Anda di halaman 1dari 34

Asam karboksilat

Tim dosen
MATERI
• Tata nama asam karboksilat
• Struktur dan sifat asam karboksilat
• Pembuatan / sintesis asam karboksilat
• Reaksi asam karboksilat
• Sifat keasaman pada asam karboksilat
• Dissosiasi asam karboksilat
• Contoh dan kegunaan sebagai obat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
STRUKTUR UMUM

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Rumus Umum
• CnH2nO2
• Yang paling sederhana :
1. Asam format / asam semut .

rumus : CH2O2
H-CO-OH
2. Asam asetat
rumus : C2H4O2
CH3-CO-OH

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Definisi
• Asam alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik
alifatik yang memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan
-COOH). Semua asam alkanoat adalah asam lemah. Dalam pelarut air,
sebagian molekulnya terionisasi dengan melepas atom hidrogen menjadi
ion H+.
• Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam
karboksilat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat
(alkandioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkantrioat), dan
seterusnya.
• Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih
umum disebut sebagai asam lemak
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Tata Nama
• Penamaan sistem IUPAC menggunakan nama alkana di
mana akhiran –a diganti –oat dan dengan menambahkan
kata asam di depannya, untuk asam karboksilat tersubstitusi
dapat diberi nama menggunakan huruf yunani dengan
kedudukan α yang berdekatan dengan gugus karboksil.
• Terdapat nama umum yang lebih dikenal karena nama
tersebut sudah digunakan sebelum adanya IUPAC.
• Tabel berikut memuat beberapa nama IUPAC dan nama
trivial asam karboksilat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Contoh
Asam metanoat
O
ǁ
H – C – OH

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Penomoran substituen dimulai dari letak gugus karboksil .

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Jika terdapat lebih dari satu konstituen yang berbeda maka
penamaannya dimulai dari urutan abjad konstituen. Jadi bukan
lagi menurut urutan rantai paling dekat dengan gugus
karboksilat.
Contoh : Asam 3-etil-4-metilpentanoat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Penomoran atom karbon pada asam karboksilat dapat menggunakan huruf
Yunani.
Karbon terdekat dengan gugus –COOH disebut karbon alfa (α), karbon
berikut nya adalah beta (β), dan seterusnya.
Contoh :

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Contoh asam karboksilat :
Rumus Nama Trivial Nama IUPAC
H-COOH Asam format Asam metanoat
CH3-COOH Asam asetat Asam etanoat
CH3-CH2-COOH Asam propionat Asam propanoat
CH3-(CH2)2-COOH Asam butirat Asam butanoat
CH3-(CH2)5-COOH Asam enantat Asam heptanoat
Dst.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Contoh asam karboksilat Bervalensi Dua

No. RumusStruktur NamaIUPAC


NamaTrivial
1 HOOC-COOH Asam etanadioat
asam oksalat

2 HOOC-CH2-COOH Asam propanadioat Asammalonat


3 HOOC-(CH2)2-COOH Asam butanadioat Asamsuksinat
4 HOOC-(CH2)3-COOH Asam pentanadioat Asamgluarat
5 HOOC-(CH2)4-COOH Asam heksanadioat Asamadipat
6 HOOC-(CH2)5-COOH Asam heptanadioat Asampimalat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Sifat fisika asam karboksilat
Sifat-Sifat Fisika
1. Wujud
Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang bersuku rendah adalah zat cair yang encer, suku
tengah berupa zat cair yang kental, dan suku tinggi berupa zat padat yang tidak larut dalam air.
2. Titik didih dan titik leleh
Td dan Tl asam karboksilat relatif tinggi karena kuatnya tarik menarik antarmolekul. Bahkan, lebih
tinggi dari alkohol yang bersesuaian.
3. Kelarutan
Asam karboksilat suku rendah dapat larut dalam air, tetapi asam karboksilat suku yang lebih tinggi
sukar larut air.
4. Daya hantar listrik
Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian dalam air, sehingga termasuk senyawa elektrolit
lemah.
R-COOH ⇋ RCOO + H

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Sifat kimia
Sifat-Sifat Kimia
1. Ikatan Kimia
• Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen sesamanya dan dapat
berikatan secara ikatan hidrogen dengan molekul air.
2. Kepolaran
• Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil yang bersifat polar
sehingga asam karboksilat bersifat polar.
3. Kereaktifan
• Kereaktifan asam karboksilat merupakan asam lemah dan makin
lemah untuk suku yang lebih tinggi
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Sintesis di laboratorium
Metode sintesis dalam skala kecil untuk penelitian .
• oksidasi alkohol primer atau aldehida dengan oksidan kuat seperti kalium
dikromat, reagen Jones, kalium permanganat, atau natrium klorit.
• Oksidasi alkena dan alkuna dengan kalium permanganat
• Asam karboksilat juga dapat diperoleh dari hidrolisis nitril, ester, atau
amida, dengan bantuan katalis asam atau basa.
• Karbonasi reagen Grignard dan organolitium:
RLi + CO2 → RCO2Li RCO2Li + HCl → RCO2H + LiCl Halogenasi diikuti
hidrolisis metil keton pada reaksi haloform
• Reaksi Kolbe-Schmitt untuk membuat asam salisilat, bahan utama aspirin.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
SINTESA
1. Oksidasi alkohol primer atau aldehida
R-CH2OH ---- R-CO-OH
R-CO-H ---- R-CO-OH

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
4. Karbonasi reaksi grignard

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
selanjutnya dihidrolisis (direaksikan dengan air) dengan bantuan asam
encer

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
5. Hidrolisis nitril
• Bila suatu alkil halida direaksikan dengan natrium sianida dalam
pelarut dimetil sulfoksida, kemudian di hidrolisis dalam asam

RCH2 – Br + NaCN  RCH2 – CN + NaBr


RCH2 – CN + 2H2O  RCH2 – COOH + NH3

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
6. Reaksi Kolbe-Schmitt
• Natrium fenoksida (garam natrium fenol) dengan karbon dioksida di
bawah tekanan (100° C, 125 atm), dengan asam sulfat . Produk
akhirnya adalah asam hidroksi  aromatik yang juga dikenal sebagai
asam salisilat (C7H6O3)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Mekanisme reaksi Kolbe Schmitt

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Sintesis di industri
• Oksidasi aldehida dengan udara dengan bantuan katalis kobalt dan mangan.
Aldehida dapat diperoleh dari alkena dengan hidroformilasi Oksidasi
hidrokarbon dengan udara. Gugus alkil pada benzena teroksidasi menjadi
asam karboksilat. Asam benzoat dari toluena dan asam tereftalat dari para-
xilena, serta asam ftalat dari orto-xilena merupakan beberapa contoh konversi
skala besar. Asam akrilat dihasilkan dari propena.
• Dehidrogenasi alkohol dengan bantuan katalis basa. Karbonilasi. Metode ini
efektif digunakan pada alkena yang menghasilkan karbokation sekunder dan
tersier, contohnya isobutilena menjadi asam pivalat.
• Pada Reaksi Koch, penambahan air dan karbon monoksida pada alkena
dibantu katalis asam kuat. Asam asetat dan asam format didapatkan dari
karbonilasi metanol, dengan bantuan iodida dan alkoksida.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Pembuatan asam benzoat dari toluena
• Asam benzoat diroduksi secara komersial dengan oksidasi toluena dengan katalis
Kobalt atau mangan naftenat.

toluena asam benzoat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Reaksi
1. Reaksi dengan Basa (penyabunan)
•R-COOH + NaOH →R-COONa + H2O
Sabun
2. Reaksi esterifikasi
R-COOH + R’-OH -----→ R-COOR’ + H2O
as.karboksilat H2SO4 ester

3. Reaksi dengan PCl5


•R-COOH + PCl5→R-CO-Cl + POCl3+ HCl
alkanoilklorida
4. Reaksi dengan NH3
•R-COOH + NH3→R-CONH2+ H2O
amida
5. Reaksi dengan Cl2
•CH3-CH2-COOH + Cl2→ CH3-CHCl-COOH + HCl
Asam 2-monokloropropanoat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Kegunaan asam karboksilat
1. Asam asetat
• Dalam industri, sebagai bahan baku sintesis serat dan plastik.
• Dalam laboratorium, sebagai pelarut dan sebagai pereaksi.
• Larutan asam asetat dengan kadar 3-6 % disebut cuka makan.

2. Asam oksalat
• Terdapat dalam daun bayam dan buah-buahan, bentuk senyawanya sebagai garam
natrium atau kalsium.
• Menghilangkan karat dan bahan baku pembuatan zat warna
• Mengasamkan minuman, permen, dan makanan lain.
• Digunakan dalam fotografi, keramik, penyamakan, dan proses produksi lainnya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Keasaman asam karboksilat
• Asam karboksilat merupakan senyawa yang keasamannya paling
tinggi dalam kelompok senyawa yang mengandung karbon, hidrogen
dan oksigen . Rumus umum molekul senyawa karboksilat adalah R-
COOH (CnH2nO2), dimana R dapat berupa H, Alkil atau aril. Yang harus
diperhatikan dari rumus umum, meskipun terdapat OH yang
merupakan penanda basa, asam karboksilat sesuai dengan namanya
bersifat asam.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Resonansi dan kekuatan asam
   Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah
resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari
ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai
sama oleh kedua atom oksigen. Delokalisasi dari muatan
negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih
asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida
merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur
resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu
atom.
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI
D
Pengaruh substituen terhadap keasaman
• Substituen yang menstabilkan muatan negatif ion karboksilat akan menaikkan
dissosiasi hingga keasaman lebih kuat. Atom bersifat elektronegatif akan
menaikkan kekuatan asam dan dapat menjadi lebih besar bila gugus penarik
elektron yang kuat terikat pada atom karbon α lebih dari satu.
• Misalnya, dalam asam kloroasetat, klor menarik kerapatan elektron dari
elektron dari gugusan karboksil ke dirinya. Penarikan elektron ini
menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif, jadi menstabilkan
anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam kloroasetat lebih
kuat dari asam asetat. Makin besar penarikan elektron oleh efek induksi,
lebih kuat asamnya. Asam dikloroasetat mengandung dua atom klor yang
menarik elektron dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam
klorasetat. Asam trikloroasetat mempunyai tiga atom klor dan lebih kuat lagi
daripada asam dikloroasetat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
pKa dari asam asetat, asam kloro/dikloro/trikloro asetat :

CH3-COOH asam asetat, pKa = 4,74

Cl-CH2-COOH asam kloroasetat, pKa = 2.86

Cl2-CH-COOH asam dikloroasetat, pKa = 1,26

Cl3-C-COOH asam trikloroasetat, pKa = 0,64

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Garam dari asam karboksilat
            Air
salah satu basa telalu lemah untuk menghilangkan proton dalam
jumlah besar dari kebanyakan asam karboksilat. Basa lebih kuat seperti
natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam karboksilat
membentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi
netralisasi asam basa. Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam
organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering mudah larut dalam
air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam
natrium dari asam karboksilat rantai hidrokarbon panjang disebut sabun.
Asam karboksilat juga bereaksi dengan ammonia dan amina menghasilkan
ammonium karboksilat. Reaksi dengan amina penting sekali dalam kimia
protein sebab molekul protein kaya akan gugusan karboksil dan gugusan
amino.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
Dissosiasi asam karboksilat
• Asam-asam karboksilat bersifat asam lemah karena asam-asam
karboksilat sedikit mengurai di dalam larutan berair. Selain itu, asam-
asam karboksilat ini juga memiliki nilai tetapan disosiasi (Ka) yang
kecil, seperti asam formiat atau asam asetat, dengan Ka dari HCOOH
1,8 . 10-4 dan Ka dari CH3COOH adalah 1,8 . 10-5.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D
selesai

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaI


D

Anda mungkin juga menyukai