 Agraris
khusus
 Wilayah Kepulauan
 subras melayu
Wilayah statistik

 Wilayah dengan  Contoh :


klasifikasi wilayah dengan
kepadatan penduduk
menggunakan
tinggi,
metode statistik
sebagai faktor
wilayah penduduk
analisis
dengan pendapatan
tinggi, menengah,
rendah
Klasifikasi perwilayahan
berdasarkan fenomena geografi

1. Aspek formal
2. Aspek fungsional
3. Aspek objek geografi
Aspek formal

 Perwilayahan didasarkan atas keseragaman /


kesamaan ciri-ciri tertentu
 Contoh : perwilayahan pertanian dengan ciri
 Persawahan
 Irigasi
 Tanaman makanan bahan pokok
 Petani
Aspek fungsional

 Perwilayahan berdasarkan atas fungsi


kegiatan suatu wilayah
 Pusat kegiatan / pasar saling berhubungan
dengan hinterland ( dihubungkan garis
melingkar)
 Contoh: Pelabuhan tanjung priok dengan
glodok. Mangga 2, tanah abang, bekasi.
Aspek Objek Geografi

LITOSFER
ATMOSFER
HIDROSFER

BIOSFER
ANTROPOSFER
Teori pusat dan kutub
pertumbuhan
1. Teori tempat sentral (central place theory) :
walter christaller
2. Teori kutub pertumbuhan (growth poles
theory) : perroux
Teori tempat sentral (central place
theory) : walter christaller
 terdapat konsep jangkauan (range) dan
ambang (treshold).
 Range adalah jarak yang perlu ditempuh
manusia untuk mendapatkan barang
kebutuhannya pada suatu waktu tertentu
 Treshold adalah jumlah minimal penduduk
yang diperlukan untuk kelancaran dan
keseimbangan suplai barang.

 Teori ini diperbaharui oleh August Losch


Hirarki K = 3
 merupakan pusat
pelayanan berupa
pasar yang selalu
menyediakan bagi
daerah sekitarnya,
(kasus pasar
optimal).
 mempengaruhi 1/3
bagian dari masing-
masing wilayah
tetangganya
Hirarki K = 4
 wilayah ini dan daerah
sekitarnya yang
terpengaruh memberikan
kemungkinan jalur lalu
lintas yang paling efisien.
(lalu lintas yg optimum)
 Mempengaruhi 1/2
wilayah tetangganya
Hirarki K = 7
 Situasi administratif yang
optimum.
 Situasi administratif yang
dimaksud dapat berupa
kota pusat pemerintahan
 mempengaruhi seluruh
bagian wilayah
tetangganya
dua syarat utama teori
christaller
1) Topografi atau bentuk lahan di
wilayah tersebut relatif seragam atau
homogen yang berhubungan
dengan bentuk muka bumi.
2) Kehidupan atau tingkat ekonomi
penduduk relatif homogen.
Teori kutub pertumbuhan(growth poles theory)
: Perroux

teori ini menyatakan


1. Pembangunan wilayah di mana
pun bukan merupakan suatu
proses yang terjadi secara
serentak,
2. Pembangunan muncul di tempat-
tempat tertentu dengan kecepatan
dan intensitas yang berbeda-
beda.
3. Tempat atau kawasan yang menjadi
pusat pembangunan tersebut
dinamakan pusat-pusat atau kutub-
kutub pertumbuhan.
4. selanjutnya proses pembangunan
akan menyebar ke wilayah-wilayah
lain di sekitarnya atau ke pusat-pusat
yang lebih rendah.
Expl: pemekaran wilayah di indonesia
dari 27 provinsi menjadi 34 dst.
2. Kutub & Pusat Pertumbuhan Wilayah
 Kutub pertumbuhan  Pusat pertumbuhan
 Pusat keruangan  Lokasi Pusat aktivitas
abstrak manusia
 memliki kekuatan  Berpengaruh thd wil
sentri fugal & sekitar
sentripetal  aktivitas perdagangan,
 Bukan kota atau industri, pendidikan,
wilayah budaya, pembangunan
 Kegiatan ekonomi  Expl : kota cilegon
yang dinamis
 Expl : industri baja
Mengukur kekuatan interaksi
dari berbagai wilayah

