Anda di halaman 1dari 8

Nama: Daniel David Sidebang

Kelas :PPKN D -2022


Mata Kuliah: Pengembangan Materi IPS
Tugas Membuat Intisari Bab 3

BAB 2
KONSEP DASAR GEOGRAFI
Geografi merupakan induk dari seluruh ilmu pengetahuan (mother G of all science) karena
banyak studi selalu dimulai dari kajian keadaan muka bumi lalu beralih ke analisis bidang
ilmu lainnya (James E. Preston). Hal ini juga erat kaitannya dengan kajian geografi terkait
ruang (space). Semua gejala alam dan aktivitas manusia terjadi dalam ruang. Gejala geografi
merupakan hasil keseluruhan interelasi keruangan antara faktor fisik dan faktor manusia.
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian.
Ruang atau tempat digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan
interaksi antara satu dan yang lainnya. Diferensiasi antarruang baik dari segi kondisi fisik,
potensi sumberdaya alam, maupun potensi sumberdaya manusia mendorong setiap orang atau
kelompok untuk melakukan interaksi. Jadi kajian geografi terkait ruang dan aktivitas
didalamnya ini menciptakan peristiwa baik bernilai sejarah, ekonomi, budaya, politik dan
lainnya.

1.Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi


Kata grografi berasal dari bahasa Yunani geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan.
Istilah geografi diperkenalkan pertama kali oleh Eratosthenes (Yunani/ Bapak Geografi)
melalui bukunya “Geographica” yang artinya tulisan tentang bumi. Laporan perjalanan
menjelajahi bumi dan negara-negara yang disebut Logografi dipelopori oleh Herodotus dan
Strabo. Oleh karena itu, geografi sering juga disebut ilmu bumi. Namun, yang menjadi kajian
geografi tidak hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada
di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun juga merupakan
objek kajian geografi.
2.Prinsip dan Konsep Esensial Geografi
Rinsip geografi menjadi dasar dalam menelaah dan menganalisis masalah geografi pada
geosfer (atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer dan antroposfer). Prinsip itu terdiri atas prinsip
penyebaran, prinsip interelasi prinsip deskripsi, dan prinsip korologi.

