Anda di halaman 1dari 27

KONSEP-KONSEP WILAYAH

a. Definisi Wilayah

UU No.24/1992 (tentang penataan ruang), wilayah adalah :


ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional
Rustiadi, et al. (2006), wilayah adalah :
unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-
komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara
fungsional
Winoto (2006), wilayah adalah :
areal geografis yang memiliki ciri tertentu dan merupakan media bagi
segala sesuatu untuk berlokasi dan berinteraksi
a. Definisi Wilayah (lanjutan)

Soetriono (2011), wilayah (region) adalah :


suatu unit geografi yang membentuk suatu kesatuan

Unit geografi adalah RUANG : bukan hanya aspek fisik tanah saja,
tetapi meliputi aspek-aspek lain (biologi, ekonomi, sosial, budaya, dll)
SEHINGGA,
batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik
dan pasti, tetapi seringkali bersifat dinamis

Kawasan :
wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya
Daerah :
unit wilayah berdasarkan aspek administratif
a. Komponen-komponen Wilayah

KOMPONEN WILAYAH :
1. Biofisik Alam
2. Sumberdaya buatan (infrastruktur)
3. Manusia
4. Bentuk-bentuk kelembagaan

dengan
demikian

Istilah wilayah menekankan interaksi antar


manusia dengan sumberdaya-sumberdaya lainnya
yang ada di dalam suatu batasan unit geografis
tertentu
C. Tipologi Wilayah

1. Berdasarkan konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977
dalam Rustiadi et al., 2006) yaitu:
a. Wilayah Homogen (uniform/homogenous region)
b. Wilayah Nodal (nodal region)
c. Wilayah Perencanaan (planning region atau programming region)

4. Berdasarkan fase kemajuan perekonomian (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005),


yaitu :
e. Fase pertama yaitu Wilayah Formal yang berkenaan dengan
keseragaman/homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik
yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi,
ekonomi, sosial dan politik
b. Fase kedua yaitu Wilayah Fungsional yang berkenaan dengan
koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-
bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal (polarized
region) dan terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang
secara fungsional saling berkaitan
c. Fase ketiga yaitu Wilayah Perencanaan/Administrasi yang
memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi
KONSEP ALAMIAH
Nodal - Plasma
Homogen

Desa - kota
Sistem Sosial – Politik: cagar budaya
wilayah etnik
W
Budidaya -
I Lindung
L Fungsional
A
Y Sistem
A Kompleks
H

Sistem Ekologi : DAS,


hutan, pesisir

KONSEP
NON ALAMIAH
I. WILAYAH HOMOGEN

Definisi :
Wilayah yang pembatasannya didasarkan kepada faktor dominan.
Wilayah-wilayah geografik yang dapat dikaitkan bersama-sama menjadi
satu wilayah tunggal karena memiliki ciri-ciri seragam
Penyebab homogenitas :
Alamiah : Kemampuan lahan, iklim, letak geografis
Mis. Wilayah Sentra Pertanian, Wilayah Tropis, Wilayah Indonesia
Bagian barat, Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), Wilayah Pantai Utara
Jawa (Pantura), dll
Artificial : bukan faktor fisik tapi faktor sosial, ekonomi, budaya, dll
Mis. Peta kemiskinan, Wilayah kumuh, Wilayah elit, dll
Manfaat/Kelebihan :
Batas relatif stabil
Dasar penentuan sektor basis
Mencerminkan potensi dan permasalahan yang dihadapi wilayah
tersebut
Pengembangan pola kebijakan yang tepat sesuai dengan potensi
dan permasalaan masing-masing wilayah
Kelemahan/Dampak Negatif :
Kultural petani/masyarakat bersifat multivalen
Pewilayahan tidak berpotensi menciptakan kehomogenan mutlak
Diversifkasi usaha juga meminimumkan resiko
Wilayah homogen tidak stabil secara ekologis
Wilayah homogen sering tidak berimpitan dengan wilayah
fungsional dan wilayah administratif maupun wilayah
perencanaan
Penerapan Konsep Wilayah Homogen
(Pewilayahan Komoditas Pertanian)

alasan

1. Budidaya macam-macam komoditi dalam


satuan wilayah kecil tidak efisien
2. Penurunan biaya distribusi input dan output
3. Memudahkan manajemen
Tahap pelaksanaan penerapan wilayah
homogen
(P il h K dit P t i )

