KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan pertolongan-Nya
sehingga team penyusun dapat menyelesaikan buku panduan penulisan karya ilmiah
edisi pertama STT Real Batam. Pedoman ini bertujuan memberikan acuan dasar bagi para
mahasiswa untuk menyusun karya ilmiah. Pedoman ini pun dipersiapkan dan disusun
dengan menggunakan berbagai standar referensi nasional dan internasional.
Meskipun demikian team penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam buku panduan ini. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan
menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, sehigga pada
akhirnya menjadi lebih baik.
Team penyusun sangat berterimakasih kepada semua unsure yang menjadi nara
sumber dalam penyusunan buku panduan ini, baik yang membantu secara langsung maupun
tidak langsung. Tentu tak lupa berterimakasih kepada Ketua STT Real Batam bahkan kepada
ketua Yayasan Real batam yang telah memberi kepercayaan kepada team untuk menyusun
dan menyempurnakan buku panduan ini.
Akhir kata kami berharap kiranya buku panduan penulisan karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh mahasiswa/I STT Real Batam baik Mahasiswa di Strata Satu
maupun mahasiswa di Strata Dua.
Edisi Revisi
Batam, Agustus 2018
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI REAL BATAM
BAB I
PEDOMAN UMUM
Bentuk karangan ilmiah di sini identik dengan jenis karya tulis keilmuan yaitu makalah,
laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bentuk-bentuk karangan ilmiah berikut.
1. Makalah : Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan masalah atau topik dan
dibahas berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifat empiris dan
objektif.
2. Kertas kerja : Kertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam
daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu
bersifat empiris dan objektif.
3. Skripsi : Skripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S-1). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana. Langsung (observasi lapangan) , tidak langsung (studi
kepustakaan).
4. Tesis : Tesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi (karya ilmiah S- 2 ). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
magister.
5. Disertasi : Disertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S-3).
Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
1. Kertas A – 4, warna putih ukuran 80 garm ( Untuk hasil akhir Skripsi dan Tesis
yang akan dijilid).
2. Kertas A – 4, warna putih ukuran 70 gram (Khusus untuk Makalah, artikel, dll
Pertama :
Batas Atas : 3 cm (1.2 Inc) dari batas atas kertas
Batas Bawah : 2.5 cm (1 Inc) dari batas bawah kertas.
Batas Kiri : 3,5 cm (1,4 Inc) dari batas kiri kertas
Batas Kanan : 2.5 cm (1 Inc) dari batas kanan kertas
Kedua :
Khusus untuk Cover Karya Ilmiah perhatikan ukuran seperti contoh di bawah
Perhatikan gambar berikut ini :
3 cm / 1.2 “ 4 cm
2,5 cm / 1” 3 cm
D. NOMOR HALAMAN
Pertama : Untuk PENDAHULUAN, BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V,
KESIMPULAN, DAN DAFTAR KEPUSTAKAAN, letaknya di bagian bawah
tengah halaman.
5
Contoh :
BABI I
BAB
Kedua : Untuk semua halaman setelah BAB nomor halaman letaknya pada KANAN ATAS.
Contohnya :
2
E. HURUF
Dalam peulisan makalah dan laporan penelitian Strata Satu, Strata Dua, dan Strata
Tiga STT REAL Batam adalah menggunakan jenis huruf “Arial” dengan font size 12.
F. SPASI
Dalam penulisan Makalah, Skripsi, Tesis dan Disertasi adalah menggunakan Spasi
Ganda (double spasi). Tetapi ada hal yang khusus seperti : HALAMAN JUDUL,
BAB II
A. Pengutipan Sumber
Pengutipan ialah proses meminjam pendapat para ahli dalam disiplin ilmu tertentu
baik langsung atau pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya ilmiah. Hasil pengutipan
1. Bukti atau penguatan untuk menunjang pendapat penulis, artinya bahwa ide atau
gagasan yang sedang diungkapkan oleh penulis dalam karyanya bukan hanya asumsi
atau mengarang tetapi para ahli sebelumnya menyatakan hal yang sama.
2. Sebagai bukti tanggung jawab penulis untuk membangun satu gagasan yang kuat
3. Sebagai bukti bahwa tulisan itu adalah tulisan ilmiah, karena terjadi interaksi teori
secara konstruktif.
Tata cara pengutipan dari sumber lain pada dasarnya terbagi dalam dua jenis, yaitu
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung dapat diartikan meminjam
pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase atau kalimat, artinya
mengambil pandangan atau ide orang lain lewat tulisannya tanpa mengubah bentuk. Pada
umumnya kutipan langsung dalam karya ilmiah diapit dengan dua tanda kutip “…..”.
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah : kutipan yang tidak persis sama dengan redaksi
penulis buku sumber. Kutipan ini merupakan suatu ringkasan yang disusun dan dinyatakan
dalam bahasa pengutip sendiri, namun harus dipastikan bahwa ringkasan ini tidak boleh lari
atau keluar dari konteks dan maksud si penulis sumber, harus menjaga kredibilitas sumber
mengaburkan pengertian.
