Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERAN POLITIK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
Sovi Anggraeni
20922213

INTERNASIONAL WOMEN UNIVERSITY


FAKULTAS ILMU BISNIS DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah g berjudul Peran politik dalam
kehidupan masyarakat dengan tepat waktu.

Makalah Peran politik dalam kehidupan masyarakat disusun guna memenuhi


tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah] di Universitas Wanita
Internasional. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Peran politik dalam kehidupan masyarakat.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu]


selaku [guru mata pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 04 September 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peran politik dalam kehidupan masyarakat adalah fondasi dari sistem


pemerintahan dan tatanan sosial suatu negara. Politik memungkinkan masyarakat
untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan, pengambilan keputusan, dan
penyelesaian konflik dalam konteks yang terstruktur. Melalui pemilihan umum,
partisipasi aktif dalam proses demokratis, dan interaksi dengan lembaga-lembaga
pemerintah, individu dan kelompok masyarakat dapat membentuk arah masa depan
negara mereka. Politik juga berperan dalam menjaga keseimbangan kekuasaan,
melindungi hak asasi manusia, dan menciptakan kerangka kerja untuk perkembangan
ekonomi dan sosial. Dengan demikian, peran politik tidak hanya merujuk pada
aktivitas para politisi, tetapi juga merupakan aspek penting dari keseharian
masyarakat yang berdampak langsung pada kualitas hidup mereka.

Peran politik dalam kehidupan masyarakat mencerminkan prinsip-prinsip


dasar yang membentuk sistem pemerintahan suatu negara. Ini bermula dari kebutuhan
manusia untuk berkolaborasi, mengatur, dan mengatur masyarakat mereka. Dengan
berjalannya waktu, sistem politik berkembang menjadi suatu wadah yang lebih
terstruktur, menciptakan hukum, norma, dan lembaga-lembaga untuk mengarahkan
perilaku masyarakat. Ini adalah tempat di mana kebijakan publik dirumuskan,
dilembagakan, dan diimplementasikan untuk mengatur aspek-aspek kehidupan sehari-
hari, mulai dari pendidikan hingga layanan kesehatan, dari keamanan hingga
lingkungan. Dengan demikian, politik adalah jantung dari kerangka kerja sosial yang
menggerakkan perubahan, membentuk nilai-nilai sosial, dan menciptakan lingkungan
di mana masyarakat dapat berpartisipasi, berinteraksi, dan mewujudkan visi bersama
untuk masa depan yang lebih baik. Dalam esensinya, peran politik adalah jembatan
yang menghubungkan tujuan individu dan kelompok dengan arah yang diambil oleh
negara dan masyarakatnya secara keseluruhan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pembentukan Kebijakan Publik

Pembentukan kebijakan publik adalah salah satu aspek penting dari peran
politik dalam kehidupan masyarakat. Proses ini melibatkan perencanaan,
pengembangan, dan implementasi kebijakan yang akan memengaruhi masyarakat
secara luas. Para pembuat kebijakan, yang dapat terdiri dari pejabat pemerintah,
anggota parlemen, atau pejabat terpilih lainnya, mempertimbangkan berbagai faktor
seperti masukan dari warga, data penelitian, dan tujuan nasional saat merancang
kebijakan. Kemudian, kebijakan tersebut dibahas, direvisi, dan disahkan melalui
proses legislatif atau administratif. Pembentukan kebijakan publik memainkan peran
penting dalam mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta dalam
memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, transparansi,
partisipasi masyarakat, dan akuntabilitas dalam proses ini sangat penting untuk
memastikan kebijakan yang dihasilkan sesuai dengan kepentingan masyarakat secara
keseluruhan.

Pembentukan kebijakan publik adalah salah satu tonggak utama dalam peran
politik dalam kehidupan masyarakat yang memiliki dampak besar pada arah dan
kualitas kehidupan warga negara. Proses ini melibatkan langkah-langkah berurutan
yang dimulai dari perumusan ide hingga implementasi kebijakan yang akan
memengaruhi masyarakat secara luas. Para pembuat kebijakan, yang dapat berasal
dari berbagai lapisan pemerintahan, seperti pejabat pemerintah, anggota parlemen,
atau pemimpin terpilih lainnya, memainkan peran sentral dalam proses ini. Mereka
harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk masukan dari warga, data
penelitian, dan tujuan nasional, saat mereka merancang kebijakan yang akan dibuat.

