Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN,SOAL DAN PEMBAHASANNYA KIMIA INTI

KIMIA INTI
A. Struktur Inti
Inti atom tersusun dari proton dan neutron. Suatu inti dengan jumlah nucleon (proton + neutron)
tertentu disebut nuklida. Suatu nuklida dilambangkan sebagai berikut.
X = lambing atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
Z = nomor atom = jumlah proton
Bila ditinjau dari nomor massa, nomor atom, dan jumlah neutronnya, nuklida dapat
dikelompokan sebagai berikut.

1. Isotop

Isotop adalah nuklida-nuklida dengan nomor atom (Z) sama tetapi nomor massa (A) berbeda.
Contoh : dengan

1. Isobar

Isobar adalah nuklida-nuklida dengan nomor massa (A) sama tetapi nomor atom (Z) berbeda.
Contoh : dengan

1. Isoton

Isoton adalah nuklida-nuklida dengan jumlah neutron (A-Z) sama.


Contoh : dengan
B. Unsur Radioaktif
Unsur atau zat radioaktif adalah unsur atau zat yang mempunyai inti tidak stabil, sehingga dapat
menjadi inti atom yang lain.
Tokoh-tokoh penemu zat radioaktif :
W. C. Rontgen : Penemu sinar X ( sinar Rontgen )
H. Bacuerel : Penemu Uranium
P. Curie dan M. Curie : Penemu Polonium dan Radium
1. Sinar-sinar Radioaktif
Radiasi yang dipancarkan oleh zat raioaktif adalah partikel alfa, beta dan gamma yang kemudian
disebut sinar alfa, beta, gamma.
2. Partikel Dasar
Nama Lambang Muatan Massa
Alfa α = He +2 4
Beta β=e -1 0
Gamma γ 0 0
Netron n 0 1
Sinar X X 0 0
Positron β=e +1 0
Proton p=H +1 1
Detron p=H +1 2
Triton p=H +1 3
B. Pita kestabilan
Yang dimaksud dengan pita kestabilan adalah tempat dimana isotop-isotop stabil berada.

1. 1. Pemancaran sinar Beta

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada diatas pita kestabilan (nilai > dari isotop stabilnya)
ingin menycapai kestabilan.
Contoh : F→ Ne + e
Harga : >

1. 2. Pemancaran Positron

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada dibawah pita kestabilan (nilai < dari isotop
stabilnya) ingin menycapai kestabilan.
Contoh : F→ O + e

1. 3. Pemancaran Sinar Alfa

Peristiwa ini terjadi jika isotop yang berada disembarang pita kestabilan ingin mencapai
kestabilan terjadi umumnya pada inti-inti yang mempunyai nomor atom diatas 83.
Contoh : Rn→ Po + He
C. Waktu Paruh
Waktu paruh ( t ) adalah waktu yang diperlukan oleh suatu zat radioaktif agar massanya/
kereaktifannya berkurang setangahnya (50%). Karena laju reaksi peluruhan adalah reaksi orde
pertama, maka massa/ kereaktifan suatu zat radioaktif pada saat tertentu dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut.
Nt = N0
Nt = massa/ keaktifan yang tersisa t = waktu peluruhan
N0 = massa/ keaktifan mula-mula t1/2 = waktu paruh
D. Reaksi Inti
Pada suatu reaksi inti selalu berlaku :
1. Jumlah nomor massa pereaksi = jumlah nomor massa hasil reaksi.
2. Jumlah nomor atom pereaksi = jumlah nomor atom hasil reaksi.