7
Kutipan langsung pendek atau kutipan tak langsung pendek (tidak lebih dari empat
baris), menyatu dengan redaksi yang ada sebelumnya, sedangkan bila kutipan langsung atau
kutipan tidak langsung yang lebih dari empat baris, maka kutipan dipisahkan dari redaksi
sebelumnya, dibuat menjadi spasi tunggal dan masuk ke dalam sebanyak 5 ketukan indensi.
Contoh kutipan langsung dan tidak langsung yang tidak lebih dari empat baris :
Kematian Kristus di atas kayu salib merupakan puncak dari karya penebusan manusia
dari dosa. Niftrik dan Boland mengungkapkan bahwa “salib menyimpan misteri dan rahasia
besar sebab di dalamnya terlihat pengertian rangkap yang paradox yaitu gelap dan terang,
kebinasaan dan kememngangan, maut dan hidup, neraka dan surga”.1 Paradoks ini bila
direnungkan dengan baik sesungguhnya menyatakan rahmat Allah tetapi juga keadilanNya,
menyatakan kesetianNya tetapi juga murkaNya, kasih Allah dan kekudusanNya. Rasul
Paulus menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat Korintus, tetapi kami memberitakan
Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-
orang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang
Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (I
Korintus 1:23-24). Chris Marantika berkata sudah seharusnya orang percaya melihat salib
Kristus dari dua sisi yaitu Kutuk dan Kasih karunia, dimana hal ini sebagai pemahaman yang
mendasar bahwa Allah kejam terhadap dosa namun penuh kemurahan terhadap manusia
keselamatan yang Allah anugerahkan kepada manusia berdosa bukanlah murahan, tetapi
1
G.C. Van. Niftrik dan B.J. Boland, Dogmatika Masa Kini, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), hal.
255
2
Chris Marantika, Kritologi, (Yogyakarta : Iman Press, 2010), hal. 34
8
diwujudkan dengan harga yang sangat mahal yaitu dengan pengorbanan Kristus di atas kayu
salib.
Contoh kutipan langsung dan tidak langsug yang lebih dari 4 baris :
Kaum Calvinisme menolak dengan keras kehendak bebas dalam keselamatan, bahkan
mereka berkata bahwa kasih karunia Allah tidak bisa ditolak oleh manusia yang adalah bejana
tanah liat yang tidak bisa bertanya kepada penciptanya apa lagi menolak keselamatan.
Menurut Stephen Tong, dosa adalah tempat dimana kemuliaan tidak hadir. Gelap adalah
tempat dimana terang tidak hadir. Jahat adalah dimana kebajikan tidak mencapainya. ada
waktu hujan turun dengan begitu deras dari langit, mengapa di tanah adatempat yang
kering tidak kena hujan? Pada saat cahaya matahari bersinar begitu terik dan terang,
mengapa ada gudang yang begitu gelap? Kareana sinar matahari di tempat itu tidak ada.
Kegelapan itu bukanlah suatu realitas yang seimbang dengan terang. Kegelapan adalah
kekurangan atau ketiadaan cahaya. Dosa adalah kekurangan kemuliaan.3
Penekanan disini ada pada kuasa dosa yang membuat manusia tidak mampu berbuat apa apa
untuk meresponi kasih karunia Allah. Dalam kerusakan total manusia Allah memilih mereka
umum tetapi anugerah khusus (pendamaian terbatas) bagi mereka yang diperkenakan Allah.
Orang berdosa ada dalam kegelapan dan sama sekali tidak ada terang didalmnya sehingga ia
Emmanuel Kant menganggap kejahatan berada pada keadaan diatas kesadaran yang tak
dapat diterangkannya. Bagi Leibniz kejahatan berkenaan dengan keterbatasan alam
semesta. Schleiermacher berpendapat bahwa dosa asal berada didalam natur manusia
yang berindra, dan Ritschl mengatakan bahwa kejahatan berkenaan dengan ketidaktahuan
manusia, sedangkan para evolusi menganggap kejahatan sebagai pertentangan dari sifat-
sifat yang masih rendah terhadap kesadaran moral yang sudah lebih berkembang. Bart
mengatakan bahwa asal mula dosa sebagai suatu misteri dari predestinasi. 4
Dalam posisi yang demikian maka teologi Calvinis selalu memberikan kesadaran
berteologi mencari penyingkapan pengenalan akan hakekat Allah yang penuh rahasia, mereka
3
Stephen Tong, Yesus Kristus Juruselamat Dunia, (Surabaya : Momentum 2005), hal. 45-46.
4
Louis Berkhof, Teologi Sistematika Vol.IV,( Surabaya : Momentum, 2005) hal. 86-87.