1. Evaluasi Sumberdaya alam (kesesuaian lahan)


2. Pemilihan komoditi berdasarkan sifat-sifat non-alamiah
seperti penduduk, pendidikan, keterampilan, kelembagaan,
petani, pasar, dll
II. WILAYAH FUNGSIONAL

Terdapat konsep interaksi di dalamnya

Wilayah berasal dari bahasa Arab “wala-yuwali-wilayah” yang


mengandung arti dasar “saling tolong menolong, saling berdekatan
baik secara geometris maupun similarity”.
Contohnya: antara supply dan demand, hulu-hilir.

Oleh karena itu,

PEWILAYAHAN (PENYUSUNAN WILAYAH) adalah :


pendelineasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau
intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu membantu,
lindung melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya.
WILAYAH FUNGSIONAL , terdiri dari :

a. Wilayah Nodal/Inti /Pusat /Kutub


a. Wilayah Plasma (Hinterland)
b. Wilayah Peralihan/Pinggiran Inti atau Pinggiran
Kota/Perifer (Periphery/Urban fringe)

W.
Plasma

W. Nodal

W. Peralihan

Gambar Wilayah Fungsional


TYPICAL CHARACTERISTIC OF
CORE AND PERIPHERY (NODAL DAN PLASMA)

NODAL PLASMA
infrastruktur : rumah sakit,
Fasilitas terbatas
perdagangan pemukiman
Kesempatan kerja lebih banyak Kesempatan kerja lebih sedikit
Sebagian besar penduduk bekerja di Sebagian besar penduduk bekerja di
sektor sekunder dan tersier sektor primer
a. WILAYAH NODAL
Definisi : wilayah yang mempunyai ciri khusus dari wilayah
fungsional

Secara fungsional mempunyai ketergantungan dengan wilayah


sekitarnya (plasma dan perifer)
Batas ditentukan sejauh mana pengaruh pusat kegiatan ekonomi
digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lain
Sebagai sel hidup, dimana inti, plasma dan perifer saling
melengkapi
Saling tergantung dalam hal jual beli barang dan jasa secara lokal
Ada peluang pertukaran barang dan jasa secara internal
b. WILAYAH PLASMA (HINTERLAND)

Definisi : wilayah di sekitar inti yang mempunyai hubungan


fungsional (interaksi) dengan inti

Fungsi Spesifik :
1. Pemasok bahan mentah/bahan baku industri di inti
2. Pemasok tenaga kerja industri di inti (proses urbanisasi
atau commuting)
3. Daerah pemasaran barang dan jasa yang dihasilkan inti
4. Penjaga keseimbangan ekologis
a. WILAYAH NODAL (lanjutan)
Fungsi : “Center of Excellent”
1. Pemukiman/konsentrasi penduduk
2. Pusat pelayanan
3. Pusat inovasi
4. Pasar bagi komoditi pertanian maupun industri
5. Pusat industri manufaktur dan perdagangan
IMPLIKASI WILAYAH
NODAL

FOKUS
PEMBANGUNAN

Prinsip :

1. Tetesan ke Bawah (Trickle Down Effect) :


efek pengembangan suatu wilayah (nodal/inti) akan
mengalir ke wilayah sekitarnya (Hisrchman, 1958)
2. Hierarki wilayah
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
KONSEP PEMBANGUNAN berdasarkan WILAYAH NODAL