Jenis-jenis Reaksi Inti

1. 1. Reaksi Peluruhan

Reaksi Peluruhan berjalan dengan spontan dan exoergik (melepas energi). Pada reaksi peluruhan
terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil.
Contoh : Ra→ Rn + α

1. 2. Reaksi Transmutasi Inti

Pada reaksi transmutasi inti, suatu inti menyerap suatu partikel dan berubah menjadi inti lain
dengan memancarkan suatu radiasi.
Contoh : N + α → O + p atau dapat ditulis N(α,p) O

1. 3. Reaksi Penghasil Energi


1. a. Reaksi Fisi

Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti, dimana suatu nuklida berat ditembak oleh suatu
partikel dan belah menjadi dua nuklida awal.
Contoh : U + n → Kr + Ba + 3n
Energi yang dihasilkan dari dari reaksi fusi 1 gram uranium setara dengan energi dari reksi
pembakaran 3 ton batubara.
b. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti, dimana dua atau lebih nuklida ringan bergabung
membentuk nuklida yang lebih berat.
Contoh : H + H + 2 n → He
Pada matahari terjadi perubahan 637 juta ton hidrogen menjadi 633 juta ton helium setiap
detiknya. Empat juta ton massa yang hilang diubah menjadi energi (E = m) yang dipancarkan
segenap penjuru tata surya.
C. Penggunaan Radioisotop
1. Radioisotop sebagai Perunut (Scanner)
a. Bidang Kedokteran
1. I-131 untuk diagnosa kelenjar tiroid/ gondok.
2. Tc-99 digunakan dalam berbagai runutan (scanner) diantaranya otak,
hati, sel darah, dll.
3. Tl-201 untuk mendeteksi kerusakan jantung.
4. Xe-133 untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
5. P-32 untuk mendeteksi penyakit mata.,tumor dan hati.
6. Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
7. Se-75 untuk mendeteksi penyakit pangkreas.
8. Na-24 untuk mendeteksi ada tidaknya penyumbatan (gangguan)
pembuluh darah.
b. Bidang Sains
1. I-131 untuk mempelajari kesetimbangan dinamis pada reaksi kimia.
2. O-18 untuk mempelajri reaksi esterifikasi.
3. C-14 untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
c. Bidang Hidrologi
1. Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
2. Radioisotop Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menyelidiki kebocoran
pipa air bawah tanah.
2. Radioisotop sebagai Sumber Radiasi
a. Bidang Kedokteran
1. Co-60 adalah suatu sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan
kangker.
2. P-32 digunakan untuk penyembuhan penyakit leukemia.
3. Co-60 dan Cs-137 digunakan untuk sterilisasi.
b. Bidang Pertanian
Radiasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemberantasan hama
dan pemulihan tanaman.
c. Bidang Industri
1. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat
pada logam.
2. Radiasi gamma dapat juga digunakan untuk pengawetan kayu, barang-
barang seni, dll.
Soal dan Pembahasan
1. Ca dan Ar adalah merupakan…
A. Isotop
B. Isobar
C. Isomer
D. Isoelektron
E. Isoton
Jawaban : B
Pembahasan
Kedua nuklida tersebut mempunyai nomor massa (A) yang sama dengan demikian nuklida-
nuklida tersebut merupakan isobar.
2. Nuklida A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan nuklida B mempunyai nomor
massa 23 dan nomor atom 11. kedua nuklida tersebut termasuk…
A. isoton
B. isotop
C. isobar
D. isoelektron
E. isomer
Jawaban : A
Pembahasan
Pada nuklida A jumlah netron = 12
Pada nuklida B jumlah neutron = 23-11 = 12
Dengan demikian nuklida A dan B merupakan isoton.
3. Penembakan Cd dengan ppartikel neutron menghasilkan isotop Cd dan …
A. p
B. e
C. He
D. γ
E. e
Jawaban : D
Pembahasan :
Cd + n → Cd + γ
Jumlah nomor massa dan nomor atom pereaksi sama dengan hasil reaksi.
4. Jika atom alumunium Al ditembakan dengan partikel neutron, akan terjadi
isotop natrium radioaktif sesuai dengan reaksi : Al + n → Na + x, x
adalah…
A. Partikel alpha
B. Sinar gamma
C. Elektron
D. Atom Tritium
E. Partikel neutron
Jawaban : A
Pembahasan :
Al + n → Na + x
x = He = sinar α
5. Suatu nuklida Po ditembakan dengan sinar alpha menurut reaksi :
Po + α → X + n , maka nomor atom dan bilangan massa Nuklida X adalah…
A. 90 dan 233
B. 90 dan 234
C. 91 dan 237
D. 92 dan 237
E. 92 dan 238
Jawaban : D
Pembahasan :
Po + α → X + n
Po + He → X + n
