Anda di halaman 1dari 22

Metode Analisis Radiokimia

Lambang/Simbol Atom
Lambang/Simbol Atom

z
A
X X = lambang atom
A = no. massa ( p + n )
z = no.atom = jumlah proton (p)
p+n ada pada inti atom / nukleus disebut nukleon.
Isotop = atom-atom yang mempunyai no. atom sama
tapi no. massa berbeda. ( atom yang sejenis )
8
15
O dan 8
16
O 6
12
C dan 6 C
14
1.1.Radioaktivitas
Suatu atom/isotop akan stabil jika nilai n/p = 1- 1,5.
Agar isotop itu menjadi stabil , maka isotop tersebut
dapat memancarkan partikel/sinar radioaktif. Kemampu
an suatu atom/isotop memancarkan sinar radioaktif dise
but radioaktivitas.

p/Z
1.2.Emissi radioaktif
Partikel radioatif yang diemissikan adalah α, β dan
dan sinar X, tergantung jenis isotopnya.
Emissi α → induknya kehilangan massa 4 dan no. atom 2.
238
92 U → 234
90Th + 2 α
4

Emissi α biasanya dipancarkan oleh isotop inti berat.no


atom ± 90.
Emissi β ( elektron, negatron).
Jika 1
0n → 1p +
1 0
-1β
214
Pb →
82
214
Bi +
83
0
β (no.atom +1)
-1
c. Emissi sinar
Emissi tidak menyebabkan perubahan Jumlah
proton atau neutron dalam inti, dan biasanya terjadi
menyertai pelepasan partikel α dan β.
1.3. Sifat Radiasi α, β , α

- medan
magnet

Sumber
Radiasi +
β
Gbr. Percob. Ernest Rutherford
1.4. Daya Tembus

α
β Kayu Beton
kertas

Sinar α tidak bisa menembus kertas. Sinar β tidak menem


bus kayu dan sinar tidak menembus beton dan logam.
1.1.Analisis Radiokimia
adalah teknik analisis yang memanfaatkan
sifat radiokatif bahan/material sebagai
objek analisis.
Dasarnya adalah sifat keradioaktifan sebanding,
dengan jumlah atom / konsentrasi analit.
Unsur Radioaktif adalah unsur/ isotop yang tidak
stabil dan secara spontan mengalami desintegrasi,
mengemissikan partikel radioaktif dan berubah
menjadi inti yang stabil.
- Memancarkan positron
 1
p →
1
1
0n + 0
β ( positron).
+1
Emissi α, β biasanya dihasilkan oleh isotop tdk stabil
dalam keadaan energi tinggi. Kelebihan energi
dibebaskan sebagai sinar atau sinar x. Tapi bisa juga
terjadi tanpa emissi α,atau β.
2. Peluruhan Radioaktif
2.1. Laju peluruhan radioaktif /perubahan aktivitas isotop
mengikuti reaksi orde-1
A = - dN/dT = . N ( 1)
A = aktivitas ; N = jumlah atom radioaktif dalam
sampel pd waktu t . = tetapan peluruhan.
dt = waktu
Aktivitas → satuannya unit integrasi/waktu
atau Jumlah atom yang meluruh/waktu.
N = No e - t dan Ao = No
A = N = No e- t = Ao e- t
dengan mengukur aktivitas pada waktu t, kita dapat me
nentukan aktivitas awal, Ao atau No.

2.2. Waktu Paruh ( T1/2)


waktu paruh = waktu yang diperlukan untuk meluruh
setengah dari semula.
No 1/2 N1 1/2 N2 1/2 N3 1/2 N4

1/2No ¼ No 1/8No 1/16No


sehingga
Nt/No = { ½ }n
Nt = jumlah yang sisa pada waktu t
No = jumlah mula-mula ( 100%)
n = periode peluruhan ; n = t/T1/2.
t = lama peluruhan. T1/2 = waktu paruh.

T1/2 = 0,692/ atau = 0,692/T1/2 (4)

2.3. Aplikasi pada Analisis Kuantitatif.


a. mengukur langsung, laju desintegrasi/sifat
radioisotop.
Contoh.
Aktivitas dalam 10 mL sampel limbah radioaktif yang
mengandung 9038Sr = 9,07x106 decay/s , T1/2 = 28,1 thn
= 8,86x108s. Tentukanlah konsentrasi molar Sr dalam
limbah.
Ans. A = . N → = 0,692/T1/2.
A = 0,692/T1/2 x N → N = A x T1/2 / 0,692.
N = 9,07x106 x 8,86x108 / 0,692
N = 1,16x 1016 atom Sr.
konsentrasi ( Sr) = 1,16x1016 /6.02x1023 x 0,010L.
= 1,93x10-6 M (Sr )
Soal 2
Counting rate sampel pada pemeriksaan pertama 435
Cpm( counting per minute). Pemeriksaan ke dua,
setelah 420 menit, counting ratenya 285 cpm.
Tentukanlah T1/2 Isotop
Ans .
A = Ao. e - t → A/Ao = e - t
ln A/Ao = - t → ln 285/435 = - 420 → = 1,1.10-2
= 0,692/ T1/2 → T1/2 = 0,692/ 1,1.10 -2
= 630 menit.
b.Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Sampel yang stabil dibuat menjadi bersifat radioaktif


