Anda di halaman 1dari 10

Bumi sebagai Ruang lingkup Geografi

Jika kita lihat dari asal katanya, geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang
berarti bumi dan graphein yang berarti uraian/tulisan/gambaran. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa geografi adalah ilmu yang menguraikan segala sesuatu yang terjadi di bumi.

Segala sesuatu yang terjadi di bumi itu disebut dengan geosfer. Jadi, sesungguhnya geografi itu
mempelajari, menjelaskan, dan mengungkapkan mengapa peristiwa geosfer itu bisa terjadi
Ruang Lingkup Geografi adalah segala fenomena yang terjadi di permukaan bumi dengan
berbagai variasi organsiasi keruanganya. Ruang Lingkup Geografi terdiri dari 3 Bagian :

Geografi Fisik
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-
gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer. litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala
alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta
tentang proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada
kelangsungan hidup manusia.
Contoh geografi fisik
 Proses terjadinya hujan
 Proses siklus air
 Proses pembentukan tanah
 Perbedaan iklim berdasarkan garis bujur

Geograli Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang
harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala
kebutuhan hidupnya , dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan
manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas
manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia,

Contoh geografi sosial


 Pola pemukiman masyarakat di daerah pesisir sungai
 Kepadatan penduduk di daerah terkait relief permukaan tanah
 Pengaruh tingkat kesuburan tanah terhadap kegiatan ekonomi masyarakat

Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi manusia mempelajari yang mempelajari tentang
aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan geografi manusia,

Geografi Ekonomi
Demografi
Geografi Politik
Etnografi
Geografi Sosial
Geografi Industri
Geografi Pariwisata
Geografi Sejarah
Geografi Pertanian
Geografi Transportasi
Geografi Regional

Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah
atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari
aspek fisik maupun sosial.

Geografi regional merupakan geografi yang mempelajari topik atau bahasan khususnya yang
mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyeluruh, baik dari segi aspek fisik
maupun segi aspek sosialnya.

Daerah atau wilayah tertentu yang diteliti bisa berupa desa, kota, provinsi, daerah atau negara
tertentu. Geografi regional kerap disebut sebagai bentuk tertinggi dalam geografi.

Contoh geografi regional


 Kepadatan penduduk di provinsi Jawa Timur
 Persebaran curah hujan di Indonesia
 Pola persebaran masyarakat usia produktif di Asia Tenggara

Geografi Regional mengkaji:

a. Lokasi (location)

lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat,
benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi dapat menjawab pertanyaan di mana (where) dan
mengapa di sana (why is it thre) tidak di tempat lain.

Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua komponen lokasi yaitu
arah dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana
kita berada. Sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.

Ada dua macam lokasi, yaitu:

1. Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi
absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa daratan relatif tetap, perubahannya
kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. Melalui lokasi absolut kita dapat mengetahui
jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.

2. Lokasi Relatif

Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi
dan situasi disini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi
dengan daerah disekitarnya. Seperti Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua.
Dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia. Secara sosial budaya Indonesia merupakan tempat yang
strategis karena berada di daerah persilangan antara dua budaya yang berbeda yaitu Asia dan
Australia. Kedua benua tersebut mempunyai kondisi fisik dan corak kehidupan yang berbeda.

b. Tempat (place)

tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat dibentuk oleh
karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang
hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan,
pendapatan dan kebudayaannya).

Dalam mengkajisuatu tempat, kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site
berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah,
topografi, penduduknya, dan segala sumber daya yang terkandung di dalamnya.

Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan
daerah lainnya.

c. Hubungan Timbal balik (interelasi)

setiap gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal balik antara
berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa antar faktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan
antar faktor manusia.

Contoh hubungan antar faktor fisik: ketinggian tempat dengan faktor iklim makro; kemiringan
lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah
hujan.