9
tetap menyadari bahwa apa yang mereka ketahui tentang Allah hanyalah sebagian dari proses
perlu dicantumkan, maka bagian yang dilewati itu dinyatakan dengan 3 titik yang berjarak,
dan bila penghilangan diikuti dengan kalimat baru, maka tambahkan titik pada ketukan
keempat. Contoh
“Bait Allah yang ada pada abad pertama Masehi adalah Bait Allah yang ketiga yang
dibangun atas reruntuhan yang dahulu. Bait Allah yang pertama adalah yang dibangun
oleh Salomo. Bait Allah pertama tersebut dihancurkan oleh Babilon pada tahun 587 SM.
Bait Allah yang kedua … dibangun pada zaman Ezra-Nehemiah dimana Bait Allah
inipun hancur oleh keganasan pasukan Romawi …. Lalu yang ketiga, atas restu Herodes
yang agung yang ketiga itu mulai pada tahun 20 SM. Bentuk dan aristekturnya tentu saja
dipengaruhi oleh bentuk dan aristektur Romawi-Helenis” 5
Apabila dalam suatu kutipan blok, kalimat yang dilewati lebih dari satu paragraph, maka
bagian yang dilewati itu dinyatakan dalam titik-titik berjarak satu spasi sepanjang satu baris.
Contoh:
“Para pujangga atau negarawan itu berada di pusat pemerintahan Negara Israel sejak
zaman Daud sampai jatuhnya Samaria (722 SM) dan Yerusalem (587 SM)
………………………………………………………………………………………..,
Jadi diplomasi, organisasi dan administrasi telah merupakan kegiatan yang hebat di Israel
sejak zaman Daud sampai pada zaman Yesus, sehingga maneuver yang dilakukan oleh
para imam dianggap hal biasa dalam usaha membebaskan Israel”6
yaitu catatan kaki (footnote), catatan perut (innote) dan catatan akhir (endnote). Untuk
menyeragamkan teknik dan tata tulis karya ilmiah, STTB REAL Batam menggunakan Tata
5
Sri Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan, (Jakarta : BPK. Gunung Mulia, 1990), hal. 319
6
Ibid., hal. 221
10
cara tulis Turabian Style yaitu catatan kaki di bawah atau disebut (footnote) untuk penulisan
semua karya ilmiah. Catatan kaki adalah salah satu jenis catatan acuan di mana cara
pengutipannya dengan menempatkan sumber kutipan di kaki halaman. Hal-hal yang harus
Penulisan footnote (catatan kaki) harus mencantumkan sumber kutipan dengan jelas
dan langsg atau tanpa indensi kosong setelah nomor kutipan berturut-turut nama
pengarang, judul buku, kota penerbit, lembaga penerbit, tahun penerbit, dan nomor
halaman. Nama pengarang diketik sesuai dengan yang ada di buku (tanpa mencantumkan
Dalam catatan, unsur-unsur di atas dipisahkan oleh tanda koma, sedangkan fakta penerbitan
pakai tanda kurung (parenthesis). Koma sebelum fakta penerbitan diganti tanda kurung.
Louis Berkhof, Teologi Sistematika Vol. IV, ( Surabaya : Momentum, 2005), hal.
86-87.
Kalau beberapa pengarang, catat semua nama dipisahkan oleh kata dan untuk dua
pengarang, atau dipisahkan tanda koma untuk lebih dari dua pengarang untuk tiap pengarang,
kecuali untuk pengarang terakhir ditambah tanda koma.
1
Mary Lion, dan Henry S. Lucas, The Wardrobe Book, with collaboration of Jean de
Sturier (Brussels: Commission Royale d’Histoire de Begiique, 1983), hal. 175.
11
Kalau ada lebih dari tiga pengarang, biasanya dalam catatan (tapi tidak untuk daftar pustaka),
hanya nama pengarang pertama dari buku yang dicatat lengkap diikuti dengan et al., yang
artinya dan lain-lainnya, tanpa tanda koma.
2
Martoyo Sumadilaga et al., Jaringan Kerja Terorirsme (Jakarta: Gunung Merbabu,
2007), hal. 55.
Gelar dan atribut kesarjanaan lainnya tidak perlu disebutklan dalam catatan, sekalipun di
buku disebutkan.
Apabila selain pengarang, di buku disebutkan pula editornya, atau penterjemah atau
penyunting, sebutkan nama-nama tersebut sesudah judul buku.
3
Emile Durkheim, On Morality and Society,ed. Robert N. Bellah (New York:
Doubleday, 1967), 17.
