Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN PUBLIK

DOSEN PEMBIMBING :

SE Lailatul Khusnah,, S.E., M.A


Disusun oleh :
Wafiq Zarahmah (22001082020)
Fadilatul Saidah (22001082022)
Shofia Adila (22001082024)
Shofia Hikmah Wati (22001082025)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUTANSI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Jl Meyjen Haryono 193 Malang, Jawa Timur 65144-Indonesia,


Telp:0341-551932 Fax:0341-552249
Website: unisma.ac.id
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kami
haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perencanaan
Publik.

Adapun makalah tentang Perencanaan Publik ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Perencanaan Publik ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Malang, 29 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Perencanaan.................................................................................... 5
2.1.1 Perencanaan Publik........................................................................ 5
2.1.2 Sistem Perencanaan Publik............................................................ 6
2.1.3 Siklus Perencanaan Publik............................................................ 7
2.1.4 Teknik Perencanaan Publik............................................................ 7
2.1.5 Praktek Perencanaan Publik........................................................... 8
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran.................................................................................................. 10
C. Daftar Pustaka.................................................................................... 10
D. Lampiran............................................................................................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada bab ini kita akan fokus membahas pada teori perencanaan; sistem perencanaan;
siklus perencanaan publik yang terdiri dari evaluasi hasil pelaksanaan tahun lalu dan penetapan
prosedur perencanaan, organisasi pendukung perencanaan, penetapan asumsi perencanaan,
kriteria hasil evaluasi perencanaan (SPM) penyusunan indikator program, penyusunan kertas
kerja perencanaan strategi dan program, partisipasi masyarakat dalam perencanaan
(musrenbang), penentuan usulan perencanaan strategik, penentuan draft skala prioritas dan
plafon anggaran, penentuan usulan rencana program kerja, penyelesaian draft dokumen
perencanaan, pembahsan draft dokumen perencanaan, serta penetapan dokumen perencanaan;
teknik perencanaan; dan contoh-contoh praktek perencanaan publik (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, LSM, yayasan, dan partai politik).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Teori Perencanaan Publik ?
2. Bagaimana Sistem Perencanaan Publik ?
3. Seperti apa Siklus Perencanaan Publik ?
4. Apa saja Teknik Perencanaan Publik ?
5. Bagaimana Praktek Perencanaan Publik ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mampu menjelaskan Teori Perencanaan Publik
2. Memahami Sistem Perencanaan Publik
3. Dapat mengerti Siklus Perencanaan Publik
4. Mengetahui Teknik Perencanaan Publik
5. Memahami Praktek Perencanaan Publik

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Perencanaan Publik
2.1.1 Perencanaan Publik
Perencanaan secara konvensional didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk masa
mendatang yang lebih baik dengan memperhatikan keadaan sekarang maupun sebelumnya.
Perencanaan (planning) adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi yaitu
menentukan strategi.
Untuk pencapaian tujuan tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasi seluruh pekerjaan organisasi,
hingga tercapainya tujuan organisasi (robin dancoulter,2002).
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu :
1. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh  dan wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan serta kegiatan
organisasi.
3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan jangka
panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan, dan siapa yang akan melakukan.

Perencanaan dibedakan menjadi dua, yaitu perencanaan sektoral dan perencanaan


nasional/regional.bedasarkandimensi pendekatan dan koordinasi, perencanaan pembangunan
terdiri dari :
1. Perencanaan pembangunan makro adalah perencanaan pembangunannasional dalam skala
makro atau menyeluruh 
2. Perencanaan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatansektor, yaitu
kumpulan dari kegiatan atau program yang mempunyai persamaan karakteristik serta
tujuan 
3. Perencanaan dengan dimensi pendekatan regional menitikberatkan padaaspek lokasi
dimana kegiatan dilakukan 

5
Fungsi perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan diikuti dengan
pembuatan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2.1.2 Sistem Perencanaan Publik


