Anda di halaman 1dari 37

STRUKTUR ATOM &

SISTEM BERKALA
• Elektron dan pusat masa atom
• Spektrum atom Hidrogen
• Dualisme partikel-gelombang
• Ketidakpastian Heisenberg
• Atom berelektron tunggal
• Atom berelektron banyak
• Konfigurasi elektron dan sistem
berkala unsur-unsur
• Keberkalaan sifat unsur dalam
sistem berkala unsur-unsur

1
Langkah-langkah Analisis Materi

MATERI

YA TIDAK
Seragam Seluruhnya

HETEROGEN
HOMOGEN
DUA FASA ATAU LEBIH

Dapatkan dipisahkan lewat TIDAK


FASA FASA TERPISAH
Proses Fisis

YA
ZAT

CAMPURAN HOMOGEN
(Air Laut, Udara, Amonia
Pembersih Kaca

YA Dapatkah diuraikan menjadi zat yang TIDAK


Lebih sederhana lewat proses kimia

SENYAWA (Air, Natrium Klorida,


UNSUR (Emas, Clorin, Carbon)
Asam Asetat)

2
2

TEORI ATOM DALTON


• Atom adalah partikel terkecil penyusun materi yang
tidak dapat terbagi dan dihancurkan
• Seluruh atom suatu unsur identik, baik masa maupun
sifatnya
• Senyawa akan terbentuk bila atom-atom dari unsur
yang berbeda bergabung dalam bilangan bulat
sederhana
• Perubahan/reaksi kimia terjadi apabila terdapat
penyusunan kembali atom-atom suatu senyawa
membentuk senyawa yang baru.

3
MANFAAT MODEL ATOM DALTON

• Stoikhiometri
• Memperkirakan rumus molekul suatu
senyawa
• Lahirnya eksperimen untuk menentukan
bilangan Avogadro

4
8

FAKTA-FAKTA YANG MELEMAHKAN


MODEL ATOM DALTON

• Atom dapat berubah menjadi atom lain:


peluruhan radioaktif

• Atom memiliki sub-partikel, diantaranya


bermuatan listrik : gaya-gaya Coulumb antar
materi

5
12

Partikel-partikel Penyusun Atom


• Partikel Charge Mass
• Proton +1 1 amu
• Neutron 0 1 amu
• Electron -1 0,00055 amu
• Positron +1 0,00055 amu
• Foton 0 0
• Neutrino 0 0
• muon 0 0,11
• pion 0 0,15
• Quark partikel penyusun
proton, netron, muon dan pion
6
Radas Thomson
untuk mengukur muatan listrik terhadap massa

7
Skema Percobaan Rutherford

8
Spektrum Garis dari Atom

• Kontribusi Bohr : model


atom sederhana.
• Dasar model : Spektrum
garis yang tajam dari atom-
atom tereksitasi
Niels Bohr (1885-1962)
(Nobel, 1922)
9
Spektrum Garis dari Atom-atom
Tereksitasi
• Atom-atom tereksitasi akan memancarkan radiasi
pada panjang gelombang tertentu
• Panjang gelombang radiasi tergantung pada jenis
unsur.
H

Hg

Ne

10
Spektra atom
dan model Bohr
Model atom awal abad 20: suatu elektron
mengelilingi inti dalam suatu orbit
Electron
orbit
+
1. Karena orbit yang mungkin
tidak terhingga, energi elektron
juga tidak terhingga: tidak mungkin
2. Pergerakan partikel dalam medan
listrik akan memancarkan energi. Elektron
akan terus menerus kehilangan energi:
Akhir pergerakan elektron, kehancuran
atom!

11
Spektra atom dan model Bohr (2)
• Bohr mengatakan bahwa teori klasik adalah salah.
• Teori baru: QUANTUM atau WAVE MECHANICS.
• e- hanya dapat berada pada orbit-orbit yang diskrit
— disebut sebagai keadaan stasioner.
• e- dipisahkan oleh keadaan-keadaan yang energinya
terkuantisasi.

