Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN

JALAN DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

Dosen Pembimbing :

Siska Sasmita, S.IP., M.Si..

Disusun oleh :

Isra Mulyani Putri / 15042058

Mayang Sari / 15042128

Megawati Aliya Octaputri / 15042129

Virona Endila / 15042068

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU – ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya Kami
dapat menyelesaikan laporan penelitian tentang “Hubungan Masyarakat dengan Pemerintah
tentang Pembangunan Jalan di Kelurahan Pisang”. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus.

Kami mengucapkan terima kasih pula kepada pihak – pihak narasumber yang telah
membantu selama penelitian yang kami lakukan sehingga laporan ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Terlebih kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Perencanaan Pembangunan Ibu Siska Sasmita, S.IP.,M.Si.. yang telah membimbing kami sampai
saat ini. Serta terimakasih untuk para orang tua yang telah memberi dukungan moril dan materil.

Perlu disadari dengan segala keterbatasan, laporan penelitian masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu masukan dan harapan sangat Kami harapkan demi sempurnanya
laporan ini. Akhirnya semoga laporan ini dapat berguna bagi semua orang.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... 1

Daftar Isi........................................................................................................................ 2

Bab I Permasalahan........................................................................................................ 3

Bab II Tinjauan Teoritis................................................................................................. 4

Bab III Metodologi Penelitian....................................................................................... 6

Bab IV Analisa............................................................................................................... 7

Kesimpulan.................................................................................................................... 10

Saran.............................................................................................................................. 10

Daftar Pustaka................................................................................................................ 11

Lampiran........................................................................................................................ 12

2
BAB I

PERMASALAHAN

Permasalahan yang timbul dalam pembangunan jalan kelurahan pisang adalah:

1. Pelebaran Jalan.

Permasalahan dari pelebaran jalan ini adalah kurangnya partisipasi


masyarakat dalam memberikan sumbangan tanah mereka yang ada di tepi jalan.
Masyarakat tidak mau memberikan tanah karna merasa dirugikan jika tidak diberikan
ganti rugi tanah.

Padahal untuk pergantian tanah ini, pemerintah hanya mengeluarkan dana


untuk pergantian tanah di sekitar jalan bypass bukan dijalan kelurahan pisang ini.
Inilah yang menjadi faktor utama tidak terlaksananya pelebaran jalan di Kelurahan
Pisang.

2. Perbaikan Jalan

Permasalahan dari perbaikan Jalan ini adalah dana yang turun dari
pemerintah melalui dana APBD tidak sesuai dengan kondisi dilapangan. Dimana
dana yang turun hanya 35 juta sedangkan jalan yang diperbaiki sepanjang 1,5 kilo
meter. Permasalahan selanjutnya adalah kurang tanggapnya pemerintah tentang
permasalahan ini sehingga kekesalan masayarakat dituangkan dengan aksi menanam
batang pisang di lokasi jalan yang berlubang.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Siagian (1983:18) mengatakan bahwa perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran


penentuan secara matang dari hal – hal yang kan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam
rangka yang telah ditentukan. Sedangkan Czeslaw Brobowski (dalam Basic Problem of Planning,
1964) memberikan definisi bahwa perencanaan adalah suatu himpunan dari keputusan akhir,
keputusan awal dan proyeksi kedepan yang konsisten yang mencakup beberapa periode waktu,
dan tujuan utamanya adalah mempengaruhi seluruh perekonomian suatu negara. Jadi
kesimpulannya adalah perencanaan merupakan sebuah perumusan target yang akan dicapai dan
dijadikan sebagai arahan untu mencapai target tersebut.

Sondang P Siagian mendefinisikan pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian


usaha pertumbuhan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa negara dan
pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building). Pembangunan
juga diartikan sebagai proses tindakan untuk mengubah penduduk, sehingga dapat memenuhi
segala macam dan bentuk kebutuhan secara layak, bahkan mampu memenuhi peningkatan
kebutuhan perkembangan penduduknya serta sesuai ilmu teknologi dan teknik yang semakin maju.

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai kegiatan yang merupakan proses


mempersiapkan scara sistematis kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang tealh ditetapkan dimana pemilihan tujuan dilakukan secara rasional atas dasar skala
kebutuhan dan dengan memperhatikan faktor – faktor keterbatasan yang ada.

Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah perencanaan pembangunan daerah, berarti
seluruh kegiatan perencananaan pembangunan yang akan dilaksanakan di daerah, baik oleh aparat
pemerintah daerah, pusat maupun masyarakat. Kedua pihak berperan dalam terwujudnya
pembangunan. Bedasarkan permasalahan yang telah diuraikan di bab I, yang menjadi fokus pada
penelitian ini adalah bagaimana peran (partisipasi) dari masyarakat dalam terwujudnya
pembangunan jalan di daerah tersebut.

