Anda di halaman 1dari 38

BAB 1

KONSEP WILAYAH DAN


PERWILAYAHAN

OLEH
PUJI LESTARI, S.PD
SMANSA MAGELANG
 Tujuan Pembelajaran: Setelah PJJ diharapkan siswa dapat
memahami konsep wilayah dan perwilayahan secara
mandiri
A. Pengertian Wilayah/ region

1. Taylor
wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-
sifat yang berbeda dari lainnya
2. PP no. 47 Th 1997 tentang RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif dan / aspek
fungsional.
3. Bintarto dan Hadi Sumarno
Wilayah adalah permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal- hal tertentu dari
daerah di sekitarnya.
Kesimpulan :
Wilayah merupakan bagian permukaan bumi yang dalam hal-hal tertentu dapat dibedakan dengan bagian-bagian lain
disekitarnya.

Contoh :
 Wilayah pedesaan akan berbeda dengan wilayah perkotaan
 Wilayah industri beda dengan wilayah pertanian
 Wilayah pegunungan beda dengan wilayah dataran rendah

Unsur wilayah :
1. Mempunyai ciri dan luas tertentu
2. Berbeda dengan daerah lainnya
3. Dapat ditentukan berdasarkan aspek administrasi atau fungsional
B. Klasifikasi Wilayah :

a. Wilayah secara umum


1) Wilayah Formal
 adalah suatu kawasan geografis yang seragam atau homogen.
 Pengklasifikasian wilayah formal didasarkan pada satu criteria
saja
 Wilayah formal merupakan suatu wilayah yang statis,seragam
dan tidak aktif.
 Wilayah dengan ciri seperti ini biasanya adalah wilayah
pinggiran atau pedesaan
2) Wilayah Fungsional
 adalah kawasan geografis yang difungsikan menurut jenis dan kekhususan,suatu wilayah yang saling
berhubungan antara bagian satu dengan bagian yang lain.
 Wilayah fungsional merupakan suatu wilayah yang dinamis,aktif dan terbentuk secara terus menerus oleh
dorongan yang mengubahnya,
 Wilayah seperti ini biasanya adalah wilayah sentral/pusat kota dan sekitarnya.
 Contoh JABODETABEK, JOGLOSEMAR
b. Wilayah menurut Geographic Asociatioan ( 1937)
1) Generic Region
Yaitu penggolongan wilayah menurut jenis nya (iklim, topografi, vegetasi dan fisiografi
2) Spesific Region
Yaitu wilayah tunggal yang memiliki ciri-ciri geografis tertentu atau khusus terutama yang ditentukan
oleh lokasi absolut (letak astronomis berdasar Lintang dan Bujur) dan lokasi relatif(letak geografis di
muka bumi).
Contoh :
-Wilayah Asia Tenggara (mempunyai karakteristik geografis khusus seperti lokasi, ekonomi, penduduk,
budaya, bahasa, tradisi, iklim)
- WIB, WITA, WIT ( mempeunyai ciri khusus: lokasinya dengan batas batas tertentu berdasar garis
bujur, pertimbangan politis, ekonomi, sosial, aktivitas penduduk dan budaya)
3) Uniform Region
Yaitu wilayah yang didasarkan atas keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu dan dapat
dibedakan dengan wilayah tetangganya.Keberagamana atau homogenitas dapat ditinjau dari kriteria
fisik maupun sosial budaya.
Contoh: wilayah pertanian, wilayah industri,
4) Nodal Region/ pusat kota
Yaitu suatu wilayah yang diatur beberapa pusat –pusat kegiatan yang saling dihubungkan oleh jalur
transportasi antara satu dengan yang lainnya.
Contoh:
- DIY (sbg pusat kebudayaan, pendidikan, perdagangan, wisata, industri kerajinan dll).
- JABODETABEK ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)
pusat – pusat kegiatan dihubungkan oleh transportasi dan komunikasi yang membentuk suatu sistem
keruangan yang terpadu sehingga membentuk suatu sistem kewilayahan
C. Perwilayahan

