a. Definisi Wilayah
Unit geografi adalah RUANG : bukan hanya aspek fisik tanah saja,
tetapi meliputi aspek-aspek lain (biologi, ekonomi, sosial, budaya, dll)
SEHINGGA,
batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik
dan pasti, tetapi seringkali bersifat dinamis
Kawasan :
wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya
Daerah :
unit wilayah berdasarkan aspek administratif
a. Komponen-komponen Wilayah
KOMPONEN WILAYAH :
1. Biofisik Alam
2. Sumberdaya buatan (infrastruktur)
3. Manusia
4. Bentuk-bentuk kelembagaan
dengan
demikian
1. Berdasarkan konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977
dalam Rustiadi et al., 2006) yaitu:
a. Wilayah Homogen (uniform/homogenous region)
b. Wilayah Nodal (nodal region)
c. Wilayah Perencanaan (planning region atau programming region)
Desa - kota
Sistem Sosial – Politik: cagar budaya
wilayah etnik
W
Budidaya -
I Lindung
L Fungsional
A
Y Sistem
A Kompleks
H
KONSEP
NON ALAMIAH
I. WILAYAH HOMOGEN
Definisi :
Wilayah yang pembatasannya didasarkan kepada faktor dominan.
Wilayah-wilayah geografik yang dapat dikaitkan bersama-sama menjadi
satu wilayah tunggal karena memiliki ciri-ciri seragam
Penyebab homogenitas :
Alamiah : Kemampuan lahan, iklim, letak geografis
Mis. Wilayah Sentra Pertanian, Wilayah Tropis, Wilayah Indonesia
Bagian barat, Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), Wilayah Pantai Utara
Jawa (Pantura), dll
Artificial : bukan faktor fisik tapi faktor sosial, ekonomi, budaya, dll
Mis. Peta kemiskinan, Wilayah kumuh, Wilayah elit, dll
Manfaat/Kelebihan :
Batas relatif stabil
Dasar penentuan sektor basis
Mencerminkan potensi dan permasalahan yang dihadapi wilayah
tersebut
Pengembangan pola kebijakan yang tepat sesuai dengan potensi
dan permasalaan masing-masing wilayah
Kelemahan/Dampak Negatif :
Kultural petani/masyarakat bersifat multivalen
Pewilayahan tidak berpotensi menciptakan kehomogenan mutlak
Diversifkasi usaha juga meminimumkan resiko
Wilayah homogen tidak stabil secara ekologis
Wilayah homogen sering tidak berimpitan dengan wilayah
fungsional dan wilayah administratif maupun wilayah
perencanaan
Penerapan Konsep Wilayah Homogen
(Pewilayahan Komoditas Pertanian)
alasan
W.
Plasma
W. Nodal
W. Peralihan
NODAL PLASMA
infrastruktur : rumah sakit,
Fasilitas terbatas
perdagangan pemukiman
Kesempatan kerja lebih banyak Kesempatan kerja lebih sedikit
Sebagian besar penduduk bekerja di Sebagian besar penduduk bekerja di
sektor sekunder dan tersier sektor primer
a. WILAYAH NODAL
Definisi : wilayah yang mempunyai ciri khusus dari wilayah
fungsional
Fungsi Spesifik :
1. Pemasok bahan mentah/bahan baku industri di inti
2. Pemasok tenaga kerja industri di inti (proses urbanisasi
atau commuting)
3. Daerah pemasaran barang dan jasa yang dihasilkan inti
4. Penjaga keseimbangan ekologis
a. WILAYAH NODAL (lanjutan)
Fungsi : “Center of Excellent”
1. Pemukiman/konsentrasi penduduk
2. Pusat pelayanan
3. Pusat inovasi
4. Pasar bagi komoditi pertanian maupun industri
5. Pusat industri manufaktur dan perdagangan
IMPLIKASI WILAYAH
NODAL
FOKUS
PEMBANGUNAN
Prinsip :
KELEBIHAN :
a. Menjadi dasar penentuan daerah investasi. Wilayah nodal dicirikan
adanya interaksi antara komponen wilayah dan hierarki fungsi wilayah,
sehingga diketahui daerah mana yang cepat atau lambat berkembang
b. Menjadi dasar untuk merencanakan dan mengalokasikan fasilitas
umum. Pemahaman tentang wilayah nodal memberikan pemahaman
tentang perbedaan derajat fasilitas umum yang akan diberikan pada
suatu daerah
c. Menjadi dasar untuk menentukan sarana dan prasarana transportasi
serta modanya yang sesuai dengan kebutuhan
KELEMAHAN :
a. Menyebabkan terjadinya “urban biased development” karena kota atau
inti dianggap “center of excellent” (pusat segala sesuatu yang dianggap
baik), sementara konsep “trickle down effect” (efek tetesan atau
rembesan ke bawah) yang dijadikan dasar perencanaan pembangunan
wilayah nodal merupakan “naïve notion” karena efek tersebut sangat
sulit terwujud
b. Menyebabkan terjadinya “backwash effect” (pencucian wilayah
pinggiran) (Myrdal, 1957). Konsep pembangunan yang berawal dari
pandangan bahwa wilayah inti dan plasma berbeda, maka wilayah
plasma/pinggiran dirancang untuk mendukung pengembangan wilayah
nodal, sehingga perbedaan atau kesenjangan antara nodal dan plasma
semakin besar
KELEMAHAN (lanjutan) :
a. Batas wilayah nodal hampir tidak pernah berhimpitan dengan batas
wilayah administrasi/perencanaan, padahal manajemen atau organisasi
perencanaan pembangunan berada di unit-unit wilayah administrasi,
tidak dalam wilayah nodal
b. Batas wilayah nodal bersifat labil/dapat berubah karena beberapa
faktor antara lain: sistem aksesabilitas yang semakin baik karena sistem
transportasi dan komunikasi
c. Pelayanan wilayah inti sering menjadi tidak terbatas
d. Data wilayah nodal sulit dikumpulkan karena data-data yang terkumpul
umumnya diperoleh dari sensus berdasarkan wilayah administrasi
Batas Wilayah
Nodal
Kec. B Data Wilayah
Kec. C Administrasi Kec. C
yang diperlukan
untuk Wilayah
Nodal
Ciri-ciri (Klassen) :
1. Cukup besar untuk pengambilan keputusan ekonomi
terkait skala ekonomi
2. Mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja
yang ada
3. Punya minimal satu titik pertumbuhan (growth pole)
4. Menggunakan pendekatan perencanaan pembangunan
5. Masyarakat punya kesadaran yang sama terhadap
persoalan yang dihadapi : cocok untuk perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan untuk pemecahan masalah
regional
i. WILAYAH PERENCANAAN (lanjutan)
Batas W.
homogen
Batas W.
administratif
W. nodal