DALAM PEMBANGUNAN
NASIONAL
Oleh :
TANTI PRASETYATI, M.Pd
KONSEP WILAYAH
WILAYAH DAERAH
WILAYAH REGION
Komponen biotik
Biotik meliputi manusia,
hewan, dan
tumbuhan
Abiotik
Kultural
KONSEP WILAYAH
• Region memiliki ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang paling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :
Kultural
KONSEP WILAYAH
Region memiliki ukuran yang bervariasi, mulai
dari yang paling luar sampai sangat sempit
yang memiliki komponen :
Komponen kultural
Biotik meliputi kebudayaan
dan teknologi
Abiotik
Kultural
KONSEP WILAYAH
A. Wilayah B. Wilayah
Formal Fungsional
Wilayah yang Wilayah yang
didasarkan atas didasarkan atas
konsep konsep
homogenitas heterogenitas
A. Wilayah Formal
( Uniform Region )
1. Wilayah Homogen
2. Wilayah Nodal
3. Wilayah Merupakan wilayah
Perencanaan / perencanaan yang
Pengelolaan Khusus memiliki landasan yuridis
4. Wilayah – politis yang paling kuat.
Administratif - Contoh : desa, kecamatan,
Politis kabupaten, provinsi
5. Wilayah Pesisir
Menurut Rustiadi, dkk (2011)
1. Wilayah Homogen
2. Wilayah Nodal
3. Wilayah
Perencanaan /
Pengelolaan Khusus
4. Wilayah Merupakan wilayah
Administratif - interaksi antara daratan
Politis dan lautan, atau dapat
5. Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai
daerah peralihan antara
ekosistem darat dan laut.
PEWILAYAHAN
(REGIONALISASI)
Kawasan Kawasan
Sumber daya
Barat Sumber daya Timur
manusia secara
Indonesia manusia secara Indonesia
kuantitatif adalah 20%
(KBI) kuantitatif (KTI)
adalah 80%
Indeks Pembangunan
Indeks Manusia (IPM) adalah
Pembangunan 62,9
Manusia (IPM)
65,7
Sumber Daya
Alam (SDA) Sumber Daya Alam
sudah (SDA) melimpah
dieksploitasi
secara besar- Kondisi sumber daya
besaran buatan (infrastruktur)
masih sangat
terbatas dan
terkonsentrasi hanya
pada wilayah-wilayah
tertentu
Permasalahan dalam Pembangunan di
Indonesia :
• Aksesbilitas
transportasi susah
dijangkau
• Di beberapa wilayah • Prioritas
tertinggal penduduknya Potensi Yang Ada di pembangunan
rendah dan menyebar Wilayah Belum Pemerintah
• Wilayah yang Dikembangkan adalah kota,
pembangunannya karena kota
• Membutuhkan
tertinggal sulit lebih nyata
penduduk
dijangkau memberikan
yang memiliki
• Sumber daya alam di kemampuan Pendapatan
wilayah tertinggal khusus Anggaran
rendah Daerah (PAD)
• Pemerintah belum Kesenjangan
memaksimalkan
pembangunan di
Pembanguna
Pembangunan n Desa-Kota
wilayah tertinggal
Beberapa Sektor
Belum Merata
PENGEMBANGAN WILAYAH
RANGE THRESHOLD
(Jangkauan) (Ambang)
THRESHOLD
(Ambang)
Threshold Tinggi
Yaitu barang yang ada kecenderungan memiliki tingkat
risiko kerugian yang tinggi.
Barang yang termasuk kategori ini adalah barang
dengan kategori mewah.
Threshold Rendah
Yaitu barang yang cenderung memiliki tingkat risiko
rendah. Supaya tidak mengalami kerugian yang besar,
maka tidak membutuhkan konsumen banyak untuk
menjual barang-barang tersebut.
1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Oleh : Christaller
Tempat sentral tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai
kemampuannya melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk
pelayanan tersebut digambarkan dalam segi enam/heksagonal. Teori
ini dapat berlaku apabila memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Wilayahnya datar dan tidak
berbukit
2. Tingkat ekonomi dan daya
beli penduduk relatif sama
3. Penduduk memiliki
kesempatan yang sama
untuk bergerak ke berbagai
arah
Teori pada prinsipnya bersifat statis dan tidak memikirkan pola pembangunan di
masa yang akan datang akan tetapi dasar tentang hierarki suatu pusat pelayanan
sangat membantu dalam hal perencanaan pembangunan sebuah wilayah/kota.
1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Oleh : Christaller
VI Kalimantan Barat
Berpusat di Pontianak
Wilayah Pusat Subwilayah Kota yang dikembangkan meliputi
Pembangunan Pertumbuhan Pembangunan daerah Provinsi
Utama
RUANG
TATA RUANG
PENATAAN
RUANG
Didasarkan pada
Wilayah
Nasiona
l Setiap
wilayah
tersebut
merupakan
Penataan subsistem
Wilayah Wilayah
Ruang Wilayah ruang
Kota Propinsi
NKRI menurut
batasan
administrati
f
Wilayah
Kabupaten
Rencana Umum Tata Ruang