Contoh :
Januari Yakob, “Standar Kompetensi Guru PAK” Jurnal REAL Didache, Vol. 1
4
Contoh :
Lukas Stujipto, Metode Deduktif dan Induktif sebagai sumbangsih Plato
Bagi Teologi, (Skripsi), Jakarta: Program Studi Teologi, STT Real Batam, 2005
Dimulai dari nama penulis artikel /berita, Topik Artikel / berita, Alamat Situs web,
dan waktu di akses
Contoh :
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Utama
Alkitab, Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia, 2010
Arikunto. Suharsimin, Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta, 2007
Bessie. Deicy Lidia dan Ev. Robinson Napitupulu, Buku Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Boehlke R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pemikiran dan Praktek PAK dari Plato
sampai Ig. Loyola, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.
Crason, D. A. Gereja Zaman Perjanjian Baru dan Masa Kini. Malang: Gandum
Mas, 1997.
15
D.W. Lee, Khotbah Ekspositori yang Membangun Pendengar. Jakarta: LLB, 2000.
Corelius. Januari Yakob, “Standar Kompetensi Guru PAK” Jurnal REAL Didache,
Vol. 1 nomor 2, Juni 2017
Harefa. Otniel, Keluraga Sebagai Pusat Pendidikan Moral Anak, Real Didache, Vol.
3, nomor 5 (September 2016), http://www.sttrealbatam.com, otniel.pdf
(diakses 12 Agustus, 2017).
Sidabutar. Dewi Lidya, Membangun Wanita Yang Bijaksana, Batam : Real Press,
2017, e-book.
Warren. Rick, Pertumbuhan Gereja Masa Kini. Malang: Gandum Mas, 2000.
Walz. Edgar, Bagaimana Mengelola Gereja Anda. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2001.
B. Sumber Pendukung
Grachela Senoni Harefa, Pendidikan Anak Dalam Perspektif Alkitab,
http//:www.sarapanpagi.org (diakses 09 Juli, 2017).
16
BAB III
ALINEA, PENULISAN ANGKA, SPASI DAN INDENSI
A. Alinea
Alinea adalah: Susunan kalimat yang menjelaskan suatu pokok bahasan, atau
bagian dari pokok bahasan, yang perlu dipisahkan dengan bagian lain. Pada umumnya
alinea dimulai pada ide yang baru setelah ide sebelumnya.
Dimulai pada ketukan yang ke – duabelas (12) dari baris kiri, atau tekan Tab pada
Keyboard computer anda, selanjudnya seperti biasa.
B. PenulisanAngka
1. Bilangan yang terdiri dari satu atau dua suku kata, terutama angka-angka di
bawah seratus dan kelipatannya; seribu dan kelipatannya, harus ditulis dengan
huruf. Misalnya: satu, lima sembilan, sepuluh, seratus, dua ratus dst. tidak
boleh ditulis 1, 5, 10, 100, 2.000.
2. Bilangan yang terdiri dari tiga suku kataatau lebih, lebih baik ditulis dengan
angka. Misalnya: 274, 576, 333.
3. Bilangan yang terdiri dari empat suku kata atau lebih dituliskan dengan
memberikan sela satu tanda titik untuk menyekat ribuan dan jutaan. Misalnya
3.250, 543.340.000, 10.400.500.
6. Kalimat baru sama sekali tidak boleh dimulai dengan angka walaupun angka
itu nomor rumah, tanggal, tahun, jumlah uang, atau lain-lain. Kalimat harus
ditulis mulai dengan huruf supaya tidak mulai dengan angka. Angka tersebut
harus ditulis dalam bentuk huruf-huuf bila dipakai dalam permulaan kalimant.
8. Angka yang menunjukkan bilangan bulat dapat dieja sebagiannya supaya lebih
mudah dibaca. Misalnya 250. juta.
17
CONTOH
BAB I
2 Spasi
PENDAHULUAN
3 Spasi
oleh setiap guru di sekolah, sebab ini merupakan kunci keberhasilan dalam
3 Spasi
Identifikasi Masalah
Dari berbagai masalah yang sudah penulis ungkapkan pada latar belakang
D. Indensi / Ketukan
Sesudah tanda baca koma(,) dipakai satu indensi (satu ketukan) sebelum kata
berikutnya, sedangkan sesudah titik (.) diberi dua indensi (2 ketukan).
Indensi untuk alinea baru adalah dua belas (12) ketukan kosong baru di
ketukan tiga belas (13) dimulai alinea baru (bisa juga menggunakan Tab di
keyboard laptop anda).
19
BAB IV
b. Judul Skripsi atau paper diketik di bagian tengah halaman yang letaknya
sekitar 1,5 inci sampai 2 inci dari tepi atas kertas (perhatikan contoh
dibawah), diketik dengan huruf besar, harus dibagi sehingga menjadi
dua/tiga baris berbentuk piramida terbalik tanpa mengabaikan kaidah
bahasa Indonesia. Dan jarak antara baris pertama dengan baris
berikutnya adalah 1 spasi
g. Jarak baris kalimat pada butir (b) dan (c), serta (c) dan (d) adalah sama
yaitu satu setengah inci. Sedangkan jarak butir (a) dan (b), serta (d) dan
(d) diatur dengan memperhatikan ruang yang tersedia, mengingat
jumlah baris judul yang bervariasi.
