ELEKTRON
1
TEORI ATOM
3. MODEL ATOM
4. MODEL ATOM
RUTHERFORD
BOHR
(permulaan
(setelah Rutherford)
abad ke-20)
5. MODEL ATOM
MEKANIKA
GELOMBANG
2
1. TEORI ATOM DALTON (1776-1844)
3
1. TEORI ATOM DALTON (1776-1844)
Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan
sifat yang sama, tapi atom-atom dari suatu unsur,
berbeda dengan atom atom dari unsur lain, baik massa
maupun sifat-sifatnya
Dalam senyawa kimia atom-atom dari unsur
yang berlainan membentuk ikatan dengan
perbandingan bilangan yang sederhana
Misalnya 2 atom H dengan 1 atom O membentuk H2O
2 atom H dan 2 atom O membentuk H2O2
Teori Dalton
menerangkan hukum
kekekalan massa dan
4
hukum komposisi tetap
2. TEORI ATOM THOMSON 1904)
• Bentuk atom menyerupai agar-
agar, tersusun dari muatan listrik
positif dan negative
6
a). Lempeng Emas Rutherford
(pembelokan partikel α oleh lempeng emas)
Animasi
7
Apa yang didapatkannya ?
8
Setiap tanda panah menyatakan sebuah partikel α
9
Model Atom Rutherford
• Atom kebanyakan
terdiri dari ruang
kosong
• Ada dua daerah
• 1. Inti, ditempati
proton dan netron
• 2. Awan elektron
10
Kelemahan Model Atom Rutherford
Model atom Rutherford
bertentangan dengan teori
elektrodinamika klasik
Menurut teori ini, suatu
partikel yang bermuatan
listrik, apabila
dipercepat akan
meradiasi energi
Elektron yang bergerak Hal ini dapat dikoreksi
mengelilingi inti, akan oleh Niels Bohr yang
kehilangan energi terus mengaplikasi teori
menerus kuantum pada model
Akhirnya jatuh ke inti atomnya
11
4. Model Atom Bohr
12
4. Model Atom Bohr
13
4. Model Atom Bohr
14
4. Model Atom Bohr
15
The Bohr Ring Atom
n=4
n=3
n=2
n=1
4. Model Atom Bohr
Kulit – M
1 elektron
Kulit - L
8 elektron
Inti
11 proton
12 neutron
17
4. Model Atom Bohr
inti
19
Model Mekanika Kuantum
Teori atom mekanika kuantum didasarkan pada dualisme
sifat elektron, yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel.
De Broglie : Cahaya dapat berprilaku sebagai materi dan
gelombang
Heisenberg : tidak mungkin menemukan kecepatan dan
posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat
ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti.
Erwin Schrodinger : “kedudukan elektron dalam atom tidak
dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah
kemungkinan menemukan elektron sebagai fungsi jarak dari
inti atom” (Teori mekanika kuantum)
Heisenberg : Daerah dengan kemungkinan terbesar
ditemukan elektron disebut orbital.
20
I. STRUKTUR
ATOM
21
STRUKTUR ATOM
ELEKTRON
PARTIKEL
PROTON
DASAR
NEUTRON
22
A. PARTIKEL DASAR
1. ELEKTRON (e)
Sinar Katoda
24
Tabung Sinar Katoda
Sinar Katoda Lempeng logam yang disebut
elektroda diletakkan diujung
tabung tabung gelas dengan
sebuah lengan sisi terbuka
• Anoda
dihubungkan • Katoda dihubungkan
dengan kutub dengan sumber listrik
positif negatif tegangan tingggi
(beberapa ribu volt)
25
Tabung Sinar Katoda
Sinar Katoda Waktu tabung terisi udara,
tidak terjadi arus listrik,
karena udara tidak mengantar
listrik
28
Sifat-sifat sinar katoda
Sinar Katoda
4. Dibelokkan oleh medan
magnit dan listrik, partikelnya
bermuatan negatif
5. Sifat-sifatnya tidak
tergantung pada bahan
elektrodanya(besi, platina dll)
29
Percobaan Thomson
30
Peralatan Thomson
(menggunakan tabung sinar katoda)
31
Percobaan Thompson
Kesimpulannya:
• Kecepatan sinar katoda << kecepatan cahaya
• Sinar katoda bukan radiasi elektromagnetik
• Partikel sinar katoda bermuatan negatif yang
merupakan partikel dasar yang harus ada
disetiap atom
• Th 1874 Stoney menamai partikel dasar itu
Elektron
32
1. ELEKTRON (e)
a. PENENTUAN MUATAN ELEKTRON
(Percobaan Tetes Minyak Millikan)
Millikan dapat
menghitung
besarnya muatan e
e = -1,06219x10-19 C
33
2. PROTON (P)
34
2. PROTON (p)
35
Ion positif ini bergerak menuju katoda (-)
tapi sebagian ion ini lolos melewati
lubang pada katoda dan bergerak ke arah
yang berlawanan dengan sinar katoda
Sinar Kanal
Sinar Kanal
Sinar Kanal
36
Berkas ini disebut sinar positif atau sinar
kanal atau sinar terusan
Sinar Kanal
Sinar Kanal
Sinar Kanal
37
Pada percobaan dengan gas hidrogen,
ditemukan e/m untuk sinar positif hidrogen
lebih besar dari e/m untuk elektron
Sinar Kanal
Sinar Kanal
Sinar Kanal
38
Disimpulkan bahwa H+ adalah
suatu partikel dasar atom
39
3. NEUTRON (n)
40
3. NEUTRON(n)
41
3. NEUTRON (n)
Reaksi :
4 11 14 1
He + B → N + n
2 5 7 0
1
n = neutron
0
42
Partikel sub atom
43
Simbol
A
Z X
23
11 Na
44
Contoh
Tentukan jumlah proton
netron, dan elektron dalam
35 80 -
Cl dan Br
17 35
Penyelesaian
Cl : proton = 17 Br - : proton = 35
elektron = 17 elektron = 36
netron =A–Z netron =A–Z
= 35 – 17 = 18 = 80 – 35 = 45
45
SIMPULAN PERKEMBANGAN
MODEL ATOM
46
C. BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
47
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
48
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
2. Bilangan Kuantum Orbital
atau Azimut (ℓ)
Menentukan besarnya momentum sudut
elektron
Menentukan bentuk ruang dari orbital
Mempunyai harga; ℓ = 0, 1, 2, 3….,n-1
untuk setiap harga n
Jumlah harga ℓ sesuai dengan n
Untuk n = 1, nilai ℓ ada satu yaitu ℓ = 0
n = 2, nilai ℓ ada dua yaitu ℓ = 0, 1 dan
seterusnya
49
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
2. Bilangan Kuantum Orbital
atau Azimut (ℓ)
Orbital dengan harga ℓ tertentu biasanya
dinyatakan dengan huruf
51
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
2. Bilangan Kuantum Orbital
atau Azimut (ℓ)
Misalnya, 2p menyatakan;
sub kulit n = 2, ℓ = 1
3d menyatakan; n = 3 , ℓ = 2
Kulit K (n = 1) hanya mengandung orbital s
Kulit L (n = 2) mengandung orbital 2s dan 2p
Kulit M (n = 3) mengandung orbital 3s, 3p, 3d
Kulit N (n = 4) mengandung orbital 4s, 4p, 4d, 4f
52
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
3. Bilangan Kuantum Magnit (mℓ)
Menentukan orientasi orbital dalam ruang
Untuk tiap harga ℓ
ada sejumlah ( 2ℓ + 1)
harga mℓ
dengan harga-harga;
antara -1 dan +1
4. Bilangan Kuantum Spin (ms)
Spin elektron dinyatakan dengan
ms, dengan harga + ½ dan -½
53
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
Bentuk Orbital
Tiap orbital
ditentukan oleh n kulit Jumlah orbital
tiga bilangan 1 K 1
kuantum n, ℓ, dan
mℓ, mempunyai 2 L 4
55
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
Bentuk Orbital
Bentuk orbital-s berupa bola simetris
Orbital – p memiliki tiga macam
orientasi sesuai dengan harga mℓ (-1,
0, +1) yaitu : px, py, pz
Orbital-d memiliki lima orientasi: dxy,
dyz, dxz, d(x2- y2), dz2
Orbital-f memiliki tujuh orientasi: f x3,
fy3, fz3, fxyz, f(x2-y2)z, f(z2-y2)x, f(z2-
x2)y
56
BILANGAN KUANTUM
DAN ORBITAL
Bentuk Orbital
Bentuk orbital-s berupa bola simetris
Orbital – p memiliki tiga macam
orientasi sesuai dengan harga mℓ (-1,
0, +1) yaitu : px, py, pz
Orbital-d memiliki lima orientasi: dxy,
dyz, dxz, d(x2- y2), dz2
Orbital-f memiliki tujuh orientasi: f x3,
fy3, fz3, fxyz, f(x2-y2)z, f(z2-y2)x,
f(z2-x2)y
57
Bentuk Orbital
58
D. KONFIGURASI ELEKTRON
• He: 1s2 1s 2s 2p 3s
• Li: 1s22s1 1s 2s 2p 3s
• C: 1s22s22p2 1s 2s 2p 3s
• O: 1s22s22p4 1s 2s 2p 3s
• Ne: 1s22s22p6 1s 2s 2p 3s
62
D. KONFIGURASI ELEKTRON
Orbital penuh dan Setengah Penuh
Konfigurasi suatu unsur harus menggambarkan sifat
unsur tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
orbital yang terisi penuh dan orbital setengah penuh
relatif stabil
Contoh:
Cr : [Ar] 3d 5 4s1, bukan [Ar] 3d4 4s2
24
63
Capaian Akhir :
64