Namun, proses pembentukan kebijakan tidak hanya terbatas pada tahap


perumusan. Selanjutnya, kebijakan tersebut harus dibahas, dievaluasi, dan direvisi
melalui proses legislatif atau administratif yang transparan dan terbuka untuk umum.
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses ini tidak dapat dilebih-lebihkan,
karena ini adalah cara di mana suara rakyat diintegrasikan dalam pengambilan
keputusan politik. Partisipasi yang aktif tidak hanya memungkinkan warga negara
untuk mengemukakan pandangan dan kekhawatiran mereka, tetapi juga memastikan
akuntabilitas dalam proses pembentukan kebijakan.

Hasil dari proses pembentukan kebijakan publik memiliki dampak yang


mendalam pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan dan kesehatan
hingga ekonomi dan lingkungan. Kebijakan yang bijaksana dan berdasarkan bukti
dapat memacu pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketidaksetaraan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di sisi lain, kebijakan yang buruk atau tidak
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat mengakibatkan ketidakpuasan, konflik,
dan kerugian ekonomi.

Oleh karena itu, transparansi dalam proses pembentukan kebijakan, partisipasi


masyarakat yang inklusif, dan akuntabilitas lembaga pemerintahan adalah unsur-unsur
kunci yang harus dijaga dalam peran politik untuk memastikan bahwa kebijakan yang
dihasilkan benar-benar mencerminkan kepentingan dan aspirasi masyarakat secara
keseluruhan. Hal ini mendorong terciptanya kebijakan yang lebih efektif, adil, dan
berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

2. Demokrasi dan Partisipasi

Demokrasi dan partisipasi adalah pilar penting dari peran politik dalam
kehidupan masyarakat. Demokrasi merupakan sistem pemerintahan di mana
kekuasaan berada di tangan rakyat. Dalam demokrasi, warga negara memiliki hak
untuk memilih wakil-wakil mereka melalui pemilihan umum, yang merupakan sarana
utama partisipasi politik. Melalui pemilihan ini, individu dapat memengaruhi
pembentukan kebijakan publik dan pengambilan keputusan pemerintah. Selain itu,
partisipasi politik juga mencakup berbagai aktivitas lain, seperti berdiskusi,
berdemonstrasi, atau berorganisasi untuk mengadvokasi perubahan. Partisipasi yang
aktif adalah cara di mana masyarakat dapat mengawasi pemerintah, memperjuangkan
hak-hak mereka, dan mengungkapkan pandangan mereka tentang isu-isu penting. Ini
memastikan bahwa suara rakyat dihargai dalam proses pengambilan keputusan, yang
merupakan salah satu prinsip mendasar demokrasi yang sehat.
Demokrasi dan partisipasi adalah fondasi dari sistem politik yang memberikan
kekuasaan kepada rakyat dalam menentukan arah dan tatanan negara mereka. Dalam
demokrasi, keputusan politik tidak hanya terbatas pada para pemimpin terpilih, tetapi
juga mencakup suara setiap warga negara. Ini tercermin melalui pemilihan umum
yang diadakan secara berkala, di mana individu memiliki hak untuk memilih
perwakilan mereka dalam pemerintahan. Dengan demikian, pemilihan menjadi
saluran utama di mana rakyat dapat menyuarakan preferensi mereka dan
memengaruhi pembuatan kebijakan.

Selain pemilihan, partisipasi politik mencakup berbagai aktivitas lain yang


memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi pada pembentukan kebijakan dan
pengawasan pemerintah. Diskusi terbuka, debat, kampanye politik, serta
berdemonstrasi adalah contoh-contoh dari partisipasi politik yang aktif. Partisipasi ini
memainkan peran penting dalam menjaga akuntabilitas pemerintah, mengawasi
tindakan pemerintah, dan mengadvokasi perubahan.

Demokrasi yang sehat memerlukan partisipasi yang inklusif dan akses yang
adil bagi semua warga negara. Hal ini memastikan bahwa suara dari berbagai lapisan
masyarakat, termasuk kelompok minoritas, didengar dan dihormati dalam proses
pengambilan keputusan. Partisipasi politik yang aktif juga memungkinkan masyarakat
untuk merespons perubahan sosial dan ekonomi, serta mengatasi isu-isu kompleks
seperti ketidaksetaraan, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.