20
4 - 7 spasi tunggal
PAPER
Diajukan kepada
Bpk. Timotius Togatorop, M.Th.
Untuk Memenuhi Persyaratan Lulus Mata Kuliah
PAK Dalam Masyarakat Majemuk
Oleh :
Hamonangan Simamora
NIM : 055032006
5 Spasi tunggal
3 cm / 1,2 inci
21
Contoh Sususnan Cover
Skripsi /Tesis
4 cm / 1,5 inci
3 - 5 Spasi tunggal
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Kristen
Pada Program Studi Pendidikan Agama Kristen
Sekolah Tinggi Teologi Real Batam
Tinggi 6 cm
Lebar 6 cm
Oleh
Rudolf Sarofati Hutasoit
Nim : 055032005
3 - 5 Spasi tunggal
PRODI PAK
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI REAL
BATAM
2014
3 cm / 1,2 inci
22
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teologi Pada Program Studi Teolgi Kpendetaan
Sekolah Tinggi Teologi Real Batam
Oleh
Rudolf Sarofati Hutasoit
Nim : 055032005
PRODI TEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI REAL
BATAM
2018
23
BAB V
Pedoman Peletakkan Judul dan Sub Judul dalam Naskah tulisan (redaksi)
a. Judul BAB selalu diletakkan di lembaran baru naskah skripsi
b. Judul BAB seluruhnya ditulis dengan huruf capital (huruf besar) dan di bold
c. Judul BAB selalu diletakkan di tengah halaman kertas (Center text)
d. Sub judul pertama (A) diletakkan ditengah / center text ( di bold)
e. Sub judul kedua (a.1) diletakaan di Margin Kiri (di bold)
f. Sub judul ketiga (a.1.1) diletakkan di tengah/center text (di bold)
g. Sub Judul kempat (a.1.1.1) diletakkan di Margin kiri di bold.
Perhatikan :
h. Seluruh sub judul disetiap awal suku katanya menggunakan huruf capital
i. Seluruh Sub Judul tidak digaris bawahi
Pedoman Tanda Penomoran pada Sub judul dan bagian dari sub judul
a. Sub judul pertama (bagian utama dari Judul BAB) menggunakan tanda huruf
A (Kapital), B, C, dan seterusnya.
b. Sub judul kedua (bagian dari sub judul pertama), menggunakan tanda sebagai
berikut : a.1., a.2., a.3 dst.
c. Sub judul ketiga (bagian dari sub judul ke dua), menggunakan tanda sebagai
berikut : a.1.1., a.1.2., a.1.3., atau b.1.1., b.1.2., b.1.3., dst…
d. Sub judul keempat (bagian dari sub judul ke tiga), menggunakan tanda :
a.1.1.1., a.1.1.2., / a.1.2.1., a.1.2.2., dst..
Halaman Motto dan persembahan, Abstraksi, kata Pengantar serta Daftar Isi
1. Motto : adalah semboyan kehidupan dari penulis skripsi, yang bisa diambil dari
filsafat rohani atau dari ayat-ayat Alkitab … sesuai dengan semangat penulis.
2. Ditambah dengan persembahan skripsi/tesis di bawah motto (perhatikan
contoh).
3. Halaman Abstraksi : dimulai dengan nama yang dibalik, judul skripsi/Tesis dan
abstraksi. Abstraksi adalah merupakan gambaran menyeluruh, yang dimulai
25
dengan masalah awal, rumusan masalah, metode penelitian, analisis data dan
hasil yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang didapatkan oleh peneliti.
(perhatikan contoh)
4. Kata pengantar adalah penjelasan penulis bagaimana ia menulis tentang
penelitiannya, prosesnya dan tentu saja ucapan terimakasihnya kepada orang-
orang yang telah mendukungnya secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk alasan keseragaman maka format awal ucapan terimakasih ditunjukan :
1. Ketua STT REAL Batam, …. (Tulis nama Ketua STT lengkap dgn gelar)
2. Pembantu Ketua satu, dua dan tiga, STT Real Batam ……. (tidak perlu
tulis nama ) di tambah dengan Direktur Pasca Sarjana (khusus utk S2)
3. Dosen Pembimmbing satu (Nama dosen pembimbing lengkap dgn gelar)
4. Dosen Pembimbing dua (nama lengkap dengan gelar)
5. Nomor lima sampai seterusnya …. (bila masih ada) disusun oleh si penulis
skripsi /tesis sendiri. (lihat contoh-2 skripsi sebelumnya)
1. Kata DAFTAR GAMBAR, TABEL diketk ditengah halaman , dua spasi tunggal
dari tepi atas dengan huruf besar disetiap suku katanya
2. Kata ‘Tabel’ atau ‘Gambar’ diketik dari tepi kiri dua spasi tunggal dari kata
DAFTAR GAMBAR, TABEL.
