Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Regional
Regional adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan karakteristik wilayah
geografis tertentu seperti kota, kabupaten dan daerah lainnya sebagai bagian dari suatu
negara.
Definisi regional adalah suatu kota atau daerah yag berdiri sendiri yang sudah
menyatu dengan kota lain secara fisik meskipun belum tercipta suatu tatanan
megalopolis yang teratur. ( Ruswurm: 1975 )
Kata regional merupakan salah satu kata yang digunakan untuk menunjukkan
suatu lingkup atau area tertentu. Kata regional memiliki pola pembentukan yang sama
dengan kata internasional, yakni dengan penambahan partikel -al dibelakang suatu kata
benda tertentu. Region sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti daerah, wilayah,
atau kawasan tertentu. Oleh karenanya secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kata
regional merujuk kepada suatu kawasan atau wilayah tertentu.
Kata regional memang merujuk pada suatu kawasan. Kawasan disini memang
tidak dispesifikkan luasnya. Akan tetapi biasanya kata regional hanya digunakan untuk
merujuk pada kawasan yang terdapat beberapa negara didalamnya. Misalnya Indonesia,
Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura biasa disebut sebagai regional Asia
Tenggara. Contoh lainnya Brasil, Argentina, Chile, Kolombia serta Venezuela disebut
sebagari regional Amerika Selatan.

B. Region Menurut Para Ahli


Menurut Glasson (1974) dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang
tentang wilayah yaitu pandangan subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang
subyektif, yaitu wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan
atas kriteria tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya wilayah tergantung
pada kriteria yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa dibedakan satu
lokasi dengan lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa
wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah
(misalnya dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk,
dan sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut).

3
Menurut Hanafiah (1982) unsur-unsur region yang terpenting adalah: jarak,
lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya pada setiap wilayah harus memiliki keempat
unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama membentuk/menyusun suatu
unit ruang yang disebut wilayah yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
Menurut Haggett (1977), terdapat 3 (tiga) jenis wilayah yaitu: homogeneous
regions, nodal regions, dan planning/ programming regions. Sedangkan Adisasmita, H.R.
(2005) dengan mengacu pada logika Aristoteles (yaitu dari segi tinjauan material,
hubungan formal, dan tujuan akhirnya) membedakan wilayah menjadi 4 (empat), yaitu:
wilayah homogen (homogeneous region), wilayah polarisasi (polarization region) atau
wilayah nodal (nodalregion), dan wilayah perencanaan (planning region) atau wilayah
program (programming region).

C. Region Untuk Kebutuhan Perencanaan/Pembangunan


Berdasarkan sudut pandang ilmu region, wilayah bisa diartikan satu pulau, satu
wilayah, satu wilayah administrasi ( kecamatan, kelurahan, pripinsi dan lain-lainnya).
Dalam pengertian geografis, wilayah merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba
sama atau homogen atau seragam, dan kesatuan manusia, yaitu masyarakat serta
kebudayaanya yang serba sama yang mempunyai ciri (kekhususan) yang khas, sehingga
wilayah tersebut bisa dibedakan dari wilayah yang lain.
Wilayah dalam bahasa Inggris disebut region. Wilayah merupakan bagian dari
permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu dan berbeda dengan wilayah lain.
Contohnya, wilayah pantai merupakan bagian dari permukaan bumi yang letaknya di
dekat laut dan wilayah pegunungan merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya di
daerah yang tinggi dan bergunung-gunung. Wilayah adalah bagian atau daerah di
permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas yang
membedakan dari daerah lain, misalnya wilayah hutan berbeda dengan wilayah
pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan.
Purnomo Sidi (1981) mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk
lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. Imanuel Kaant (1982) mengatakan
wilayah adalah sesuatu ruang di permukaan bumi yang mempunyai spesifik dan dalam
aspek tertentu berbeda antara dua titik dalam garis lurus. Berdasarkan kekhasannya
wilayah dapat dibedakan menjadi sebagaimana yang telah dijelaskan pengertian
geografis suatu wilayah memiliki karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan

4
wilayah lainnya disebut region. Region ini dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu
region formal ( formal region) dan region fungsional (functional region).

Wilayah atau Region Formal

Region formal disebut juga region uniform dan bersifat statis, yaitu suatu wilayah
yang di bentuk oleh adanya kesamaan kenampakan termasuk kedalamnhya kenampakan
fisik muka bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dsb.

Wilayah atau Region Fungsional

Region fungsional disebut juga region nodal. Region ini bersifat dinamis ditandai
oleh adanya akan dari dan pusat. Pusat tersebut disebut sebagai node. Sejauh mana node
dapat menarik arah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh itulah batas
region nodal. Contoh sederhana dapat anda amati pada masyarakat tradisional atau pra
industri, dimana pusat perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara
mandiri.

D. Jenis-Jenis Regional
Regional adalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri kesamaan atas
dasar fisik dan sosial. Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan
tertentu, misalnya, pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka
kriteria yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan,
kelembapan, dan angin.

Perwilayahan atau Regional di Bagi Menjadi 2 :

1. Regional secara formal Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah
mana yang homogen atau seragam. Teknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah
formal adalah metode nilai bobot indeks. Metode ini digunakan untuk mendelineasi
wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria.
2. Regional secara fungsional Pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut
pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan.
Dengan demikian wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik

5
pusat. Pendekatan untuk perwilayah fungsional dilakukan dengan analisis aliran barang
atau orang. Pada analisis ini wilayah fungsional berdasar pada arah dan intensitas aliran
barang atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya.
Pada umumnya aliran lebih intensif untuk 2 wilayah yang jauh dari pusat. Luas
daerah pengaruh pusat adalah sampai pada tempat arus aliran. Aliran itu bisa dalam
beberapa bentuk, dalam bidang ekonomi bisa berupa barang, penumpang atau jalan.
Dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah sakit. Bidang politik
terutama arus belanja negara. Bidang informasi seperti surat telegram, surat kabar,
telepon dan lain-lain. Variasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori grafik.
Pendekatan ini masih sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan
sistematis untuk identifikasi wilayah fungsional atau wilayah modal.
Regional (perwilayahan) didalam geografi adalah suatu upaya mengelompokan
atau mengklasifikasi unsur-unsur yang sama. Menyusun dan mengelompokan
serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama menurut kriteria tertentu.
Sehingga informasi dapat dipeoleh secara efisien dan ekonomis.
Contoh pembagian regional berdasarkan iklim, permukaan bumi dapat dibedakan
atas: unsur cuaca, seperti suhu, curah hujan,penguapan,kelembaban dan angin.regional
menurut iklim ini sangat berguna dalam hal komunikasi atau transportasi.

Perwilayahan berdasarkan fenomena geografis di lingkungan setempat dapat dilihat dari


beberapa aspek :
1. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di indonesia di kenal wilayah
pembagian kekuasaan pemerintahan, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan
dusun.
2. Berdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi
fisik. Contohnya Jawa Tengah di bagian atas pantai timur pegunungan dan pantai barat.
3. Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu
beberapa pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian
ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. Contohnya batas
pengaruh satu kota dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama
rankingnya.
4. Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan
batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek.
Contohnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.

6
Sistem perwilayahan administrasi terkait sangat erat pada sistim pemerintahan
beserta perangkat-perangkatnya. Diluar sistim perwilayahan administratif, juga dikenal
berbagai perwilayahan-perwilayahan, perencanaan atau pengelolaan yang tidak terlalu
struktural melainkan sebagai unit-unit koordinasi atau pengelolaan yang terfokus pada
tujuan-tujuan dan penyelesaian-penyelesaian masalah tertentu, seperti kawasan otorita,
DAS, Free trade zone, dan lain-lain.

Nama-nama wilayah, tujuan dan manfaat pengunaan serta contohnya :

1. Wilayah Homogen : penyederhanaan dan pendeskripsian wilayah perwilayahan


pengelolaan (zonasi kawasan fungsional). Contohnya : pola penggunaan atau penutupan
lahan. Perwilayahan komoditas.

2. Wilayah Nodal : Deskripsi hubungan nodalitas. Identifikasi daerah pelayanan atau


pengaruh penyusunan hirarki pelayanan atau fasilitas. Contohnya : keterkaitan CBD
daerah pelayanannya. “gwoth pole area” Central place and peryphery. Sistem/ordo,
kota/pusat pelayanan.

3. Wilayah Sistem Ekologi : pengelolaan sumberdaya wilayah berkelanjutan, identifikasi


kawasan, siklus alam aliran sumber daya, biosama energi limbah, dll. Contohnya :
pengelolaan DAS, cagar alam, ekosistem mengrove.

4. Wilayah sistem ekonomi : percepatan pertumbuhan wilayah, produktifitas dan


mobilisasi sumberdaya, efesiensi. Contohnya : kawasan agropolitan, kawasan cepat
tumbuh (pertumbuhan).

5. Wilayah Sistem Sosial : perwilayahan menurut sistem budaya, etnik, bangsa, dll.
Identifikasi komunitas dan society, Optimalisasi interaksi sosial community development,
keberimbangan, pemerataan dan keadilan, distribusi pengusaha sumber daya pengelolaan
konflik. Contohnya : kawasan adat perlindungan/pelestarian (cagar) budaya. Pengelolaan
kawasan publik kota (menghindari tawuran).

6. Wilayah Politik : menjaga keutuhan/integrasi wilayah teritorial. Menjaga pengaruh/


kekuasaan teritorial. Menjaga pemerataan antar sub wilayah. Contohnya : Negara,
Provinsi, Kabupaten, Kota.

7
7. Wilayah Administratif : Optimasi fungsi-fungsi administrasi dan pelayanan publik
pemerintahan. Contohnya : Negara, Provinsi,Kabupaten, Kecamatan.

Berikut ini diberikan beberapa klarifikasi yang berbeda, pengertian wilayah


berdasarkan proses klarifikasi yang berbeda.

1. Berdasarkan keragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu. Wilayah seperti ini
disebut uniform region. Contohnya : Wilayah pertanian, di mana terdapat keragaman
atau kesamaan antara petani atau daerah pertanian dan kesamaan ini menjadi sifat yang
di miliki oleh elemen-elemen yang membentuk wilayah.

2. Wilayah yang dalam banyak hal di atur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling di
hubungkan dengan garis melingkar. Wilayah seperti ini di sebut Nodal Region.
Contohnya : Wilayah kota metropolitan Daerah Khusus Ibu Kota jakarta Raya, di mana
di kota ini terdapat beberapa pusat kegiatan yang saling di hubungkan oleh jaring-jaring
jalan.

3. Klasifikasi wilayah yang terutama menekankan kepada jenisnya di sebut generic


region. Dalam hal ini fungsi wilayah yang kurang di perhatikan. Contohnya : Wilayah
Iklim, wilayah vegetasi, wilayah fisiografi, wilayah pertanian. Dalam hal ini yang di
tekankan adalah jenis perwilayahan saja.

4. Klasifikasi wilayah menurut kekhususannya merupakan daerah tunggal, mempunyai


ciri-ciri geografi. Wilayah sedemikian ini di sebut spesific region. Contohnya : Wilayah
Asia Tenggara, di mana daerah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri-ciri
geografi yang khusus. Seperti dalam hal lokasi, penduduk, adat istiadat, bahasa dan lain
sebagainya.

5. Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunkan metode statistik deskriptif, dan


metode statistik analitik. Seperti factor analysis. Perwilayahan seperti ini masih terus di
kembangkan. Contohnya : wilayah yang cocok untuk padi basah di jawa untuk
mendapatkan wilayah ini, harus dikumpulkan bermacam-macam data seperti kedalaman
tanah, permiabilitas tanah, drainase tanah, kandungan hara tanah, PH tanah, ketinggian
tempat, tempertur udara, kemiringan lereng, CH bulan Januari hingga Desember dan

8
kemudian data yang sebanyak ini dioleh dengan menggunakan metode statistik analitik
untuk memperoleh wilayah yang cocok untuk padi basah. Untuk memproses data
sebanya ini biasanya dipergunakan komputer.

E. Kebaikan dan Keburukan Masing-Masing Regionalisasi


Masing-masing cara perwilayahan/regionalisasi mempunyai kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri. Cara perwilayahan mana yang paling cocok diterapkan
tergantung pada tujuan studi/perencanaan yang dilakukan. Beberapa kelebihan dan
kekurangan model perwilayahan diantaranya (Tarigan, R., 2009) :

1. Perwilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan meskipun dirasa kurang efisien


tetapi tidak mudah diganti karena menyangkut sejarah, ditetapkan dengan undang-
undang dan terdapat fanatisme kedaerahan dalam masyarakatnya. Perubahan
perwilayahan membutuhkan ketetapan undang-undang dan mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Pusat. Salah satu keunggulan model
perwilayahan ini adalah dapat ditetapkannya batas wilayah secara jelas dan terstruktur.

2. Perwilayahan berdasarkan homogenitas terutama berguna bagi perencana sektoral.


Daerah-daerah yang memiliki kesamaan dalam sektor yang dibahas dapat dijadikan satu
wilayah. Dapat dibuat satu pusat pelayanan dan program yang sama/sejenis sebagai
pemecahan masalah yang tepat dan efisien, meskipun pada beberapa kasus seringpula
terjadi tumpang-tindih (overlaping) terutama pada daerah-daerah yang mempunyai lebih
dari satu sektor potensial. Kelemahan model perwilayahan ini adalah batas luar sulit
ditentukan sehingga umumnya juga memanfaatkan batas wilayah administratif. Hal ini
juga mempermudah pengumpulan data dan pengaturan kebijakan pengembangan
masing-masing wilayah.

3. Perwilayahan berdasarkan pengaruh ekonomi mengenal adanya pusat-pusat


pertumbuhan yang masing-masing memiliki daerah belakang (hinterland). daerah
belakang (hinterland)merupakan wilayah pengaruh sebuah pusat pertumbuhan/kota
dimana dalam memenuhi kebutuhannya dan menjual hasil produksinya cenderung
bergantung kepada pusat/kota tersebut, termasuk pemenuhan kebutuhan pendidikan,
kesehatan atau rekreasi. Cara perwilayahan ini bersifat makroregional (tidak atas dasar

9
melihat sektor yang ada di wilayah tersebut secara satu per satu), artinya seluruh sector
yang beroperasi di wilayah tersebut memiliki ketergantungan antara pusat pertumbuhan
dan hinterland-nya. Perwilayahan model ini lebih tepat untuk Perencanaan ekonomi
daerah, karena menyangkut seluruh aspek pengembangan wilayah dan mengandung
aspek keterikatan/ketergantungan antar wilayahnya. Kelemahan model ini adalah
sulitnya menetapkan batas pengaruh dari suatu pusat pertumbuhan dan perubahannya
karena perkembangan daerah sendiri dan daerah tetangga yang ada di sekitarnya.

4. Perwilayahan berdasarkan program/suatu perencanaan khusus sering bersifat


insidentil dan sementara. Sifat perwilayahan berorientasi pada suatu program yang
disusun untuk suatu tujuan khusus tertentu. Misalnya penanggulangan banjir di salah
satu/beberapa alur sungai, wilayah yang diikutkan dalam perencanaan tersebut adalah
mulai dari muara sungai, daerah kiri-kanan alur sungai sampai dengan pegunungan yang
merupakan sumber mata air dari sungai tersebut. Pewilayahan akan sirna apabila
program tersebut berakhir dan tidak ada tindak lanjut (follow up) program tersebut.

10

Anda mungkin juga menyukai