3.Pengaruh Lokasi terhadap Kondisi Fisik dan Aktivitas Manusia


Beberapa istilah yang perlu dipahami terlebih dahulu meliputi:
a.Lokasi
Dalam kajian geografi, lokasi ini sering juga disebut letak/posisi/situ (site). Lokasi terdiri atas
lokasi absolute dan lokasi relatif. Lokasi absolu adalah lokasi yang sudah pasti/statis/tidak
berubah, misal: Lokasi suar objek di permukaan bumi dengan sistem koordinat garis lintang
dan gari bujur. Lokasi tersebut sudah mutlak tidak akan berubah angka-angka koordinatnya.
Demikian juga lokasi yang ditunjukkan dengan alamat misal: Jalan Willem Iskandar Pasar V
Medan, merupakan lokasi mutlak.
B.Jarak
Pengertian jarak erar kaitannya dengan lokası relatif. Karena nilai sesuatu objek ditinjau dari
lokasi relatifnya ditentukan oleh jarak terhadap objek atau objek lain yang mempunyai
hubungan fungsional. Jarak mempunyai 3 (tiga) dimensi ukuran vakni (1) Jarak geometrik
dengan satuan ukuran kilometer, mil, yard, dan lainnya. (2) Jarak diukur dari dimensi waktu,
yaitu menit, jam, hari, minggu dan lainnya, dan (3) Jarak diukur dari dimensi ekonomi yaitu
biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang perkesatuan volume atau berat.
C.Wilayah
Wilayah (region) dapat diartikan sebagai bagian dari permukaan bumi vang mempunyai
keseragaman atas dasar ciri-ciri tertentu baik yang bersifat fisik maupun sosial. Ciri yang
dimaksud, misal iklim, topografi. Jenis tanah, kebudayaan, bahasa, ras dan lainnya.
D.Ruang
Ruang atau bahasa Inggris “space” dalam arti luas adalah seluruh permukaan bumi yang
merupakan lapisan atmosfera, biosfera, tempar hidup terumbuhan, hewan dan manusia.
Dalam arti sempit ruang dapat diartikan sama dengan wilayah yang mempunyai batas-batas
tertentu baik keadaan alum, sosial, pemerintahan dan lainnya. Ruang memuat 2 (dua) dimensi
yaitu In dan Jarak. Dimensi isi menyangkut lingkungan alam dan lingkungan sosial
sedangkan dimensi jarak dapat dibedakan menjadi jarak geometric, jarak waktu, dan jarak
ekonomi.
E.Aksesbilitas
Aksesibilitas mempunyai kaitan sangat erat dengan lokasi dan jara Aksesibilitas adalah
derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi un dapat dicapai dari lokasi atau tempat lokasi
lain. Karena aksesibilita sangat erat kaitannya dengan lokasi dan jarak, sehingga derajat ata
tingkatnya juga berkaitan erat dengan perbaikan dan pembanguna prasarana dan sarana
perhubungan.
Beberapa aplikasi teori lokasi;
A.Teori Lokasi Memaksimumkan Laba
B.Model Gravitasi Untuk Menaksir Kecenderungannya Lokasi
C.Teori Pemilihan Lokasi Secara Komprehensif
4.Pengaruh Letak Terhadap Iklim dan Aktivitas Manusia
Letak suatu wilayah dipermukaan bumi sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim. Iklim
adalah keadaan rata rata cuaca disuatu daerah dalam jangka lama dan tetap. Definisi lain,
iklim merupakan karakter kecuacaan suatu tempat atau daerah, dan bukan hanya merupakan
cuaca rata rata. Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer antara lain
suhu, tekanan, angin, kelembaban vang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang
panjang dengan penyelidikan dalam waktu yang lama minimalnya 30 tahun dan meliputi
wilayah yang luas.

5.Pengaruh Lokasi Terhadap Kondisi Geologis


Kondisi geologis adalah kondisi susunan bebatuan yang ada dipermukaan bumi. Ditinjau dari
kondisi geologis, Indonesia adalah negeara dengan jumlah gunung api terbanyak didunia dan
sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih aktif. Gejala vulkanik aktif
mempengaruhi kesuburan tanah Indonesia. Material letusan gunung mengandung unsur hara
yang tinggi dan menyuburkan tanah.
6.Pengaruh Lokasi Terhadap Bentuk Muka Bumi
Relief muka bumi ditentukan atau disebabkan oleh dua tenaga yang pertama yaitu tenaga
endogen yang bersifat membangun dan asalnya darı dalam perut bumi. Kemudian tenaga
yang bersifat merusak yakni tenaga eksogen serta sumber tenaganya berasal dari udara,
angin, suhu,hujan dan lain sebagainya.
1.Tenaga endogen
Tenaga berasal dari dalam bumi berupa tektonisme/ pergeseran lempeng bumi,
vulkanisme/aktivitas gunung api dan seisme/gempa bumi. Ketiga aktivitas ini akan
menghasilkan bentukan baru pada suatu wilayah.
2.Tenaga Eksogen
Tenaga ini menyebakan pengendapan, erosi dan pelapukan yang juga dapat merubah
bentukan bumi.

7.Pengaruh Lokasi Terhadap Penyebaran Sumber Data Alam


Sumber Daya Alam (SDA) adalah semua kekayaan berupa benda hidup/benda mati yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Keberadaan berbagai SDA ini tak terlepas dari pengaruh lokasi Indonesia ditinjau dari letak
astronomis, geografis dan geologisnya.

8.Pengaruh Lokasi Terhadap Penyebaran Bioma/Flora dan Fauna


Bioma adalah suatu unit organisme yang memiliki persamaan bentuk dan kondisi lingkungan.
Tempat hidup suaru organisme disebut habitat. Unit wilayah yang menunjukkan keseragaman
kondisi di alam disebut biotop. Secara umum bioma yang ada di dunia yaitu:
1.Padang Rumput/stepa: didominasi rerumputan terletak di daerah tropis sampai
subtropics dengan curah hujan 25 cm-50 cm/tahun. Terdapat di Amerika, India dan
Eropa.

