Anda di halaman 1dari 41

KIMIA DASAR

Oleh:

Tim Pengajar Kimia Dasar


Universitas Hasanuddin
MATERI KIMIA DASAR
1. Struktur Atom
2. Sistem Periodik unsur
3. IkatanKimia
4. Stoikiometri Mid Test
5. Larutan
6. KesetimbanganKimia
7. kesetimbanganAsamBasa
8. Termodinamika Kimia
9. Kinetika Kimia
10.Elektrokimia
Final Test
11.Senyawa Hidrokarbon
12.Gugus Fungsional Senyawa Organik
13.Dasar Biomolekuler
KONTRAK PERKULIAHAN
• Terlambat 15 menit tidak boleh masuk
• Kehadiran minimal 80% (Mid + Final + 12x
Kuliah).
• Kegiatan non akademik tidak boleh
mengganggu perkuliahan.
• Memakai baju kemeja.
• Pakai sepatu.
• Kimia Dasar yang 3 SKS, Harus ikut
praktikum.
• Tidak ada pengulangan ujian MID dan
FINAL.
• Tidak boleh merokok saat mengikuti
PENILAIAN

• Uji an Tengah Semester : 15 %.


• Ujian Akhir Semester : 15 %.
• Tugas /PR : 10%.
• Quis:10%
• Keaktifan dan Soft Skill : 50%.
• Total nilai teori 100%
• Nilai akhir untuk matakulia h 3 SKS yaitu:
- Nilai teori 75 %
- Praktikum : 25 %.
• Nilai akhir untuk matakuliah 2 SK S yaitu:
- Nilai teori 100 %
LITERATUR

•Semua literatur Kimia dasar dan Kimia Organik termasuk lewat


internet.
•Buku wajib : DIKTAT KULIAH KIMIA DASAR UNHAS EDISI 2016.
•Buku Penunjang : Metode Praktis Belajar KIMI IA DAS AR dan
KIMIA ORGANIKUNHAS 2008.
•Buku Rujukan utama:
1.Kimia Dasar (Petrucci, Suminar) 2 JILID
2.Kimia Organik (Fessenden) 2 JILID
3.Kimia Anorganik (C otton)
4.. Kimia Dasar dan Larutan (Hiskiah Ahmad)
5. Kimia Dasar untuk Perguruan Tinggi (Erdawati), dll.
TABEL PERIODIK MODERN UNSUR-
UNSUR
Soal Sebelum Kuliah Kimia Dasar

1. Jelaskan dengan singkat istilah berikut:


Atom, Partikel, Unsur, Orbital, Bilangan
Kuantum, Konf. e (atom dan molekul).
2. Buatlah konfigurasi elektron dari: 4Be, 8O,
16O 2, 17C l, 26Fe

3. Jelaskan pengertian dari: Valensi, Elektron


valensi, Senyawa amfoter, Metaloid,
Hibridisasi, Ikatan ionik, Ikatan kovalen,
Ikatan Hidrogen, M ol, M, N, F, X, % dan
ppm.
BAB I. STRUKTUR ATOM

• Partikel Dasar Penyusun


Atom: Elektron, Proton, dan
Neutron.
• Teori Atom: Dalton, Thomson,
Rutherford, Bohr, de-Brouglie,
dan Heisenberg.
• Orbital atom.
• Bilangan Kuantum.
Partikel Dasar Penyusun Atom
• Elektron :
-Faraday (1834) : Materi dan listrik
adalah ekivalen.
-J. Plucker (1855) : Penemu awal pembuatan
sinar katoda, dan dipelajari lebih lanjut
oleh W. Crookers, (1975) dan J.J Thomson,
(1879).
-Sebagai sumber elektron J.J.
Thomson menggunakan :
(a)Sinar katoda yg berasal dari katoda Al, Pt
dan Fe.
(b) Emisi fotoelektrik dari Zn.
(c) Emisi termionik dari filamen karbon.
Tabung Katoda
Tabung Katoda

kolimator
+ + anoda
anoda katoda
katoda

- -

Layar padel
fluoresen

+ anoda
+ katoda -
S N anoda
katoda
-
-

+
Sifat Sinar Katoda

• 1. Berasal dari katoda.


