Anda di halaman 1dari 3

Modul II.

Metodologi Riset Kebijakan

Sub Modul I
Pentingnya Data dan Berbagai Bentuk Data
dalam Analisis Kebijakan

Keberhasilan memahami sub bab ini adalah peserta diharapkan mampu


menganalisis kualitas data dan mendeteksi penyalahgunaan data dalam proses
kebijakan publik.

A. Kemunculan evidence based policy (EBP)

Data menjadi hal penting dalam analisis kebijakan karena digunakan sebagai bentuk
informasi dasar/ basis pengambilan keputusan. Data dapat bersifat angka ataupun
narasi, dapat bersifat primer dan sekunder. Untuk memperoleh data harus
menggunakan metode ilmiah atau riset. Untuk itulah data yang berhasil dikumpulkan
melalui riset ilmiah dianalisis untuk tujuan membantu analis dalam memahami
masalah publik yang dianalisisnya agar menjadi lebih jelas.

Sebelum ada EBP, kebijakan publik dirumuskan berdasarkan opini atau insting para
pembuat kebijakan, meski ada penggunaan data tetapi itu hanya bersifat
komprehensif yang sifatnya mendukung opini kebijakan pembuatan kebijakan
tersebut. EBP dipopulerkan kembali oleh pemerintah Tony Blair dari partai Buruh di
Inggris tahun 1999. Dengan menggunakan pendekatan EBP, seorang analis
kebijakan diharapkan memiliki data yang memadai untuk mendukung proses
pengambilan keputusan, merancang pencapaian target dan tujuan
kebijakan/program serta membantu dalam implementasinya. EBP bertujuan untuk
meningkatkan kualitas perumusan kebijakan.

B. Pentingnya data dalam perumusan masalah kebijakan

Persoalan utama yang hendak dipecahkan oleh seorang analis kebijakan adalah
apa yang disebut sebagai policy problem atau masalah kebijakan. Disini poin yang
harus diperhatikan seorang analis kebijakan yang menggunakan EBP, dimana data
yang digunakan untuk perumusan kebijakan didasarkan pada hasil penelitian,
sedangkan penelitian tidak selalu mampu mengungkap realitas kehidupan
masyarakat yang kompleks, selain itu banyak penelitian mengungkap tentang kasus
di suatu daerah sehingga memiliki keterbatasan generalisasi. Sehingga seorang
analis kebijakan harus berhati-hati dalam menggunakan data hasil penelitian.

Untuk itu, seorang analis kebijakan berfokus pada masalah kebijakan. Masalah
kebijakan adalah masalah yang berdumber dari publik yang muncul ditengah
masyarakat dan masyarakat sendiri tidak mampu untuk menyelesaikannya. Masalah
ini hanya dapat dipecahkan melalui aksi kolektif yang manifestasinya disebut
kebijakan publik. Masalah publik yang kemudian masuk dalam agenda
pemerintahan berubah menjadi masalah kebijakan. Masalah kebijakan memiliki tiga
bentuk (Dunn, 2003;221) yaitu masalah sederhana dan terstruktur (well structured),
masalah agak sederhana (moderately structured), dan masalah yang rumit (ill-
structured).

Tugas seorang analis kebijakan adalah mentransformasikan masalah kebijakan


yang rumit menjadi masalah kebijakan yang sederhana. Untuk menyederhanakan
masalah kebijakan (Dunn:2003;247) dapat menggunakan teknik-teknik berikut
seperti analisis pembatasan masalah, analisis klasifikasi, analisis hirarki, sinektika,
brainstorming, analisis perspektif berganda, analis asumsi, dan pemetaan
argumentasi.

Dengan demikian, seorang analis kebijakan sangat membutuhkan data yang akurat
dalam proses perumusan masalah kebijakan agar menghindari kesalah tipe III
(Howard Raiffa) yakni jika dalam penelitian dikenal kesalahan tipe I (menolak
hipotesis nol yang benar) dan kesalahan tipe II (menerima hipotesis nol yang salah),
maka pada praktisi kebijakan juga dapat melakukan kesalahan tipe III yakni
memecahkan masalah yang salah.
C. Berbagai bentuk data

Data yang digunakan oleh seorang analis kebijakan dapat terdiri dari berbagai jenis
sebegai berikut (Purwanta dan Sulistyastuti 2007;20-22):

Jenis data berdasarkan: Data


Sumber 1. Data Internal
2. Data eksternal
Cara memperoleh data 1. Data primer
2. Data sekunder
Sifat 1. Data kualitatif
2. Data kuantitatif
a. Data deskrit
b. Data kontinyu
Dimensi waktu 1. Data runtut waktu
2. Data antar ruang
3. Data panel
Skala pengukuran 1. Data nominal
2. Data ordinal
3. Data interval
4. Data rasio

Peserta sekalin dapat menggali lebih dalam mengenai data pada buku-buku atau
pustaka mengenai data-data penelitian.

Anda mungkin juga menyukai