2.Sabana: wilayah padang rumput yang luas diselingi pohon dan semak belukar serta
rumput-rumputan yang terbentuk karena adanya perbedaan letak geografis dan
astronomis di daerah tropis atau subtropis dengan curah hujan antara 90-150 cm/
tahun.

E.DINAMIKA KEPENDUDUKAN
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, dimana Indonesia memiliki
berbagai macam bahasa, agama, mata pencaharian. Suku bangsa, dan lain-lain. Keadaan
tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah letak wilayah Penduduk
adalah modal penting dalam pembangunan suatu negara. Untuk itu kajian penduduk perlu
mendapatkan perhatian baik dari segi kuantitas maupun kualitas Persebaran penduduk,
1.Kuantitas Penduduk Indonesia
a.Jumlah dan Penduduk Indonesia
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data administrasi kependudukan Badan Pusat
Statistik (BPS) per juni 2021 adalah sebanyak 272.248.500 jiwa. Jika dibandingkan dengan
sensus penduduk terdahulu maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Indonesia terus
mengalami peningkatan. Jumlah penduduk per juni 2021 bertambah sebanyak 2.048.500 jiwa
dari hasil Sensus Penduduk tahun 2020.
b.Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi,
kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan Akibat dari tidak meratanya penduduk,
yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan
permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara
optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Untuk mengatasi masalah persebaran
penduduk yang tidak merata, pemerintah melaksanankan beberapa program seperti berikut:
1. Transmigrasi ke wilayah yang jarang penduduknya;
2. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri di luar Pulau Jawa;
3. Pengendalian jumlah penduduk dengan program KB atau penundaan usia menikah.
Persebaran penduduk sangat terkait dengan kepadatan penduduk,

2.Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk kasar atau crude population density (CPD), adalah ukuran yang
menggambarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Luas wilayah
yang dimaksud adalah luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi.
3.Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu,
misalnya secara geografis, biologis sosial dan ekonomi Komposisi penduduk dalam arti
demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
4.Kualitas Penduduk Indonesia
Kualitas penduduk menggambarkan tingkat kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.
Indikator utama kualitas penduduk, yaitu: indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan
indek pendapatan. Pengukuran kualitas penduduk seperti ini cocok untuk memperbandingkan
tingkat kemajuan pendidikan negara yang memiliki latar belakang dalam aspek geografis,
sosial, budaya, dan kepercayaan.

F.NEGARA DAN REGIONAL


1.Negara
Kata negara berasal dari kata de staat (Belanda dan Jerman), state (Inggris), dan Le’etat
(Prancis). Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang diatur secara konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama, dan negara merupakan suatu organisasi atau badan
tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.Regional
Region sebagai suatu kesatuan ruang memiliki ciri yang memperlihatkan unsur umum.
Region sebagai suatu kesatuan ruang dapat dinyatakan sebagai suatu area yang
memperlihatkan karakteristik penyebaran antarhubungan yang homogen. Karakteristik dan
homogenitas ini merupakan hasil dari persebaran (distribution), antarhubungan dan interaksi
unsur-unsur geografi (fisis, dan nir-fisis) yang ada dalam region (region) tersebut. Contoh:
region (kawasan) permukiman, region pertanian, region industri, region nelayan dan region
lain lagi.

G.PENYAJIAN STUDI GEOGRAFI DALAM BENTUK PETA


1.Pengertian Peta
Istilah peta dalam bahasa Inggris adalah “map”. Pengertian peta secara umum adalah
gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar menggunakan sistem
proyeksi dengan skala tertentu.
2.Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Peta sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat ini terlihat dari fungsinya. Ada
beberapa fungsi peta, diantaranya sebagai berikut:
1. Orientasi dan navigasi seperti menunjukkan posisi atau lokasi suatu wilayah
2. Sarana untuk penyimpanan data
3. Menggambarkan fenomena/ gejala yang terjadi pada permukaan bumi.

