DI PROBOLINGGO
PENGANTAR GEOGRAFI
GEOG6003
PAPER
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
Daftar Pertanyaan
3. Buatlah objek material dan objek formal dari daerah anda masing-masing (di dukung
oleh data) diawali dengan profil singkat daerah masing-masing!
4. Apa yang dimaksud dengan sistematika geografi dan bandingkan perbedaan dari
setiap sistematika tersebut!
1. Ruang Lingkup Geografi
Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala fenomena atau
gejala pada geosfer. Geosfer merupakan lingkup kajian geografi yang terdiri atas empat
komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer, biosfer, dan hidrosfer. Setiap komponen
tersebut mempunyai batasan kajian, meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian
geosfer. Seperti litosfer, mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan litologi, bentuk
lahan, dan tanah dan masih banyak lagi. Ruang lingkup geografi sendiri dibagi menjadi
3, yaitu:
a. Geografi Fisik
Geografi Fisik membahas tentang kondisi fisik pada fenomena yang terjadi di
permukaan bumi yang berhubungan dengan keadaan lingkungan alam di luar manusia
(Abiotik). ruang lingkup geografi fisik menyangkut segala fenomena yang terjadi di
atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan air), pedosfer (lapisan tanah), litosfer
(lapisan batuan), antroposfer (lapisan luar angkasa), dan biosfer (lapisan kehidupan).
b. Geografi Sosial
Geografi Sosial membahas tentang kondisi sosial atau semua aktifitas dan pola
hidup manusia seperti interaksi baik dengan sesama manusia maupun manusia dengan
alam dan keterkaitan antara keduanya. Geografi sosial membahas tentang lingkungan
ekonomi, sosial dan budaya.
c. Geografi Regional
a. Objek Material
Objek Material Geografi yaitu objek studi yang membahas fenomena yang
terdapat dan terjadi di atas permukaan bumi seperti Atmosfer, Listosfer, Pedosfer,
Hidrosfer, Antroposfer, dan Biosfer. Biosfer tersebut membentuk lingkungan geografi
yang terdiri atas komponen abiotik seperti udara, tanah, air, barang tambang, dan
sebagainya. Sedangkan komponen biotik meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Dengan demikian, apabila sebuah fenomena ditinjau dari sudut padang geografi akan
selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
1. Litosfer
2. Atmosfer
3. Hidrosfer
4. Biosfer
Biosfer adalah cabang ilmu geografi yang membahas tentang segala macam
makhluk hidup yang terdapat di permukaan bumi. Contoh fenomena yang dapat dikaji
oleh objek material geografi dalam biosfer adalah ekosistem, habitat, bioma, iklim, dan
lain sebagainya.
5. Antroposfer
Antroposfer adalah cabang ilmu georafi yang membahas tentang manusia dalam
konteks kependudukan yang terdapat di permukaan bumi. Fenomena yang dapat dikaji
oleh objek material geografi dalam antroposfer adalah kepadatan penduduk, persebaran
penduduk, migrasi, fertilitas, mortalitas, perpindahan penduduk, dan lain sebagainya.
b. Objek Formal
Objek Formal Geografi yaitu membahas fenomena yang terjadi di permukaan
bumi baik dalam aspek fisik maupun sosial dengan menggunakan sudut pandang
keruangan (Spasial) . Jadi, yang menjadi objek bukan benda atau material tetapi
fenomena keruangan.
a. Apa (what), terkait struktur, pola, fungsi dan proses kejadian di permukaan
bumi.
c. Berapa (how much/many) menjelaskan ukuran (jarak, luas, isi, dan waktu)
objek geografi dalam bentuk angka-angka.
d. Mengapa (why) memuat rangkaian waktu dan tempat, latar belakang, atau
interaksi/saling kebergantungan suatu gejala, peristiwa, dan motivasi manusia.
e. Bagaimana (how), berkaitan dengan penjabaran suatu pola, fungsi, dan proses
gejala dan peristiwa.
g. Siapa (who), berkaitan dengan subjek/pelaku dari suatu kejadian atau peristiwa.