nomor atom= 92, bilangan massa = 237
6. Suatu unsur X dapat memancarkan 5 kali sinar alpha, sehingga terbentuklah unsur Y. Maka
banyaknya neutron unsur Y adalah…
A. 123
B. 129
C. 132
D. 135
E. 215
Jawaban : D
Pembahasan :
X → Y + 5α
X→Y+5α
electron = 80
proton = 80
neutron = 215 – 80 = 135
7. Setelah disimpan selama 40 hari, suatu unsur radioaktif masih bersisa sebanyak 6,25% dari
jumlah semula. Waktu paruh unsur tersebut adalah…
A. 20 hari
B. 16 hari
C. 10 hari
D. 8 hari
E. 5 hari
Jawaban : C
Pembahasan :
=
=
=
=
4=
t1/2 = 10
8. Gejala keradioaktifan ditemukan oleh…
A. Emest Rhuterford
B. Pierre Curie
C. W.C. Roentgen
C. Henry Becquerel
D. J. Chadwick
Jawaban : D
Pembahasan
Emest Rhuterford adalah penemu inti atom.
Piere Curie bersama Marie Curie menemukan unsure radioaktif Polonium dan Radium.
W.C. Reontgen menemukan sinar-X
J. Chadwick menemukan partikel neutron.
9. Untuk mencapai kestabilan, maka C memancarkan…
A. sinar-X
B. partikel
C. positron
D. proton
E. neutron
Jawaban : B
Pembahasan
Mempunyai harga > 1, maka ia termasuk nuklida yang surplus neutron terletak di ats kurva
kestabilan inti. Dengan demikian mencapai kestabilan dengan cara memancarkan partikel b.
10. Suatu radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioakti tersebut
disimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah…
A. 50%
B. 25%
C. 12,5%
D. 6,25%
E. 3,12%
Jawaban : D
Pembahasan
Bila dalam presentase, maka No = 100%
N = 100%
N = 100% = = 6,25%
11. Waktu paruh Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka setelah
disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak…
A. 5 gram
B. 15 gram
C. 20 gram
D. 25 gram
E. 30 gram
Jawaban : E
Pembahasan
N = 40
N = 40 == 5 gram
Pengurangan berat = N- N
= 40-5 = 35 gram
12. Bila suatu unsur radioaktif Z sesudah 42 bulan masih tersisa bagian dari berat semula, maka
dapat dinyatakan bahwa waktu paruh unsur Z adalah…
A. 10 bulan
B. 8 bulan
C. 7 bulan
D. 6 bulan
E. 5 bulan
Jawaban : C
Pembahasan
= 1 = 6 = = 7 bulan
13. Waktu paruh Cu adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05
gram, maka unsur tersebut telah disimpan selama…
A. 640 hari
B. 512 hari
C. 384 hari
D. 256 hari
E. 128 hari
Jawaban : B
Pembahasan
0,05 = 0.8 hari
14. Proses peluruhan yang memancarkan elektron terjadi pada…
A. KAr
B. C N
C. Be Li
D. Sr Y
Jawaban : C
Pembahasan
Pada proses peluruhan suatu radioaktif selalu berlaku : nomor atom ruas kiri = nomor atom ruas
kanan.
(A) KAr + e (memancarkan positron)
(B) C N + e (memancarkan elektron)
(C) Be Li + e (memancarkan positron)
(D) Sr Y + e (memancarkan elektron)
15. Pada reaksi tranmulasi, Ca (x,n) Sc, x adalah…
A. neutron
B. elektron
C. proton
D. positron
E. sinar
Jawaban : C
Pembahasan
Reaksi transformasi Ca (x,n) Sc dapat dituliskan Ca + X Sc + n, maka x = proton.
16. Pada reaksi inti, U + → X + 3 n,
X adalah…
A. Th
B. Th
C. U
D. Pu
E. Pu
Jawaban : D
Pembahasan :
Pada reaksi inti selalu berlaku : ∑nomor massa ruas kiri = ∑nomor massa ruas kanan; ∑nomor
atom ruas kiri = ∑nomor atom ruas kanan. Dengan demikian reaksi inti,
U + α → Pu + 3 n, maka X = Pu
17. Diantara transmusi berikut yang menghasilkan inti helium adalah…
A. Pb→ Pb
B. Al→ Mg
C. Th → Ra
D. Bi→ Po
E. U → U
Jawaban : C
Pembahasan :
Pada reaksi inti selalu berlaku : ∑nomor massa ruas kiri = ∑nomor massa ruas kanan; ∑nomor
atom ruas kiri = ∑nomor atom ruas kanan. Dengan demikian reaksi inti,
Th → Ra +
18. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai pemanfaatan radioisotop adalah…
A. Tc-99 digunakan untuk membimbing ahli bedah mencari letak jaringan
yang sakit.
B. Tl-201 untuk melihat kelainan jantung.
C. Co-60 untuk membunuh virus HIV
D. I-131 untuk diagnosa penyakit kelenjar gondok.
E. Na-24 untuk mempelajari laju aliran sungai.
Jawaban : C
Pembahasan :
Co-60 digunakan untuk terapi tumor dan kanker.
19. Penggunaan radioisotop dalam kehidupan antara lain :
1. mempelajari ssistem kesetimbangan
2. sterilisasi
3. pengenceran isotop
4. pemeriksaan tanpa merusak
5. radioterapi
Contoh penggunaan radioisotop dalam bidang kimia adalah…

