Kelompok 3:
1. Vennia Kamila (ketua & notulis)
2. Abdilah (narator)
5. Faktor 6. Dampak
4. Agama sebagai penghambat permusuhan agama
faktor perekat dan kerukunan antar bagi persatuan dan
konflik dalam umat beragama dan kesatuan
masyarakat pencegahannya bermasyarakat
MAKNA AGAMA MERUPAKAN
RAHMAT TUHAN BAGI
MANUSIA
Al-Ashfihani dalam Mufradât Alfâdzh Al-Qur’an, kata rahmat berarti ‘kelembutan
yang menuntut berbuat baik kepada yang disayangi’.
Terkadang kata rahmat hanya khusus berarti ‘kelembutan’. Kadang juga hanya
berarti ‘berbuat baik’.
Pada dasarnya rahmat (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih
Penyayang (Al-Rahmân Al-Rahim).
Agama sebagai rahmat Tuhan, bahwa agama itu diwahyukan untuk menjadi sumber
dan pedoman manusia di dunia maupun di akhirat, yang menuntun manusia menuju
kebaikan.
RAHMAT ALLAH DAPAT
DILIHAT DARI DUA DIMENSI
Dimensi pertama, kedudukan si pemilik rahmat Allah swt berada dalam posisi
pencipta (rabb) dan yang disembah (ilah).
Dalam Induk Kitab Suci (Ummu Al-Qur’an) yang mengedepankan empat julukan
Tuhan yang berbeda menyertai rahmat itu. Rabb al-alamin (Raja Segala Sesuatu),
Al-Rahman (Pengasih), maliki yawmiddin (Pemimpin Hari Keagamaan), dan al-
Rahim (Penyayang).
al-Rahman dan al-Rahim hanyalah dua fase dari yang tunggal dan sama, maka
keempat sifat tersebut dapat dijadikan tiga sifat, yaitu Rububiyyah (Pemurah),
Rahman (Rahmat), dan ‘adalah (Keadilan). Sifat-sifat ini adalah sifat pemimpin.
Dengan demikian, transmisi rahmat itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Allah
ٌَر ْح َمة
Rasulullah
Tanpa sikap toleran atas yang lain, kita akan menghalalkan segala cara untuk
membasmi agama lain yang berbeda-beda karena dianggap sesat penuh bid’ah dan
ajarannya kufur.
MEMAKNAI RAHMAT ISLAM
Artinya, “Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-
Anbiyaa: 107)
Untuk menjadi rahmat bagi alam semesta bisa jadi umat Islam harus melalui beberapa ujian, kesulitam,
peperangan seperti di zaman Rasulullah S.A.W.
Walau tidak selalu harus melalui langkah sulit apalagi perang, tapi sejarah manapun selalu mengatakan
kedamaian dan kesejukkan selalu didapatkan dengan perjuangan. Misalnya, untuk menjadikan sebuah kota
menjadi aman diperlukan kerja keras polisi dan aparat hukum untuk memberi pelajaran bagi pelanggar
hukum..
Sebaliknya, jangan dikatakan bahwa umat Islam harus bersifat sejuk, damai dan toleransi kepada pelanggar
hukum dengan alasan Islam adalah agama rahmat.
FUNGSI ISLAM SEBAGAI
RAHMAT
Fungsi Islam sebagai rahmat dan bukan sebagai agama pembawa bencana, dijelaskan oleh
Allah dalam Al-Quran surah Al-Anbiya: 170. Sedangkan bentuk-bentuk kerahmatan Allah
pada ajaran Islam itu seperti berikut ini:
1. Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar.
2. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang
diberikan oleh Allah secara tanggung jawab.
3. Islam menghormati dan menghargai manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim
maupun yang beragama lain.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional.
5. Islam menghormati kondisi spesifik individu manusia dan memberikan perlakuan yang
spesifik pula.
MENCARI RAHMAT ISLAM
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”(QS. Al-Baqarah: 208)
Artinya, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar
benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)
PLURALISME
Secara terminologis, pluralisme terdiri dari dua kata plural= beragam dan
isme= paham yang berarti paham atas keberagaman.
Secara etimologis, menurut Martin pluralisme adalah paham kemajemukan
atau paham yang berorientasi kepada kemajemukan yang dimiliki berbagai
penerapan berbeda dalam berbagai falsafah agama, moral, hukum, dan
politik.
PLURALISME DALAM
KEPUTUSAN FATWA MUI
Jika pluralisme didefinisikan sebagaimana difatwakan oleh MUI, bahwa
pluralisme hukumnya adalah haram hal ini secara jelas tercantum dalam
keputusan fatwa MUI Nomor 7/Munas VII/MUI/11/2005 tanggal 29 Juli
2005.
Vertikal oriented hubungan yang harus dipelihara dan dilaksanakan dengan Allah
SWT. yang disimbolkan oleh pencarian keselamatan dan kebaikan hidup di akhirat.
Dalam konteks kemasyarakatan, banyak yang mempertentangkan suatu agama
dengan agama lain, bahkan antar sesama pemeluk agama tertentu. Seharusnya, kita
mesti terus belajar mendalami secara objektif agama kita masing-masing.
HORIZONTAL ORIENTED
Horizontal oriented adalah interaksi antar manusia yang dilandasi untuk mencapai
saling pengertian, pengakuan akan eksistensi manusia, pengakuan akan sifat dasar
manusia yang asasi, dengan menempatkan manusia pada posisi kemanusiaannya.
Kerukunan dalam konsep ini dapat menghidupkan suasana damai dalam
bertetangga dan bermasyarakat antarumat yang berbeda agamanya. Artinya, posisi
manusia yang bukan sebagai benda mekanik, melainkan sebagai manusia yang
berakal budi, yang kreatif dan berbudaya.
ERA GLOBALISASI