Ada dua jenis rencana, yaitu :
1. Rencana strategic atau perencanaan jangka panjang ( long range planning) yaitu
proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang
organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan
untuk mencapai tujuan.
2. Rencana operasional, terdiri dari :
 Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk mencapai
tujuan tertentu dan segera dibubarkan setelah tujuan tercapai
 Rencana permanen ( standing plans), yakni pendekatan yang sudah distandarisasi untuk
menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya

Sistem perencanaan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu :
 Politik
Pendekatan politik dalam organisasi pemerintahan memandang pemilihan presiden/ kepala
daerah sebagai proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya
berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon presiden/
kepala daerah.
 Teknokratik
Perencanaan menurut pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode
dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja
 Partisipatif
Perencanaan menurut pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan
 Atas-bawah
Pendekatan tersebut dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang yang ada di dalam
organisasi, rencana yang berasal dari hasil proses ini diselaraskan melalui musyawarah yang
dilaksanakan dengan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan maupun desa

6
 Bawah-atas
Kebalikan dari atas bawah yang pendekatannya dengan inisiatif organisasi/ unit/ lembaga
“bawah” yang ditindaklanjuti ke “Atas”

Perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni:


1. Penyusunan rencana
Tahap penyusunan rencanadilaksanakan untuk menghasilkan rancangan rencana yang
lengkap yang siapuntuk ditetapkan yang terdiri dari 4 langkah :
 Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat
teknokratik, menyeluruh dan terukur.
 Langkah kedua dalah masing-masing unit organisasi menyiapkanrancangan rencana kerja
dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
 Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) danmenyelaraskan rencana
pembangunan yang dihasilkan oleh masing-masing jenjang organisasi melalui
musyawarah perencanaan pembangunan.
 Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan, yang
dilanjutkan dengan penetapan rencana menjadi produk hukum, sehingga semua pihak
terikat untuk melaksanakannya
1. Penetapan rencana
2. Pengendalian pelaksanaan rencana
Pengendalian atas pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untukmenjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalamdokumen perencanaan melalui
kegiatan koreksi dan penyesuaian. Hal ini dilakukan oleh pimpinan unit organisasi selama
pelaksanaan rencana tersebut.

7
3. Evaluasi pelaksanaan rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembanguna yang
secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis dataserta informasi untuk menilai pencapaian
sasaran, tujuan da kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan
sasarankinerja mencakup :
 Masukan (input)
 Keluaran (output)
 Hasil (result)
 Manfaat (benefit)
 Dampak (impact)
Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan untukmembentuk satu siklus
perencanaan yang utuh.

2.1.3 Siklus Perencanaan Publik


Unsur pengambilan keputusan yang sangat penting dalam perencanaan adalah proses
mengembangkan dan memilih langkah-langkah yang akan diambil untuk menghadapi masalah
yang dialami organisasi sektor public. Dalam mencapai perencanaan yang efektif, ada banyak hal
yang sering sekali menjadi halangan seperti :
 Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang diterapkan di sekitararea
organisasi
 Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinankurang
mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan
 Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen
Perencanaan juga dapat menjadi alat pengendalian yang akan membantu mengarahkan
langkah organisasi dalam menuju patokan yang harus dicapai. Selain itu perencanaan juga
membantu menetapkan standar kinerja yangmenyediakan arah dan tujuan dalam melaksanakan
aktivitas organisasi.

Perencanaan strategik merupaakan langkah awal dalam pengolahan perencanaan dan


pengedalian aktivitas organisasi. Siklus perencanaan ini akan mengawal perjalanan rencana
tersebut dengan matang, terfokus, dengan baik, ulet, hemat biaya, dan praktis.

8
Selain itu pelajaran dan kesalahan yang pernah dibuat serta memberikan umpan balik dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan juga tercakup dalam proses perencanaan publik.Tahap
perencanaan publik terbagi kedalam tahap pra pelaksanaan dan tahap pelaksanaan perencanaan
publik.

Tahap pra pelaksanaan publik terdiri dari berikut ini:

 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Tahun Lalu dan penetapan prosedur perencanaan

Penentuan prosedur perencanaan merupakan hal yang penting dalamsiklus perencanaan prosedur
yang baik dan benar akan memberikanarahan yang tepat demi meraih keberhasilan proses
perencanaan.