1. Lembaran ini merupakan suatu pembatas untuk mengakhiri bab atau judul
yang telah rapung dan akan memulai dengan judul atau bab yang baru
2. Lembaran ini berisi kertas warna biru muda, dan akan berisi logo sekolah
ditengah-tengah halaman kertas dengan ukuran (11 x 11 cm)
3. Lembaran ini ditaruh disetiap akhir Bab dan tidak termasuk dalam perhitungan
nomor halaman karya tulis.
27
Contoh Surat Pernyataan Mahasiswa
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah
benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan duplikasi
sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain, kecuali bagian yang
sumber informasi dicantumkan. Pernyataan ini dibuat d engan
sebenar-benarnya secara sadar dan bertanggung jawab.
Apabila dikemudian hari terbukti saya melakukan duplikasi
terhadap skripsi atau karya ilmiah lain yang sudah ada, maka saya
bersedia menerima sanksi apa pun yang diberikan oleh Institusi sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Pertama dan Kedua dengan
ini menyatakan bahwa :
Skripsi tersebut telah melewati proses bimbingan, dibaca, ditelaah, diperbaiki dan
disetujui untuk dipertahankan di depan dewan dosen penguji skripsi, sampai akhirnya
dinyatakan lulus.
______________________ ______________________
Diketahui oleh
Ka Prodi PAK STT Real Batam
Disusun oleh
William Vanesa Abraham
Nim : 0602809
Dengan Nilai
------------------------------
1. _______________________________ ______________
Ketua Team
2. _______________________________ ______________
Anggota
3. _______________________________ ______________
Anggota
Diketahui Oleh
Akademik STT REAL Batam
KETUA
Motto :
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang begitu melimpah penulis panjatkan kepada Tuhan kita Yesus
Kristus yang telah memberikan waktu dan kesempatan yang terbaik kepada penulis,
sehingga akhirnya bisa mencapai penyelesaian Pendidikan Strata Satu di STT Real
Batam. Penulis juga mengucap syukur buat penyertaan serta kemampuan yang Tuhan
telah berikan mulai dari awal perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini
sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua STT Real Batam, Pdt. Fransiskus Irawan Widjaja, MAIE., M.Th.
2. Para pembantu ketua (Puket I, II, III) dan seluruh civitas akademika STT Real
– Batam yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada penulis
skripsi ini, yang dengan teliti dan sabar mengoreksi, memberi ide arahan dan
pembimbingan skripsi.
5. Kepada seluruh Bpk/Ibu dosen khususnya di Prodi PAK yang telah mengajar
penulis selama berlangsung proses belajar mengajar di STT Real Batam, yang
tanpa lelah memperlengkapi penulis dalam kerohanian dan skill sebagai seorang
6. Kepada Suamiku / Istriku (Bagi yang sudah berkeluarga) ……….. kepada orang
9. Kepada seluruh rekan-rekan kerja (bagi yang sudah bekerja atau telah mengajar)
…..
10. Kepada ……. (kepada siapapun/komunitas yang anda inginkan yang telah
Penjelasan : Abstraksi
seluruh isi tulisan dan umumnya disajikan dalam satu pa ragraph (satu
alinea saja) maksimal 200 kata. Dimuali dari Nama yang dibalik, Judul
Skripsi, kata kunci, lalu masuk dalam abstraksi dengan menjelaskan mulai
dari latar belakang, rumusan masalah, landasan teori dan metode penelitian
Kata-kata Kunci :
DAFTAR TABEL
Halaman
2. Laporan Guru BP terhadap terapan disiplin bagi anak-anak usia dini ………….. 8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR ISI
Halaman
Pengesahan Dosen Pembimbing .................................................................................. i
Pengesahan Dosen Penguji ………………………………………………………… ii
Pengesahan dan Penerimaan Skripsi .......................................................................... iii
Motto dan Persembahan ……………………………………………………………. iv
Kata Pengantar dan Ucapan Terimakasih ................................................................. v
Abstraksi ..................................................................................................................... vi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Gambar (bila ada)
Daftar Isi ................................................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ …………... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. …………... 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. …………... 8
D. Rumusan Masalah .................................................................. …………... 8
E. Tujuan Penelitian ..………………………………………………………. 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................. ………… 9
G. Sistematika Penelitian ……………………………………...…………. 10
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Lampiran (Bila ada).
41
BAB VI
PENJELASAN TENTANG PLAGIARISM
Plagiarism adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yang diterjemahkan
dalam bahasa Inggeris “kidnapper” artinya “penculik” atau “pencuri” karya tulis orang
lain, dalam istilah yang dikenal di Indonesia adalah “pembajakkan”. Fowler dan Aaron
mendefenisikan plagiarism sebagai berikut : “the presentation of someone else’s ideas
or words as your own”7 Kedua pakar ini menegaskan bahwa tindakan plagiarism baik
sengaja, maupun tidak merupakan suatu tindakan kejahatan yang sama 8
Plagiarism dapat berbentuk tindakan menulis sesuatu yang tidak
mencantumkan sumber asli, bahkan bila lupa mencantumkan tanda pengutipan
sekalipun, dalam kutipan, ringkasan, atau pa raphrase hasil karya orang lain.