Teori Gravitasional
W.J. Reilly (1929) seorang ahli Geografi menerapkan model
gravitasi newton untuk mengukur kekuatan interaksi
keruanganantara dua wilayah atau lebih
PK1 : jumlah penduduk daerah 1
PK2 : jumlah penduduk daerah 2
JK1–2 : jarak antara kedua daerah
Contoh soal
Jumlah penduduk kota A 525 jiwa. Jumlah
penduduk kota B 85 jiwa. Jarak kedua daerah 65
km. Berapakah kekuatan interaksinya?
Teori Indeks Konektivitas /
Grafik
(K.J. Kansky)
CONTOH SOAL KONEKTIVITAS / GRAFIK

ß = 10 / 6 ß=3/4
= 1,67 = 0,75
Teori Titik Henti

DAB = Jarak lokasi titik henti,


dAB = Jarak antara kota A dan B
PA = Jumlah penduduk kota yang lebih besar
PB = Jumlah penduduk kota yang lebih kecil
Kota Joe dengan 20.000 orang,
dan Kota Bien 180.000 orang,
Jarak kota Joe ke Bien 40 km,
Tentukan lokasi titik hentinya!
Soal
1. Depok -Parung berjarak 10 Km, dengan 1 000
penduduk Depok dan 400 penduduk Parung.
Berapakah kekuatan interaksinya?
2. Perhatikan Gambar,
Berapakah indeks
Konektivitas kota?

3. Kota J-kota B berjarak 12 Km, dengan 900


penduduk kota J dan 100 penduduk kota B.
tentukan titik hentinya?
Faktor yang mempengaruhi thd
munculya pusat-pusat pertumbuhan

1. Faktor alam
2. SDA yg telah diekploitasi
3. Sarana & prasarana transportasi
4. Industri
5. Ekonomi
6. Sosial budaya

Halaman 156-157
3. Pertumbuhan wilayah
berkelanjutan
Cooperative Script
 Siswa berpasangan
 Guru membagikan wacana/materi tiap siswa
untuk dibaca dan membuat ringkasan
 menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan
sebagai pendengar
 Pembicara membacakan ringkasannya
selengkap mungkin, dengan memasukkan
ide-ide pokok dalam ringkasannya.
 Materi halaman 162 -165
Upaya-upaya mendorong pertumbuhan wilayah
berkelanjutan
a. Pembentukan kawasan pembangunan ekonomi
terpadu <kapet>
b. Pembangunan industri
c. Penanaman modal
d. Membangun pusat-pusat perdagangan
strategis
e. Mengeksploitasi wilayah pertambangan
f. Mengelola lahan subur di luar jawa
g. Membangun sarpras transportasi
h. Mengembangkan argopolitan
i. Pengembangan sosial budaya
4. Kajian daya dukung untuk
pertumbuhan wilayah
1. Potensi penduduk
2. Potensi SDA
3. Potensi industri
4. Potensi sektor unggulan
5. Potensi sarana & prasarana
6. Potensi pelabuhan laut
7. Potensi tata guna lahan
8. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Model pembelajaran Mencari informasi daya dukung tiap provinsi di
indonesia
Contoh kepulauan seribu
Kajian daya dukung Contoh / nama objek
Potensi penduduk 22.713 jiwa
Potensi SDA SDA kelautan
Potensi industri Pariwisata Pulau Ayer, Bidadari, Pantara,
Putri, Sepa, Pelangi, Tidung, onrust, rambut,
pari, laki, bira, kelor
Potensi sektor unggulan Pisang, Ikan tangkap, kambing, budi daya
laut
Potensi sarana & RS Umum, kapal laut & speed boat
prasarana
Potensi pelabuhan laut Dermaga antar pulau
Potensi tata guna lahan Permukiman, dermaga, wisata, budibaya
laut
Partisipasi masyarakat Penangkaran penyu, taman arkeologi,
dalam pembangunan program Areal Perlindungan Laut
5. Sistem perencanaan
wilayah nasional
Perencanaan & pengembangan wilayah,
didasarkan 2 bidang yaitu: (Purnomo sidi & Soefaat )
1. Bidang ekonomi
 Wilayah inti
 Sumbu pengembangan
 Wilayah sumber daya harapan
 Wilayah tertinggal
 Wilayah pemasalahan khusus
2. Bidang Sosial budaya
Wilayah pembangunan era
presiden suharto
Sistem perencanaan berdasarkan
zona potensi geografis

