Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HUKUM PEMERINTAH DAERAH

DOSEN : ASIP SUYADI S.H M.H

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Muhammad Dhiyaa Ramadhan : 201010201030

2. Rahma Sabila : 201010200135

3. Yusri Safira Permata : 201010200712

4. Fiki Firdaus : 201010200989

5. Ayub Medy Martinus Imuly : 201010200457

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S-1

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "Partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Pemerintahan Daerah. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang peran partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan
pemerintahan Daerah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asip Suyadi selaku dosen Mata Kuliah Hukum
Pemerintahan daerah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 18 April 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB I............................................................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4

1.3 TUJUAN MASALAH.......................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................................5

1.4 2.2 Pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public...............................5

2.3 Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public.....................................6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Penjelasan PP No. 45 tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah terutama dalam bahasan ini Partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan
publik dijelaskan bahwa untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan Masyarakat, perlu dilakukan
berbagai upaya peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam mendorong kebijakan daerah yg berdampak
positif bagi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini menjadi materi pokok pengaturan Partisipasi
Masyarakat dalam Peraturan Pemerintah ini sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Sesuai ketentuan Pasal 354 ayat (7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam membentuk
Peraturan Daerah mengenai tata cara Partisipasi Masyarakat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada pula
sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
1. Kebijakan public
2. Sangat pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public
3. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public
4. Faktor-faktor penyebab sehingga tidak aktifnya masyarakat dalam mendorong kebijakan public
1.3 TUJUAN MASALAH
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Memahami apa itu kebijakan public
2. Memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public
3. Memahami dan mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan
public
4. Mengetahui factor-faktor penyebab sehingga tidak aktifnya masyarakat dalam mendorong
kebijakan public
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan Public


Sebelum kita membahas tentang peran partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public
terlebih dahulu kita memahami dan mengerti Arti dan pengertian dari Kebijakan Publik , Ada beberapa
pengertian yang membahas mengenai Kebijakan Publik. Menurut Anderson dalam Public Policy Making
terbitan 1984, kebijakan publik ialah kebijakan yang dikembangkan oleh pejabat dan badan
pemerintahan. Sementara itu menurut Kartasasmita, Kebijakan Publik adalah suatu upaya untuk
memahami dan mengartikan tentang apa yang dilakukan atau apa yang tidak dilakukan oleh pemerintah
dalam sebuah masalah.
Dari pengertian kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum Kebijakan Publik adalah
sebuah upaya yang dilakukan oleh badan atau pejabat pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya
dengan membuat peraturan atau keputusan. Kebijakan Publik dalam suatu wilayah memiliki cakupan
yang besar, hal itu bisa mulai dari perpajakan, pendidikan, regulasi industri, kesehatan, hingga hiburan.

1.4 2.2 Pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public

Partisipasi Masyarakat dalam mendorong kebijakan public adalah peran serta Masyarakat untuk
menyalurkan aspirasi, pemikiran, dan kepentingannya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Partisipasi Masyarakat dalam mendorong kebijakan publik di daerah memiliki fungsi penting, antara lain
sebagai sarana bagi Masyarakat baik orang perseorangan, kelompok masyarakat, maupun Organisasi
Kemasyarakatan dalam mengekspresikan kebutuhan dan kepentingannya sehingga proses pembentukan
kebijakan public di daerah lebih responsif terhadap kebutuhan dan kepentingan Masyarakat. Partisipasi
Masyarakat juga merupakan hal penting dalam mewujudkan kepedulian dan dukungan Masyarakat
untuk keberhasilan pembangunan di daerahnya.

pemerintah daerah sangat membutuhkan masukan-masukan dari masyarakat, khususnya dalam


merumuskan kebijakan publik. Hal ini penting agar kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di daerah tersebut. Dengan
demikian kebijakan publik yang ditetapkan atau dikeluarkan senantiasa diterima dan dilaksanakan oleh
masyarakat. Dengan mengakomodasi masukan yang disampaikan masyarakat tersebut, kebijakan yang
dihasilkan segala dampaknya dapat dipertanggungjawabkan. Suasana yang demikian itu
mengindikasikan semangat demokrasi telah berkembang di dalam masyarakat. Keterlibatan masyarakat
dalam merumuskan kebijakan publik menunjukkan kecintaannya pada daerahnya, sehingga akan
tercipta kehidupan daerah yang kondusif dan tenang.
2.3 Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan public