Objek material suatu wilayah dengan wilayah yang lain selalu berbeda, semua hal itu
tergantung pada letak geografis dari wilayah tersebut. Misalnya, daerah dataran tinggi
yang berupa perbukitan dan pegunungan sedangkan dataran rendah yang dekat dengan
pantai.
Profil Kota Probolinggo
Sedangkan di sebelah Utara bagian tengah terdapat Daerah Otonom yaitu Kota
Probolinggo.
Pegunungan, berada pada ketinggian 1.000 – 1.500 meter diatas permukaan laut,
meliputi wilayah-wilayah di sekitar Pegunungan Tengger (di sebelah Barat Daya) dan
Gunung Argopuro (di sebelah Tenggara);
Perbukitan, berada pada ketinggian 500 – 1000 meter diatas permukaan laut, meliputi
wilayah-wilayah bagian tengah dan di sekitar kaki pegunungan, merupakan bentukan
lereng dari pegunungan yang membujur dari arah Barat ke Timur;
Dataran rendah, berada pada ketinggian 0 – 500 meter diatas permukaan laut, meliputi
wilayah pesisir dan dataran rendah membentang dari Barat sepanjang garis pantai Utara
ke arah Timur (panjang pantainya mencapai 55,3 Km), kemudian membujur ke arah
Selatan.
Keadaan geologi atau batuan di Kabupaten Probolinggo mayoritas disusun oleh batuan
young quartenary, dominan di Kecamatan Tiris seluas 15.345,047 Ha, kemudian di
Kecamatan Krucil seluas 13.005,430 Ha. Old Quartenary mayoritas terdapat di
Kecamatan Krucil seluas 17.213,060 Ha kemudian di Kecamatan Tiris, Gading dan
Sumber
Sedangkan penduduk yang hidup di dekat sungai yang bermuara ke laut mereka
menjadi pengelola tambak. Yaitu tempat pembudidayaan air tawar seperti lele, bandeng,
mujaer dan lain-lain. Ada pula tambak tempat pembudidayaan udang tetapi tambak
berada pada daerah dekat pesisir pantai.
Para Petani juga banyak yang menanam bawang merah pada musim angin
gending. Karena semakin sering angin itu bertiup proses pembuahan bawang merah
semakin baik. Dan akibatnya bawang merah menjadi besar-besar. Tanaman yang dapat
ditanam sepanjang tahun atau tidak mengenal musim adalah tebu.
Hasil bumi dari daerah Probolinggo baik berupa hasil laut seperti ikan, hasil
tambak, dan hasil pertanian didistribusikan ke daerah-daerah lain. Misalnya Surabaya,
Sidoarjo, Pasuruan, dan daerah-daerah lainnya. Namun, ada pula yang hanya
menggunakan hasil laut maupun pertanian tersebut untuk kepentingan pribadinya.
4. Sistematika Geografi
Geografi Terintegrasi
Geografi terintegrasi merupakan kajian geografi dengan pendekatan terpadu,
yaitu integrasi elemen-elemen geografi sistematik yang terdiri dari geografi fisik
dan geografi manusia dengan geografi regional yang terdiri dari geografi
regional zona dan geografi regional kultur.
Geografi terintegrasi dalam kajiannya menggunakan tiga analisis, yaitu analisis
keruangan (lokasi), ekologi (kelingkungan), dan kompeks wilayah.
Geografi Ortodoks adalah geografi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah dan
analisis terhadap sifat-sifat sistematisnya. Sedangkan Geografi terintergrasi adalah
kajian geografi sistematik (fisik dan manusia) dan regional (zona dan kultur) sehingga
disebut geografi terpadu. Oleh karena itu, di dalam kajiannya geografi terintegrasi
menggunakan tiga analisis, yaitu analisis keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/PIS/Konsep_Dasar_Geografi.pdf. (diakses pada 13 september
2019)
http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.probolinggo/Bab
%20II.docx. (diakses pada 13 september 2019)
https://www.scribd.com/doc/38685918/Geografi-Ortodoks-Dan-Geografi-Terintegrasi. (diakses
pada 13 september 2019)