• 2. Bergerak menurut garis lurus.
• 3. Bermuatan negatif.
• 4. Dibelokkan oleh medan magnet.
• 5. Memiliki momentum karena massa
• mempunyai
6. .
Sifat-sifat di atas tidak bergantung pada bahan
yang digunakan untuk membuat katoda, sisa gas
yang terdapat dalam tabung, maupun kawat
penghubung katoda dan bahan alat penghasil
arus.
Elektron
• Tahun 1891, Stoney mengusulkan nama elektron untuk
satuan listrik dan sekarang partikel sinar katoda ini
disebut elektron.
• e/m = 1,76 x 108 C /g
• Tahun 1960, Robert A. Millikan menentukan muatan
elektron (e) = 1,602 x 10-19 C
• Massa Elektron

e 1,6 x1019 2
g
m  C  8
e/m 1,76 x 10 C/g
8

9,11x10
Percobaan Tetes minyak Millikan
Tetesan
minyak
Plat bermuatan
(+)

Atomizer
Lubang kecil

Sinar Mikroskop
X

Tetesan
minyak yang
diamati
Plat bermuatan
(-)
Proton

• Goldstein (1886) : Menemukan sinar positif dalam


tabung sinar katod a dibalik katoda berluba ng
yang disebut sinar terusa n.
• Percob a a n dengan gas hidrogen : e/m untuk
sinar terusan hidrogen lebih besar d a ri e/m untuk

elektron.
• Dipostula tka n : H+ a d alah partikel d a sar da ri atom.
• Besar muatannya sama dengan muatan elektron teta pi dengan tanda yang
berlawa na n.

• M a ssa H+ : 1837 kali lebih besar dari ma ssa

elektron.
• Partikel ini disebut Proton.
• e/m elektron 1,76 x 108 C oulomb/g
=
• e/m ion H+ 96520/1,008 C oulomb/g
massa= elektron 
e/m ion h id ro gen  96520/1,008 C/g 
1

massa ion hidrogen e/m elektron 1,76 x 10 8 C/g 1837


Katoda Berlubang dan
Proton
1886 Eugen Goldstein mengamati bahwa muatan
positif juga dihasilkan dalam tabung sinar katoda-
canal rays.

atom kation+ + e- atau X X+ + e-

katoda

anoda
-

+
Neutron

• Rutherford (1920) : Meramalkan bahwa


kemungkinan besar dalam inti terdapat partikel
dasar yang tidak bermuatan.
• Karena netralnya maka partikel ini sukar dideteksi.
• Baru pada tahun 1932, J. C hadwic k dapat
menemukan netron.
• Reaksinya :

24He  11
5B  14
7N  01n
PENDETEKSI
NEUTRON
• Spektrometer massa : Instrumen yang mengukur
rasio muatan-massa suatu partikel bermuatan untuk
mendeteksi neutron .

Accelerating plates

kolektor
+ - Ion 126C+

Detekto
r

Gas
inlet Electro
n Magnet
Ion 42He+
gun Slit
Energi Radiasi

• Cahaya adalah radiasi gelombang


elektromagnetik
dengan energi sebesar :

 c c
E  h ν;  ν  λ atau E  h 
rgi
(Joule),
λ 
• E = energi
• ν = frekuensi (Hz, 1/det)
•  = panjang gelombang (m),
• h = tetapan Planck(6,62 x 10-34 J.det)
• c = kecepatan cahaya (2,9979 x 108
m/det)
Spektrum Atom Hidrogen

• Pancaran energi c ahaya yang diseba bkan oleh perpindahan


elektron dari suatu tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi lebih
rendah = radiasi elektromagnetik.
• BA LMER (1885) dapat menghitung frekuensi pancaran gelombang
c ahaya selama perpindahan elektron atom hidrogen dari n2 ke
n1 dengan rumus :

