Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH REGIONAL INDONESIA

DISUSUN OLEH:
ERFA A1P122035
KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2024

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
selesainya makalah yang berjudul sejarah geografi regional ind. Materi pada
makalah ini adalah pembahasan dari materi Mata Kuliah geografi regional
Indonesia. pada makalah ini diharapkan dapat memperkaya diri dalam memahami
tentang geografi regional Indonesia. Pada kesempatan ini Tim Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah terlibat dan membantu
dalam penyusunan makalah ini. Selain itu Tim Penulis juga mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Kendari, 03 Maret 2024

Kelompok 3

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

a. Pengertian geografi regional


Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Geo yang berati bumi dan
Graphein yang berati tulisan. Sehingga saat digabungkan menjadi tulisan bumi
atau deskripsi bumi. Menurut Karl Ritter, geografi adalah sebuah studi yang
mempelajari bumi sebagai tempat hidup manusia. Jadi geografi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan ke ruangan atas
fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi.
Menurut Dickinson (dalam Sumaatmadja, 1988), “Suatu region adalah
suatu Komplek ke ruangan atau Komplek teritorial yang terdiri dari penyebaran
gejala-gejala yang berbeda sesamanya, yang mengungkapkan suatu keseluruhan
aspek tertentu sebagai ruang geografi
Jadi Region adalah suatu wilayah yang memiliki ciri-ciri keseragaman gejala
internal (internal uniformity) atau fungsi yang membedakan wilayah tersebut
dengan wilayah lain. Ciri- ciri keseragaman tersebut dapat berupa kunampakkan
sosial maupun kunampakkan.
Geografi Regional merupakan deskripsi yang komprehensif-integratif
aspek fisik dengan aspek manusia dalam relasi ke ruangannya di suatu wilayah.
Geografi Regional adalah suatu bagian atau keseluruhan bagian yang didasarkan
atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Dapat pula dikatakan bahwa Geografi
Regional sebagai suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada
suatu wilayah tertentu, baik lokal, negara, maupun kontinental. Pada Geografi
Regional, seluruh aspek dan gejala geografi ditinjau dan dideskripsikan secara
bertautan dalam hubungan integrasi, interelasi keruangannya. Melalui interpretasi
dan analisa geografis regional ini, karakteristik suatu wilayah yang khas dapat
ditonjolkan, sehingga perbedaan antar wilayah menjadi kelihatan jelas
(Sumaatmadja, 1988)
Geografi regional merupakan bagian dari geografi yang bertugas untuk
menjelaskan secara komprehensif segala keterkaitan (asosiasi, relatif, interelasi,

3
interaksi, inter- dependensi) unsur fisik dan manusia yang ada pada suatu region
tertentu pada waktu tertentu. Bagi ahli geografi, geografi regional adalah cara
untuk mengatur dan menyederhanakan sejumlah besar informasi spasial yang ada
di dunia. Geografi juga menganggap informasi yang dikumpulkan dari daerah
penting dalam menciptakan dan menganalisis data spasial yang dikumpulkan
melalui pengindraan jauh dan sumber lain.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah geografi regional Indonesia
2. Tujuan dan kegunaan geografi regional
3. Karakteristik suatu regional
4. Pendekatan dalam kajian regional
5. Letak geografis regional Indonesia
C. Tujuan masalah
1. Agar mengetahui geografi regional Indonesia
2. Agar mengetahui sejarah geografi regional Indonesia
3. Agar mengetahui tujuan dan kegunaan geografi regional
4. Agar mengetahui karakteristik suatu regional
5. Agar mengetahui pendekatan dalam kajian regional
6. Agar mengetahui letak geografis regional Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA


Sejarah geografi regional Indonesia mencakup perkembangan wilayah-
wilayah geografis di kepulauan ini dari masa pra sejarah hingga modern.
Perubahan politik, ekonomi, dan budaya telah membentuk peta geografi regional
dengan keberagaman yang kaya di seluruh nusantara. Dari kerajaan-kerajaan
maritim hingga era kolonial, pengaruh berbagai faktor telah membentuk
karakteristik geografi regional Indonesia yang kita kenal hari ini.
Geografi regional Indonesia telah mengalami evolusi yang panjang. Masa
pra-sejarah ditandai oleh keberagaman budaya dan suku bangsa di berbagai pulau.
Pada era kerajaan-kerajaan, seperti Sriwijaya dan Majapahit, pemerintahan
maritim memengaruhi pola geografi regional. Kemudian, kedatangan bangsa
Eropa membawa perubahan signifikan, dengan kolonialisasi dan penjajahan yang
memengaruhi struktur wilayah.
Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami pembentukan negara yang
melibatkan proses politik dan pemekaran wilayah. Geografi regional saat ini
mencakup pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua, yang memiliki peran ekonomi, politik, dan budaya yang berbeda. Faktor
geografis ini terus memainkan peran penting dalam perkembangan dan
karakteristik masyarakat Indonesia.
Perkembangan regional di Indonesia melibatkan sejarah panjang yang
mencakup beberapa tahap signifikan. Di masa pra-sejarah, keberagaman suku
bangsa dan budaya berkembang di berbagai pulau. Pada abad ke-7 hingga 14,
kerajaan maritim seperti Srivijaya dan Majapahit menjadi pusat kekuatan di Asia
Tenggara, membentuk dinamika regional.
Selanjutnya, masa kolonialisme dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa,
terutama Belanda, yang memengaruhi struktur wilayah. Penjajahan ini
memperkenalkan sistem pemerintahan dan ekonomi yang mengubah dinamika
regional. Setelah periode kemerdekaan, pemekaran wilayah dan pembentukan

5
provinsi mengikuti, menciptakan dinamika politik dan ekonomi di tingkat
regional.
Sejak reformasi pada tahun 1998, terjadi peningkatan otonomi daerah,
memberikan provinsi dan kabupaten/kota lebih banyak kewenangan. Hal ini turut
memengaruhi perkembangan regional dengan adanya kebijakan pembangunan dan
pemberdayaan daerah. Secara keseluruhan, sejarah perkembangan regional
Indonesia mencerminkan kompleksitas dinamika politik, ekonomi, dan budaya di
seluruh kepulauan.
Pada masa kerajaan Majapahit (1293-1527 M), Jawa menjadi pusat
kekuasaan yang memengaruhi geografi regional. Selain itu, Kerajaan Sriwijaya
(7-14 M) di Sumatra juga berperan penting dalam perdagangan maritim.
Selama Orde Baru (1966-1998), pemerintahan Suharto memusatkan
pembangunan di Pulau Jawa, memengaruhi sebaran ekonomi dan infrastruktur di
Indonesia. Reformasi (1998) membawa perubahan politik, dengan lebih banyak
perhatian pada desentralisasi dan pengembangan daerah.
Di masa pemerintahan Jokowi (mulai 2014), fokus pada pembangunan
infrastruktur, seperti proyek-proyek jalan tol dan pelabuhan, telah memainkan
peran dalam mengubah dinamika geografi ekonomi di beberapa wilayah
Indonesia. Sejarah ini mencerminkan perubahan signifikan dalam geografi
regional Indonesia sepanjang berbagai periode sejarah.
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN GEOGRAFI REGIONAL
Geografi regional merupakan bagian dari geografi yang bertugas untuk
menjelaskan secara komprehensif segala keterkaitan (asosiasi, relatif, interelasi,
interaksi, inter- dependensi) unsur fisik dan manusia yang ada pada suatu region
tertentu pada waktu tertentu. Bagi ahli geografi, geografi regional adalah cara
untuk mengatur dan menyederhanakan sejumlah besar informasi spasial yang ada
di dunia. Geografi juga menganggap informasi yang dikumpulkan dari daerah
penting dalam menciptakan dan menganalisis data spasial yang dikumpulkan
melalui pengindraan jauh dan sumber lain.
C. KARAKTERISTIK SUATU REGIONAL
Suatu region memiliki ciri-ciri keseragaman gejala internal (internal uniformity)
atau fungsi yang membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lain. Ciri-ciri
keseragaman tersebut dapat berupa kenampakan sosial maupun kenampakan fisik.
Kenampakan sosial antara lain berupa kegiatan perekonomian mata pencaharian,
bentuk pemerintahan, bentuk kebudayaan, atau kenampakan fisik, yang dapat