Energi suatu keadaan = - C/n2 dimana


C adalah konstanta
n = bilangan kuantum, n = 1, 2, 3, 4, ....

12
Spektra atom dan model Bohr (3)
Energi keadaan terkuantisasi = - C/n2
• n = bilangan bulat
• jari-jari orbital yang diperbolehkan
= n2 x (0.0529 nm)
• teori ini dapat menjelaskan
spektra atomik

13
Spektra atom dan model Bohr (2)
Karena elektron-elektron berada dalam H atom
keadaan terkuantisasi, maka DE dari
setiap perubahan keadaan hanya dapat
memiliki harga-harga tertentu. Inilah yang
menjelaskan garis-garis tegas dalam
spektra atom.
n=2
E = -C (1/22) 07m07an1.mov

E = -C (1/12) n=1

14
Spektra atom dan model
Bohr (5) n=2

Energy
Hitung DE untuk e-dalam H ―jatuh‖ dari
n = 2 ke n = 1 (energi tinggi ke rendah) .
n=1
DE = Eakhir - Eawal = -C[(1/12) - (1/2)2] = -(3/4)C

• DE negatif: emisi; DE positif: absorpsi


• Karena energi cahaya hanya bernilai positif,
DE = Etinggi - Erendah
C dikenal dengan R, konstanta Rydberg.
R = 1312 kJ/mol or 3.29 x 1015 Hz
maka, E cahaya yang dipancarkan = (3/4)R = 2.47 x 1015 Hz
dan l = c/n = 121.6 nm (daerah ULTRAVIOLET)

Hasil ini sangat cocok dengan eksperimen! 15


Spektra atom H

Garis-garis pada
frekuensi sinar tampak
disebut deret BALMER.

6
5
4
3
Energy

1
Infrared
En = -1312 Ultra Violet
Lyman
Visible
Balmer Paschen n
n2 16
Dari Model Bohr ke Mekanika
Kuantum
• Bohr mengubah secara radikal pandangan kita
terhadap materi
• Problema teori model Bohr
– tidak berhasil untuk atom berelektron banyak.
– ide-ide kuantum diperkenalkan secara ―paksa‖.
• Perbaikan model Bohr:
KUANTUM atau MEKANIKA GELOMBANG

17
Mekanika Kuantum atau Gelombang
• Cahaya: partikel dan gelombang
• Usulan de Broglie (1924): Setiap materi
bergerak memiliki sifat gelombang
• Untuk cahaya: E = hn = hc / l
• Untuk partikel: E = mc2 (Einstein)

L. de Broglie maka, mc = h / l
(1892-1987)
untuk partikel

mv=h/l

l untuk partikel disebut panjang gelombang de Broglie


18
Mekanika Kuantum atau Gelombang
• Schrodinger : elektron yang bergerak mengelilingi
inti juga berperilaku seperti gelombang
• Penyelesaian PERSAMAAN GELOMBANG
menghasilkan sederet rumus matematik yang
disebut Fungsi gelombang, Y
• Setiap fungsi gelombang menggambarkan energi
yang diperbolehkan untuk sebuah elektron
E. Schrodinger • Kuantisasi akan terjadi dengan sendirinya.
1887-1961

19
FUNGSI GELOMBANG, Y
• Y adalah fungsi jarak dan sudut.
• Untuk satu elektron, Y menyangkut sebuah
ORBITAL — daerah dalam ruang tempat
ditemukannya sebuah elektron
• Y tidak menggambarkan kedudukan elektron
dengan tepat
• Harga Y2 menunjukkan probabilitas
menemukan sebuah elektron pada titik tertentu

20
Azas ketidakpastian
• Hakekat elektron dalam atom: teori W.
Heisenberg.
• Posisi dan momentum (p = mv) sebuah
elektron tidak dapat ditentukan secara tepat
sekaligus. Kesalahan posisi dan momentum
ditunjukkan dengan hubungan
Dx. Dp = h
• Posisi dan kecepatan sebuah elektron dapat
digambarkan dengan :
W. Heisenberg
1901-1976 DISTRIBUSI PROBABILITAS (Y2)