Contoh hubungan antara faktor manusia: perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi.
Contoh hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik: penggundulan hutan oleh manusia yang
dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang yang berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan; irigasi untuk pengairan; industri yang dapat meningkatkan daya dukung
lahan dan pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).

d. Gerakan (movement)

Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan obyek tersebut ada yang tampak
dan tidak tampak. Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk memahami latar belakang
terjadinya suatu gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau
fenomena lain. Contohnya adalah terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari
adanya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di
atmosfer.

e. Perwilayahan (regionalisasi)

Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian utamanya adalah
berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi pada dasarnya adalah pengklasifikasian
atau pengelompokan data kedalam data sejenis. Dari pengelomp[okan tersebut maka akan
tampak daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. Kesatuan daerah yang
menunjukkan karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut
region. Karakteristik atau ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik,
manusia atau gabungan keduanya.

Jenis region menurut Stephen L.J. Smiith:

1. region apriori : region yang dibuat tidak berdasarkan regionalisasi secara metodologis, jadi
unsur kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang bersifat individual atau kepentingan tertentu
seperti unsur politik, kebiasaan setempat atau keuntungan-keuntungan lainnya secara sepihak.

2. region formal atau regional homogenius : region yang dibentuk karena adanya kesamaan
kenampakan secara internal.

3. regional fungsional : region yang dibentuk oleh tinggi atau rendahnya derajat interaksi antar
tempat di permukaan bumi.

Pembagian regionalisasi berdasarkan presepsi individual yaitu:

1. Region uniform atau formal


Region uniform atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan
kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan lain.

2. Region nodal

Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai
node.

Region nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan
terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.

Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu:

1. adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia

2. adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir

3. adanya wilayah yang makin meluas

4. adanya jaring-jaring rute tempat tukar-menukar berlangsung

Wittlesay mengemukakan unit-unit region dapat dibentuk oleh:

1. kenampakan iklim saja, tanah saja, sehingga menunjukkan areal saja.

2. multiple feature region (region yang menunjukkan kenampakan majemuk seperti gabungan
antara jenis tanah dan tumbuhan, tumbuhan dengan budidaya bercocok tanam).

3. region total atau compage yang terdiri atas banyak unsur fisik dan manusianya seperti
provinsi, negara atau kawasan tertentu.

Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari:

1. a. Keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu (region uniform)

b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan
dengan garis melingkar (nodal region)
2. a. Generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya
diabaikan

b. spesific region, klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal


mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.

3. wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik deskriptif.

Tiga pokok Ruang Lingkup Geografi yang dikemukakan Rhoad Murphey (dalam bukunya “THE
SCOPE OF GEOGRAPHY”
1.Geografi mempelajari tentang persebaran dan relasi umat manusia dipermukaan bumi. Selain itu
juga mengkaji aspek keruangan tempat hidup manusia serta bagaimana manusia
memanfaatkanya
2.Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan fisiknya sebagai
bagian study keanekaragaman wilayah
3.Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis dari region yang mempunyai ciri khusus

Menurut Hagget (1968), ruang lingkup geografi dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Geografi Ortodoks, yaitu kajian tentang suatu wilayah atau region dan menganalisa bagian-
bagiannya secara sistematik, misalnya untuk faktor manusia atau fisisnya saja. Geografi
ortodoks dibagi menjadi geografi sistematik, geografi regional, geografi teknik, dan geografi
filsafat.
2. Geografi terintegrasi (terpadu), yaitu suatu pendekatan dengan mengintegrasikan elemen-
elemen geografi sistematik (yang terdiri atas geografi fisikal dan geografi manusia) dengan
geografi regional (yang terdiri atas geografi regional dan geografi kultur). Tiap analisis
digolongkan menjadi dua segi, yaitu segi teori dan segi aplikasi.

geografi ini mempelajari banyak hal, maka dibuatlah ruang lingkup ilmu pengetahuan geografi
untuk memudahkan pembagian hal yang akan dipelajari, seperti:

1. Pengungkapan kejadian yang tampak dan terjadi di bumi. Seperti mengapa pergeseran
kulit bumi terjadi, mengapa aliran udara memengaruhi iklim atau bagaimana stalaktit dan
stalagmit di gua terbentuk.
2. Meneliti sebab akibat suatu gejala atau kejadian dengan gejala lainnya, misalnya
kenapa gempa bumi dapat terjadi, atau mengapa jika gempa bumi terjadi di laut dapat
menimbulkan tsunami.
3. Mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena yang terjadi di permukaan bumi,
misalnya daerah tropis memiliki ciri curah hujan yang tinggi, hutan lebat, dan binatang
yang beraneka ragam, sedangkan daerah kering memiliki ciri curah hujan yang sedikit,
wilayah gersang dan jarang tumbuhan, serta hanya dihidupi makhluk tertentu saja.
4. Mempelajari penyebaran kejadian/gejala, seperti mengapa di Indonesia sering terjadi
gempa ? atau persebaran penduduk.
5. Pemecahan masalah geografi dilakukan melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan
kewilayahan. Contohnya, penebangan hutan yang mengakibatkan banjir dapat dicari
pengurangan dampaknya dengan pendekatan analisis ekologi.

Secara garis besar, objek kajian geografi dapat dibedakan menjadi 2 aspek utama, yaitu aspek
fisik dan sosial. Aspek fisik bisa berupa sesuatu yang berhubungan dengan kimiawi, biologis,
astronomis dan lainnya. Sedangkan aspek sosial dalam geografi biasanya erat hubungannya
dengan hal yang berkaitan dengan manusia, misalnya antropologis, politis, ekonomis, dan
sebagainya.

Karena cakupannya yang luas dan seringkali berhubungan dengan disiplin ilmu lain, tidak jarang
geografi melahirkan disiplin ilmu baru. Contohnya, interaksi antara geografi dengan biologi
melahirkan biogeografi.

Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer melalui sudut pandang
kewilayahan dan lingkungan dalam konteks keruangan.

1. Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi


Objek yang dipelajari dalam geografi sangat luas. Apa saja objek kajian geografi? Objek kajian
geografi dibedakan menjadi objek material dan objek formal. Berikut penjelasan dari masing-
masing objek:

a. Objek Material
Apa saja objek yang dipelajari dalam ilmu geografi? Salah satu objek geografi adalah objek
materialgeografi yang meliputi berbagai fenomena fisik dan social dipermukaan Bumi.
Fenomena geosfertersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

- Biosfer, mempelajari lapisan tempat tinggal makhluk hidup dan seluruh ruang hidup organisme.
Fenomena ini dikaji melalui ilmu biologi dan zoologi.
- Atmosfer, menelaah lapisan udara yang melingkupi suatu planet termasuk Bumi. Ilmu yang
mempelajari hal tersebut yaitu meteorologi dan klimatologi.
- Litosfer, mempelajari lapisan batuan di Bumi. Geologi dan pedologi mempelajari fenomena
tersebut.
- Hidrosfer, mengkaji lapisan air meliputi perairan darat dan laut. Ilmu yang mempelajarinya
yaituhidrologi.
- Antroposfer, membahas permasalahan kehidupan manusia. Ilmu yang
membahas fenomena tersebutyaitu antropologi.

Kita mungkin pernah membaca berita mengenai fenomena longsor di beberapa tempat di
Indonesia.Longsor merupakan fenomena yang dapat dikaji melalui beberapa komponen seperti
tanah (pedosfer), air (hidrosfer), dan manusia (antroposfer). Untuk mengkaji suatu fenomena
geosfer diperlukan pemahaman secara menyeluruh mengenai permasalahan yang terjadi. Dengan
demikian, kajian fenomena geosfer melalui geografi membutuhkan disiplin ilmu lain
seperti klimatologi, biogeografi, oseanografi, dan geomorfologi.
Perhatikan lingkungan sekitar tempat tinggal kita! Geografi sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Apabila kita tinggal di perkotaan, tidak jarang terjadi genangan air saat musim
hujan. Genangan air tersebut dapat terjadi selama berhari-hari dan mengganggu aktivitas
manusia. Fenomena tersebut dapat dikaji melalui beberapa aspek seperti klimatologi
untuk mengetahui karakteristik curah hujan, geomodologi untuk mengkaji kondisi bentuk lahan,
dan antroposfer untuk menelaah aktivitas manusia seperti penggunaan lahan.