 Organisasi Pendukung Perencanaan

Strategi perencanaan dari hasil evaluasi tahun lalu dan prosedur perencanaan akan dapat
dilaksanakan oleh organisasi pendukung perencanaan. Dengan kata lain, melalui organisasi ini
langkah-langkah pelaksanaan perencanaan akan dilakukan.

 Penetapan Asumsi Perencanaan

Hasil dari evaluasi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalammembuat asumsi perencanaan
untuk tahun berjalan.

 Kriteria Evaluasi Hasil Perencanaan

Kriteria ini dapat menilai apakah hasil perencanaan dikatakan berhasil atau tidak.

 Penyusunan Indikator Program Pelaksanaan

perencanaan juga membutuhkan indikator program.Indikator ini akan merangkai bagaimana


input, benefit, outcome, output,dan impact suatu program harus dijalankan. Dengan demikian,
pelaksanaan program akan dapat dikendalikan semaksimal mungkin.

9
Tahap pelaksanaan perencanaan publik akan dibahas berikut ini:

1. Pembuatan kertas kerja perencanaan strategi dan program


2. Pasrtisipasi masyarakat dalam perencanaan (musrenbang)
3. Penentuan usulan perencanaan strategik
4. Penentuan draft skala prioritas dan plafon anggaran
5. Penentuan usulan rencana program kerja
6. Penyelesaian draft dokumen perencanaan
7. Pembahasan draft dokumen perencanaan
8. Penetapan dokumen perencanaan

2.1.4 Teknik Perencanaan Publik


Dalam buku The Practice of Local Goverment Planning (So, Frank S., and Judith Getzels,
1988) disebutkan mengenai lima langkah utama dalam proses perencanaan, terutama tingkat
perencanaan dan manajemen secara umum, yakni :
 Tujuan dasar, menetapkan tujuan dasar  pemerintah daerah
 Studi dan analisis, studi tentang penggunaan lahan, demografi, transpotasi,
karakteristik ekonomi, dan kecendrungan yang ada pada pemerintah daerah
bersangkutan.
 Rencana atau persiapan kebijakan, membangun sebuah rencana atau pernyataan
kebijakan yang menyebutkan bagaimana, di mana, dan kapan suatu organisasi akan
dibangun.
 Implementasi dan pengaruh, menggunakan alat
 Pemantauan dan umpan balik, memantau pencapaian rencana.

Ada lima ragam tingkat perencanaan, yaitu :


1. Perencanaan komprehensif
Perencanaan komprehensif dalam lingkup geografis biasanya berupa wilayah organisasi
secara keseluruhan, skala waktunya biasanya jangka panjang, dan unsurnya tertuju pada
demografi, pembangunan ekonomi, transportasi, penggunaan lahan, fasilitas masyarakat,
kegunaan publik, karakteristik/keterbatasan lingkupan, dan peluang rekreasi.

10
2. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem mengukur kebijakan dan program untuk jaringan kerja khusus dari
fasilitas masyarakat, seperti sistem pembuangan limbah.
3. Perencanaan di tingkat daerah
Perencanaan daerah biasanya sesuai dengan subjek dalam perencanaan komprehensif.
Dalam bentuk yang lebih detail dan lingkup geografis yang terbatas, perencanaan berfokus pada
salah satu bagian dari daerah bersangkutan.
4. Perencanaan subsistem
Merupakan perencanaan yang secara teknis lebih detail untuk subsistem dari fasilitas
komunitas secara luas.
5. Perencanaan tempat
Merupakan perencanaan untuk menentukan tempat atau komponen khusus dari fasilitas
komunitas secara luas, seperti perawatan tumbuhan atau perpustakaan.

