Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan

Praktikum Fisika Lanjutan

ANP2 – Radioactive Decay

Nama : Shanjida Sutarni Husein


Rekan Kerja :
1. Muhammad Daffa Pasha
2. Muhammad Rayhan Yudantara
3. Oktinsyah Zeriyat Ahda

Hari/Tanggal : Senin, 9 November 2020

Departemen Fisika
Universitas Indonesia
2020
Tujuan
1. Elusi isotop metastabil Ba-137m dari preparat Cs-137
2. Mengukur aktivitas eluat sebagai fungsi dari waktu dan menentukan waktu paruh dari Ba-
127m.
Kata kunci: elusi, isotop, metastabil, preparat, eluat, waktu paruh (half time)

Teori Dasar
Peluruhan Radioaktif
Waktu terjadinya peluruhan dari sebuah inti atom tertentu tidak bisa ditentukan. Namun,
untuk sebuah sampel radioaktif unsur tertentu dengan jumlah inti atom N, jumlah pengurangan inti
atom dalam interval waktu dt dapat dituliskan dengan
𝑑𝑁 = −𝜆. 𝑁. 𝑑𝑡
dengan 𝜆 adalah konstanta peluruhan.
Sehingga jumlah inti atom N pada waktu tertentu t dapat diekspresikan sebagai

𝑁(𝑡) = 𝑁0 . 𝑒 −𝜆.𝑡
dengan 𝑁0 adalah jumlah inti atom sampel radioaktif pada waktu t = 0.
Waktu paruh adalah waktu ketika jumlah inti atom ekuivalen dengan setengah dari jumlah
inti atom semula (𝑁 = 1⁄2 𝑁0 ). Dengan sedikit manipulasi matematis terhadap persamaan
sebelumnya, diperoleh persamaan untuk waktu paruh
ln(2)⁄
𝑡1⁄ = 𝜆
2

Kurva peluruhan radioaktif, jumlah inti N terhadap waktu t


Aktivitas radioaktif (jumlah peluruhan per satuan waktu) berhubungan dengan jumlah inti atom
pada waktu tersebut 𝑁(𝑡) dengan relasi:
𝐴(𝑡) = 𝜆 . 𝑁(𝑡)
sehingga

𝐴(𝑡) = 𝐴0 . 𝑒 −𝜆.𝑡
juga berlaku (aktivitas radioaktif juga berkurang menjadi separuhnya tepat di waktu paruh).

Peluruhan Cs/Ba-137
Unsur Cs-137 memiliki waktu paruh sebesar 30 tahun, dengan 2 (dua) skema peluruhan.
Cs-137 dapat mengeluarkan partikel beta dan meluruh langsug menjadi Ba-137. Reaksi ini
memiliki probabilitas kejadian sebesar 5%.
Skenario kedua dengan probabilitas kejadian sebesar 95%, Cs-137 meluruh menjadi Ba-137m
yang metastabil (memiliki waktu paruh 2,55 menit) dan akan meluruh lebih lanjut menjadi Ba-
137.

Dua mekanisme peluruhan Cs-137 menjadi Ba-137 (dengan transisi dan tanpa transisi ke Ba-137m)

