Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH GEOGRAFI REGIONAL

Geografi regional adalah cabang ilmu geografi yang berfokus pada


interaksi faktor budaya dan alam yang berbeda pada lanskap tertentu.

Berakar dalam tradisi negara-negara berbahasa Jerman, dua pilar


geografi regional adalah studi idiografi Lander atau individu spasial (tempat
tertentu, negara, benua) dan studi tipologis Landschaften atau tipe spasial
(lanskap seperti daerah pesisir, gunung), daerah perbatasan, dll.).

Geografi regional juga merupakan pendekatan tertentu dalam studi


geografis, sebanding dengan geografi kuantitatif atau geografi kritis.
Pendekatan ini berlaku selama paruh kedua abad ke-19 dan paruh pertama
abad ke-20, periode ketika kemudian paradigma geografi regional menjadi
pusat dalam ilmu-ilmu geografi.

Itu kemudian dikritik karena deskripsinya dan kurangnya teori.


Kritik keras ditujukan terhadap geografi regional khususnya selama 1950-an
dan revolusi kuantitatif. Paradigma geografi regional telah mempengaruhi
banyak ilmu geografi lainnya, termasuk geografi ekonomi dan
geomorfologi. Geografi regional masih diajarkan di beberapa universitas
sebagai studi tentang wilayah-wilayah utama dunia, seperti Amerika Utara
dan Amerika Latin, Eropa, dan Asia.
Selain itu, gagasan pendekatan kota-wilayah untuk studi geografi,
menggaris bawahi interaksi perkotaan-pedesaan, mendapatkan kepercayaan
sejak pertengahan 1980-an. Beberapa ahli geografi juga telah mencoba
untuk memperkenalkan kembali sejumlah regionalisme sejak tahun 1980-
an. Hal ini melibatkan definisi daerah yang kompleks dan interaksinya
dengan skala lain.

Karena perubahan dalam geografi regional, sekarang ada dua jenis


geografi regional yaitu geografi regional kontekstual dan geografi regional

E100180136 Ramadhani Aqmar A Kelas F


komposisi. Komposisi dilihat sebagai geografi regional tradisional,
sedangkan kontekstual dilihat sebagai jawaban atas kekurangannya dan
sebagai geografi regional yang lebih modern.

Ahli geografi regional mengambil pendekatan yang agak berbeda


dalam spesialisasinya, mereka mengarahkan perhatian pada karakteristik
geografis umum suatu wilayah. Seorang ahli geografi regional mungkin
mengkhususkan diri dalam studi Afrika, mengamati dan
mendokumentasikan orang-orang, negara, sungai, gunung, gurun,
pengertian cuaca, perdagangan, dan atribut lain di benua itu.

Ruang Lingkup Geografi Regional

Geografi regional sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala


dalam ruang di wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun benua.
Ruang lingkup geografi regional mencakup semua gejala di wilayah yang
bersangkutan baik gejala fisik maupun manusia, yang terdiri atas:
A. Lokasi (location)

Lokasi merupakan konsep geografi paling penting, karena lokasi


menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi.
Lokasi untuk menjawab pertanyaan di mana (where) suatu fenomena
geosfer terjadi dan mengapa terjadi di sana (why is it thre) tidak di tempat
lain. Terdapat dua macam lokasi, yaitu:
a) Lokasi Absolut

Lokasi absolut merupakan posisi suatu wilayah berdasarkan


koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya lokasi absolut Indonesia
pada 6 0 LU-110 LS, dan di antara 950 BT-1410 BT.
b) Lokasi Relatif

Lokasi relatif merupakan posisi suatu wilayah berdasarkan kondisi

E100180136 Ramadhani Aqmar A Kelas F


dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan situasi tersebut bisa berupa
kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan
daerah disekitarnya. Misalnya lokasi relatif Indonesia terletak diantara dua
samudera dan dua benua.
B. Tempat (place)

Tempat mampu mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu


wilayah. Suatu tempat terbentuk melalui penggabungan karakter fisik
(seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia
yang hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan,
perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaannya).
Selengkapnya, baca; Pengertian Penduduk, Faktor, dan Jenisnya