2.1.5 Praktek Perencanaan Publik


A. Pemerintah Pusat
Untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Pusat berfungsi sebagai dokumen perencanaan
tahunan nasional, pemerintah perlu menyelenggarakan Musrenbang Pusat, Musrenbang Provinsi,
dan Musrenbang Nasional.
Tahapan dalam sistem perencanaan nasional :
 Tahap persiapan perencanaan
 Tahap perencanaan dan anggaran
 Tahap pelaksanaan kegiatan pembangunan dan belanja negara
 Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban
Musrenbang Pusat dilakukan pada bulan Maret yang menghasilkan beberapa hal pokok yang
antara lain :
 Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
 Rancangan Rencana Kerja Kementrian/ Lembaga (Renja-KL).
 Pesertanya adalah seluruh Kementrian/ Lembaga Pemerintah Non-Departemen dan
seluruh Gubernur sebagai peninjau.

11
B. Pemerintah Daerah
Berikut adalah dokumen perencanaan daerah yang dihasilkan berdasarkan dimensi waktu:
1. Rencana pembangunan jangka panjang daerah, yang berjangka waktu 20 tahun yang
ditetapkan dengan Perda
2. Rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang berjangka waktu 5 tahun
yang ditetapkan denagn Perda
3. Rencana kerja pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari  RPJM daerah
untuk jangka waktu 1 tahun dengan mengacu pada rencana kerja Pemerintah Pusat.
Tahap perencanaan daerah ad 2, yaitu :
1. Penjaringan aspirasi masyarakat
2. Penentuan arah dan Kebijakan melalui forum Satuan Kerja Perangkat Daerah LSM

BAB III

12
PENUTUP

Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA

Deddi Nordiawan, 2010, Akuntansi Sektor Publik,  Penerbit Salemba Empat,


Jakarta.
Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta. 
Parima, Rudi. (2008). “Perencanaan Pembangunan Jalan Silaping- Batas
Sumatera Utara Kabupaten Pasaman Barat”. Di akses paada 5 Oktober
2016. http://repository.unand.ac.id

LAMPIRAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN SILAPING- BATAS SUMATERA UTARA


KABUPATEN PASAMAN BARAT (STA 359+380 - STA 364+380)
Jalanrayamerupakanprasaranatransportasidarat yang
berperanpentingdalamsektorperhubunganterutamauntukkesinambungandistribusibarangdanjasa.
Jalanrayajugasangatdiperlukanmasyarakatuntukmenunjanglajupertumbuhandisegalabidangpadas
uatuwilayah. "PerencanaanpembangunanjalanSilaping - Batas Sumatera Utara" denganpanjang :
5 km, lebarperkerasan : 6 m, lebarbahu : 1.5 m, tebal lapis perkerasan AC-WC : 4 cm, AC-BC : 5

13
cm, AC-BASE: 6 cm, lapis agregatkelas A : 25 cm, dan lapis agregatkelas B : 26 cm.
RencanaAnggaranBiayaPelaksanaanproyek yang diperolehyaitu : Rp 11.626.406.900,00
danumurproyekyaitu : 20 minggu.
Dalammenentukanwaktupelaksanaanproyekdipakaiyaitumetoda Precedence Diagram Method
(PDM). Diantarametodepelaksanaandanpengendalianmutukhususpadapekerjaan lapis permukaan
Asphalt Concrete (AC -WC, AC-BC, dan AC BASE) di lapanganyaitu :
memintapersetujuanpengawas, pengangkutan hot mix (suhu 135-1500 derajat C) dengan Dump
Truck yang ditutupterpal, penghamparandengan Asphalt Finisher (suhu 120-150 derajat C),
pemadatan 1 dengan Tandem Roller (suhu 110-120 derajat C), pemadatan 2 dengan Pneumatic
Tire Roller (suhu 95-110 derajat c) danpemadatanakhirdengan Tandem Roller (suhu 80-95
derajat C). Padatinjauankhusus (perencanaangeometrik) dengan data yang ada,
diantaranyayaitu :kecepatanrencana 60 km/ jam, tipejalan 2 jalurr 2 arahtakterbagi (2/2 TB),
fungsijalanarteri.

14

Anda mungkin juga menyukai