Berawal dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Konrad
Rontgen (1845 - 1923) bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinarsinar
tertentu. Para ahli tertarik untuk mengadakan penelitian tentang unsur tersebut.
Setahun kemudian Antoine Henre Becquerel (1852 - 1908) mengamati garam
uranik sulfat (K2UO2(SO4)2) memancarkan sinar (radiasi) secara spontan. Gejala
ini dinamakan keradioaktifan, sedangkan unsur yang memancarkan radiasi disebut
unsur radioaktif.
b. sinar radioaktif
Sinarvalfa merupakan partikel bermuatan positif dengan daya tembus yang kecil
(2.8 cm – 8,5 cm di udara ). Kecepatan radiasi sinar alfa sekitar 1,5 x 107 m s -1
.
sinar alfa merupakan inti atom belum dengan muatan +2
Sinar beta merupakan partikel bermuatan negative dengan daya tembus lebih
besar dari sinar alfa ( 100 kali sinar alfa ). Kecepatan radiasi sinar beta mendekati
kecepatan cahaya dan sinar beta bermassa sangat kecil (5,5 x 10-4 sma) sehingga
sering di anggap tidak bermassa. Sinar beta berasal dari neutron yang berubah
menjadi proton dan electron (sinar beta).
Sinar gamma di hasilkan bersamaan dengan radiasi sinar alfa atai radiasi sinar
beta.sinar gamma merupakan gelombang elektromagnatik berenergi tinggi dengna
panjang gelombang yang pendek.sinar gamma tidak bermuatan, tidak bermassa
dan tidak memiliki daya tembus besar, yaitu 10.000 kali sinar alfa (dapat
menembus logam timbel setebal 20 – 25 cm).
C. struktur inti
Selama menyelidiki sifat-sifat partikel alfa pada tahun 1990, Rutherford bahwa
atom memiliki inti atom yang sangat kecil, bermuatan positif ( jari jari inti atom
10-13 cm, srdannnnngkan jari-jari atom 10-8 cm ) dan hamper seluruh massa atom
terpusat padanya. Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Partikel penyusun inti
ini di sebut nucleon. Suatu inti atom yang di tandai dengan jumlah proton dan
neutron tertentu di sebut nuklida.
A
Z X
Nuklida yang mempunyai jumlah proton sama, tetepi mempunyai jumlah proton
yang berbeda di sebut isotop.
Contoh
12 14
6 C dengan 6 C
Proton 6 6
Neutron 12 – 6 =6 14 – 6 = 8
14
6 C dengan 714C
Jumlah proton 6 7
Contoh
14
6 C dengan 816O
Jumlah proton = 6 8
1. stabilitas
suatu informasi yang menarik tentang struktur inti adalah hubungan antara
perbandingan neutron dan proton dengan kestabilan nuklidanya.jika jumlah
neutron dan jumlah proton untuk nuklida- nuklida yang stabil grafik, maka akan
di peroleh pita kestabilan seperti di tunjuk pada gambar
pada gambar tersebut, terlohat bahwa untuk nukida stabil dengan nomor atom
kecil (< 20), perbandingan n/p mendekati 1. Titik –titik pada gambar tersebut
merupakan daerah kestabilan nuklida. Nuklida-nuklida yang perbandingan n/p nya
di luar pita kestabilan (di luar titik- titik ) adalah tidak stabil dan di sebut nuklida
radioaktif nukida ini akan cenderung menyesuaikan perbandingan n/p nya agar
menjadi stabil.
0
1
n →11p + -10e (β)
Contoh
6
14
C → 714N + -10e (β)
Contoh
53
137
I → 53136I + 01n
unsure-unsur yang nomor atomnya lebih kecil dengan 83 dengan jumlah proton +
neutron lebih dari 208 umunya mengemisi alfa (α)
contoh
216
84 Po → 82212Pb + 24He (α)
nuklida di bawah pita kestabilan kelebihan proton dan kekurangan neutron. Agar
stabil ia kan berusaha mengurangi proton dan menambah neutron dengan cara
berikut:
a. emisi positron
1
1 P → 01n + 10 e
Contoh
11
6 C → 511 B + 10e
b. menamgkap electron
1
1 P + -10 e → 01n
Contoh
7
4 Be + -10e → 37Li
40
19 K + -10e → 1840Ar
4. peluruhan
Inti yang tidak stabil akan mengalami peluruhan yaitu proses perubahan
dari inti yang tidak stabil menjadi inti yang lebih stabil.
Inti yang terletak di atas pita kestabilan, memiliki harga n/p terlalu besar
(kelebihan neutron), akan mencapai kestabilan dengan cara:
1
0 n → 11p + -10e
Contoh
14
6 C → 714N + -10e
35
16 S → 1735Cl + -10e
Contoh:
5
2 He → 24He + -10e
Inti yang terletak di bawah pita kestabilan memiliki harga n/p yang terlalu
kecil (kelebihan proton), akan mencapai kestabilan dengan cara:
a. Memancarkan positron Pada proses ini terjadi perubahan proton menjadi
neutron.
1
1 p → 01n + -10e
Contoh
11
6 C → 511B + -10e
33
16 S →m1532 p + 11p
1
1 p + -10 e →01n
Contoh
40
19 K + -10 e → 1840 Ar
90
42 Mo + -10e → 4190 Nb
Reaksi inti
Kegunaan radioaktif
A. Sebagai Perunut
2. Bidang Industri
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor,
mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-
lain.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.
3. Bidang Hidrologi
a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai.
4. Bidang Kimia
a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal
molekul air yang terbentuk.
5. Bidang Biologi
a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen
tertentu.
6. Bidang Pertanian
7. Bidang Peternakan
c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus
besar.
d. 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah
menguap di dalam usus besar.
B. Sebagai Sumber Radiasi
a. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu
menjadi lebih keras dan lebih awet.
b. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh
lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air.
d. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak
dengan cara ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
3. Bidang Peternakan
Digunakan untuk:
c. Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh
telur atau larva.
Bagaikan dua sisi mata uang, selain memiliki banyak manfaat, sifat radioaktif juga
memberikan dampak terhadap kehidupan manusia. Apa saja dampak negatif dari
pemanfaatan sifat radioaktif di dalam kehidupan?
a. Dampak Radiasi