dengan cara ditembak dengan neutron dalam reaktor
nuklir, sehingga menjadi bersifat radioaktif dan menge
missikan sinar . Laju emissi sinar sebanding
dengan konsentrasi awal analit dalam sampel.
emissi impurity
 A emissi (analit)

t setelah radiasi.
Misalnya ( Pendekatan analisis, menggunakan standar)
Massa sampel sebanyak Wx → Ax
Massa standar sebesar Ws → As = ( 5)
Contoh.
Konsentrasi Mn dalam baja ditentukan dengan aktivasi
neutron . Sebanyak 1,0 g sampel ( X) dan 0,950 g baja
standar mengandung 0,463% Mn. Diradiasi dalam reaktor
selama 10 J. Setelah 40 min pendinginan, aktivitas emissi
gamma = 2542 Cpm( count per min) untuk sampel X dan
1984 Cpm untuk standar. Hitunglah % w/w Mn dalam
sampel.
Ans.
Dari rumus (1) Wx = Ax/ As x Ws

massa Mn dalam standar = 0,463 % w/w.


= 0,463/100 x 0,950 g = 0,00440 g Mn.
massa Mn dalam sampel
Wx = 2542 Cpm/ 1984 Cpm x0,00440 g
= 0,00564 g Mn.
% Mn ( sampel X) = 0,00564 g/1 g x 100%
= 0,564% w/w.
c. Pengenceran Isotop/Tracer
Caranya :
Ke dalam sampel yang mengandung analit, ditam
bahkan sejumlah tertentu unsur radioaktif/tracer,
yang telah diketahui aktivitasnya. Misalnya sampel
mengandung analit (Wx), ditambah radioaktif ( Wt),
dan aktivitasnya (At),lalu dicampur massa campuran
( Wx + Wt) dan aktivitasnya ( At). Sebagian sampel
diisolasi, diperoleh isolat murni, Wa dan aktivitasnya
AA. Seharusnya jika dikumpulkan semuanya A A = At,
tetapi kenyataannya AA < At
berlaku :
AA = At ( Wa / Wx + Wt ) (6)
Atau
Wx = (At/A A )x Wa - Wt…..(7)
Contoh.
Sebanyak 1 mg sampel insulin diberi label 14C,
aktivitas 549 Cpm , ditambahkan ke dalam 10 mL
sampel X. Lalu sebagian sampel dipisahkan dan
dimurnikan diperoleh 18,3 mg insulin murni,
aktivitasnya 148 Cpm. Berapa mg Insulin ada dalam
sampel X.
Jawab;
Wx = (At/AA )x (Wa )- Wt
= ( 549/148)x 18,3 mg – 1 mg = 66,9 mg.
d. Karbon Dating (KD)
Salah satu contoh penerapan kinetika peluruhan
radioaktif dari suatu isotop yang terdapat dalam
sampel adalah carbon dating.
Contoh: Suatu serat ditentukan umurnya dengan kar
bon dating, ratio 14C dan 12C sebesar 80,9% dibanding
kan serat modern. Hitunglah umur serat tersebut.
jawab :
misalkan ratio 14C /12C serat modern = 1 (awal ,100%)
ln A/Ao = - . T → = 0,692/T1/2
t = T1/2/ 0,692 x ln 100/80,9
= 5730 thn/ 0,692 x ln100/80,9
= 1750 thn.

e. Keuntungan Analisa Radiokimia


* Dapat digunakan untuk semua unsur dalam SPU
* Non Destruktif terhadap sampel, sehingga cocok di
gunakan untuk analisis arkeologi, forensik dan seni.
* Dapat digunakan untuk sampel dengan matriks yang
kompleks.
Tabel : Isotop yang digunakan sebagai Tracer
Isotop T1/2
3
H 12,5 thn

6
14
C 5730 thn

15
32
P 14,3 hari
55
Fe 2,91 thn
26

60
Co 5,3 thn

131
I 8 hari.
Penggunaan radioisotop
1. Sebagai Perunut (Tracer)
- Mempelajari mekanisme reaksi.
Esterifikasi ( dengan 18O, 15O).
Fotosintesis.
- Kedokteran.
24
Na (NaCl) mengetahui penyempitan pembulu darah
60
Co pemancar untuk terapi sel kanker. tumor
131
I untuk diagnosis kerusakan kelenjar gondok.
Bidang Pertanian
Pemberantasan hama tanaman dengan teknik serang ga
mandul. Tujuannya membatasi populasi.
Pengawetan makanan.
Radiasi dapat membunuh mikroorganisme, mengham
bat pematangan buah dan menghambat pertumbu han.
Misalnya radio isotop Co-60 dan Cs- 127
 Bidang Hidrologi
- mendeteksi kebocoran pipa bawah tanah/ bendungan
isotop Na-24.
 Bidang Industri dan Energi
- mengukur ketebalan baja, lapisan aluminium, sumber
energi, mengevaluasi isi koper penumpang pesawat.

Anda mungkin juga menyukai