Plagiarism juga dapat berbentuk tindakan seorang mahasiswa yang membeli hasil
tulisan orang lain dan kemudian diakuinya sebagai hasil karya tulisnya sendiri. Kedua
bentuk plagiarism tersebut menurut Fowler dan Aaron merupakan tindakan plagiarism
yang disengaja.9
Di Indonesia, kejahatan ini diancam dengan hukuman berdasarkan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2002 tantang “Hak Cipta” berikut dengan penjelasannya, dan
sebaiknya setiap sarjana dapat mempelajari dan mendalami Undang-Undang
Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) 10 Biasanya Perguruan Tinggi
yang menyelenggarakan penelitian akademik, dan mempercayakan tugas penelitian itu
kepada para mahasiswa pada level Strata 1 dan Strata 2, dalam bentuk Skripsi, Tesis,
diawasi secara ketat karena dampak plagiarism tidak hanya merusak citra si mahasiswa,
tetapi juga citra Institusi Perguruan Tinggi tersebut. Hingga pada saat ini sanksi dan
tindakan yang dilakukan adalah :
7
H.Ramsey Fowler dan Jane E. Aaron, The Little, Brown Handbook , (Glenview, III, Scott,
Foresman and Company : 1990), hal. 572-578
8
Ibid., hal. 573
9
Ibid., hal. 573
10
Undang-Undang Perlindungan Hak Atas Intelektual (Bandung : Citra Umbara,2007) hal.
313 – 369, 411 – 421 dan Juga Kitab Undang-Undang Hukum Pidana RI
42
1. Pembatalan/ujian skripsi dan tesis dan sampai pada tingkat pencabutan hak
kemahasiswaan.
2. Mahasiswa yang hendak mengajukan karya tulis/penelitiannya harus
membuat pernyataan resmi bermeterai bahwa hasil karya penelitiannya,
bukan jiplakkan atau hasil bajakkan dari karya orang lain.
MENGHINDARI PLAGIARISM
Selanjutnya, Fowler dan Aaron mengemukakan bagaimana cara seorang
peneliti dapat menghindari tindakan yang merugikan ini. Dalam hal ini si peneliti
dalam menulis karya penelitiannya dituntut mengenal bagian-bagian dari karya tulisnya
yang menuntut pengungkapan sumber-sumber original dan bagian-bagiannya, untuk itu
ada tiga macam sumber suatu karya tulis yaitu :
1. Pemikiran independent (asli) dan pengalaman penulis sendiri
2. Pengetahuan yang dimiliki umum
3. Pemikiran independent milik orang lain
Untuk sumber yang pertama dalam hal ini si penulis tidak perlu mencantumkan
sumbernya, misalnya kesimpulan yang ditarik si penulis sebagai hasil dari pengalaman
itu sendiri, pengalaman atas pengumpulan data hingga pada penarikkan kesimpulan.
Untuk sumber yang kedua berhubungan dengan pengetahuan yang sudah
diketahui luas oleh publik dan tidak diketahui siapa penulis awalnya, contohnya
ceritera-ceritera rakyat, dan fakta yang wajar misalnya dampak krisis moneter dapat
merugikan para pedagang kecil, dapat dikatakan sudah diketahui secara umum. Namun
untuk menyatakan seberapa jauh dampak krisis moneter ini merugikan pedagang kecil,
si penulis memerlukan data yang mungkin sudah menjadi hasil penelitian orang lain
atau pandangan orang lain yang diserapnya, misalnya saat wawancara.
Sumber ketiga adalah pandangan atau pemikiran orang lain yang jelas bukan
milik si penulis sendiri, dan bukan juga suatu pandangan yang sudah diketahui secara
umum. Karena itu harus dijelaskan sumbernya dengan jujur. Berikut ini dikemukakan
contoh plagiarism atau pembajakkan naskah yang tidak boleh dilakukan dalam
penulisan skripsi atau tesis sebagai berikut :
43
Naskah asli : Tuhan selalu memakai orang-orang yang tak sempurna dalam
situasi-situasi yang tak sempurna untuk melaksanakan
kehendakNya.