Ketika mengkaji tentang suatu tempat, kita bisa melihatnya dari dua
aspek yaitu site dan situasi. Site berkaitan dengan kondisi internal suatu
tempat, seperti iklim, keadaan tanah, topografi, penduduk, dan segala
sumber daya yang terkandung di dalamnya. Sedangka situasi berkaitan
dengan kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila
dibandingkan dengan daerah lainnya.
C. Hubungan Timbal balik (interelasi)

Pada dasarnya setiap gejala geosfer di muak bumi merupakan hasil


hubungan timbal balik antara berbagai faktor, baik antar faktor fisik, faktor
fisik dengan manusia, dan antar faktor manusia.
Hubungan antar faktor fisik misalnya faktor ketinggian tempat
dengan faktor iklim makro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan
lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan.
Hubungan antara faktor manusia misalnya perdagangan;
transportasi; komunikasi dan organisasi.
Hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik misalnya
penebangan hutan secara liar oleh manusia yang dapat menimbulkan banjir;
penggalian bahan tambang secara berlebihan dapat mengakibatkan

E100180136 Ramadhani Aqmar A Kelas F


kerusakan lingkungan.
D. Gerakan (movement)

Setiap gejala geosfer di muka bumi mengalami gerakan. Pergerakan


tersebut ada yang tampak dan tidak tampak. Pergerakan ini menjadi kajian
geografi untuk memahami latar belakang terjadinya suatu gejala atau
fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau
fenomena lain. Misalnya terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai
akibat dari adanya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh
adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer. Baca juga; Pengertian
Atmosfer, Lapisan, dan Fungsinya
E. Perwilayahan (regionalisasi)

Tema paling mendasar dari studi geografi ialah region. Adapun


kajian utamanya yaitu berbagai bentuk region dan perubahannya.
Regionalisasi ialah pengklasifikasian atau pengelompokan data kedalam
data sejenis. Berdasarkan pengelompokan tersebut maka akan tampak
wilayah yang memiliki persamaan dan perbedaan.

Kesatuan wilayah yang menunjukkan karakteristik tertentu sehingga


dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut region. Karakteristik atau
ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik,
manusia atau gabungan keduanya.

Fungsi Geografi Regional


Geografi Regional telah berkembang sejak awal terjadinya
eksplorasi global, ketika para pelancong menggunakan karakteristik fisik
dan manusia dari suatu wilayah untuk mendeskripsikan tempat-tempat di
mana mereka berkunjung, membantu menciptakan peta yang lebih rinci dari
suatu wilayah yang secara formal belum dipetakan. Hal tersebut
memungkinkan para penjelajah untuk menemukan lahan baru dan
membangun koloni, menunjukkan kekayaan dan kekuatan negara.

E100180136 Ramadhani Aqmar A Kelas F


Dalam masyarakat saat ini, geografi regional masih penting dan
digunakan oleh para perencana dan ahli geografi dalam skala lokal, regional,
dan internasional. Namun, sebagian besar ahli geografi mengkhususkan diri
pada topik tertentu (misalnya, ekonomi, politik, kelestarian kota) terlebih
dahulu, kemudian fokus kedua pada wilayah tertentu (misalnya Amerika
Utara, Asia Tengah).

Bagi ahli geografi, geografi regional adalah cara untuk mengatur dan
menyederhanakan sejumlah besar informasi spasial yang ada di dunia.
Geografer juga menganggap informasi yang dikumpulkan dari daerah
penting dalam menciptakan dan menganalisis data spasial yang
dikumpulkan melalui penginderaan jauh dan sumber lain.

Geografi Regional menawarkan bidang aplikasi yang ideal untuk


pemikiran dan metode geografis. Studi ini juga membantu membagi dunia
menjadi area-area yang lebih kecil untuk membuat informasi lebih mudah
untuk diproses dan ditampilkan. Geografi regional menyediakan sarana
untuk melakukan penelitian geografis; membandingkan data atau peta untuk
memahami tren, mengidentifikasi pola, atau memprediksi peristiwa masa
depan.

E100180136 Ramadhani Aqmar A Kelas F

Anda mungkin juga menyukai