Proses pembentukan kebjiakan publik Pembentukan kebijakan publik dilakukan melalui suatu proses


yang sering disebut perumusan kebijakan publik. Proses ini dimulai adanya input(masukan) berupa
tuntutan dan dukungan dari masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. Input
tersebut dikelompokkan atau diidentifikasi satu per satu sehingga menjadi usulan. Usulan atau input
yang telah terekomendasi dibahas bersama oleh pembuat kebijakan pulik seperti pemerintah,
DPR/DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun akademisi. Pembahasan tersebut menghasilkan
keputusan bersama yang disebut kebijakan atau output (keluaran). Output atau keluaran tersebut
kemudian diterapkan dan dievaluasi. Hasil evaluasi itu dijadikan masukan untuk memperbaiki kebijakan
tersebut. Pembentukan kebijakan publik tersebut berawal dari pembuatan agenda, formulasi dan
legitimasi, implementasi, evaluasi kinerja, dan dampak kebijakan serta koreksi, dan pembuatan
kebijakan baru. Pembuatan agenda adalah langkah pertama yang sangat penting dalam pembuatan
suatu kebijakan.

Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam mendorong kebijakan publik dapat dilakukan dengan jalan:

1. Masyarakat dapat membentuk opini (pemikiran) melalui media masa bahwa masyarakat sangat
membutuhkan kesejahteraan, misalnya jalan yang harus diperbaiki karena rusak.
2. Masyarakat memberikan masukan masalah yang dihadapi masyarakat dengan mengirimkan
informasi kepada pemerintah daerah lewat telepon atau SMS dengan menunjukkan fakta-fakta
di lapangan.
3. Menyampaikan aspirasinya pada saat anggota DPRD berkunjung ke kampung-kampung/desa-
desa bahwa masyarakat desa/kampung sangat membutuhkan sarana transportasi.
4. Mengritisi kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah daerah yang tidak memihak
kepentingan masyarakat, misal kebijakan pembuatan jalan tetapi dalam kebijakan tersebut tidak
mencantumkan pasal tentang ganti rugi tanah masyarakat yang terkena jalan.
5. Partisipasi juga dapat ditunjukkan dengan memberikan dukungan moral kepada perumus
kebijakan. Dalam tahap ini masyarakat harus berperan aktif mengontrol apakah input dari
masyarakat tersebut terakomodir atau tidak.
2.4 Faktor-faktor penyebab sehingga tidak aktifnya masyarakat dalam mendorong kebijakan
public

Tidak aktifnya masayarakat dalam kebijakan publik dikarenakan adanya dua faktor, yaitu faktor internal
dan juga faktor eksternal, yaitu sebagai berikut :  

1. Faktor internal penyebab tidak aktifnya masyarakat dalam perumusan kebijakan publik

 Masyarakat masih terbiasa pada pola lama, yaitu peraturan-peraturan tanpa partisipasi warga.
Warga tinggal menerima dan melaksanakan saja.
 Masyarakat tidak tahu adanya kesempatan untuk berpartisipasi
 Masyarakat tidak tahu prosedur partisipasi
 Rendahnya sanksi hukum di kalangan masyarakat
 Rendahnya sanksi hukum kepada pelanggar kebijakan publik

2. Faktor eksternal penyebab tidak aktifnya masyarakat dalam perumusan kebijakan publik

 Tidak dibukanya kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi


 Masih adanya anggapan sentralistik yang tidak sesuai dengan otonomi daerah
 Adanya anggapan bahwa partisipasi masyarakat akan memperlambat pembuatan kebijakan
publik
 Kebijakan publik yang dibuat kadang-kadang belum menyentuh kepentingan masyarakat secara
langsung
 Kesempatan berpartisipasi belum banyak diketahui masyarakat
 Hukum belum ditegakkan secara adil
 Tidak memihak kepentingan rakyat

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijakan publik merupakan kebijakan yang di peruntunkan oleh seluruh elemen serta lapisan
masyarakat yang mana guna mengatur kehidupan dalam bermasyakat yang di dukung oleh
pemerintahan itu sendiri. Pada dasarnya fungsi daripada kebijakan publik itu sendiri mendorong dalam
kehidupan masyarakat yang lebih teratur serta terarah.

Peran serta masyarakat itu sendiri sangat di butuhkan oleh pemerintahan guna mendorong
kebijakan public untuk menyalurkan aspirasi, pemikiran, dan kepentingannya dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah serta pemecahan masalah dalam suatu daerah. sehingga terjadi Harmonisasi
antara Pemerintahan dan masyarakat dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

Anda mungkin juga menyukai