Dengan demikian, demokrasi dan partisipasi politik adalah aspek penting dari
peran politik dalam kehidupan masyarakat. Mereka memungkinkan masyarakat untuk
mengambil peran aktif dalam mengarahkan pemerintahan mereka, memperjuangkan
hak-hak mereka, dan membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.

3. Penyeimbangan Kekuasaan

Penyeimbangan kekuasaan adalah elemen penting dalam peran politik dalam


kehidupan masyarakat. Konsep ini mendasari prinsip bahwa kekuasaan dalam suatu
negara seharusnya tidak terpusat pada satu lembaga atau individu. Sebaliknya,
kekuasaan harus dibagi secara merata antara berbagai cabang pemerintahan, seperti
eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta antara tingkat pemerintahan nasional,
regional, dan lokal. Tujuannya adalah untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan
dan memastikan ada sistem pengawasan yang efektif. Dengan adanya penyeimbangan
kekuasaan, setiap cabang pemerintahan memiliki peran dan kewenangan yang jelas,
sehingga masyarakat memiliki mekanisme untuk mengajukan pertanggungjawaban
jika ada pelanggaran hukum atau penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini juga
memberikan stabilitas pada sistem pemerintahan dan melindungi hak-hak individu
dari potensi penindasan oleh pemerintah.

Penyeimbangan kekuasaan adalah prinsip dasar dalam peran politik yang


memiliki implikasi besar dalam menjaga stabilitas dan keadilan dalam suatu negara.
Konsep ini mengakui bahwa kekuasaan yang terlalu terkonsentrasi dalam satu entitas
atau individu dapat mengarah pada penyalahgunaan kekuasaan dan potensi
penindasan terhadap warga negara. Untuk mengatasi hal ini, sistem politik yang sehat
mendesain pembagian kekuasaan di antara berbagai cabang pemerintahan yang
independen.

Cabang eksekutif, yang biasanya diwakili oleh kepala negara atau


pemerintahan, bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan administrasi
negara. Cabang legislatif, seperti parlemen atau kongres, memiliki peran dalam
pembuatan undang-undang dan pengawasan terhadap eksekutif. Cabang yudikatif,
melalui sistem peradilan, bertugas menjaga ketertiban hukum dan menafsirkan hukum
dalam sengketa.

Selain itu, penyeimbangan kekuasaan juga mencakup hubungan antara


pemerintah pusat, pemerintah regional, dan pemerintah lokal. Pembagian kekuasaan
ini menciptakan lapisan pengawasan dan pengimbangan dalam sistem pemerintahan.
Misalnya, pemerintah regional dapat memastikan bahwa kebijakan nasional tidak
merugikan kepentingan daerah tertentu.

Penyeimbangan kekuasaan tidak hanya memungkinkan masyarakat untuk


memiliki akses yang lebih baik ke keadilan dan keadilan, tetapi juga memberikan
perlindungan terhadap potensi penyalahgunaan oleh pihak berwenang. Ini adalah
dasar bagi pemeliharaan hak asasi manusia dan kebebasan individu, serta memastikan
bahwa pemerintahan beroperasi dalam kerangka hukum yang jelas dan transparan.
Kesimpulannya, penyeimbangan kekuasaan adalah prinsip yang menggaransi
bahwa tidak ada lembaga atau individu yang memiliki kendali penuh atas kekuasaan
dalam suatu negara. Hal ini memberikan perlindungan terhadap penyalahgunaan
kekuasaan dan merupakan dasar dari sistem politik yang adil, responsif, dan
berdasarkan hukum. Dalam konteks peran politik dalam kehidupan masyarakat,
penyeimbangan kekuasaan adalah jaminan terhadap keseimbangan kekuatan yang
mencegah dominasi yang tidak sehat dan mendukung pemerintahan yang demokratis
dan akuntabel.

4. Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Pembangunan sosial dan ekonomi adalah salah satu hasil langsung dari peran
politik dalam kehidupan masyarakat. Melalui kebijakan ekonomi dan sosial yang
dibuat oleh para pemimpin dan pembuat kebijakan politik, sebuah negara dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
masyarakatnya. Kebijakan ekonomi, seperti investasi dalam infrastruktur, pelatihan
tenaga kerja, dan insentif bisnis, dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang
berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, dan
peningkatan standar hidup. Di sisi lain, kebijakan sosial, seperti pendidikan yang
berkualitas, akses layanan kesehatan, dan jaringan perlindungan sosial, memainkan
peran penting dalam membentuk masyarakat yang sehat, terdidik, dan berdaya. Oleh
karena itu, peran politik dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengawasi
kebijakan ekonomi dan sosial memiliki dampak yang besar pada kualitas hidup
masyarakat dan pembangunan berkelanjutan suatu negara.

Pembangunan sosial dan ekonomi merupakan salah satu hasil nyata dari peran
politik yang efektif dalam kehidupan masyarakat. Kebijakan ekonomi yang bijaksana
dan terencana dengan baik dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Ini mencakup investasi dalam infrastruktur, pendidikan, penelitian dan
pengembangan, serta dukungan bagi sektor-sektor ekonomi kunci. Investasi semacam
ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga merangsang inovasi dan
peningkatan produktivitas. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dapat mengurangi angka kemiskinan, mengangkat taraf hidup masyarakat, dan
menciptakan kesempatan bagi perkembangan individu.

Di samping itu, peran politik juga sangat relevan dalam pembentukan


kebijakan sosial yang berpihak kepada masyarakat. Kebijakan pendidikan yang
berkualitas memungkinkan akses yang lebih baik untuk pendidikan tinggi, sehingga
menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan berpengetahuan. Layanan kesehatan
yang terjangkau dan berkualitas juga merupakan elemen kunci dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Perlindungan sosial, seperti program bantuan sosial dan
asuransi kesehatan, memberikan jaringan keamanan bagi masyarakat yang
membutuhkan.

Penting untuk diingat bahwa pembangunan sosial dan ekonomi yang sukses
memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang cermat dari para
pemimpin dan pembuat kebijakan politik. Dalam konteks ini, peran politik bukan
hanya tentang pembentukan kebijakan, tetapi juga pemantauan implementasinya
untuk memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Partisipasi publik juga penting dalam menentukan prioritas pembangunan dan
mengawasi tindakan pemerintah.

Oleh karena itu, peran politik yang efektif dalam merancang, melaksanakan,
dan mengawasi kebijakan sosial dan ekonomi adalah kunci bagi pertumbuhan dan
perkembangan berkelanjutan suatu negara. Ini menciptakan lingkungan yang
mendukung kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan memastikan
bahwa tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan. Dengan demikian,
pembangunan sosial dan ekonomi yang berhasil adalah bukti nyata dari pengaruh
positif peran politik dalam kehidupan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

Secara keseluruhan, peran politik dalam kehidupan masyarakat adalah pilar


fundamental yang membentuk dinamika sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.
Politik memungkinkan masyarakat untuk memengaruhi pembuatan kebijakan,
mengejar keadilan, dan mengatasi tantangan bersama. Ini juga menciptakan sistem
penyeimbangan kekuasaan yang mencegah penyalahgunaan dan menjamin hak asasi
manusia. Selain itu, peran politik adalah penggerak pembangunan sosial dan ekonomi
yang berkelanjutan, memungkinkan masyarakat untuk meraih kualitas hidup yang
lebih baik. Dengan demikian, politik bukan hanya domain para pemimpin, tetapi juga
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari setiap warga negara
yang berkontribusi pada arah dan perkembangan negara mereka. Dalam esensinya,
peran politik adalah tentang pemberdayaan masyarakat untuk membentuk masa depan
yang lebih adil, demokratis, dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Verba, S., Schlozman, K. L., & Brady, H. E. (1995). Voice and Equality: Civic
Voluntarism in American Politics. Harvard University Press.

Fukuyama, F. (2011). The Origins of Political Order: From Prehuman Times to the
French Revolution. Farrar, Straus and Giroux.

Acemoglu, D., & Robinson, J. A. (2012). Why Nations Fail: The Origins of Power,
Prosperity, and Poverty. Crown Publishing Group.

Kartono, Kartini. 2009. Pendidikan Politik : Sebagai Bagian Pendidikan Orang


Dewasa. Bandung: Mandar Maju

Anda mungkin juga menyukai