 1 1 
ν  3,28 x 1 0 15 d e t    

8 1  n 12 n 22 
Deret Spektrum Hidrogen

• Deret spektrum hidrogen dapat dibagi


atas : dar
1.Deret Lyman : Terjadi perpindahan i
elektron tingkatan n2 = 2, 3, 4 … ~ ke n1
=1
2. Deret Balmer : n2 = 3, 4, 5 … ~ ke n1 =
2
3. Deret Pasc hen : n2 = 4, 5, 6 … ~ ke n1
=3
4. Deret Brackett : n2 = 5, 6, 7 … ~ ke n1
=4
5. Deret Pfund : n2 = 6, 7, 8 … ~ ke n1 =
5.
Model Atom
• J.J. Thomson (1904) : Atom menyerupai agar-
agar yang tersusun atas muatan positif
dan negatif. Muatan positif tersebar secara
merata dalam bulatan yang merupakan atom
dan elektron (muatan negatif) terdapat di
dalamnya.
• Atom Thomson dapat diumpamakan sebagai
roti kismis dimana roti merupakan muatan
positif dan kismis adalah muatan negatif.
• Bagian positif dari atom Thomson mempunyai
diameter 10-10 m (1A o ). Perc obaan
penghamburan sinar alfa oleh Rutherford
menunjukkan bahwa model atom ini tidak
Model Atom Rutherford
• Menurut Rutherford : Seluruh muatan positif
atom dianggap terpusat pada suatu inti yang
sangat kecil dengan muatan listrik +Ze dan
elektron sebanyak Z (Z = nomor atom)yang
bergerak mengelilingi inti.
• Gambarkan model atom Rutherford :
a) Inti lain
bermuatan (+) n
berdampinga
dgn model
atom
Rutherford
b) Model
Alat
EksperimenRutherford
Teori Bohr
• Bertitik tolak dari Teori Rutherford dan kuantum
Planck, Bohr merumuskan :
• 1.
nh
m v r 2 (n 
• 2. m v2/r (gaya sentrifugal) = e 2/r2 (gaya
1,2,3, π
............) k menarik
tarielektron).
dengan inti
• Energi elektron dalam suatu lintasan tertentu : E = -
1/2mv2
• Energi elektron yang bergerak dari satu lintasan
ke lintasan lain : E2-E1= hν
M odel Atom Bohr

• Model atom Bohr


merupakan model
tata surya
• Tiap bilangan
kuantum utama
mewakili suatu orbit
atau kulit
• Inti atom terletak
ditengah-tengah
Hidrogen

n 2h2
• Jari-jari r (n  1, 2,
lintasan : 3, ........)
4π m
• Energi pada lintasan
tertentu : e4

E n   2π m e (n 
4 n2h2 1,2,3, ......)
• Energi elektron yang
dari satu lintasan ke lintasan
berpindah
E1  E2  h ν
lain
yang
:
• Frekuensi (ν) 1  1,097
 107 m1 2 1  21
ν = C/λ, dimana : 2 n 
n 
Untuk deret Balmer 
Sifat Gelombang Elektron

• Tahun 1942, Louis de-Broglie merumuskan panjang


gelombang:
λ=h/m.v
• Jika elektron bergerak dalam orbit Bohr,
maka
Akan :sama dengan :
λ=h/m.v
Sehingga diperoleh : nλ = 2 π r

m v r  nh (n  1 , 2 , 3 , . . . . . . . .