1. Wilayah SDA melimpah & SDM banyak


2. Wilayah SDA melimpah & SDM sedikit
3. Wilayah SDA sedikit & SDM banyak
4. Wilayah SDA sedikit & SDM sedikit
5. Wilayah SDA belum diketahui potensinya &
SDM belum ada
Sistem perencanaan
berdasarkan zona potensi
spesifik
1. Potensi Tenaga kerja
2. Potensi dataran rendah subur
3. Potensi pegunungan subur
4. Potensi pegunungan kapur
5. Potensi rawa & lahan gambut
6. Potensi pantai & pesisir
7. Potensi Perairan darat & laut
8. Potensi sosial budaya
Manfaat Pusat Pertumbuhan
1. Pemenuhan kebutuhan manusia
2. Meningkatkan peran sertanya masyarakat
terhadap proses pembangunan bangsa
3. Semakin lancarnya pergerakan barang-barang atau
komoditas ekonomi antarwilayah,
4. Meningkatkan pendapatan penduduk
5. Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
6. Memberikan pengaruh untuk bersaing dalam
menghadapi berbagai peluang yang ada.
7. Untuk mendapatkan peluang tersebut diperlukan
kesiapan, seperti penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, keterampilan, dan kesehatan. yang
memadai.
 Wilayah pembangunan di atas selanjutnya dikembangkan lagi menjadi wilayah pembangunan yang lebih kecil lagi
yaitu tingkat daerah pada provinsi. Contohnya Jawa Barat dibagi menjadi 6 wilayah pembangunan daerah, sebagai
berikut.
 Wilayah Pembangunan JABOTABEK (termasuk sebagian kecil wilayah Kabupaten Sukabumi). Pada wilayah ini
dikembangkan berbagai aktivitas industri yang tidak tertampung di Jakarta.
 Wilayah Pembangunan Bandung Raya, Wilayah ini dikembangkan pusat aktivitas pemerintahan daerah,
pendidikan tinggi, perdagangan daerah, industri tekstil. Untuk konservasi tanah dan rehabilitasi lahan kritis
dipusatkan di wilayah-wilayah Kabupaten Garut, Cianjur, Bandung, dan Sumedang.
 Wilayah Pembangunan Priangan Timur. Wilayah ini meliputi daerah Kabupten Tasikmalaya dan Ciamis.
 Wilayah Pembangunan Karawang. Wilayah ini dikembangkan sebagai produksi pangan (beras/ padi) dan palawija.
Meliputi pula daerah-daerah dataran rendah pantai utara (Pantura) seperti Purwakarta, Subang, dan Karawang.
Pusatnya adalah Kota Karawang.
 Wilayah Pembangunan Cirebon dan sekitarnya. Wilayah ini dikembangkan sebagai pusat industri pengolahan
bahan agraris, industri, petrokimia, pupuk, dan semen. Untuk keperluan tersebut, Pelabuhan Cirebon ditingkatkan
fungsinya untuk menampung kelebihan arus keluar masuk barang dari Pelabuhan Tanjung Priok.
 Wilayah Pembangunan Banten. Wilayah ini berpusat di Kota Serang dan Cilegon. Wilayahnya terdiri atas 4 zone
yaitu, bagian utara diutamakan untuk perluasan dan intensifiksi areal pesawahan teknis, bagian selatan untuk
wilayah perkebunan dan tanaman buah-buahan, wilayah Teluk Lada untuk intensifikasi usaha pertanian, dan
daerah sekitar Cilegon dikembangkan sebagai pusat industri berat (besi baja).

Anda mungkin juga menyukai