1. (1) dan (3)


2. (1) dan (4)
3. (3) dan (5)
4. (3) dan (4)
5. (4) dan (5)

Jawaban : A
Pembahasan :
(1) bidang kimia
(2) bibang kedokteran
(3) bidang kimia
(4) sebagai perunut terutama dalam bidang kedokteran dan hidrologi
(5) bidang kedokteran
20. Perhatikan nuklida-nuklida radioaktif berikut.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Nuklida yang digunakan sebagai perunut dalam bidang kedokteran adalah…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (5)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (5)
Jawaban : C
Pembahasan :
(1) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
(2) Digunakan sebagai perunut dalam bidang hidrologi.
(3) Digunakan untuk mendeteksi penyakit mata.
(4) Digunakan sebagai simber radiasi terapi kanker.
(5) Digunakan untuk mendiagnosa kelainan pada kelenjar gondok.
Laju peluruhan, atau aktivitas, dari material radioaktif ditentukan oleh:

Konstanta:

 Waktu paruh - simbol t1 / 2 - waktu yang diperlukan sebuah material radioaktif


untuk meluruh menjadi setengah bagian dari sebelumnya.
 Rata-rata waktu hidup - simbol τ - Rata-rata waktu hidup (umur hidup) sebuah
material radioaktif.
 Konstanta peluruhan - simbol λ - konstanta peluruhan berbanding terbalik
dengan waktu hidup (umur hidup).

(Perlu dicatat meskipun konstanta, mereka terkait dengan perilaku yang secara
statistik acak, dan prediksi menggunakan kontanta ini menjadi berkurang
keakuratannya untuk material dalam jumlah kecil. Tetapi, peluruhan radioaktif yang
digunakan dalam teknik penanggalan sangat handal. Teknik ini merupakan salah satu
pertaruhan yang aman dalam ilmu pengetahuan sebagaimana yang disampaikan oleh
[?])
Variabel:

 Aktivitas total - simbol A - jumlah peluruhan tiap detik.


 Aktivitas khusus - simbol SA - jumlah peluruhan tiap detik per jumlah
substansi. "Jumlah substansi" dapat berupa satuan massa atau volume.)

Persamaan:

dimana

adalah jumlah awal material aktif.

Pengukuran aktivitas

Satuan aktivitas adalah: becquerel (simbol Bq) = jumah disintegrasi (pelepasan)per detik ;
curie (Ci) = disintegrasi per detik; dan disintegrasi per menit (dpm).
Waktu peluruhan
Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses acak
dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan meluruh,
melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Karenanya, untuk sebuah sampel radioisotop
tertentu, jumlah kejadian peluruhan –dN yang akan terjadi pada selang (interval) waktu dt
adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka
kemungkinan (probabilitas) peluruhan (– dN/N) sebanding dengan dt:

Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masing-masing mempunyai
konstanta peluruhan sendiri (λ). Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa jumlah N
berkurang seiring dengan peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini
adalah fungsi berikut:

Fungsi di atas menggambarkan peluruhan exponensial, yang merupakan penyelesaian


pendekatan atas dasar dua alasan. Pertama, fungsi exponensial merupakan fungsi berlanjut,
tetapi kuantitas fisik N hanya dapat bernilai bilangan bulat positif. Alasan kedua, karena
persamaan ini penggambaran dari sebuah proses acak, hanya benar secara statistik. Akan
tetapi juga, dalam banyak kasus, nilai N sangat besar sehingga fungsi ini merupakan
pendekatan yang baik.

Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material biasanya juga dicirikan oleh
rata-rata waktu hidup. Masing-masing atom "hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia
meluruh, dan rata-rata waktu hidup adalah rata-rata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup
atom-atom material tersebut. Rata-rata waktu hidup disimbolkan dengan τ, dan mempunyai
hubungan dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:

Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu yang
diperlukan sebuah inti radioatif untuk meluruh menjadi separuh bagian dari sebelumnya.
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:

Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan menunjukkan bahwa material dengan tingkat
radioaktif yang tinggi akan cepat habis, sedang materi dengan dengan tingkat radiasi rendah akan lama
habisnya. Waktu paruh inti radioaktif sangat bervariasi, dari mulai 1024 tahun untuk inti hampir stabil,
sampai 10-6 detik untuk yang sangat tidak stabil
Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap anggotanya terbentuk
dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir dengan nuklida stabil. Suatu unsur
radioaktif (isotop radioaktif) selalu meluruh sehingga terbentuk unsur yang baru. Unsur yang
terbentuk masih juga besifat radioaktif sehingga akan meluruh, demikian terus akan terjadi
sehingga akhirnya akan diperoleh hasil akhir terbentuk inti atom yang stabil/mantap. Dari hasil
inti-inti yang terbentuk yang bersifat radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabil/mantap,
ternyata serangkaian inti-inti atom yang terjadi memiliki nomor massa yang membentuk suatu
deret.

Advertisment

Misalnya isotop radioaktif 92U235 meluruh menjadi 90Th231 dengan memancarkan sinar α,
selanjutnya 90Th231 meluruh menjadi 91Pa231 dengan memancarkan sinar β. Pemancaran sinar α
dan sinar β ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti atom yang stabil yaitu 82Pb207. Dari
serangkaian hasil-hasil inti selama peluruhan(92U235) sampai terbentuk inti atom yang stabil
(82Pb207) ternyata nomor massa inti yang terbentuk selalu merupakan kelipatan bilangan (4n + 3)
di mana n adalah bilangan bulat. Di mana peluruhan yang diawali oleh inti induk 92U235 sehingga
diperoleh inti atom akhir 82Pb207 yang stabil disebut deret radioaktif (4n + 3) yang diberi nama
deret Aktinium.

Karena dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar α yang menyebabkan terjadinya
perubahan nomor massa inti, maka unsur radioaktif dalam peluruhannya dapat digolongkan
dalam 4 macam deret yaitu deret Thorium (4n), deret Neptonium (4n + 1), deret Uranium (4n +
2) dan deret Aktinium (4n + 3). Di mana dari keempat deret tersebut tiga merupakan deret
radioaktif alami dan satu deret merupakan deret radioaktif buatan, yaitu deret Neptonium.

Deret Radioaktif Alamiah

Empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret torium, neptunium, uranium, dan aktinium.

a. Deret Torium

Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut
dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.
Deret Thorium

b. Deret Neptunium

Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut
deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.

Deret Neptunium

c. Deret Uranium

Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada . Deret ini disebut juga
deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
Deret Uranium

d. Deret Aktinium

Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut deret (4n
+3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.

Deret Aktinium

Tabel Deret Radioaktif

Anda mungkin juga menyukai