a. Pengertian Perwilayahan
 Perwilayahan / regionalisasi adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan
kriteria tertentu.
 Atau upaya untuk membagi-bagi permukaan bumi menjadi unit-unit teritorial dalam
lingkup dan tujuan tertentu
Penggolongan wilayah bisa secara formal maupun fungsional
b. Klasifikasi Wilayah Berdasarkan Topic/kategori/ jumlah kriteria
1)Single Topic Region/wilayah bertopik tunggal
Yaitu perwilayahan yang didasarkan pada satu macam unsur
contoh : wilayah dengan curah hujan tertentu
wilayah dengan geologi tertentu (karst, batuan sedimen)
2) Combined topic region/ wilayah bertopik gabungan
Yaitu perwilayahan yang didasarkan atas gabungan beberapa unsur yang masih satu topik.
Contoh curah hujan, temperatur, kelembaban udara, tekanan udara (iklim tropik, sub tropik dsb)
3) Multiple topic region/wilayah bertopik banyak
Yaitu perwilayahan yang didasarkan pada beberapa topik berbeda tapi masih berhubungan antara satu dengan
yang lain.
Contoh :daerah pertanian yang membutuhkan data tentang iklim, tanah, geomorfologi
4) Total region/wilayah total
Yaitu wilayah yang didasarkan pada semua unsur dalam suatu wilayah.
Contoh: Wilayah administrasi desa, kecamatan, kabupaten, provinsi
5) Compage
Yaitu perwilayahan berdasarkanaktivitas manusia yang paling menojol, semacam wilayah perencanaan.
Contoh: wilayah miskin, wilayah bencana, wilayah kumuh
D. Pembangunan dan Pertumbuhan Wilayah

a. Pengertian Pembangunan
Pembangunan Nasional menurut UU RI no 25 Th 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Yaitu upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai
tujuan bernegara.

Jadi makna pembangunan adalah sebuah proses, cara , atau perbuatan yang berkaitan
dengan perubahan.
b. Teori Lokasi Sebagai Dasar Perlunya Pembangunan
Wilayah
Salah satu teori yang mendasari perlunya pembanguanan berbasis wilayah adalah teori lokasi.
Berikut ini beberapa teori lokasi dan tokohnya
1). Teori Von Thunen ( SEwa Tanah)
Johann Heinrich von Thunen (1826) menguraikan teori sewa lahan diferensial dalam bukunya yang
berjudul Der Isolelerte Staat, in Bezlehung auf Landwirtschaft und Nationalokonomie (Berlin :
Schumacher-Zarchin, 1975). Inti pembahasan von thunen adalah mengenai lokasi dan spesialisasi
pertanian.
Menurut Von Thunen , tinggi rendahnya sewa tanah menjadi penentu utama pemilihan lokasi
atau penggunaan lahan, sewa tanah akan semakin tinggi jika letak tanah semakin mendekati
pusat kota dan akan lebih murah jika semakin jauh dari pusat kota.
c. Teori Lokasi Sebagai Dasar Perlunya Pembangunan
Wilayah
Salah satu teori yang mendasari perlunya pembanguanan berbasis wilayah adalah teori lokasi.
Berikut ini beberapa teori lokasi dan tokohnya
1). Teori Von Thunen ( SEwa Tanah)
Johann Heinrich von Thunen (1826) menguraikan teori sewa lahan diferensial dalam bukunya yang
berjudul Der Isolelerte Staat, in Bezlehung auf Landwirtschaft und Nationalokonomie (Berlin :
Schumacher-Zarchin, 1975). Inti pembahasan von thunen adalah mengenai lokasi dan spesialisasi
pertanian.
Menurut Von Thunen , tinggi rendahnya sewa tanah menjadi penentu utama pemilihan lokasi atau
penggunaan lahan, sewa tanah akan semakin tinggi jika letak tanah semakin mendekati pusat kota
dan akan lebih murah jika semakin jauh dari pusat kota.
2). Teori Lokasi Industri ( Alfred Weber )
 Prinsip teori Weber adalah bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang
resiko biaya atau biayanya paling murah atau minimal (least cost location) yaitu tempat dimana
total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan keduanya minimum, tempat
dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum yang cenderung identik dengan
tingkat keuntungan yang maksimum.
 Dalam menentukan lokasi industri, terdapat tiga faktor penentu, yaitu biaya transportasi, upah tenaga
kerja, dan dampak aglomerasi dan deaglomerasi. Biaya transportasi diasumsikan berbanding lurus
terhadap jarak yang ditempuh dan berat barang, sehingga titik terendah biaya transportasi menunjukkan
biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi. Biaya transportasi akan
bertambah secara proporsional dengan jarak. titik terendah biaya transportasi adalah titik yang
menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku (input) dan distribusi hasil produksi.
3). Teori Tempat Sentral  (Walter Christaller)
 salah satu cara untuk mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan yaitu dengan menggunakan teori
tempat sentral (Walter Christaller). Menurut Christaller, kota sentral merupakan pusat bagi daerah
sekitarnya yang menjadi penghubung perdagangan dengan wilayah lain. Selanjutnya, Christaller
menyebutkannya sebagai tempat sentral karena tempat yang sentral tersebut tidaklah semata-mata hanya
bergantung kepada aspek permukiman penduduk.
  Dalam teori in digambarkan bahwa tempat sentral merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk
heksagonal atau segienam. Daerah segienam ini merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu
terlayani oleh tempat yang sentral tersebut.
 Tempat sentral dan daerah yang dipengaruhinya (komplementer), pada dasarnya dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu hirarki 3 (K=3), hirarki 4 (K=4), dan hirarki 7 (K=7).
a) Hirarki 3 (K=3)
1 + (1/3 x 6) = 3
Pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan kebutuhan bagi daerah sekitarnya, sering
disebut kasus pasar optimal. Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, wilayah ini juga mempengaruhi
sepertiga bagian dari masing-masing wilayah tetangganya.
Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pasar. Dalam arti, semua daerah harus dilengkapi dengan
barang-barang yang diperlukan dan lokasi tempat-tempat sentral harus harus sesedikit mungkin.
b) Hirarki 4 (k=4)
1 + ( ½ x 6) = 4
Wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling
efisien. Tempat sentral ini disebut pula situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalu lintas yang optimum
ini memiliki pengaruh setengah bagian di masing-masing wilayah tetangganya.
Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pengangkutan. Menurut asas pengangkutan, penyebaran
tempat-tempat sentral paling menguntungkan apabila terdapat tempat penting terletak pada jalan yang
menghubungkan dua kota. Jalan penghubung dua kota ini hendaknya berjarak pendek dan lurus.
c) Hirarki 7 (k=7)
1 + ( 1 x 6) = 7
Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh bagian (satu bagian) masing-masing
wilayah tetangganya. Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi administratif
yang dimaksud dapat berupa kota pusat pemerintahan. Pengaruh tempat yang sentral dapat diukur
berdasarkan hirarki tertentu, dan bergantung pada luasan heksagonal yang dilingkupinya.
Gambar Teori Tempat Sentral Walter Crisstaller
4) TEORI KERUCUT PERMINTAAN (AUGUST LOSCH)

