Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja 1 [ Mutiara HL (20) dan Widia D (35) ]

Jawablah pertanyaan berikut ini, carilah jawaban dari berbagai sumber

1. Jelaskan pengertian wilayah yang dikemukakan oleh para ahli (minimal 2 pengertian)
2. Buat kesimpulan pengertian wilayah menurut kalian sendiri
3. Sebutkan unsur-unsur wilayah
4. Jelaskan perbedaan antara wilayah formal, wilayah funsional dan wilayah vernakuler
5. Sebutkan ciri-ciri dari wilayah formal, wilayah fungsional dan wilayah vernakuler
6. Berikan contoh wilayah formal. Wilayah funsional, dan wilayah vernakuler
7. Jelaskan perbedaan pengertian dari : Ruang, Lokasi, Wilayah, Daerah, dan Kawasan
8. Apa yang dimaksud dengan perwilayahan
9. Apa saja tujuan dari perwilayahan
10. Jelaskan 3 metode yang digunakan dalam melaksanakan perwilayahan

Jawaban

1. A. Purnomo Sidi mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk lingkungan


permukaan bumi yang jelas batasnya.
B. Hartshorn mengatakan bahwa wilayah adalah suatu area dengan lokasi spesufik dan
dalam aspek tertentu berbeda dengan area lain (jadi berupa mozaik)
C. Glassos mengemukakan dua cara pandang yang berbeda tentang wilayah, sebagai
berikut :
1. Cara pandang subjektif mengartikan wilayah sebagai alat untuk mengidentifikasi suatu
lokasi yang didasarkan aras kriteria tertentu atau tujuan tertentu.
2. Pandangan objektif menyatakan bahwa wilayah itu benar benar ada dab dapat
dibedakan dari ciri – ciri / gejala alam setiap wilayah.
D. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk hal-hal berikut ini :
1. Ketampakan iklim atau tanah sehingga menunjukan suatu areal.
2. Multiple feature region adalah region yang menunjukan ketampakan majemuk seperti
gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya bercocok tanam
3. Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik
dan manusianya, sepeeti provinsi, negara, atau kawasan tertentu
2. Menurut kami kesimpulan pengertian wilayah yaitu sebutan untuk sebagian permukaan
bumi yang dapat dibedakan karakteristik satu dengan yang lainnya
3. A.  Ruang: berupa bentangan geografi dengan batas-batas jelas beserta infrastruktur di
dalamnya dengan udara di atasnya sesuai yang diakui secara hukum yang berlaku.
B. Sumbrdaya: yang dimaksud dengan sumberdaya disini adalah kekayaan-kekayaan
yang ada dalam wilayah itu yang dapat menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai
modal untuk melakukan pengembangan wilayah itu yaitu: Sumbadaya Manusia (SDM),
dan Sumberdaya Alam (SDA) lain misalnya sumberdaya air, kandungan mineral, minyak
dan lain-lainnya.
C. Pelaksana administrasi/pemerintah yang sah atau legitimate sesuai hukum yang
berlaku dan bertugas melaksanakan pngaturan yang diperlukan bagi kelangsungan
eksistensi wilayah itu.
4. A. Wilayah formal (formal region) Wilayah formal adalah suatu wilayah yang dicirikan
berdasarkan keseragaman atau homogenitas tertentu. Oleh karena itu, wilayah formal
sering pula disebut wilayah seragam (uniform region). Homogenitas dari wilayah formal
dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Wilayah
formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim,
dan vegetasi. Misalnya, wilayah pegunungan kapur (karst), wilayah beriklim dingin, dan
wilayah vegetasi mangrove. Adapun wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya,
seperti wilayah suku Asmat, wilayah industri tekstil, wilayah Kesultanan Yogyakarta,
dan wilayah pertanian sawah basah.
B. Wilayah fungsional (nodal region) Wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan
oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara
fungsional. Misalnya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang
secara fisik memiliki kondisi yang berbeda (heterogen) namun secara fungsional saling
berhubungan dalam memenuhi kebutuhan hidup penduduk di setiap wilayah. Hubungan
antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan
komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap
wilayah tersebut. Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling memengaruhi. Akan tetapi,
seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang,
Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan
Kota Jakarta.
C. Wilayah vernakuler merupakan wilayah yang berkaitan dengan budaya, dibangun
secara sosial dengan tidak memiliki batas - batas yang jelas.
Perbedaan dari tiga wilayah tersebut adalah wilayah formal, yang didefinisikan secara
formal oleh pemerintah atau struktur lain, seperti kota, provinsi, dan pegunungan; daerah
fungsional, yang terdiri dari tempat pusat dan daerah sekitarnya yang bergantung pada
tempat itu, seperti daerah metropolitan; dan daerah-daerah vernakular, yang merupakan
wilayah yang ditentukan oleh persepsi dan pemahaman masyarakat tentang budaya,
seperti wilayah utara atau selatan.
5. A. Wilayah formal :
• Tipe homogenitas, disebut juga homogeneus region, formal region, uniform region.
• Bersifat statis.
• Tidak aktif.
• Terbentuk karena adanya keseragaman (kesamaan baik kriteria fisik atau sosial).
• Wilayah inti umumnya terdapat di bagian tengah.
B. Wilayah fungsional :
• Ada arus barang, gagasan, dan manusia.
• Punya pusat kegiatan yang berhubungan dengan wilayah sekitar.
• Pusat menjadi pusat pertemuan arus barang, gagasan, dan manusia secara terorganisasi.
• Ada jaringan jalan tempat berlangsungnya tukar-menukar.
C. Wilayah vernakuler :
• Menggunakan material yang tersedia di dalam lingkungannya, sama sekali tidak
memanfaatkan bahan dari luar daerah.
• Tidak menggunakan mesin-mesin berat, namun hanya menggunakan teknologi
sederhana dalam pembangunannya.
• Pembangunannya berdasarkan iklim setempat, misalkan jika di daerah yang beriklim
dingin maka bangunan tersebut menggunakan jerami dan kayu agar terasa hangat dan
nyaman untuk ditempati.
• Memiliki nilai tradisi dan budaya yang sangat kental dan khas dari daerah tersebut
6. A. Wilayah formal :
▪︎Wilayah dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, pedesaan.
▪︎Wilayah kapur, gurun, karst.
▪︎Wilayah tropis, subtropis, kutub.
▪︎Wilayah perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan.
B. Wilayah fungsional :
▪︎Wilayah kota
▪︎Wilayah industri
▪︎Wilayah perdagangan
▪︎Wilayah konservasi
C. Wilayah vernakuler :
Wilayah vernakular terbentuk karena adanya persepsi orang banyak saja. Contohnya
Bogor Kota Hujan, Bandung Kota Kembang, Pekalongan Kota Batik, atau Garut Kota
Intan.
7. Ruang merupakan suatu wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang dalam bumi sebagai kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk
hidup lainnya menetap untuk kelangsungan hidupnya.
Lokasi merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa.
Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya dibedakan dengan
daerah lain berdasarkan karakteristik tertentu
Daerah merupakan suatu wilayah sebagai teritorial yang ditentukan atas pengertian,
batasan, dan wewenang administratif yang didasarkan perundangan.
Kawasan merupakan suatu wilayah yang teritorialnya didasarkan pada pengertian dan
batasan fungsi tertentu
8. Perwilayahan atau regionalisasi adalah usaha untuk membagi-bagi permukaan bumi
tertwntu untuk tujuan teetentu pula.
9. 1. Membantu mengelompokan unit wilayah berdsarkan kriteria tertentu.
2. Membantu menyusun strategi tata ruang di masa depan.
3. Memisahkan wilayah yang tidak berkembang dan berkembang pesat.
4. Mengetahui wilayah rawan bencana ringan hingga berat.
10. A. Generalisasi wilayah
Generalisasi wilayah merupakan proses pembagian permukaan bumi tertentu menjadi
beberapa bagian. Generalisasi dilakukan dengan menyamakan beberapa unsur, sehingga
menyebabkan hilangnya beberapa faktor yang dianggap kurang penting atau kurang
sesuai dengan tujuan generalisasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
generalisasi wilayah adalah skala peta yang digunakan dan tujuannya. jikaskala yang
digunakan makin besar, maka makin kecil generalisasi wilayah yang dilakukan. Apabila
skala yang digunakan kecil, maka semakin besar generalisasinya. Selain skala,
generalisasi wilayah juga dipengaruhi oleh tujuan perwilayahan. Untuk tujuan yang
memerlukan data yang tidak terlalu detail, maka generalisasi yang dilakukan lebih kecil.
Sedangkan untuk data-data yang lebih spesifik, maka generalisasinya lebih besar.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai ketampakan yang ada di wilayah tersebut.
B. Klasifikasi wilayah
Klasifikasi wilayah adalah usaha untuk menggolongkan wilayah secara sistematis ke
dalam bagian-bagian tertentu. Di dalam penggolongan tersebut perlu diperhatikan
keseragaman sifat dan semua individu yang ada dalam wilayah yang bersangkutan.
Klasifikasi wilayah mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk mengetahui perbedaan
jenis dan perbedaan tingkat.
C. Delimitasi
Delimitasi merupakan metode menentukan batas terluar dari suatu wilayah untuk tujuan
tertentu. Jenis delimitasi ada dua, yaitu:
- Delimitasi kualitatif : menentukan batas terluar wilayah dengan melihat kenampakan
yang dominan di suatu wilayah.
- Delimitasi kuantitatif: menentukan batas terluar wilayah dengan ukuran kuantitatif
berupa data-data.

Anda mungkin juga menyukai