Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
yang harus dicapai setiap siswa baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah
maupun pendidikan tinggi. Mata pelajaran ini bertujuan untuk menjadikan warga
negara yang baik dan cerdas, artinya menjadikan warga negara yang mampu
berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku serta mampu berpikir kritis
dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi. Menurut Branson
(Wuryan dan Syaifullah, 2009: 78) pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
harus mengandung tiga komponen penting yaitu pengetahuan kewarganegaraan
(civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill), dan watak
kepribadian kewarganegaraan (civic disposition). Salah satu komponen dari
ketiganya yaitu civic disposition sangat berkaitan erat dengan kecerdasan
emosional.
Goleman (2000: 45) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah:
kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan
menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-
lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress
tidak melumpuhkan kekuatan berfikir; berempati dan berdoa.

Komponen-komponen dari pengertian kecerdasan emosional di atas, bertolak


belakang dengan kenyataan yang terjadi sekarang. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai fakta yang terjadi, misalnya perkelahian, tawuran pelajar, mudah
tersinggung, melawan guru, mudah putus asa, tidak menghargai pendapat orang
lain, tidak bisa bekerja sama, dan sebagainya. Contoh tindakan tersebut termasuk
kurang terasahnya kecerdasan emosional. Dengan demikian, siswa tidak dapat
mengendalikan emosionalnya dengan baik sehingga jika hal ini dibiarkan tanpa
adanya solusi, maka sedikit demi sedikit nilai dan moral yang dimiliki siswa akan

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam proses
pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2

hilang. Padahal siswa sebagai generasi muda akan meneruskan perjuangan para
pahlawan kelak.
Menurut artikel yang ditulis oleh Muhtadi (2012) bahwa data Komnas
Perlindungan Anak menyatakan jumlah tawuran pelajar tahun 2011 sebanyak 339
kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran
antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hingga September 2012 terjadi 86 kali tawuran
antarpelajar dengan 26 korban meninggal. Hal tersebut menunjukkan bahwa
banyaknya pelajar yang belum bisa mengatur emosi dan perasaannya dengan baik.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMA 3 Bandung,
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan terkesan sulit karena memiliki
banyaknya teori yang harus difahami setiap siswa. Hal tersebut menyebabkan
masih adanya anggapan bahwa mata pelajaran ini sebagai mata pelajaran yang
membosankan dan jarang sekali siswa yang menjadikannya sebagai mata
pelajaran favorit di sekolah. Padahal isi dari materi pendidikan kewarganegaraan
ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat dan negara. Hal tersebut
menunjukkan kurangnya motivasi siswa yang berakibat kurang terasahnya
kecerdasan emosional siswa. Oleh karena itu, guru PKn yang bersangkutan
mencoba menghilangkan anggapan tersebut dengan menggunakan berbagai
macam media yang bervariasi dalam proses pembelajaran. Mulai dari media cetak
sampai media elektronik, serta media yang berbentuk audio, visual maupun audio
visual beliau gunakan. Bahkan keluarga dan sekolah pun dapat dijadikan media
sebagai laboratorium PKn. Selain itu pun, tokoh masyarakat pernah didatangkan
untuk mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari suatu materi. Namun
menurutnya, sumber media pokok dalam proses pembelajaran adalah guru sendiri,
sehingga guru dituntut untuk lebih kreatif menciptakan proses pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan.
Anggapan di atas tak lepas dari peran para guru di sekolah sebagai pendidik
dan pembimbing. Guru yang profesional tidak hanya mampu menyampaikan
materi sesuai kurikulum namun juga mampu menjadikan siswa yang berkarakter,

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3

sehingga dalam proses pembelajaran, guru yang baik dapat memahami keadaan
siswa yang berpengaruh pula bagi metode pembelajaran yang digunakan. Namun
tak sedikit guru yang kurang mampu memahami keadaan siswa dan hanya
menggunakan metode konvensional dalam setiap proses pembelajaran tanpa
menggunakan media maupun variasi lainnya. Hal penting lain yang perlu
diperhatikan adalah gaya belajar siswa.
Secara umum gaya belajar siswa terbagi menjadi 3, yaitu visual, auditorial,
dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual biasanya mudah untuk
menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk gambar,
table, diagram, grafik, peta pikiran, goresan atau simbol-simbol. Untuk siswa
yang memiliki gaya belajar auditorial senang sekali jika pembelajaran
dilakukan dalam bentuk cerita, lagu, syair atau senandung. Sedangkan siswa
dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima pelajaran yang
diiringi dengan aktivitas motorik seperti dalam konsep penerapan/percobaan,
drama, dan gerak (Gora dan Sumarto, 2010: 93).

Berdasarkan pernyataan di atas, setiap siswa memiliki gaya belajar yang


berbeda-beda. Sehingga cara mengajar guru pun harus bervariasi. Ketidaksesuaian
antara cara mengajar guru dan gaya belajar siswa dapat mengakibatkan kebosanan
dan kejenuhan pada siswa, maka siswa pun secara tidak langsung akan mengalami
kesulitan dalam memahami pelajaran. Dengan menggunakan multimedia yang
bervariasi, proses pembelajaran diharapkan dapat mendorong motivasi siswa
untuk menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, maka
hubungan antara guru dan siswa akan seimbang.
Pada era globalisasi ini, media dalam pendidikan semakin berkembang pesat.
Mulai dari media cetak sampai media elektronik. Bahkan masyarakart pun dapat
dijadikan media dalam pembelajaran PKn sebagai laboratorium demokrasi. Hal
tersebut bergantung pada cara guru menggunakan dan memanfaatkan media yang
ada dan berkaitan erat dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian, guru
dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Jika dalam kegiatan
pembelajaran telah tercipta pembelajaran yang aktif maka kecerdasan emosional
atau Emotional Quotient (EQ) siswa dapat terasah, siswa dapat menguasai materi

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4

yang diajarkan dan hasil belajar pun akan memuaskan. Sehingga tidak hanya
Intelligence Quotient (IQ) saja yang dapat ditingkatkan melainkan juga EQ yang
sangat berpengaruh bagi kehidupan siswa.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan ahli-ahli psikologi, IQ dapat
digunakan untuk memperkirakan sekitar 1-20% (rata-ratanya 6%) keberhasilan
dalam pekerjaan tertentu. Di sisi lain, ternyata EQ 27-45% berperan langsung
dalam keberhasilan pekerjaan (Book dan Stein, 2002: 34). Oleh karena itu,
seseorang yang memiliki IQ tinggi belum tentu mendapatkan keberhasilan yang
maksimal jika tidak diimbangi dengan EQ yang baik pula. Begitu pun di sekolah,
ada kalanya siswa yang mempunyai intelegensi tinggi namun mendapatkan hasil
belajar rendah dan sebaliknya. Sehingga EQ pun perlu diperhatikan.
Adapun siswa yang memiliki IQ tinggi namun kurang bisa bersosialisasi
dengan orang lain. Hal tersebut menunjukkan pentingnya mengasah kecerdasan
EQ untuk menghindari permasalahan yang tidak diharapkan. Dalam kecerdasan
emosional, siswa mampu mengenali dan menghargai dirinya sendiri dan orang
lain, juga menerapkan disiplin, jujur, dan sebagainya. Dengan kata lain,
kecerdasan emosional ini penting untuk dikembangkan oleh setap siswa untuk
menghadapi segala yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Adapun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa
penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan motivasi dan dalam
penggunaan media, perlu diperhatikan karakteristik materi yang akan diajarkan
karena tidak semua materi dapat diajarkan melalui media pembelajaran seperti
multimedia interaktif. Selain itu juga siswa setuju bahwa kegiatan pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif menyenangkan dan dapat menarik perhatian
siswa (Sihole, 2013: 91). Dengan demikian, diperlukan media yang relevan dalam
proses pembelajaran agar siswa dapat berpartisipasi aktif.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini berusaha
menggambarkan sejauhmana hubungan penggunaan multimedia dengan
kecerdasan emosional siswa, sehingga untuk mengetahui jawabannya peneliti

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5

mencoba melakukan suatu penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan


Multimedia terhadap Kecerdasan Emosional Siswa dalam Proses
Pembelajaran Pkn (Studi Korelasional Terhadap Siswa Kelas XI SMA
Negeri 3 Bandung)”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis
merumuskan masalah umum untuk penelitian ini, yaitu: “bagaimana pengaruh
penggunaan multimedia terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKn.”
Adapun rumusan masalah secara khusus untuk penelitian ini, diantaranya:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media cetak dalam
pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N
3 Bandung?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media elektronik
dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI
SMA N 3 Bandung?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media objek nyata
dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI
SMA N 3 Bandung?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan multimedia
terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam proses pembelajaran
PKn.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6