3.Kompenen Peta
Adapun komponen-komponen peta adalah sebagai berikut:
1.Judul Peta
2.Garis Tepi
3.Orientasi
4.Skala Peta
5.Legenda
6.Kordinat
7.Simbol Peta
8.Lattering
9.Insert Peta
10.Warna Peta
4.Proyeksi Peta
Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan,
yaitu: (1) Peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan
bumi setelah dikalikan dengan skala. (2) Peta harus equidistance, yaitu peta harus mempunyai
jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan
skala. (3) Peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut- sudut pada peta harus
dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.
5.Jenis Peta
Banyak faktor yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan peta. Jenis-jenis peta dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Berdasarkan skalanya
a. Peta kadaster, yaitu peta yang berskala antara 1: 100 sampai dengan 1: 5.000.
Peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah.
b. Peta skala besar, yaitu peta yang berskala antara 1: 5.001 sampai dengan 1:
250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit,
misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
c. Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala antara 1: 250.001 sampai dengan
1: 5.00.000. Peta tersebut digunakan untuk menggambarkan daerah agak luas,
misalnya Peta Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatra Utara, dan sebagainya.
d. Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala antara 1: 500.001 sampai dengan 1:
1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas,
misalnya Peta Indonesia dan Peta
2.Berdasarkan Isinya
Ditinjau dari isi peta atau benda-benda yang digambarkannya, pem dibagi
menjadi dua, yaitu peta umum dan peta khusus.
A. Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yan bersifat
umum dari kenampakan yang ada di permukaan bum Kenampakan umum,
seperti gunung, sungai, sawah, jalan raya jalan kereta api, laut, lautan dan
sebagainya. Peta-peta yang termasuk peta umum adalah sebagai berikut.
1) Peta chorografi, yaitu peta yang berisikan kenampakan yang bersifat umum
dan global dari daerah yang luas. Biasanya berskala kecil sampai berskala
sedang, seperti Peta Dunia dalam atlas.
2) Peta topografi, yaitu peta peta yang menggambarkan semua unsur topografi
yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam (seperti sungai, danau,
gunung, hutan, dan lain-lain) maupun unsur buatan manusia (seperti jalan,
pasar, Bandar udara, dan lain-lain),

6.Proses Pembuatan Peta


Kegiatan pembuatan pera dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber diantaranya data pengukuran
dengan survey lapangan, data dari penginderaan jauh berupa foto udara dan citra
satelit, observasi lapangan dalam pengumpulan data primer seperti pengamatan
langsung, hasil wawancara, kuesioner dan data sekunder misalnya dari dokumen atau
arsip.
2. Pengolahan data yang meliputi klasifikasi data berdasarkan pertimbangan tertentu
3. Pemilihan simbol sesuai isi peta dan mendesain peta dasar. Umumnya pera dasar
sudah disediakan lembaga yang kompeten misalnya lembaga pemerintah seperti
Badan Informasi Geospasial, Bappeda dan lainnya. Peta dasar yang sering digunakan
adalah peta topografi. Peta dasar ini tinggal diturunkan menjadi peta tematik
4. Penggambaran kasar dengan pembuatan peta manuskrip. Hasil pengolahan data
diplotkan diatas kertas gambar biasanya kertas kalkir untuk pembuatan peta manual
dan menggunakan aplikasi SIG Jika pembuatan peta digital.

7.Pemanfaatan Peta
Berikut ini beberapa contoh penggunaan peta pada bidang ilmu lainnya:
1. Ilmu sejarah dapat memanfaatkan peta untuk mengkaji sebaran situs purbakala
2. Ilmu sosiologi menggunakan peta untuk menggambarkan keragaman interaksi sosial
di berbagai daerah
3. Antropologi menggunakan peta untuk mengkaji sebaran budaya berbagai wilayah,
4. Ilmu ekonomi menggunakan peta untuk mengetahui lokasi pemasaran barang,
distribusi tenaga kerja, faktor-faktor produksi, lokasi strategis ekonomi dan
sebagainya.
5. Ilmu kehutanan menggunakan peta untuk menganalisis kondisi, penyebaran,
kerusakan dan inventarisasi hutan

Anda mungkin juga menyukai