- Konsep Wilayah
- Wilayah Formal dan Fungsional
- Contoh Wilayah Formal dan
Fungsional
BAB I KONSEP
WILAYAH DAN
Gea_Geo
TATA RUANG PPG 2018
3.1. Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
3.2. Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah
kabupaten/kota/provinsi berdasarkan data wilayah setempat
Tujuan Pembelajaran
Petunjuk Pembelajaran
Baca dan pahamilah materi dibawah ini dengan baik !
Kerjakan Lembar Kerja Peserta Didik yang sudah disediakan !
Uraian Materi
A. Konsep Wilayah
Konsep tentang wilayah mempunyai sejarah panjang. Pada permulaan abad ke-19
penggolongan wilayah dibedakan menjadi dua, yaitu wilayah alamiah (natural region) yang
lebih mengutamakan kepada fenomena secara administratif, seperti daerah tertentu yang dalam
kenyataannya terdapat bermacam-macam kehidupan alami atau unit alamiah suatu tempat.
Pembagian wilayah berikutnya berdasarkan pada kenampakan tunggal (single feature) yang
didasarkan pada kenampakan tunggal seperti kenampakan iklim, vegetasi, atau hewan.
Wilayah dalam bahasa Inggris disebut region. Wilayah merupakan bagian dari
permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan wilayah lain.
Contohnya, wilayah pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di dekat laut
dan wilayah pegunungan merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya di daerah yang
tinggi dan bergunung-gunung.
Gambar diatas menunjukkan yang menjadi inti pada wilayah uniform/formal ialah
daerah yang hampir seluruhnya (>75%) digunakan untuk pertanian padi. Wilayah sekitar inti
(periphery), dominasi pertanian padi mencapai 50-75%. Daerah yang pertanian padinya sekitar
25% saja, tidak termasuk ke dalam wilayah yang mempunyai keseragaman dalam hal
membudidayakan tanaman padi.
Pada gambar diatas, menunjukkan sebuah wilayah nodal, di mana garis yang
menghubungkan pusat dengan daerah sekitarnya, dapat diartikan terjadi sebuah gerakan
penduduk dari pedesaan ke kota atau sebaliknya, misalnya membawa dan menjual hasil-hasil
pertanian atau berbelanja.
Pusat kegiatan, berkembang karena adanya kebutuhan manusia, baik kebutuhan
biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut sangat beragam dan tidak mungkin
seluruhnya dapat dipenuhi oleh sendiri. Mereka perlu kerjasama atau saling tukar menukar
barang dengan orang lain yang berbeda produksinya. Timbullah pertukaran atau proses jual
beli pada masyarakat modern, mulai dari jual beli barang sampai jasa. Dengan demikian, dalam
wilayah nodal tidak hanya terlibat sejumlah orang tetapi juga barang, jasa, transportasi dan
berbagai aturan sehingga membentuk suatu sistem yang saling menunjang. Misalnya, Kota
Cirebon di Jawa Barat merupakan suatu wilayah pertemuan lalu lintas darat antara wilayah
timur ke arah Jakarta atau ke arah Bandung, daerah ini akan sangat terasa sekali pada saat
menjelang dan sesudah hari Idul Fitri dengan arus lalu lintas yang padat dan macet. Wilayah
tersebut dinamakan wilayah fungsional (nodal) bagi pengendalian kelancaran arus lalu lintas.
Evaluasi Konten
- Terlampir di LKPD