WILAYAH REGION
Abiotik
Biotik
Komponen abiotik meliputi air, t
Abiotik udara
Kultural
KONSEP WILAYAH
Region memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari
yang paling luar sampai sangat sempit yang
memiliki komponen :
Komponen kultural
Biotik meliputi kebudayaan
dan teknologi
Abiotik
Kultural
KONSEP WILAYAH
A. Wilayah B. Wilayah
Formal Fungsional
Wilayah yang Wilayah yang
didasarkan atas didasarkan atas konsep
konsep homogenitas heterogenitas
A. Wilayah Formal
( Uniform Region )
Contoh : wilayah fungsional ialah Kota Jakarta. Kota ini menjadi core
dan node dari Negara Indonesia.
Perbandingan Antara Wilayah Formal
dengan Wilayah Fungsional
1. Wilayah Homogen
2. Wilayah Nodal
3. Wilayah Perencanaan / Merupakan wilayah
Pengelolaan Khusus perencanaan yang memiliki
landasan yuridis – politis
4. Wilayah Administratif
yang paling kuat.
- Politis
Contoh : desa, kecamatan,
5. Wilayah Pesisir kabupaten, provinsi
KONSEP – KONSEP WILAYAH
Menurut Rustiadi, dkk (2011)
1. Wilayah Homogen
2. Wilayah Nodal
3. Wilayah Perencanaan /
Pengelolaan Khusus
1. Wilayah
Formal/ Uniform Contoh :
Didasarkan
a)Daerah pertanian atas
Region Contoh :
gejala Nanggroe
merupakan
c)Provinsi atau obyek
perwilayahan
Aceh
2. Wilayah formal berdasarkan pada
yang ada(NAD)
Darussalam
jenis tanaman di
dantempat
merupakan perwilayahan
Fungsional/Nodal tersebut/berdasarka
pengolahan lahan.
formal berdasarkan batas-
b)Daerahn hutan
kepadamerupakan
Region batas yang jelas sesuai
perwilayahan formal
dengan undang-undang
administrasi
berdasarkan pada jenis
3 Fenomena yang berlaku
pemerintahan
vegetasi, seperti hutan
Geografis produksi dan hutan lindung
Metode Pembagian Wilayah :
1. Wilayah
Formal/ Uniform Contoh :
Region Kota Satelit merupakan
penamaan
Misal : perwilayahan
2. Wilayah Didasarkan
secara
Kota-kotafungsional
yang beradaatasdi
yang
berdasarkan
sekitar Jakarta
fungsi
seperti
daerah
Fungsional/Nodal fungsi, asal-usul,
tersebutTangerang,
Depok, sebagai penyangga
dan
Bekasi,
Region perkembangannya
dan
agarBogor
penduduk
yang dan
merupakan
kegiatan
kota satelit
yang
bagiberada
Jakarta.
di
3 Fenomena sekeliling utama dapat
berjalan baik.
Geografis
Metode Pembagian Wilayah :
1. Wilayah
Formal/ Uniform
Region
2. Wilayah
Didasarkan pada
Fungsional/Nodal
fenomena geografis
Region
3 Fenomena
Geografis
PEWILAYAHAN (REGIONALISASI)
Menurut Hadi Sabar Yunus (2008) Penggolongan wilayah secara garis besar
terdiri dari lima bagian, yaitu sebagai berikut:
Kesenjangan
Permasalahan dalam Pembangunan di
Indonesia :
PENGEMBANGAN WILAYAH
RANGE THRESHOLD
(Jangkauan) (Ambang)
THRESHOLD
(Ambang)
Threshold Tinggi
Yaitu barang yang ada kecenderungan memiliki tingkat
risiko kerugian yang tinggi.
Barang yang termasuk kategori ini adalah barang dengan
kategori mewah.
Threshold Rendah
Yaitu barang yang cendnerung memiliki tingkat risiko
rendah. Supaya tidak mengalami kerugian yang besar, maka
tidak membutuhkan konsumen banyak untuk menjual
barang-barang tersebut.
1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Oleh : Christaller
Tempat sentral tersebut memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai
kemampuannya melayani kebutuhan wilayah tersebut. Bentuk pelayanan
tersebut digambarkan dalam segi enam/heksagonal. Teori ini dapat berlaku
apabila memiliki karakteristik sebagai berikut :
Teori pada prinsipnya bersifat statis dan tidak memikirkan pola pembangunan di masa yang
akan datang akan tetapi dasar tentang hierarki suatu pusat pelayanan sangat membantu
dalam hal perencanaan pembangunan sebuah wilayah/kota.
1. Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Oleh : Christaller
RUANG
Didasarkan pada
PENATAAN RUANG
Setiap
wilayah
tersebut
merupakan
subsistem
ruang
menurut
batasan
administratif
Rencana Umum Tata Ruang