Menurut Teori Losch suatu industry memiliki lokasi yang optimal jika industrI itu dapat menguasai
wilayah pemasaran yang luas, dengan pemasaran yang luas ada permintaan yang maksimum,
sehingga industry akan memperoleh keuntungan yang maksimal. Menurut teori Losch lokasi industry
tidak perlu terletak di area dengan biaya industry yang minimum, tetapi terletak di area di mana
keuntungan dari totalproduksi menjadi maksimum.
5) TEORI KUTUB PERTUMBUHAN (FRANCOIS PERROUX)
Menurut Perroux, adalah pusat-pusat dalam kutub pertumbuhan arti keruangan yang abstrak, sebagai
tempat memancarnya kekuatankekuatan sentrifugal dan tertariknya kekuatan-kekuatan sentripetal.
Pembangunan tidak terjadi secara serentak, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan
kecepatan dan intensitas yang berbeda. Kutub pertumbuhan bukanlah kota atau wilayah, melainkan suatu
kegiatan ekonomi yang dinamis. Hubungan kekuatan ekonomi yang dinamis tercipta di dalam dan di antara
sektor-sektor ekonomi.
6) TEORI KUTUB PEMBANGUNAN YANG TERLOKALISASI (BOUDEVILLE)

Menurut Boudeville, tata ruang ekonomi tidak dapat dipisahkan dari tata ruang geografis, dalam
mengembangkan pemikirannya lebih lanjut, Boudeville menekankan pada tata ruang polarisasi.