Geografi mempelajari fenomena geosfer yang bersifat fisik dan sosial. Ruang lingkup geografi
yangsangat luas menunjukkan geografi membutuhkan disiplin berbagai ilmu untuk
mengkaji bidang studinya. Ilmu penunjang geografi secara umum sebagai berikut:

- Ilmu-ilmu alam (eksak) seperti fisika, kimia, dan biologi.


- Ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sosiologi, dan sejarah.
- Ilmu-ilmu teknik seperti matematika, kartografi, dan pengindraan jauh.
- Ilmu seni, terutama seni rupa yang digunakan dalam pemetaan.

b. Objek Formal
Objek Formal berkaitan dengan sudut pandang terhadap objek material, misalnya terdapat
fenomena geosfer berupa perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan permukiman.
Fenomena tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan seperti bergesernya fungsi
ekologis, menurunnya produktivitas pertanian, dan pecemaran lingkungan. Dalam ilmu geografi,
masalah tersebut tentu membutuhkan solusi yang dapat ditelaah menggunakan objek kajian
formal.

Metode yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah geosfer meliputi sudut pandang yang
dilihat dari segi keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Perkembangan wilayah
berdasarkan periode waktu tertentu juga menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah
geosfer, misalnya pada perkembangan wilayah kota. Beberapa dekade yang lalu, Kota Jakarta
belum sepadat sekarang. Sering berkembangnya teknologi dan dinamika sosial yang terjadi
dalam masyarakat, sekarang Kota Jakarta memiliki kepadatan penduduk dan permukiman tinggi.
Tema paling mendasar dalam kajian objek formal adalah region. Dengan demikian, kajian objek
formal memiliki sudut pandang berdasarkan kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik
tertentu atau perbedaan ciri khas antarwilayah.

2. Aspek Geografi
Geografi sebagai suatu ilmu memiliki aspek dan ruang lingkup kajian. Aspek dan ruang lingkup
geografi menyebabkan geografi memerlukan ilmu bantu untuk mempelajari Bumi dengan segala
isinya dan gejala atau fenomena didalamnya. Untuk memahami aspek geografi, simaklah
ilustrasi berikut.

Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa perubahan iklim berpengaruh terhadap
kondisilingkungan hidup di Bumi. Perubahan suhu, kekeringan, dan pola musim dipelajari
melalui aspekfisik geografi. Dampak perubahan iklim yang mendorong terjadinya perpindahan
penduduk dipelajari melaiui aspek nonfisik geografi.

a. Aspek Fisik
Aspek fisik kajian geografi meliputi unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain tanah, air,
iklim, cuaca, gempa, dan erupsi gunung berapi. Secara garis besar aspek fisik kajian geografi
dibedakan sebagai berikut:

- Aspek topologi, yaitu aspek kajlan yang membahas hal-hal berkaitan dengan letak wilayah,
bentukmuka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu.
- Aspek biotik, yaitu aspek kajian yang membahas karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan
dalam lingkup biosfer.
- Aspek nonbiotik, yaitu aspek kajian yang membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.

b. Aspek Nonfisik
Aspek nonfisik kajian geografi mencakup manusia dengan segala aktivitasnya seperti
kependudukan,aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Aspek kajian nonfisik
menitikberatkan pada kajian manusia dengan memperhatikan pola persebaran manusia dalam
ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Secara garis besar aspek nonfisik
kajian geografi dibedakan sebagai berikut:
- Aspek sosial, yaitu aspek yang membahas adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga
sosial.
- Aspek ekonomi, yaitu aspek yang membahas industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan
pasar.
- Aspek budaya, yaitu aspek yang membahas pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
- Aspek politik, yaitu aspek yang membahas kepartaian dan pemerintahan.

Untuk mengkaji suatu fenomena geosfer dan memecahkan masalah di dalamnya, kajian
kedua aspek geografi tersebut sangat diperlukan. Penggunaan pendekatan keruangan
memerlukan berbagai sudut pandang terhadap aspek geografi pada suatu fenomena geosfer. Hal
tersebut bertujuan agar solusi permasalahan geosfer dapat berlangsung secara komprehensif
. Kita dapat mengamati berbagaifenomena geosfer dengan sikap teliti dan belajar membedakan
aspek fisik dan nonfisik dalam kajianilmu geografi.

Anda mungkin juga menyukai