6
berupa keseragaman iklim, kesamaan topografi (dataran, pegunungan, lembah,
dan lain- lain), kesamaan lokasi geografis, dan lain-lain.
D. PENDEKATAN DALAM KAJIAN REGIONAL
Untuk melakukan regionalisasi suatu bagian permukaan bumi dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, yakni dengan menggunakan aspek
tertentu yang dimiliki secara bersama-sama oleh bagian-bagian permukaan bumi
tersebut, sehingga antar bagian permukaan bumi tersebut menjadi relatif homogin.
Secara umum regionalisasi bagian-bagian permukaan bumi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan 4 dasar, yakni river basin, similarity, functionality, dan
adhoc. Sementara dalam ilmu wilayah dikenal beberapa paradigma wilayah yang
dapat digunakan untuk perwilayahan, dan dapat dijadikan dasar bagi pengaturan
dalam undang-undang penataan ruang, yakni: Daerah aliran sungai, Wilayah
homogin, Wilayah nodal, Wilayah metropolitan, Wilayah pengelolaan (Son
Diamar dalam Jakub Rais, 2004)
E. LETAK GEOGRAFIS REGIONAL INDONESIA
Indonesia yang terletak di daerah tropis (khatulisitiwa) memiliki dua
musim, yakni kemarau dan hujan. Sedangkan, negara lain di luar garis equator
seperti Jepang ada yang memiliki empat musim, panas, gugur, dingin, dan semi.
Perbedaan musim ini terjadi akibat adanya perbedaan letak astronomi dan
geografis.

 Letak fisiografis (Astronomis, Geologis, klimatologi, dan maritim)


 Letak (politis, ekonomis, strategis, kultural)
 Batas darat dan laut Indonesia
 Luas dan bentuk regional Indonesia

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah geografi regional Indonesia mencakup perkembangan wilayah-
wilayah geografis di kepulauan ini dari masa pra sejarah hingga modern.
Perubahan politik, ekonomi, dan budaya telah membentuk peta geografi regional
dengan keberagaman yang kaya di seluruh nusantara. Dari kerajaan-kerajaan
maritim hingga era kolonial, pengaruh berbagai faktor telah membentuk
karakteristik geografi regional Indonesia yang kita kenal hari ini.
B. SARAN
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.

8
DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari. 1999. Manajemen Produksi: Perencanaan Sistem Produksi Buku 1.


Yogyakarta: BPFE
Agustina. 2010. Spesialisasi Dan Konsentrasi Spasial Industri Kecil Menengah
Di Kota Semarang. Semarang: FE UNDIP
Anton Maryanto. 2007. Industri Tenun ATBM DI Desa Sumberahayu Kecamatan
Moyudan Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: FISE UNY
Bintarto, R. 1997. Buku Penuntun Geografi Desa. Yogyakarta: UP Spring
Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1991. Metode Analisis Geografi. Jakarta:
LP3ES.
Daldjoeni, N. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan
Praktek. Bandung: Alumni.
Dawam Rahardjo. 1984. Transpormasi Pertanian, Industrialisasi dan
Kesempatan Kerja. Jakarta: UI
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar
Teori Umum. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta
Fandy Tjiptono. 1997. Staregi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

9
Fandy Tjiptono. 1996 Staregi Bisnis dan Manajemen. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai