Manfaat Perwilayahan
Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.
Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.
Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan
yang sangat beragam.
Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun
manusia.
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang
yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji
fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan,
yaitu :
1. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik
tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu
wilayah dengan cara mengkaji :
penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
media penyebarannya
proses penyebaran
intensitasnya
interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah
penyakit yang terjadi.
1. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang
terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan
interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.
2. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region
sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan
bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.
4. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya
dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat
dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana
persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia
dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting
untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional
planning).
Ciri-Ciri Perwilayahan
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari perwilayahan, yaitu sebagai berikut:
3. Total Region
Pewilayahan dengan bercirikan keseluruhan juga disebut total region merupakan
penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak sekali faktor menyangkut itu
lingkungan alam, lingkungan manusia maupun juga lingkungan biotik. Contohnya
dalam penetapan wilayah hutan pinus, hutan cemara, hutan jati dan lain
sebagainya.
Tujuan Wilayah dan Perwilayahan
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari wilayah dan perwilayahan, yaitu sebagai
berikut:
Meratakan Pembangunan
Fungsi utamanya dari ciri-ciri wilayah dan perwilayahan adalah dapat memertakan
pembangunan di semua wilayah yang secara de facto dan de jure menjadi
kekuasaan NKRI. Dengan kondisi ini sehingga dapat mengurangi kesenjangan
pembangunan yang selama ini terjadi di semua wilayah-wilayah di Indonesia.
Kordinasi
Peranan yang diberikan lainnya tentang konsep wilayah dan perwilayahan ini adalah
mampu untuk memberikan koordinasi dari berbagai jenis-jenis program
pembangunan di setiap daerah. Kondisi inilah setidaknya dikemudian hari tidak ada
ketimpangan kepentingan antara pemerintah di daerah satu dengan yang lainnya.
Sosialisasi
Tujuan lainnya yang dapat dikejelaskan adalah mampu untuk menyosialisasikan
berbagai program pembangunan kepada aparatur pemerintah, kepada masyarakat,
dan pengusaha yang beradal dalam semua sektor pembengunan yang telah
direncanakan.