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa pemilik argumentasi yang asli adalah
Rick Warren dalam bukunya Pertumbuhan Gereja Masakini, terbitan Gandum Mas
cetakan keempat tahun 2003 halaman 41, akan tetapi seorang peneliti yang menulis
skripsi atau tesisnya tidak jujur menjelaskan sumber sehingga kalimat/penulis buku
tersebut dipindahkan saja pada naskah skripsinya/tesisnya dengan
menambahkan/menyisipkan kata-kata tertentu seperti kata “Yesus”, kata “memakai”
pada naskah asli diganti dengan kata “menggunakan” tetapi artinya sama saja,
kemudian menambahkan kata “supaya”, kata “dapat”.
hukum maupun secara etika. Perlu diketahui bahwa tidak ada batasan jumlah baris
yang digunakan pada catatan kaki, bagian itu digunakan untuk menjelaskan dengan
kutipan.
11
Rick Warren, Pertumbuhan Gereja Masa Kini, (Malang : Gandum Mas, 2003), hal. 41
45
BAB VII
PEDOMAN TAMBAHAN TENTANG PENGUTIPAN
Apabila jumlah kutipan terdiri dari 5 baris atau lebih maka dijadikan kutipan blok,
diketik dengan spasi tunggal. Indentasi kutipan blok adalah 0,5 inci dari batas
pengetikan sebelah kiri, atau sama dengan dua kali tab dari baris penggir ketikan
sebelumnya, juga dibuat dalam tanda kutip dan dicantumkan catatan kaki. Contoh
sebagai berikut : Misi sebuah Gereja demikian penting dalam kehadirannya di tengah
dunia modern seperti sekarang ini, sebagaimana dikemukakan oleh Etiknius Harefa
sebagai berikut :
“Misi merupakan bahasa jati diri suatu lembaga gerejawi untuk
mengungkapkan kepada dunia dan kepada semua umat manusia, tentang hal-
hal yang paling urgen dalam gerak langkah gereja secara dinamis menuju tujuan
akhirnya yang mulia, sekaligus menjadi pernyataan cinta kasihnya yang sangat
tulus dan bertanggung jawab kepada kepala Gereja yaitu Yesus Kristus” 14
12
J. Oswal Sanders. Kepemimpinan Rohani, (Bandung : Yayasan Kalam Hidup, 2008), hal.
32
13
Otniel Harefa, Mewujudkan Gereja yang Misioner di GTDI - Suatu refleksi menyambut ulang
tahun GTDI yang ke 40 tahunDalam, (Batam : Bahtera Misi Publishing, 2011), hal.15
14
Ibid., hal. 23
46
Apabila suatu kutipan merupakan kutipan tidak langsung atau parafrase maka kutipan
ini perlu didahului dengan kalimat sendiri atau kalimat dari kita sebagai penulis, baru
diikuti dengan pendapat penulis buku, dengan menyebutkan nama pemilik gagasan
tersebut, sehingga seluruh kalimat itu menjadi nyata bahwa bukan pandangan si
peneliti, dan sesudah tanda titik pada kalimat yang dikutip itu, dapat disambung lagi
dengan komentar Anda. Contoh :
Penulis Tesis atau Skripsi, tidak perlu merasa enggan untuk mencantumkan sumber
naskah yang dikutip, hal itu justru membuktikan kejujuran ilmiah, dengan
mengemukakan sumbernya. Selanjutnya, tidak usah merasa tidak obyektif apabila
jumlah catatan kaki banyak, justru dengan banyaknya catatan kaki, memperlihatkan
keaslian naskah dan kejujuran dalam menempuh proses penulisan karya imiah.
Tetapi, sumber-sumber yang dikutip tersebut tidak mungkin tanpa komentar atau
penjelasan sebelum ataupun sesudah kutipan, justru dengan adanya komentar yang
diberikan oleh peneliti, membuktikan bahwa konsep atau gagasan yang dikutip itu
dikuasai atau dimengerti dengan baik.
15
H. Richard Neibhur, Kristus dan Kebudayaan , (Jakarta : Petra Jaya, 1989), hal. 198
47
Diungkapkan oleh ketua Komnas HAM bahwa Drama pembantaian yang terjadi di
Lapas Cebongan Kaputen Sleman, merupakan ekspresi dari lemahnya penegakkan
hokum di Indonesia sehingga setiap komunitas lebih memilih jalannya sendiri dalam
menyelesaikan masalah mereka16
16
Tribun Batam. Napi Disuruh Tepuk Tangan Usai Eksekusi, (Batam : Kamis, 28 Maret
2013), hal. 11
17
Yakob Tomatala. Anda juga bisa menjadi Pemimpin Visioner (Ebook : www.
Yakobtomatala.com - Leadership Foundation, 2006) hal. 23
18
Gunarsa Singgih.. Dikutip dari www. Sarapanpagi.com, kamis 21 Maret 2013.
Pertumbuhan Gereja Ontologis – Februari 2013
48
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan/Manfaat Penelitian
G. Sistimatika Penulisan (untuk Proposal)
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
49
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah (Konteks dan Alasan Penelitian)
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Sistimatika Penulisan (untuk proposal penelitian)
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI)
DAFTAR LAMPIRAN
Selamat Berkarya
Akademik STT Real Batam