Generator isotop Cs/Ba-137m mengandung atom Cs-137. Larutan elusi digunakan untuk proses
elusi preparat, sehingga didapatkan eluat Ba-137m yang menjadi objek utama dalam praktikum
ini.
Teori Tambahan
Radioaktivitas merupakan kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan
radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan, sedangkan inti
atom yang tidak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat
radioaktif.
Aktivitas radiasi dari bahan radioaktif dapat dideteksi dengan menggunakan pencacah
Geiger-Muller. Beberapa berkas radiasi dibelokkan oleh medan magnetik sehingga lintasannya
tidak mengenai tabung Geiger. Pembelokkan berkas radiasi menunjukkan bahwa berkas radiasi
tersebut terdiri dari partikel bermuatan. Prinsip ini digunakan oleh Rutherford dalam penelitiannya
mengenai radioaktif dan kemudian mendapatkan bahwa berkas sinar terpisah menjadi tiga
komponen.
Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan, disimpulkan bahwa partikel yang
tidak dibelokkan ialah partikel yang tidak bermuatan (sinar γ), partikel yang dibelokkan ke kanan
ialah partikel yang bermuatan positif (sinar α), dan partikel yang dibelokkan ke kiri ialah partikel
bermuatan negatif (sinar β). Dimana pada masing masing sinar tersebut memiliki daya serap atau
daya tembus yang berbeda. Sinar α dapat menembus kertas, sinar β dapat menembus aluminium,
dan sinar γ dapat menembus timah atau timbal.
Berdasarkan proses peluruhan radioaktif, terlihat bahwa alam tidak memilih secara sembarang
hasil peluruhan atau reaksi yang terjadi, melainkan ada beberapa hukum tertentu yang membatasi
kemungkinan yang mungkin terjadi yang disebut hukum kekekalan. Hukum kekekalan yang
ditetapkan pada proses peluruhan yaitu:
1. Kekekalan energi. Berdasarkan hukum kekekalan energi, kita dapat menghitung energi
diam dan energi kinetik dari hasil peluruhan.
2. Kekekalan momentum linear. Jika inti meluruh pada awalnya diam, maka momentum total
dari hasil peluruhan adalah nol.
3. Kekekalan momentum sudut.
4. Kekekalan muatan elektrik. Muatan elektrik total sebelum dan setelah peluruhan harus
sama besar.
5. Kekekalan nomor massa. Jumlah nomor massa A tidak berubah dalam proses peluruhan
atau reaksi.
Cesium-137 merupakan radioaktif yang diproduksi secara spontan apabila bahan radioaktif
lain seperti uranium dan plutonium menyerap neutron dan mengalami fisi. Oleh karena itu, Cs-
137 diproduksi saat fisi nuklir atau pemisahan dari uranium dan plutonium terjadi di reaktor atau
bom atom.
Cesium meluruh dengan menghasilkan partikel beta, dan melruruh menjadi barium-137m
dengan waktu hidup yang pendek. Isotop terakhir memancarkan radiasi gamma dengan energi
yang tidak terlalu tinggi, yang kemudian meluruh menjadi bentuk barium yang lebih stabi. Cesium-
137 cukup penting kearena memiliki waktu paruh yang cukup lama yaitu sekitar 30 tahun, dan
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Cs-137 meluruh menghasilkan partikel beta menjadi
isotop barium, Ba-137m (waktu paruh = 2,6 menit).
Cesium-137 dan produk peluruhannya, digunakan untuk kegiatan sterilisasi produk makanan,
dan juga digunakan dalam berbagai macam instrumen industri seperti pengukur tingkat ketebalan
dan pengukur kelembaban. Selain itu Cs-137 juga biasa digunakan di rumah sakit untuk diagnosis
dan pengobatan sebagai sumber kalibrasi.
Alat dan Bahan
 1 buah generator isotop Cs/Ba-137m
 Larutan elusi
 1 buah penyuntik dan slang plastik
 1 buah pencacah Geiger-Muller tipe end-window
 1 buah Mobile CASSY
 1 buah tegakan statif dengan alas V
 2 buah klem (penjepit)
 Tabung reaksi

(Di dalam kotak, sebelah kiri) Slang plastik,


Mobile CASSY (kiri) dan pencacah GM end-
generator isotop Cs/Ba-137m, penyuntik. (Di
window
dalam botol, sebelah kanan) Larutan elusi

Tindakan Pencegahan
Praktikum ini menggunakan unsur radioaktif, sehingga pastikan generator isotop Cs/ba-137m:
1. Hanya digunakan oleh pihak yang berwenang
2. Tidak rusak
3. Disimpan dalam lemari
4. Hanya dikeluarkan dari kotak pengaman saat digunakan
5. Dan membuang eluat Ba-137m sekurang-kurangnya 30 menit setelah disiapkan.
Prosedur Percobaan
 Pemasangan Alat
1. Memasang kedua buah kelm pada tegangan statif, memberi jarak sekitar 6cm
2. Memasang pencacah GM di klem bawah dengan sensor menghadap ke atas.
3. Memasang tabung reaksi di klem atas dengan memberi jarak sekitar 0.5 cm dengan
sensor pencacah GM
4. Mengubungkan kabel pencacah GM ke Mobile CASSY
Alat yang sudah dipasang, seharusnya tanpa eluat Ba-137m dalam tabung reaksi

 Pengaturan Mobile CASSY


1. Menyalakan Mobile CASSY, pilih pengukuran Rate RA1 dan mengatur:
Gate time: 10s
Measuring ramge: 100 1/s
2. Memilih menu Display dan mengatur sumbu grafik pengukuran:
x-axis: t
y-axis: RA1
3. Memilih parameter pengukuran:
Automatic Recording interval: 100 ms

 Elusi Ba-137m
1. Memasang slang plastik ke penyuntik dan mengambil 2-3ml larutan elusi. Lalu
melepas slang plastik dari penyuntik.

2. Melepas pengaman (sisi biru) generator isotop Cs/Ba-137m dan memasang penyuntik
ke generator isotop Cs/Ba-137m
3. Melepas pengaman (sisi putih) generator isotop Cs/Ba-137m dan menempatkan pipa
pengeluaran ke tabung reaksi. Lalu dengan sangat hati-hati dan pelan-pelan (Sekitar 10
hingga 20 detik), menekan penyuntik dan mengalirkan larutan elusi melalui generator
isotop Cs/Ba-137m ke tabung reaksi.

 Pengambilan Data
Menekan tombol Start Measurement dan mengakhiri pengambilan data setelah sekitar 700
detik
Referensi
EPA, Facts About Cesium 137. https://semspub.epa.gov/work/HQ/176308.pdf diakses pada 8
November 2020
Fayanto, Suritno. 2014. Peluruhan Zat Radioaktif. Kendari: Universitas Halu Oleo
LD DIDACTIC GmbH. LD Physics Leaflets. Faderal Republic of Germany
Modul Praktikum Fisika Lanjutan ANP2-Decay

Anda mungkin juga menyukai