21
Fungsi gelombang (3)

Y2 setara dengan probabilitas menemukan


elektron dalam satu titik tertentu
22
Bilangan kuantum orbital

• Suatu orbital atom didefenisikan oleh 3


bilangan kuantum :
n bilangan kuantum utama
l  bilangan kuantum angular
ml  bilangan kuantum magnetik

23
Bilangan kuantum
Simbol Harga Arti fisik
n (utama) 1, 2, 3, .. Ukuran orbital dan
energi = -R(1/n2)

l (sudut) 0, 1, 2, .. n-1 Bentuk orbital

ml (magnetik) -l..0..+l Orientasi orbital

24
Orbital atom berelektron tunggal
1. Untuk n = 1, l = 0 dan ml = 0:
orbital 1s
2. Untuk n = 2, l = 0,1
l = 0, ml = 0, orbital 2s
l = 1, ml = -1, 0, +1, orbital
2px , 2py ,2pz
(degenerasi)

3. Untuk n = 3, l = 0,1,2 orbital, 3s, 3


orbital p dan lima
25
orbital 3d
Orbital-orbital s
Seluruh orbital berbentuk sferis

26
Orbital-orbital p
pz
Ciri orbital p

px
90 o
py

planar node

Bila l = 1, akan ada simpul PLANAR yang


melalui inti atom.
27
26

Atom Berelektron Banyak

Perbedaan dengan atom berelektron tunggal:


• Dua elektron pada orbital yang sama tidak dapat
dibedakan satu sama lain.
Pauli : bilangan kuantum spin, ms = -1/2, +1/2
Larangan Pauli : Dua elektron tidak boleh memiliki
keempat bilangan kuantum yang sama
• Adanya tolakan antar elektron
• Berkurangnya pengaruh inti akibat adanya tumpukan
elektron pada kulit yang lebih rendah

28
26
Konfigurasi Elektron
Atom Berelektron Banyak
• Persamaan gelombang diselesaikan dengan metoda SCF
(Self Consistent Field)
• Konfigurasi elektron = penempatan elektron dalam orbital
(fungsi gelombang) yang sesuai
• Aturan-aturan penempatan elektron:
1. Prinsip ―aufbau‖: elektron harus menempati
orbital dengan energi yang paling rendah lebih
dahulu
2. Aturan Hunds : Bila terdapat orbital- orbital
dengan energi yang sama (terdegenarasi), maka
elektron-elektron akan menyebar terlebih dahulu
keseluruh orbital sebelum membentuk pasangan
dengan spin berlawanan 29
Urutan Pengisian Orbital

30
Konfigurasi Elektron
dan Sistem Berkala

31
SISTEM BERKALA UNSUR-UNSUR

32
JARI-JARI ATOM

33
Li Be B C N O F Ne
1.52 1.13 0.88 0.77 0.75 0.73 0.71 0.69
Na Cl
1.86 0.99
K Br
2.27 1.14
Rb I
2.47 1.33

JARI-JARI ATOM DAN SISTEM BERKALA


34
IONISASI UNSUR-UNSUR
Na [Ne]3s1 Si [Ne]3s23p2 Cl [Ne]3s23p5
Mg [Ne]3s2 P [Ne]3s23p3 Ar [Ne]3s23p6 = [Ar]
Al [Ne]3s23p1 S [Ne]3s23p4

1) Semakin kecil atom, semakin sulit untuk melepaskan elektron


2) I1 < I2 < I 3 < I4 Ionisasi pertama adalah yang paling mudah
3) Elektron dalam tidak dapat diionisasi
35
KEPERIODIKAN POTENSIAL IONISASI UNSUR
36
METAL, NON-METAL, METALOID
37

Anda mungkin juga menyukai