a. Pengaruh penggunaan media cetak dalam proses pembelajaran PKn


terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3
Bandung.
b. Pengaruh penggunaan media elektronik dalam pembelajaran PKn terhadap
kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung.
c. Pengaruh penggunaan media objek nyata dalam pembelajaran PKn
terhadap kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA N 3 Bandung.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis, kebijakan, praktis
maupun isu yang diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis berupa
konsep-konsep yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya pembelajaran PKn
dan solusi yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam
menunjang proses pembelajaran PKn agar tujuan pembelajaran dapat tercapai,
terutama dalam nilai dan moral.
2. Manfaat Kebijakan
Membantu mensosialisasikan pentingnya menumbuhkan dan meningkatkan
kecerdasan emosional yang sering dilupakan dan kurang diperhatikan. Selain itu
pun diharapkan dapat memberikan pencerahan bahwa media yang digunakan
dalam proses pembelajaran tidak harus mahal, melainkan dapat menggunakan
apapun yang ada di sekitar selama masih berkaitan dengan materi yang diajarkan.
3. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
diantaranya kepada:
a. Guru

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7

Meningkatkan profesionalisme guru khususnya melalui penggunaan


multimedia dalam pembelajaran PKn yang aktif dan menyenangkan.
b. Siswa
Meningkatnya motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.
c. Sekolah
Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan multimedia
pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas sekolah.
4. Manfaat dari Segi Isu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahan kajian untuk
memperbaiki metode yang digunakan dalam proses pembelajaran khususnya
pembelajaran PKn serta memberikan informasi bahwa kecerdasan emosional tidak
kalah pentingnya dengan kecerdasan intelektual yang lebih sering diutamakan
dalam kehidupan masyarakat.

E. Struktur Organisasi Skripsi


Sistematika dari penelitian yang berjudul pengaruh penerapan penggunaan
multimedia terhadap peningkatan kecerdasan emosional siswa dalam proses
pembelajaran Pkn (studi korelasional terhadap siswa kelas XI SMA N 3 Bandung)
adalah sebagai berikut:
1. BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB II kajian teori yang meliputi kajian tentang multimedia yakni
pengertian, fungsi, dan manfaat multimedia, komponen, karakteristik, dan
macam multimedia pembelajaran, kriteria pemilihan multimedia
pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaan multimedia pembelajaran,
prosedur pengembangan multimedia pembelajaran, dan kekurangan dan
kelebihan multimedia pembelajaran; kajian tentang kecerdasan emosional
yakni pengertian, jenis, dan fungsi kecerdasan emosional, faktor-faktor

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8

yang mempengaruhi kecerdasan emosional dalam belajar, dan upaya


pengembangan kecerdasan emosional siswa; kajian tentang pendidikan
kewarganegaraan yakni pengertian, tujuan, dan fungsi pendidikan
kewarganegaraan, landasan pendidikan kewarganegaraan, ruang lingkup
pendidikan kewarganegaraan, dan aspek kompetensi dalam pendidikan
kewarganegaraan; hubungan antara multimedia pembelajaran dengan
kecerdasan emosional siswa; dan penelitian terdahulu.
3. BAB III metode penelitian yang meliputi lokasi, populasi, dan sampel
penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, operasionalisasi
variabel, prosedur penelitian yang terdiri dari tahap pra penelitian, tahap
penyusunan instrumen, uji coba instrumen, tahap perizinan penelitian, dan
tahap pelaksanaan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
pengolahan dan analisis data.
4. BAB IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi
umum lokasi penelitian yakni sejarah SMA N 3 Bandung dan profil SMA
N 3 Bandung, deskripsi data hasil penelitian yakni pengolahan data uji
coba instrumen penelitian, data hasil pengolahan angket, pengujian
hipotesis, deskripsi wawancara, dan pembahasan hasil penelitian yakni
pengaruh penggunaan media cetak dalam pembelajaran PKn terhadap
kecerdasan emosional siswa, pengaruh penggunaan media elektronik
dalam pembelajaran PKn terhadap kecerdasan emosional siswa, dan
pengaruh penggunaan media objek nyata dalam pembelajaran PKn
terhadap kecerdasan emosional siswa
5. BAB V adalah kesimpulan dan saran. Hal ini sangat penting dilakukan
guna adanya follow up dari penelitian yang sudah dilakukan.

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9

Fitri Nurmawati, 2014


Pengaruh penggunaan multimedia terhadap kecerdasan emosional siswa dalam
proses pembelajaran PKN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai