Konsep wilayah
Wilayah (region) merupakan suatu unit dari geografi yang memiliki batas-batas tertentu.
Daerah adalah bagian yang ada di permukaan bumi, dengan wilayah yang paling luas
adalah seluruh permukaan bumi. Dalam geografi, wilayah permukaan bumi sangat luas
sehingga diperlukan pembagian berdasarkan parameter tertentu.
Ernan Rustiadi, dkk menyebutkan bahwa konsep wilayah memilki tiga hal
yaitu:(1) wilayah homogeni (uniform), (2) wilayah sistem/ fungsional, dan
(3) wilayah perencanaan / pengelolaan (planning region atau programing
region).
Jenis-jenis Wilayah
Contoh lain, wilayah iklim dapat dibagi menjadi wilayah tropis, wilayah subtropis, wilayah sedang, dan wilayah dingin.
Daerah bentuk lahan sebagai contoh adalah wilayah karts di Gunung Kidul, Yogyakarta. Wilayah ekonomi contoh area
perdagangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Uniform region dapat ditentukan dengan pendapatan per kapita, hasil pertanian, ukuran penduduk, latar belakang suku
bangsa, hasil industri, penyebaran dan kepadatan penduduk, serta juga pemetaan karakteristik fisik seperti temperatur,
curah hujan, dan jenis musim.
Konsep Wilayah Fungsional (nodal region)
Perwilayahan Formal
Perwilayahan Fungsional
Perwilayahan fungsional diidentifikasi dengan adanya titik pertumbuhan
pada pusat pertumbuhan. Jadi, perwilayahan fungsional lebih difokuskan
pada arus hubungan dengan ttik sentral pertumbuhan. Ada dua pendekatan
yang digunakan, yaitu analisis aliran barang/orang dan analisis gravitasi.
Perwilayahan Geografi
Generalisasi Wilayah
Wilayah generalisasi yang perlu diperhatikan adalah adanya skala peta. Jika
skala digunakan semakin besar maka semakin kecil generalisasi wilayah
tersebut. Begitu pula sebaliknya. Selain skala, generalisasi wilayah ditentukan
dengan tujuan perwilayahan.
Klasifikasi Wilayah
sumber:
bpiw.pu.go.id
Klasifikasi wilayah adalah upaya mengelompokkan suatu wilayah secara
sistematis. Berikut ini beberapa penggolongan atau klasifikasi wilayah
tersebut.
Core Region, merupakan wilayah inti dari wilayah titik pertumbuhan.
Contoh: Kota metropolitan Jakarta.
Tata Ruang
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang, baik
direncanakan maupun tidak. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat
permukiman sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional.
Sebaiknya kita melihat isi dari Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
penataan Ruang, untuk mengetahui lebih pasti definisi dari tata ruang seperti
yang terjabarkan dalam uraian dibawa ini:
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
3. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan
sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional.
4. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
5. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan
ruang.
Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik yang
direncanakan maupun yang menunjukkan adanya hierarki dan keterkaitan
pemanfaatan ruang. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang
berupa rencana – rencana kebijaksanaan pemanfaatan ruang secara terpadu
untuk berbagai kegiatan. Contoh peruntukan ruang antaran lain:
Ada tiga teori untuk menentukan wilayah pusat pertumbuhan, tiga teori ini
tampak saling melengkapi.
Selain asas pasar seperti yang telah dijelaskan, penentuan tempat sentral juga
sangat dipengaruhi oleh asas pengangkutan dan asas pemerintahan.
Ada tiga teori untuk menentukan wilayah pusat pertumbuhan, tiga teori ini
tampak saling melengkapi.
Selain asas pasar seperti yang telah dijelaskan, penentuan tempat sentral juga
sangat dipengaruhi oleh asas pengangkutan dan asas pemerintahan.
Di Era keninin, sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2018, maka pengembangan wilayah akan ditujukan pada pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan. Pertumbuhan pembangunan daerah pada tahun
2018 akan didorong melalui pertumbuhan peranan sektor jasa-jasa, sektor
industri pengolahan dan sektor pertanian. Peningkatan kontribusi sektor-
sektor tersebut dilakukan seiring dengan terus dikembangkannya kawasan-
kawasan strategis di wilayah yang menjadi main prime mover (pendorong
pertumbuhan utama) antara lain:
Model gravitasi Newton ini kemudian diterapkan oleh W.J. Reilly (1929),
seorang ahli geografi untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antara
dua wilayah atau lebih. Berdasarkan hasil penelitiannya, Reilly berpendapat
bahwa kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur
dengan memerhatikan faktor jumlah penduduk dan jarak antara kedua
wilayah tersebut, atau sebagai formulasinya yang linier dengan Newton,
kekuatan interaksi dua wilayah adalah hasil kali jumlah penduduk dua
wilayah berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dua tempat tersebut.
Esensi dari teori titik henti adalah bahwa jarak yang lebih kecil ukurannya
berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat pandangan itu dan
berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari
wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dengan jumlah penduduk kota
yang lebih sedikit.