Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI REGIONAL

Geografi Regional merupakan deskripsi yang komprehensif-integratif aspek fisik dengan


aspek manusia dalam relasi keruangannya di suatu wilayah. Geografi Regional adalah suatu
bagian atau keseluruhan bagian yang didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Dapat
pula dikatakan bahwa Geografi Regional sebagai suatu studi tentang variasi penyebaran
gejala dalam ruang pada suatu wilayah teretentu, baik local, negara, maupun continental.
Pada Geografi Regional, seluruh aspek dan gejala geografi ditinjau dan dideskripsikan secara
bertautan dalam hubungan integrasi, interelasi keruangannya. Melalui interpretasi dan analisa
geografis regional ini, karakteristik suatu wilayah yang khas dapat ditonjolkan, sehingga
perbedaan antar wilayah menjadi kelihatan jelas (Sumaatmadja, 1988).
Hal yang di bahas di dalam geografi regional sangat luas, karena seluruh aspek fisiografis dan
manusia yang saling berinterelasi, interaksi, dan interdependensi serta persebarannya menjadi
perhatiannya. Aspek fisik misalnya bentuk lahan, jenis batuan/tanah, iklim, struktur geologi,
dan lain-lain yang berkaitan dengan aspek manusia yang berada di atas atau di sekitarnya,
kaitan persebaran sumber daya alam dengan karakteristik penduduk, sistem mata
pencaharian, serta aspek-aspek sosial lainnya.
Berdasarkan struktur keilmuan geografi, maka geografi regional bukanlah salah satu cabang
dari geografi manusia ataupun geografi fisik. Tetapi geografi regional merupakan bagian dari
geografi yang bertugas untuk menjelaskan secara komprehensif segala keterkaitan (asosiasi,
relasi, interelasi, interakasi, inter- dependensi) unsur fisik dan manusia yang ada pada suatu
region tertentu pada waktu tertentu. Asosiasi dan korelasi gejala geografi di permukaan bumi
secara dinamik, tidak hanya meliputi proses keruangannya saja, melainkan pula meliputi
kronologi berdasarkan urutan waktunya. Dengan demikian, dalam melakukan pendekatan dan
analisa berdasarkan kerangka kerja geografi regional tidak hanya memperhatikan faktor
ruang, melainkan juga harus memperhatikan waktu sebagai faktor historiknya.
Melalui pendekatan historic seorang ahli geografi akan dapat memperhitungkan atau
melakukan pendugaan terhadap kemungkinan perubahan suatu gejala di dalam region.
Kompetensi yang diharapkan dari pembelajaran geografi regional ialah kemampuan
mendeskripsikan wilayah (regional discription), pendugaan wilayah (regional forecasting),
analisis dan sintesis wilayah dan melakukan evaluasi wilayah (regional evaluation) dengan
pendekatan keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Hal yang biasanya terjadi,
kompetensi yang dicapai hanya sampai pada mendeskripsikan wilayah, sehingga materi
geografi regional terkesan berupa kumpulan diskripsi wilayah yang kering dari makna.
Geografi regional adalah kajian yang mendekatkan pada karakteristik unik dari wilayah
tertentu seperti elemen alam, elemen manusia, dan regionalisasi yang mencakup teknik
seluruh penggambaran ruang dalam wilayah. Anthony Giddens dan Nigel Thrift melihat
geografi regional sebagai analisis kontekstual proses sosial dan ekonomi dari berbagai
daerah.
Geografi regional senantiasa merupakan pendekatan tertentu dalam studi geografis,
sebanding dengan geografi kuantitatif atau geografi kritis. Pendekatan ini berlaku selama
paruh kedua abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20, periode ketika kemudian paradigma
geografi regional menjadi pusat dalam ilmu-ilmu geografi. Kondisi itulah kemudian dikritik
karena deskripsinya dan kurangnya teori. Kritik keras ditujukan terhadap geografi refgional
khususnya selama 1950-an dan revolusi kuantitatif. Paradigma geografi regional telah
mempengaruhi banyak ilmu geografi lainnya, termasuk geografi ekonomi dan geomorfologi.
Geografi regional masih diajarkan di beberapa universitas sebagai studi tentang wilayah-
wilayah utama dunia, seperti Amerika Utara dan Latin, Eropa, dan Asia dan negara-negara
mereka. Selain itu, gagasan pendekatan kota-wilayah untuk studi geografi, menggarisbawahi
interaksi perkotaan-pedesaan, mendapatkan kepercayaan sejak pertengahan 1980-an.
Beberapa ahli geografi juga telah mencoba untuk memperkenalkan kembali sejumlah
regionalisme sejak tahun 1980-an. Ini melibatkan definisi daerah yang kompleks dan
interaksinya dengan skala lain.

SEJARAH GEOGRAFI REGIONAL DAN DUNIA


Geografi Regional telah berkembang sejak awal terjadinya eksplorasi global, ketika para
pelancong menggunakan karakteristik fisik dan manusia dari suatu wilayah untuk
mendeskripsikan tempat-tempat di mana mereka berkunjung, membantu menciptakan peta
yang lebih rinci dari suatu wilayah yang secara formal belum dipetakan. Hal tersebut
memungkinkan para penjelajah untuk menemukan lahan baru dan membangun koloni,
menunjukkan kekayaan dan kekuatan negara.
Dalam masyarakat saat ini, geografi regional masih penting dan digunakan oleh para
perencana dan ahli geografi dalam skala lokal, regional, dan internasional. Namun, sebagian
besar ahli geografi mengkhususkan diri pada topik tertentu (misalnya, ekonomi, politik,
kelestarian kota) terlebih dahulu, kemudian fokus kedua pada wilayah tertentu (misalnya
Amerika Utara, Asia Tengah). Bagi ahli geografi, geografi regional adalah cara untuk
mengatur dan menyederhanakan sejumlah besar informasi spasial yang ada di dunia.
Geografer juga menganggap informasi yang dikumpulkan dari daerah penting dalam
menciptakan dan menganalisis data spasial yang dikumpulkan melalui penginderaan jauh dan
sumber lain.
Geografi Regional menawarkan bidang aplikasi yang ideal untuk pemikiran dan metode
geografis. Studi ini juga membantu membagi dunia menjadi area-area yang lebih kecil untuk
membuat informasi lebih mudah untuk diproses dan ditampilkan. Geografi regional
menyediakan sarana untuk melakukan penelitian geografis; membandingkan data atau peta
untuk memahami tren, mengidentifikasi pola, atau memprediksi peristiwa masa depan.

Geografi Regional Dunia membahas berbagai aspek geografis di lima benua, serta
hubungannya dengan kehidupan penduduknya. Oleh karenanya, materi yang dibahas dalam
buku ini meliputi :
1. Keadaan alam benua Afrika, Eropa, Amerika, Asia dan Australia.
2. Keadaan penduduk, sosial; budaya di lima benua.
3. Kegiatan ekonomi penduduk di masing-masing benua.
4. Hubungan antar inter benua maupun antar benua yang disebut juga
hubungan internasional.

Anda mungkin juga menyukai