...)
Heisenberg
• Werner Heisenberg (1925) mengemukakan prinsip
ketidakpastian yang menyatakan bahwa tidak
mungkin untuk dapat mengetahui pada waktu
yang bersamaan baik momentum maupun
kedudukan suatu partikel seperti elektron dengan
tepat.
• Rumus :

h
(px )(x)  4π
Bilangan Kuantum
• 1. Bilangan kuantum utama (n)
Nilai n = 1, 2, 3, …., dst.
• 2. Bilangan kuantum Azimuth (l)
Nilai l = n-1
• 3. Bilangan kuantum magnetik (m)
nilai m = - l s/d + l
• 4. Bilangan kuantum spin (s)
Nilai s = ±1/2
Distribusi Diagram Kuantum
Bentuk Orbital Atom

• Orbital s :

• Orbital p :

• Orbital d :

• Orbital f : Orbital ini untuk unsur-unsur


Lantanida dan Ac tinida tidak
dibahas.
Bentuk
Lain

Orbital s (hanya 1) Orbital p (ada


3)

Orbital d (ada Orbital f (ada 7)


5)
Spin Elektron
• Pauli menambahkan satu bilangan
kuantum yang akan mengizinkan dua
buah elektron berada dalam satu orbital
• Bilangan Kuantum Spin, ms
• Dapat bernilai +1/2 dan -1/2
• Pauli juga mengusulkan bahwa tidak ada
dua elektron dalam atom yang dapat
memiliki suatu set (empat) bilangan
kuantum yang sama- Prinsip Larangan
Pauli
Prinsip Aufbau

Aufbau : menyusun
•Digunakan untuk menyusun konfigurasi elektron
•Untuk suatu unsur, jumlah elektron dalam atom netral
sama dengan nomor atomnya
•Penyusunan dimulai dari tingkat energi yang rendah ke
yang lebih tinggi
•Jika dua atau lebih orbital berada pada tingkat energi yang
sama, maka orbital tersebut akan ter “degenarate”. Jangan
memasangkan elektron sampai benar-benar tidak ada jalan
lain untuk memasangkannya
Aturan Hund

Ketika meletakkan elektron ke dalam orbital pada tingkat


energi yang sama, letakkan satu elektron pada tiap orbital
sebelum memasangkannya pada orbital yang sama
Keberadaan elektron yang tidak berpasangan dapat
dibuktikan dengan sifat elektromagnetiknya
Paramagnetik – tertarik pada medan magnet.
Mengindikasikan adanya elektron tidak berpasangan
Diamagnetik – menolak medan magnet.
Mengindikasikan semua elektron berpasangan
Cara pengisian
elektron
Penulisan Konfigurasi Elektron

Contoh
Contoh

Penulisan lain
soal

1.Satu Ion X+2 mempunyai nomor atom 20


dan massa atom 40, maka tentukan
jumlah : a. proton b. electron, c.
neutron, d. elektrovalensi pada
ion tersebut
2.Suatu unsur Y mempunyai bilangan
kuantum pada kulit terluar: n=3; l=1; m=-
1; S= +1/2,
maka tentukan nomor atom unsur y
tersebut.
3.Tuliskan konfigurasi electron dari unsur : Cr
Tugas 1
1. Tuliskan dan jelaskan semua ahli yang berjasa
sampai ditemukannya ORBITAL (lengkapi jika ada
rumus dan gambar termasuk jika ada reaksi
kimia)?.
2. Cari pasangan unsur dalam tabel periodik unsur yang
nomor atomnya berbanding terbalik dengan nomor
massanya (tuliskan pasangan tersebut lengkap
dengan nomor atom dan nomor massanya)?.
• Jawaban dikertas biasa, bebas tapi tdk boleh diketik
(Harus ditulis tangan).
• Dikumpul minggu depan paling lambat sebelum kuliah
dimulai.
Latiha

n
. Buatlah konfigurasi elektron dari: Be,
4

8O, 17C l, 26Fe, 11Na, 24C r,29C u. Tentukan


periode dan goloangan berapa dalam
table priodik unsur
• Tuliskan kelompok unsur gol.alkali,unsur
periode ketiga,unsur halogen, unsur gas
mulia
• Unsur gol.IA yang memiliki: energy ionisasi
terkecil atau terbesar, jari-jari atom terkecil
atau terbesar, titik didih terbesar, daya
ledak terbesar jika direaksikan dgn air.
• Bandingkan sifat unsur gol. 1A dengan
unsur gol.1B
• Jelaskan sifat-sifat oksida unsur periode

Anda mungkin juga menyukai