Anda di halaman 1dari 3

Kerangka kerja Star Model untuk desain organisasi merupakan dasar utama sebuah perusahaan

untuk menentukan desain organisasi. Kerangka kerja terdiri dari serangkaian desain kebijakan yang
dikendalikan oleh manajemen dan dapat mempengaruhi perilaku karyawan. Kebijakan adalah alat
untuk membentuk manajemen agar menjadi terampil dalam rangka untuk membentuk keputusan
dan perilaku organisasi mereka secara efektif.

Di dalam Star Model, aturan desain dibagi menjadi 5 kategori yaitu Strategy (menentukan arah),
Structure (menunjukkan lokasi dari kekuatan pengambilan keputusan, Process (untuk mengetahui
arus informasi), Reward (mempengaruhi motivasi seseorang untuk mencapai tujuan organisasi), dan
People (menentukan pola pikir dan keterampilan karyawan). Konsep dari Star Model pada dasarnya
menghubungkan lima titik krusial dalam pembentukan organisasi yang dinilai memiliki peran penting
untuk mencapai tujuan organisasi. Keterkaitan dari lima pola Star Model tersebut membentuk
formasi bintang dengan deskripsi sebagai berikut:

1. Strategy
Strategi organisasi ditentukan oleh visi, misi, dan nilai-nilainya serta tujuan dan sasarannya. Strategi
menetapkan arah organisasi. Strategi merupakan alat pertama yang digunakan dalam five stars
model karena menetapkan kriteria yang berguna untuk membentuk dan memilih antara opsi
alternatif dalam empat elemen atau desain organisasi yang tersisa.

1.1 Jenis Strategi


Menurut pendapat ( Rangkuti 2004:6), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan 3 (tiga) tipe strategi, yaitu:
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi
pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan
harga, strategi pengembangan produk, strategi akuisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan dan sebagainya.
2. Strategi Investasi
Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya, apakah perusahaan
ini melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi
bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diiventasi, dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena bisnis ini berorientasi kepada
fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional,
strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

1.2 Visi dan Misi

Rumusan Visi dan Misi BAKTI mengacu pada Visi Pembangunan Nasional tahun 2015-2019 yaitu
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong." Visi
pembangunan tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang merupakan penjabaran
Nawacita. Dengan payung Visi Pembangunan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia 2015-2019, maka BAKTI menetapkan Visi dan Misi sebagai
berikut:

a) Visi :

“Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-royong”

b) Misi :

“Memberikan Layanan KPU/USO yang Berkualitas dan Tepat Sasaran dalam Rangka Mengatasi
Kesenjangan Digital di Indonesia”

Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Menyediakan layanan umum bidang komunikasi dan informatika berupa penyediaan infrastruktur,
akses dan layanan serta konten secara adil dan merata, terintegrasi dan berkesinambungan;
2) Melaksanakan layanan umum bidang komunikasi dan informatika berupa penyediaan
infrastruktur, akses dan layanan serta konten untuk daerah atau wilayah tertentu;
3) Melaksanakan pengelolaan pembiayaan bidang komunikasi dan informatika berupa layanan
umum secara akuntabel dan transparan;
4) Menyediakan pembiayaan bidang komunikasi dan informatika berupa layanan umum secara
akuntabel dan transparan;
5) Melaksanakan pengusahaan bidang komunikasi dan informatika yang dimungkinkan secara
profesional, akuntabel, efektif dan efisien serta transparan.

2. Struktur
Struktur organisasi menentukan jenis dan jumlah spesialisasi pekerjaan yang dibutuhkan serta
menentukan jumlah departemen dan orang di setiap departemen. Ini menentukan penempatan dan
pergerakan kekuasaan dan otoritas, dan merupakan dasar untuk membentuk departemen. Struktur
organisasi dapat sangat tersentralisasi atau terdesentralisasi.

Mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi dan dikelompokkan secara
formal. Sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang
atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus guna mencapai serangkaian tujuan
bersama ( Robbins 2007:97)
1. Spezialitation mengacu pada jenis dan jumlah spesialisasi pekerjaan yang digunakan dalam melakukan
pekerjaan.
2. Shape mengacu pada jumlah orang yang dibutuhkan pada tiap departemen pada tiap level. Jumlah orang
ditiap departemen membuat struktur organisasi yang datar dibeberapa tingkat.
3. Distribution of power mengacu pada sistem struktur yang sentralisasi maupun desentralisasi, dalam dimensi
lateral pergerakan kekuatan tersebut hanya berurusan ketika ada urusan langsung yang menyangkut tujuan
organisasi
4. Departemantalization adalah dasar untuk membentuk departemen di setiap tingkatan struktur. Yang
menjelaskan fungsi, produk, alur dari departemen itu sendiri

3. Process
Proses organisasi ditentukan oleh aliran informasi dan keputusan. Aliran tersebut dapat terjadi
secara vertikal maupun horizontal. Proses vertikal berurusan dengan pengalokasian dana dan bakat
melalui penganggaran dan perencanaan. Proses horizontal dirancang di sekitar alur kerja dan
dilakukan melalui hubungan lateral antar departemen.

4. Reward
Sistem penghargaan menyelaraskan tujuan karyawan dengan tujuan organisasi. Sistem harus
menggunakan insentif yang tepat untuk memotivasi pekerja melakukan hal yang benar untuk
memenuhi arahan strategis organisasi. Sistem penghargaan harus kongruen dengan bidang desain
lainnya untuk mempengaruhi arah strategis.

5. People
Kebijakan sumber daya manusia organisasi mengatur rekrutmen, promosi, rotasi, pelatihan, dan
pengembangan. Kebijakan tersebut dirancang untuk menghasilkan bakat dan membangun
kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan arah strategis organisasi. Mereka harus selaras
dengan bidang desain lainnya.

Anda mungkin juga menyukai