Pengertian partisipasi yang tampaknya mendekati operasionalisasi penelitian ini,


sebagaimana yang dikemukakan Loekman Soetrisno (1997 : 77-78), dimana menurutnya
partisipasi adalah kerjasama antara rakyat dan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan,
melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan, yang dalam konteks ini diasumsikan
bahwa rakyat mempunyai aspirasi dan nilai budaya yang belum diakomodasikan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian suatu program pembangunan.

4
Sejalan dengan pendapat itu Ndraha (1990:108), mengemukakan bahwa partisipasi
dilakukan baik dengan pola prosesional maupun  parsial. Partisipasi prosesional, yang dilakukan
sepanjang proses pembangunan, mulai fase penerimaan informasi, fase pemberian tanggapan
terhadap informasi, fase perencanaan pembangunan, fase pelaksanaan pembangunan, fase
penerimaan kembali hasil pembangunan, dan fase penilaian pembangunan. Sedangkan pada
partisipasi parsial, keikutsertaan masyarakat hanya dilakukakan  pada satu atau beberapa fase saja.

Dalam konteks pembangunan Adisasmita (2006;38) mengatakan partisipasi masyarakat


adalah keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan
dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) program atau proyek pembangunan yang
dikerjakan di masyarakat lokal. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pembangunan
merupakan aktualisasi diri ketersediaan dan kemauan anggota masyarakat untuk berkorban dan
berkontribusi dalam implementasi program atau proyek.

Partisipasi masyarakat juga terefleksikan dalam berbagai bentuk, Rusidi dalam Siregar
(2001;21) mengatakan ada empat dimensi yang ada dalam partisipasi:

1) Sumbangan pikiran (ide atau gagasan)


2) Sumbangan materi (dana, barang dan alat)
3) Sumbangan tenaga (bekerja atau memberi kerja)
4) Memanfaatkan dan melaksanakan pelayanan pembangunan

Bedasarkan uraian dari penjelasan diatas, partisipasi tidak lagi dianggap sebagai
pemberian kontribusi berupa uang atau sarana masyarakat secara sukarela, tetapi lebih kepada
pengembangan kapasistas masyarakat yang didalamnya terdapat unsur pelibatan masyarakat dalam
informasi, pengambilan keputusan serta kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan yang
mempengaruhi masa depan masyarakat itu sendiri. Partisipasi masyarakat merupakan kontrol
adanya kekuasaan yang berlebih agar lebih efektif ditujukan sebesar – besarnya untuk masyarakat
dalam konsep good governance.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan tersebut dipilih guna


mengetahui secara terperinci mengenai hubungan pemerintah dengan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan jalan di Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh Kota Padang. Khususnya
untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat serta peran pemerintah dalam pembangunan
jalan tersebut dalam proses Musrenbang Kelurahan. Kolompok di dalam penelitian ini terjun
langsung ke dalam kelurahan untuk mendapatkan infomasi melalui wawancara dengan narasumber
yang terlibat dalam pembangunan tersebut.

Lokasi penelitian adalah Kelurahan Pisang yang merupakan bagian dari Kecamatan Pauh
di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Karakteristik masyarakat disana yang mayoritas
merupakan penduduk pribumi yaitu suku Minangkabau, hal ini membuat penelitian cukup menarik
mengenai partisipasi masyarakatnya dalam merencanakan pembangunan. Musrenbangkel Pisang
yang telah lama menjadi sorotan karena pembangunan jalan tak kunjung terlaksanakan, padahal
terletak di daerah perkotaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai penyebab
permasalahan terjadi.

Dalam penelitian kualitatif proses pengumpulan data meliputi 3 (tiga) kegiatan sebagai
berikut : (a) Getting in yaitu proses memasuki lokasi penelitian, (b) Getting Along yaitu ketika
berada di lokasi penelitian, dan (c) Logging Data yaitu saat pengumpulan data.

Dalam setiap penelitian kualitatif diperluan standar untuk melihat tingkat kepercayaan
atau kebenaran hasil penelitian sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan,
yaitu dengan meningkatkan derajat kepercayaan (credibility); keretalihan (transferablility),
kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

6
BAB IV

ANALISIS

Sesuai dengan definisi yang di kutip dari UNDP, perencanaan pembangunan adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yang diawali dengan pemilihan tujuan
sosial, kemudian menetapkan berbagai target ekonomi dan target sosial yang disusun dengan
mengorganisir suatu kerangka kerja bagi kegiatan-kegiatan impelementasi, koordinasi,
evaluasi, dan pemantauan perencanaan pembangunan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa perencanaan pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan perubahan
dalam bidang sosial maupun ekonomi demi tercapai tujuan bersama.