Tata ruang polarisasi dikaji dalam pengertian ketergantungan antara berbagai elemen yang terdapat
didalamnya. Konsep ini erat berkaitan dengan pengertian hirarki, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai
landasan untuk studi pusat-pusat kota dan saling ketergantungannya.
d. Konsep Pembanguanan Wilayah
Ada beberapa konsep pembangunan wilayah, menurut Bappenas, konsep-konsep pembangunan wilayah
diantaranya
1) Konsep pembangunan wilayah berbasis karakter sumber daya , dengan berbagai pendekatan:
 Pengembangan wilayah berbasis sumber daya berdasarkan sdm, surplud sda, sumber daya modal dan
managemen, atau seni budaya dan keindahan alam.
 Pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan yang menekankan pada pilihan komoditas unggulan
wilayah sebagai motor penggerak pembangunan.
 Pengembangan wilayah berbasis efisiensi yang menekankan pembangunan bidang ekonomi dengan porsi
yang lebih besar dibanding bidang yang lain.
 Pengembangan wilayah berbasis pelaku pembangunan yang menekankan peranan setiap pelaku
pembangunan yaitu kelom[ok usaha kecil/rumah tangga, lembaga sosial, lembaga keuangan, koperasi dan
pemerintah
2) Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang yang diimplementasikan dalam bentuk penyususnan
penataan ruang nasional yang diperinci dalam wilayah provinsi dan kabupaten.
3) Konsep pengembangan wilayah terpadu yang menekankan kerjasama antarsektor untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kesmiskinan di daerah tertinggal.
4) Konsep pengembangan wilayah berdasarkan klaster. Konsep ini mengacu pada konsentrasi dari suatu
kelompok kerja sama bisnis atau unit-unit usaha dan lembaga-lembaga yang bersaing, bekerjasama, dan
saling bergantung satu sama lain, terkonsentrasi dalam suatu wilayah dalam bidang aspek unggulan
tertentu.
e. Faktor Penentu Pembanguanan Wilayah
 Ada beberapa faktor geografi yang digunakan untuk mempertimbangkan pembangunan wilayah. Faktor
tersebut adalah:
1) Faktor topografi
Kondisi topografi mempengaruhi strategi pembangunan di suatu wilayah
2) Faktor klimatologi
Mempengaruhi kondisi alam dan budaya di suatu wilayah
3) Faktor hidrografi
Sebagai sistem penunjang kehidupan, bisa juga digunakan sebagai pembangkit listrik, pertanian serta
sarana transportasi.
4) Faktor sumber daya hayati
Mampu menunjang pengembangan dan pertumbuhan suatu wilayah
5) Faktor demografi
f. Pentingnya Daya Dukung Wilayah untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah
 Daya dukung lingkungan hidup (Permen Lingkungan Hidup No 17 Th 2009) adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
 Secara sederhana dapat diartikan sebagai daya tampung maksimum lingkungan untuk diberdayakan
manusia.
 Ada 2 variabel yang berpengaruh terhadap daya dukung wilayah yaitu potensi lahan dan jumlah penduduk.
g. WILAYAH PEMBANGUNAN INDONESIA
REGIONAL PUSAT PERTUMBAUHAN DENGAN WILAYAHNYA DI INDONESIA