KELEBIHAN :
a. Menjadi dasar penentuan daerah investasi. Wilayah nodal dicirikan
adanya interaksi antara komponen wilayah dan hierarki fungsi wilayah,
sehingga diketahui daerah mana yang cepat atau lambat berkembang
b. Menjadi dasar untuk merencanakan dan mengalokasikan fasilitas
umum. Pemahaman tentang wilayah nodal memberikan pemahaman
tentang perbedaan derajat fasilitas umum yang akan diberikan pada
suatu daerah
c. Menjadi dasar untuk menentukan sarana dan prasarana transportasi
serta modanya yang sesuai dengan kebutuhan
KELEMAHAN :
a. Menyebabkan terjadinya “urban biased development” karena kota atau
inti dianggap “center of excellent” (pusat segala sesuatu yang dianggap
baik), sementara konsep “trickle down effect” (efek tetesan atau
rembesan ke bawah) yang dijadikan dasar perencanaan pembangunan
wilayah nodal merupakan “naïve notion” karena efek tersebut sangat
sulit terwujud
b. Menyebabkan terjadinya “backwash effect” (pencucian wilayah
pinggiran) (Myrdal, 1957). Konsep pembangunan yang berawal dari
pandangan bahwa wilayah inti dan plasma berbeda, maka wilayah
plasma/pinggiran dirancang untuk mendukung pengembangan wilayah
nodal, sehingga perbedaan atau kesenjangan antara nodal dan plasma
semakin besar
KELEMAHAN (lanjutan) :
a. Batas wilayah nodal hampir tidak pernah berhimpitan dengan batas
wilayah administrasi/perencanaan, padahal manajemen atau organisasi
perencanaan pembangunan berada di unit-unit wilayah administrasi,
tidak dalam wilayah nodal
b. Batas wilayah nodal bersifat labil/dapat berubah karena beberapa
faktor antara lain: sistem aksesabilitas yang semakin baik karena sistem
transportasi dan komunikasi
c. Pelayanan wilayah inti sering menjadi tidak terbatas
d. Data wilayah nodal sulit dikumpulkan karena data-data yang terkumpul
umumnya diperoleh dari sensus berdasarkan wilayah administrasi
Batas Wilayah
Nodal
Kec. B Data Wilayah
Kec. C Administrasi Kec. C
yang diperlukan
untuk Wilayah
Nodal

Kec. A Batas Wilayah


Administrasi

Gambar Batas Wilayah Nodal dan Wilayah Administrasi


a. WILAYAH PERALIHAN (PERIPHERY/URBAN
FRINGE)
Definisi : wilayah yang mempunyai karakter khusus akibat
dari kondisi yang tidak seimbang antara fungsi inti
dan plasma dengan interaksi ekonomi dan sosial
budaya di antara keduanya
Karakter : ketidakmenentuan ekonomi dan sosial budaya :
1. Ketidakmenentuan ekonomi : masih berbasis pertanian
tetapi terimbas industri dan jasa dari perkotaan (inti)
Akibatnya :
- Sektor pertanian dan sektor industri dan jasa
berkembang tidak optimal
- Berkembangnya para spekulan tanah
2. Ketidakmenentuan sosial budaya : status riil adalah
pedesaan, namun berinteraksi seperti masyarakat perkotaan
III. WILAYAH
PERENCANAAN
Definisi (Booudeville) : wilayah yang memperlihatkan
koherensi dan kesatuan keputusan-keputusan ekonomi dan
berada di bawah batas-batas wilayah administrasi

Ciri-ciri (Klassen) :
1. Cukup besar untuk pengambilan keputusan ekonomi
terkait skala ekonomi
2. Mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja
yang ada
3. Punya minimal satu titik pertumbuhan (growth pole)
4. Menggunakan pendekatan perencanaan pembangunan
5. Masyarakat punya kesadaran yang sama terhadap
persoalan yang dihadapi : cocok untuk perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan untuk pemecahan masalah
regional
i. WILAYAH PERENCANAAN (lanjutan)

Wilayah dibatasi atas kenyataan tedapatnya sifat-sifat


tertentu
Sebab alamiah maupun non-alamiah
Perencanaan integral

Contoh : Wilayah DAS (Daerah Aliran SUngai) :


DAS Citanduy, DAS Brantas, DAS Ketahun,
DAS Musi, dll
IV. WILAYAH ADMINISTRATIF - POLITIS

Definisi : wilayah yang berada di bawah atau dikelola dalam


satuan administratif politis tertentu, serta memiliki
sistem birokrasi, kelembagaan dan otonomi tertentu

Fungsi : sebagai unit atau satuan pelaksanaan pembangunan

Kelebihan : batasnya relatif tetap

Kelemahan : batasnya seringkali tidak berhimpit dengan batas


wilayah fungsional dan wilayah homogen

Contoh : wilayah negara, propinsi, kabupaten, kecamatan,


kelurahan atau desa
Batas W.
fungsional
(plasma)

Batas W.
homogen

Batas W.
administratif

W. nodal

Gambar Wilayah Fungsional, W. Homogen dan W. Administratif

Anda mungkin juga menyukai