Perencanaan pembangunan dalam setiap daerah tentu berbeda satu sama lain sebab
kebutuhan dalam setiap daerah itu berbeda. Jadi, untuk memaparkan dengan jelas perencanaan
pembangunan setiap daerah dibuatlah sebuah rancangan pembangunan daerah yang disebut
RPJMD. RPJMD bermaksud untuk mendata semua kebutuhan dan target yang ingin dicapai
setiap daerah agar dapat terlaksana.

Dalam membuat perencanaan pembangunan, dibutuhkan kerja sama antara


pemerintah dan masyarakat dengan cara mengadakan sebuah musyawarah antar masayarakat
dengan pemerintah agar dalam pembuatan RPJMD sesuai dengan kebutuhan masayarakat dan
daerah tersebut.

Sama hal nya dengan Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh, kelurahan tersebut telah
melakukan musyawarah dengan masyarakat mengenai perecanaan pembangunan daerah
khususnya perencanaan jalan disepanjang daerah. Jalan yang sampai saat ini masih
membutuhkan perbaikan dan pelebaran tempat. Pemerintah setempat telah membuat sebuah
perencanaan bersama masyarakat pada Januari 2017 silam. Dalam perencanaan tersebut telah
dibahas mengenai perbaikan jalan sepanjang 1,2 km ke arah timur agar dapat di gunakan
menjadi lebih efisien kembali.

Pembangunan jalan di Kelurahan Pisang ini bukanlah sebuah perencanaan


pembangunan yang baru. Perencanaan pembangunan ini telah sejak dulu di rencanakan oleh
pemerintah dan sampai saat ini masih di lanjutkan oleh pemerintahan yang sekarang tengah
menjabat.

1. Pelebaran Jalan
Kelurahan Pisang adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Pauh kota
Padang. Walaupun termasuk daerah yang berada di dalam Kota Padang, ternyata tidak
menjadi pengaruh bagi warga setempat untuk membangun kelurahan menjadi lebih baik.
Buktinya, jalan raya yang menjadi jalan utama kelurahan itu sangat sempit untuk dilalui.
Kecilnya jalan hampir sama dengan besarnya jalan didalam gang. Padahal jalan itu adalah

7
jalan yang menjadi jalan utama di keluarahan. Tempat transportasi umum masyarakat
setempat.
Yang menjadi permasalahan dalam pelebaran jalan ini adalah masyarakat tidak mau
berpartisipasi dalam memberikan tanah mereka yang ada di tepi jalan yang sebenarnya
dapat digunakan untuk pelebaran jalan raya. Permasalahan ini sebenarnya sudah lama di
rancang oleh pemerintah setempat, hanya saja kendala dalam perlebaran jalan ini masih
saja mengalami kendala yang sama dari tahun ke tahun.
Alasan masyarakat tidak mau memberikan tanah adalah adanya egosentris yang ada
didalam diri masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat merasa iri dengan masyarakat
yang berada di jalan bypass yang tanah mereka diganti oleh pemerintah dengan harga
yang setara dengan harga penjualan tanah. Inilah yang menjadi pemicu timbulnya
egosentris masyarakat untuk menolak memberikan tanah mereka kepada pemerintah
untuk pelabaran jalan, sebab mereka tidak mendapatkan ganti rugi jika memberikan
tanahnya untuk perbaikan jalan ini. Padahal sebenarnya, biaya ganti rugi yang di
keluarkan oleh pemeritah untuk pelebaran jalan di jalan baypass adalah dana yang berasal
dari APBD dan dikerjakan oleh PT Kreong dari Korea. Dan pemerintah tidak
mengeluarkan ganti rugi tanah untuk masyarakat Keluarahan Pisang.
Karna tidak adanya solusi dari permasalahan ini hingga sekarang, akibatnya jalan di
Kelurahan Pisang masih sama dan tidak ada perubahan sama sekali. Jalan raya yang
menjadi jalan utama kelurahan masih sempit untuk dilalui oleh kendaraan berbobot besar.
Kurangnya partisipasi masyarakat inilah yang menjadi permasalahan utama
kelurahan setempat sehingga pelabaran jalan tidak pernah terjadi hingga sekarang ini.
Berdasarkan teori yang menjadi dasar pelaksanaan penelitian ini, kurangnya
partisipasi masyarakat adalah salah satu permasalahan terbesar dalam perencanaan
pembangunan. Sebab, perencanaan pembangunan dilaksanakan guna untuk meperbaiki
pembangunan agar lebih baik lagi. Dan efek dari perencanaan pembangunan ini adalah
untuk masayarakat sendiri. Jika pastisipasi masyarakat kurang, maka perencanaan
pembangunan tidak akan bisa dilakukan dengan baik.