h. Pertumbuhan Wilayah
 Pertumbuhan wilayah adalah laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Pertumbuhan
wilayah diwujudkan pada sejumlah pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan adalah wilayah yang pertumbuhannya
sangat pesat .
a. Teori Pertumbuhan wilayah
1) Teori basis sumberdaya alam (Natural resources endowment theory)
Menururt teori ini pertumbuhan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alammdan permintaan akan
komoditas yang dihasilkan dari SDA tsb
2) Teori basis ekspor
Pertumbuhan suatu wilayah sangat ditentukan oleh tanggapan wilayah ytersebut terhadap permintaan eksternal( autward
looking)
3) Teori Pertumbuhan neoklasik
Menurut teori ini pertumbuhan wilayah bergantung pada faktor tenaga kerja, modal ( investasi) dan
kemajuan teknologi.
4) Teori ketidakseimbangan pertumbuhan wilayah (unbalanced growth theory)
Menurut teori ini pembangunan ekonomi dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi. Cenderung
meningkatkan pendapatan perkapita negara maju dan menyebabkan kemiskinan di negara berkambang.
5) Teori baru pertumbuhan wilayah / Teori Pertumbuhan endogen
Menurut teori ini pertumbuhan wilayah berasal dari faktor endogen seperti modal fisik, sumber daya
manusia, teknologi dan inovasi. Kekuatan teknologi dan inovasi menjadi faktor dominan pertumbuhan
wilayah.
b.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
wilayah
1) Kondisi geografis dan sumber daya alam
(topografi, kelembaban, temperatur dan iklim, menjadi salah satu faktor penting yang membentuk
ekonomi suatu wilayah sebelum ada industrialisasi.
2) Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan modal pertumbuhan wilayah. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang berbeda
akan mempengaruhi pertumbuhan setiap wilayah.
3) Modal
Modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama yang dapat digunakan sebagai input
produksi berikutnya yang meliputi modal fisik dan modal sumber daya manusia. Modal fisik seperti :
bangunan , mesin, peralatan. Sedangkan modal SDM meliputi keterampilan, bakat dan pengetahuan
seseorang.
 4) Infrastruktur
Infrastruktur mengacu pada investasi fisik yang antara lain terwujud dalam sarana dan prasarana
transportasi, kominikasi, dan listrik. Infrastruktur penting bagi ekonomi karena memfasilitasi dan
mengintegrasikan kegiatan ekonomi suatu wilayah .dan menghubungkan wilayah tersebut dengan dunia
luar
 5) Teknologi
Teknologi mengacu pada aplikasi pengetahuan mendasar untuk seni praktis yang menghasilkan produk
industry dan komersial yang lebih bernilai bagi masyarakat.
j. Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan adalah wilayah yang pertumbuhannya sangat pesat . dari pusat pertumbuhan ini
pertumbuhan akan mejyebar ke wilayah-wilayah yang lain
Ciri-ciri pusat pertumbuhan
1) Ada keterkaitan antara berbagai kegiatan ekonomi yang mendorong pertumbuhan satu sama lain, misalnya
pertumbuhan ekonomi berpengaruh pada perbankkan.
2) Adanya unsur pengganda ( multiplier effect) ysang diciptakan oleh sektor-sektor yang saling terkait dan
saling mendukung.
Misalnya pembangunan industry baru membutuhkan pekerja konstruksi yang akhirnya membutuhkan
perumahan dan jasa pendidikan, ada juga peningkatan akan permintaan pangan yang menguntungkan
petani local.
3) Adanya konsentrasi geografis dan berbagai sektor atau fasilitas yang menyebabkan efisiensi biaya dan
meningkatkan daya tarik pusat pertumbuhan.
Contoh orang yang datang ke pusat pertumbuhan bisa mendapatkan berbagai kebutuhan pada lokasi yang
berdekatan sehingga hemat waktu, biaya dan tenaga.
4) Mendorong pertumbuhan daerah dibelakangnya untuk dapat mengembangkan dirinya.
Contoh wilayah industry membutuhkan bahan baku dari wilayah di belakangnya dan menyediakan
kebutuhan penduduk wilayah belakangnya.
f.Faktor –faktor Pusat Pertumbuhan
a. Sumber Daya Alam
 Setiap daerah pastinya punya sumber daya alam yang khas. Pengelolaan sumber daya alam yang optimal
akan meningkatkan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah.
 Contohnya adalah kota Bontang di Kalimantan Timur yang dahulu merupakan hanya wilayah eksplorasi
minyak bumi dan gas. Kini telah berkembang menjadi kota yang tumbuh pesat.
b. Sumber Daya Manusia
 Kualitas dan kuantitas manusia sangat penting untuk mengelola suatu daerah. Produktifitas manusia yang
tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi pusat pertumbuhan.
c. Kondisi Fisiografi
 Perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi fisiografi. Dataran rendah berpotensi untuk
menyediakan jaringan transportasi yang strategis.
d. Fasilitas Penunjang
 Wilayah yang punya fasilitas lengkap seperti jalan, transportasi umum, pusat niaga, pemukiman, jaringan
listrik dan lainnya akan berpeluang cepat menjadi pusat pertumbuhan.
MENDESKRIPSIKAN KONSEP WILAYAH DAN
PERWILAYAHAN DALAM KAITAN DENGAN
PEMBANGUNAN
Teori-teori Interaksi
1. Model Gravitasi dan Interaksi dalam Ruang
Untuk mengukur kekuatan interaksi dua buah wilayah
2. Teori Titik HentiT
eori tersebut digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi, misalnya, lokasi industri, toko atau pasar;
2. menentukan lokasi sarana kesehatan;
3. menentukan lokasi sarana pendidikan.
Rumus model Titik Henti, sebagai berikut:
3.Teori Grafik
Untuk mengetahui kekuatan interaksi antarkota dalam
suatu wilayah dilihat dari jaringan jalan, digunakan
rumus konektivitas.

Anda mungkin juga menyukai