2. Perbaikan Jalan
Permasalahan jalan belum cukup hanya masalah tentang pelabaran jalan saja di
Kelurahan Pisang ini. Permasalahan lain yang muncul adalah perbaikan jalan yang ada
dikelurahan Pisang. Jalan yang sempit juga di iringi dengan jalan yang berlobang.
Permasalahan tentang jalan yang berlobang ini menjadi buah bibir masyarakat
setempat setelah adanya kecelakaan yang timbul akibat besarnya lobang di tengah jalan.
Masyarakat sudah mengadukan kepada pemerintah tentang rusaknya jalan utama mereka,
tetapi tidak di tanggapi dengan cepat oleh pemerintah.
Karna kesal dengan tanggapan pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan,
masyarakat sengaja menanam pohon pisang di tengah jalan tepat di tempat jalan yang

8
berlobang. Ini merupakan bentuk kekesalan masyarakat karna tidak adanya respon
pemerintah.
Dana untuk perbaikan jalan sebenarnya sudah ada yaitu sebesar 35 juta rupiah yang
diambil dari APBD. Tetapi dengan dana yang minim tersebut, sangat mustahil untuk
memperbaiki jalan yang rusak. dengan keadaan yang demikian, pengurus LPM setempat
memiliki ide untuk membawa masyarakat untuk memperbaiki jalan dengan
mengumpulkan dana yang di ambil dari sumbangan warga. Karena masyarakat tidak mau
lagi ada korban dari rusaknya jalan, sumbangan yang diterima cukup besar yaitu sebesar
kurang lebih 200 juta rupiah.
Dengan dana inilah perbaikan jalan di kelurahan ini dapat dilakukan. Sehingga
jalanan yang berlobang sudah diperbaiki dengan gotong royong oleh masyarakat
setempat.
Dalam permasalahan ini dapat di ambil sebuah kesimpulan yaitu kurangnya
tanggapan pemerintah terhadap perbaikan jalan di Keluarahan ini yang menyebabkan
masyarakat turun tangan dalam memperbaiki jalan. Dan juga dana yang diturunkan oleh
pemerintah tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Dengan dana yang minim tentu
sangat mustahil untuk dapat memperbaiki jalan yang sepanjang 1,5 Km.
Dalam permasalahan ini, masyarakat sangat berpartisipasi dalam perbaikan jalan.
Walaupun yang memberikan usulan dan aspirasi adalah dari pengurus LPM. Pengurus
LPM mengambil inisiatif mengajak masyarakat setempat untuk dapat bergotong royong
guna memperbaiki jalan dari dana yang telah dikumpulkan oleh masyarakat setempat.

9
KESIMPULAN

Dari segenap penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal yakni :

1. Dalam masalah perbaikan jalan pemerintah memberikan dana yang tidak rasional untuk
pembangunan jalan. Dengan adanya bantuan dari masyarakat setempat, pemerintah masih
belum dapat merealisasikan pembangunan jalan. Disini pemerintah kurang tanggap dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Dalam masalah pelebaran jalan kelurahan pisang disimpulkan bahwa masyarakat tidak
berpartisipasi dalam pembangunan. Padahal dalam pembangunan masyarakat harus ikut
berpartisipasi didalamnya demi adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor, terutama relasi masyarakat dengan pemerintah sendiri.

SARAN

1. Pemerintah perlu lebih aktif dalam pembangunan karena dapat memberikan manfaat bagi
masyarakatnya. Dalam musrenbang mungkin masyarakat dan pemerintah kelurahan perlu
merincikan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan. Pemerintah kelurahan perlu
juga melakukan pendekatan pada perwakilan anggota DPR yang berdomisili di daerah
pisang agar pembangunan di daerah pisang dapat diperhatikan.
2. Pemerintah perlu melakukan pendekatan yang baik dengan masyarakat agar jelas apa
yang diinginkan masyarakat. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi bahwa
pembangunan jalan itu sendiri adalah hal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat
tersebut, terutama dalam bidang ekonomi. Untuk itu pendekatan yang dilakukan
pemerintah perlu diubah agar dapat mengubah mindset masyarakatnya yang egosentris.

10
DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P. 1983. Administrasi Pembangunan. Jakarta : Gunung Agung

Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi – dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta : Bumi Aksara

Fatturrahman, Fadhil. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan


Pembangunan di Kota Baru Tengah. Universitas Lambung Mangkurat : Jurnal Ilmu
Politik dan Pemerintahan Lokal Volume II Edisi 2 Juli – Desember 2013

11
LAMPIRAN

1. Gambar peta wilayah Kel Pisang

2. Foto Pelaksanaan Musrenbangkel

12
3. Foto jalanan bypass yang belum selesai

4. Foto jalan utama Kel Pisang

13

Anda mungkin juga menyukai